Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

Modified Improved Particle Swarm Optimization for Optimal Generator Scheduling Maickel Tuegeh; Soeprijanto Soeprijanto; Mauridhi H Purnomo
Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi (SNATI) 2009
Publisher : Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Generator scheduling merupakan bagian penting dalam pengoperasian sistem tenaga listrik. Tidak adapenjadwalan yang baik dapat menyebabkan biaya yang sangat besar dalam proses pengoperasian terutamapada sisi pembangkitan, juga dapat menyebabkan tidak ada koordinasi dalam menyalurkan tenaga listrik.Optimasi penjadwalan dari generator diperoleh dengan kecerdasan buatan diantaranya menggunakan teknikmodified improved Particle Swarm Optimization (MIPSO). Hasil simulasi menunjukkan bahwa metode yangdigunakan memberikan performa yang sangat baik dan hasil ini juga dibandingkan dengan metoda iterasilamda untuk melihat keakuratan dari hasil yang didapat. Metode ini diaplikasikan pada dua contoh sistem dandiselesaikan dengan menggunakan Matlab.Kata Kunci: Optimal Generator Scheduling, MIPSO.
OPTIMAL GENERATOR SCHEDULING BASED ON PARTICLE SWARM OPTIMIZATION Maickel Tuegeh; Adi Soeprijanto; Mauridhi Hery P
Seminar Nasional Informatika (SEMNASIF) Vol 1, No 1 (2009): Computatinal
Publisher : Jurusan Teknik Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Generator scheduling merupakan bagian penting dalam pengoperasian sistem tenaga listrik. Tidak ada penjadwalan yang baik dapat menyebabkan biaya yang sangat besar dalam proses pengoperasian terutama pada sisi pembangkitan, juga dapat menyebabkan tidak ada koordinasi dalam menyalurkan tenaga listrik. Optimasi penjadwalan dari generator diperoleh dengan kecerdasan buatan diantaranya menggunakan teknik Particle Swarm Optimization (PSO). Hasil simulasi menunjukkan bahwa metode yang digunakan memberikan performa yang sangat baik dan hasil ini juga dibandingkan dengan metoda iterasi lamda untuk melihat keakuratan dari hasil yang didapat. Metode ini diaplikasikan pada dua contoh sistem dan diselesaikan dengan menggunakan Matlab.
Kendali Pensaklaran Freewheel untuk Pensaklaran Konverter PCCM Maickel Tuegeh
Jurnal Teknik Elektro dan Komputer Vol. 1 No. 1 (2012): Jurnal Teknik Elektro dan Komputer
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/jtek.v1i1.537

Abstract

Abstrak – Presentasi singkat ini tentang pensaklaran konverterdalam pseudo-continuous conduction mode (PCCM) dengankendali pensaklaran freewheel. Dibandingkan dengan konverterdiscontinuous conduction mode (DCM) konvensional, konverterini memperlihatkan kemampuan dalam penanganan arus yanglebih baik dengan mengurangi riak arus dan tegangan, membuattanggapan transien beban lebih cepat daripada continuousconduction mode (CCM). Hasil simulasi dan pengujiandiperlihatkan bahwa converter PCCM mempunyai riak arus danriak tegangan lebih kecil dibandungkan konverter DCM, dan jugakonverter PCCM membutuhkan waktu lebih cepat untuk meresponperubahan arus beban dibanding CCM. Dengan membandingkanantara 3 topologi pensaklaran freewheel yang digunakan jugadapat dilihat hasilnya
Perancangan Teknologi IP Camera di Jaringan Radio Wirelless PT. PLN Wilayah Suluttenggo Zet C.J. Lawa; Meicsy E.I. Najoan; Arie S.M. Lumenta; Maickel Tuegeh
Jurnal Teknik Elektro dan Komputer Vol. 1 No. 3 (2012): Jurnal Teknik Elektro dan Komputer
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/jtek.v1i3.608

Abstract

Perangkat kamera pantau dengan teknologi terbaru adalah IPCamera. IP Camera merupakan solusi terbaru sistem sekuriti dantidak hanya terbatas di ruangan, IP Camera juga bisa untukdiluar ruangan, IP Camera merupakan solusi jangka panjangyang sangat bermanfaat, teknologinya dapat digunakan sampaidengan 10 tahun kedepan. IP Camera sangat fleksibel. IP Cameradengan fitur lainnya seperti pemilihan kamera dan fitur navigasipada Mempertimbangkan size video, kecepatan streaming. IPCamera adalah CCTV (Closed-circuittelevision) kamera yangmenggunakan Internet Protokol untuk mengirimkan datagambar dan sinyal kendali atas Fast Ethernet link. Dengandemikian, IP Camera juga sering disebut sebagai kamerajaringan. Yang mana IP Camera ini biasanya juga memerlukanADSL/DSL modem, Cable Modem, Switch atau Hub, agar bekerjadan berfungsi dengan baik pada jaringan LAN atau Internet.Di PT. PLN Wilayah Suluttenggo, terdapat beberapa KantorCabang, dimana terdapat pegawai yang bekerja. Sering dalammenjalankan tugas, ada beberapa pegawai yang kinerja tidakbaik karena melakukan aktifitas yang tak dikehendaki. Faktorlain juga menyangkut keamanan di kantor yang sering terjadihal-hal yang tidak diinginkan .Dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasipersoalan diatas dapat diatasi dengan menggunakan peralatanIP Camera yang berjalan pada jaringan yang terpasang. Di PTPLN Wilayah Suluttenggo terdapat jaringan komputer denganmenggunakan teknologi radio wireless yang menghubungkandengan kantor cabang dan unit kerja ditempat yang berbeda.Penggunaan IP Camera beserta sistem monitoring yangdirancang sesuai dengan kondisi yang ada telah dilakukan untukmengatasi masalah diatas.
Optimalisasi Penjadwalan Pembangkit Listrik di Sistem Sorong Yulianto Mariang; Lily S. Patras; Maickel Tuegeh; Hans Tumaliang
Jurnal Teknik Elektro dan Komputer Vol. 1 No. 3 (2012): Jurnal Teknik Elektro dan Komputer
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/jtek.v1i3.609

Abstract

Pada pembangkit listrik di sistem Sorong, totalkapasitas terpasang pembangkit termal yaitu : 40.375 MW, yangterdiri dari PLTD Klasaman, PLTD Arar, PLTMG Arar, danPLTD Sewa. Biaya bahan bakar untuk pembangkit termal dalammemproduksi daya listrik untuk memenuhi beban sistem masihrelatif mahal.Untuk mengurangi biaya bahan bakar makapenjadwalan optimal unit pembangkit termal pada sistemSorong perlu dilakukan. Permasalahan yang menyangkutpenjadwalan terdiri dari dua masalah yang saling berhubunganyaitu Economic dispatch digunakan untuk membagi daya yangharus dibangkitkan oleh masing-masing pembangkit darisejumlah pembangkit yang ada untuk memenuhi kebutuhanbeban sistem yang bertujuan untuk mendapatkan total biayabahan bakar yang optimal. Masalah lainnya adalah Unitcommitment yang menentukan jadwal (schedule) on/offpembangkit untuk dapat memenuhi kebutuhan beban.Penjadwalan beban untuk masing-masing unitpembangkit dapat diperoleh dengan menggunakan metodedaftar prioritas dalam menyelesaikan permasalahan unitcommitment. Metode daftar prioritas dalam menyelesaikanpermasalahan unit commitment memberikan hasil yang lebihoptimal dibandingan dengan total biaya yang dikeluarkan olehPT.PLN (Persero) Wilayah Papua Barat Cabang Sorong. Totalbiaya yang dihasilkan dari metode daftar prioritas sebesarRp.469,073,373.8403 adapun biaya pembangkit dari PT. PLN(Persero) Wilayah Papua Barat Cabang Sorong sebesar Rp.513,837,361.8395 dengan demikian ada penghematan sebesar Rp.44,763,987.9992.
Aliran Daya Optimal Pada Sistem Minahasa Nova Gama; Fielman Lisi; Maickel Tuegeh; A. F. Nelwan
Jurnal Teknik Elektro dan Komputer Vol. 1 No. 3 (2012): Jurnal Teknik Elektro dan Komputer
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/jtek.v1i3.611

Abstract

Sistem Minahasa merupakan sistemtenaga listrik dengan daerah pelayanan yang meliputikota Manado, kota Tomohon, Bitung, MinahasaUtara, Minahasa Selatan, Minahasa Induk, MinahasaTenggara, dan Kotamobagu dimana sistem bekerjasecara terinterkoneksi.Melihat kondisi kelistrikanyang masih biasa terjadi pemadaman akibatkekurangan daya, sehingga diperlukanpengoperasian pembangkit yang lebih besar yaknidengan cara menghubungkan kerja antara sistem(misalnya sistem Minahasa 70 kV dan 150 kV).Pengaturan pengoperasian pembangkit harus mampudioperasikan secara optimal, sehingga daya yangdisalurkan ke konsumen dapat terpenuhi (Pdemand).Untuk mengatur pengoperasian pembangkitdiperlukan sistem penjadwalan yang tepat dan akurat.Permasalahan ini dapat diselesaikan melalui programmatematika berdasarkan teknik optimasi yaitu metodeiterasi lamda.Optimal Power Flow (OPF) adalah metodeperhitungan kebutuhan daya (Pdemand) beban untukmelakukan penjadwalan pembangkit secara efisiendengan tujuan meminimasi biaya total produksi daripembangkit. Dengan kata lain, mencari solusiekonomis dalam penjadwalan unit pembangkitberdasarkan jumlah kebutuhan daya yang diperlukan.Perhitungan untuk mendapatkan aliran dayamenggunakan metode Newton- Raphson.Sedangkandalam pembagian beban untuk penjadwalanmenggunakan unit commitment.Dengan bantuan perangkat lunak ETAP:PowerStation 4.0, diperoleh daya output yang dibutuhkanoleh konsumen sistem tenaga listrik Minahasa sebesar147.6 MW. Berdasarkan kebutuhan daya (Pdemand)akan dilakukan penjadwalan dari unit pembangkittermal menggunakan metode iterasi lamda.Pembangkit termal merupakan pembangkit yangberoperasi dengan output daya yang besar maka biayabahan bakar menjadi lebih mahal, oleh sebab itudiperlukan penjadwalan yang ekonomis. Dari hasilpenjadwalan pada penelitian ini, memberikan hasilyang lebih optimum dibandingkan total biaya bahanbakar yang dikeluarkan oleh PT. PLN (Persero)Wilayah Suluttenggo. Total biaya bahan bakar yangdiperoleh sebesar Rp. 369.669.939,500,-. Sedangkantotal biaya bahan bakar dari PT. PLN (Persero)Wilayah Suluttenggo sebesar Rp. 438.957.267,800,-.
Simulasi Keamanan Kerja Generator PLTP Lahendong 4 Rifkania Kambey; Maickel Tuegeh; A. F. Nelwan; Marthinus Pakiding
Jurnal Teknik Elektro dan Komputer Vol. 1 No. 3 (2012): Jurnal Teknik Elektro dan Komputer
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/jtek.v1i3.612

Abstract

Generator sinkron merupakan sumber utamapembangkit tenaga listrik yang bekerja dengan mengubah energimekanis menjadi energi listrik tiga fasa.Dalam pengoperasiangenerator, besar daya yang disuplai harus selalu berada dibawahkemampuan maksimum generator. Apabila kapasitas bebanmelebihi kemampuan daya generator maka akan mengakibatkanpemanasan berlebihan pada belitan-belitan stator maupun rotorgenerator yang dapat mengakibatkan kerusakan pada generator.Oleh karena itu sangat perlu diperhatikan keamanankerja generator dalam batas operasi yang sesuai dengankemampuan generator.Dimana batas kemampuan kerjagenerator dinyatakan melalui kurva kapabilitas.Dalam tugasakhir ini disimulasikan kurva kapabilitas generator berdasarkankurva kapabilitas generator PLTP Lahendong 4, menggunakanjaringan saraf tiruan metode constructive backpropagation.Untukpembentukan kurva kapabilitas dengan jaringan saraf tiruandigunakan data kurva PQ sehingga didapatkan sudut θ sebagaimasukan dan daya kompleks kurva (S) sebagai target pelatihan.Kurva kapabilitas hasil jaringan saraf tiruan yangdisimulasikan identik dengan bentuk kurva kapabilitas asligenerator PLTP Lahendong 4. Juga dihasilkan letak titik kerjayang sama antara kedua kurva kapabilitas. Kurva kapabilitasyang disimulasikan dapat digunakan untuk memantau kerjagenerator saat menyuplai beban dengan mengacu pada letak titikkerja generator dalam batasan kurva kapabilitas.
Pemerataan Beban Transformator Pada Saluran Distribusi Sekunder Aprilian P. Kawihing; Maickel Tuegeh; Lily S. Patras; Marthinus Pakiding
Jurnal Teknik Elektro dan Komputer Vol. 2 No. 1 (2013): Jurnal Teknik Elektro dan Komputer
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/jtek.v2i1.920

Abstract

Perkembangan beban listrik di Kairagi 2 khususnya di Perumahan Restika Permai  sudah  cukup  tinggi.  Kondisi demikian,  mendorong  untuk  dilakukan  pengaturan  beban  yang  lebih  baik.  Untuk  mencapai  pengaturan  beban  yang  lebih  baik,  perlu  dilakukan  pemerataan beban  ditiap fasa agar beban seimbang. Ketidakseimbangan  beban   suatu  sistem  distribusi  tenaga  listrik  selalu terjadi.  Penyambungan  beban  yang  dilakukan  di saluran distribusi  sekunder  di  Perumahan Restika Permai cenderung  kurang  memperhatikan  pola  penyebaran  beban  antara  ketiga  fasa. Sebelum melakukan pemerataan beban pada saluran distribusi sekunder di Gardu MH 40 maka penulis melakukan suatu pengamatan dan analisa beban menyangkut data pelanggan Gardu MH 40. Berdasakan data hasil pengamatan diketahui bahwa Gardu MH 40 mengalami ketidakseimbangan beban. Ketidakseimbangan  beban bisa diatasi dengan melakukan pemerataan beban. Kerugian daya yang paling besar pada siang hari adalah 15738,624 Watt, dan pada malam hari adalah 32078,592 Watt.   Kata kunci : Beban Listrik, Gardu Distribusi, Ketidakseimbangan Beban, Transformator.
Perencanaan Sistem Distribusi 20 KV Siau Tahun 2020 Vinny Janis; Maickel Tuegeh; Fielman Lisi; Hans Tumaliang
Jurnal Teknik Elektro dan Komputer Vol. 2 No. 1 (2013): Jurnal Teknik Elektro dan Komputer
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/jtek.v2i1.922

Abstract

Ketersediaan energi listrik yang memadai memicu perkembangan pembangunan daerah baik dari sektor rumah tangga, sosial, layanan publik, bisnis maupun industri, sehingga mendorong perkembangan ekonomi dan tingkat kesejahteraan masyarakat suatu daerah. Tugas akhir ini bertujuan untuk meramalkan kebutuhan tenaga listrik masyarakat Tahun 2012 – 2020 untuk Siau dan merencanakan sistem distribusi Siau pada tahun 2020. Data yang dibutuhkan antara lain Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), Jumlah penduduk, Jumlah pelanggan per sektor, Jumlah konsumsi, daya terpasang tenaga listrik per sektor tarif dan beban puncak serta beberapa data pendukung lain. Pengolahan data untuk peramalan kebutuhan tenaga listrik menggunakan DKL 3.02. Hasil peramalan pada ahun 2012 – 2020 pada sektor rumah tangga untuk jumlah pelanggan pertumbuhan rata – rata setiap tahunya adalah 3.1%, sektor bisnis 1.5%, sektor publik 5.7% dan industri 0%. Untuk beban terpasang tahun 2012-2020 pertumbuhan rata-rata pada sektor rumah tangga adalah 2.8%, sektor bisnis 1.5%, sektor publik 5.6% dan sektor industri 0%. Untuk konsumsi energi listrik tahun 2012-2020 pertumbuhan rata-rata pada sektor rumah tangga adalah 25%, sektor bisnis 40.7 %, sektor publik 31.4% dan sektor industri 0%. Sedangkan untuk beban puncak tahun 2012-2020 pertumbuhan rata-rata sebesar 25.5%. Sebelum diadakan penambahan peralatan atau sistem distribusi baru di Siau, tentu saja harus diketahui terlebih dahulu wilayah mana yang akan menjadi sasaran lokasi perencanaan. Karena Siau merupakan letak ibukota kabupaten yang baru mekar, kemungkinan besar pembangunan diberbagai sektor akan terus dilakukan, misalnya pembangunan kantor, lapangan udara, pusat perdagangan, dan sebagainya. Banyak juga perkampungan yang jumlah penduduknya sudah lumayan banyak tapi belum bisa menikmati listrik. Dalam hal ini PLN sudah merencanakan akan terus berusaha agar seluruh wilayah di Siau sudah bisa dilayani listrik.   Kata Kunci: DKL 3.02, perencanaan distribusi, sistem distribusi, tenaga listrik.
Penentuan Kapasitas CB Dengan Analisa Hubung Singkat Pada Jaringan 70 kV Sistem Minahasa Filia M. Posundu; Lily S. Patras; Fielman Lisi; Maickel Tuegeh
Jurnal Teknik Elektro dan Komputer Vol. 2 No. 2 (2013): Jurnal Teknik Elektro dan Komputer
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/jtek.v2i2.1788

Abstract

Abstrak - Saluran transmisi adalah suatu sistem penyaluran energi listrik berskala besar dari pembangkit ke pusat-pusat beban. Sistem proteksi tenaga listrik merupakan sistem pengamanan pada peralatan-peralatan yang terpasang pada sistem tenaga listrik, seperti generator, busbar, transformator, saluran udara tegangan tinggi, saluran kabel bawah tanah, dan lain sebagainya terhadap kondisi abnormal operasi sistem tenaga listrik tersebut.Setiap sistem proteksi minimum terdiri dari transformator instrumen, relay dan pemutus tenaga (Circuit Breaker). Circuit Breaker (CB) atau Pemutus Tenaga (PMT) merupakan peralatan saklar (switching) mekanis, yang mampu menutup, mengalirkan dan memutus arus beban dalam kondisi normal serta mampu menutup, mengalirkan (dalam periode waktu tertentu) dan memutus arus beban dalam spesifik kondisi abnormal / gangguan seperti kondisi hubung singkat (short circuit). Fungsi utamanya adalah sebagai alat pembuka atau penutup suatu rangkaian listrik dalam kondisi berbeban, serta mampu membuka atau menutup saat terjadi arus gangguan ( hubung singkat ) pada jaringan atau peralatan lain.Penentuan kapasitas CB (Circuit Breaker) dapat ditentukan berdasarkan nilai maksimum dari arus hubung singkat. Pada jaringan transmisi 70 kV Sistem Minahasa, analisa gangguan yang dihitung yaitu pada gangguan hubung singkat tiga fasa. Kata kunci : Circuit Breaker, Gangguan Hubung Singkat, Saluran Transmisi, Sistem Proteksi