Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

Analisa Sistem Tenaga Listrik Di Minahasa Dalam Menghindari Padam Total Hardiyanto Labulu; Fielman Lisi; Maickel Tuegeh
Jurnal Teknik Elektro dan Komputer Vol. 4 No. 2 (2015): Jurnal Teknik Elektro dan Komputer
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/jtek.v4i2.6914

Abstract

Abstrak Seiring dengan meningkatnya kebutuhan dan penggunaan tenaga listrik oleh masyarakat, maka sangat dibutuhkan penyediaan tenaga listrik yang kontinu dengan kwantitas dan kwalitas yang memadai, sehingga pemadaman tenaga listrik tidak perlu terjadi pada keseluruhan sistem, namun sistem kelistrikan Minahasa Manado dan Bitung sering padam total apabila terjadi salah satu mesin pembangkit trip. Dari hasil penelitian jelas menunjukkan bahwa terjadinya padam total sistem Minahasa Manado dan Bitung bila terjadi salah satu mesin pembangkit trip, diakibatkan terjadinya kekurangan daya yang tersedia dimana daya yang dibangkitkan lebih kecil dari pada beban sistem. Berdasarkan penelitian bahwa terjadinya padam total bila salah satu mesin pembangkit trip, adalah diakibatkan oleh waktu gangguan yang sangat cepat yang tidak dapat diatasi oleh operator pengatur beban untuk mengurangi beban sistem, hal ini disebabkan belum tersedianya ( Automatic Frekwensi Load Shedding) dengan menggunakan Under Frequency Relay. Kata kunci : Beban Lebih, Frekwensi, Gangguan Mesin, Padam Total.   Abstract Along with the increasing need for and use of electric power by the people , it is necessary that a continuous supply of electric power with an adequate quantity and quality , so that the power outage does not need to occur in the entire system , but the electrical system Minahasa Manado and Bitung often extinguished completely if there is one a generator trip .From the research results clearly indicate that the total system outages Minahasa Manado and Bitung in case one of the generators trip , caused shortages of available power where power generated is less than the system load .Based on the research that the total extinguished when one generator trip , is caused by a very rapid disruption that can not be resolved by the operator to reduce the regulatory burden of system load , this is due to the unavailability ( Automatic Frequency Load Shedding ) with mengguanakan Under Frequency Relay.Keywords : Engine Trouble, Frequency, Off to Total, Over Load.
Analisa Stabilitas Transient STL Minahasa Menggunakan Metode Kriteria Luas Sama Frietz A. Rotinsulu; Maickel Tuegeh; Lily S. Patras
Jurnal Teknik Elektro dan Komputer Vol. 4 No. 2 (2015): Jurnal Teknik Elektro dan Komputer
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/jtek.v4i2.6915

Abstract

Abstrak Listrik adalah bentuk energi sekunder yang paling praktis penggunaanya oleh manusia, Kebutuhan listrik di masyarakat semakin meningkat seiring dengan meningkatnya pemanfaatan tenaga listrik. Sistem tenaga listrik yang baik adalah sistem tenaga yang dapat melayani beban secara kontinyu tegangan dan frekwensi yang konstan, fluktuasi tegangan dan frekuensi yang terjadi harus berada pada batas toleransi yang diizinkan agar peralatan listrik konsumen dapat bekerja dengan baik dan aman. Oleh karena itu diperlukan suatu analisis sistem tenaga listrik untuk menentukan apakah sistem tersebut stabil atau tidak jika terjadi gangguan. Stabilitas transient didasarkan pada kondisi kestabilan ayunan pertama dengan periode waktu penyelidikan pada detik pertama terjadi gangguan. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk menentukan kestabilan suatu sistem tenaga listrik apabila mengalami gangguan adalah metode kriteria luas sama. Walaupun metode ini tidak dapat dipergunakan untuk sistem multimesin namun sangatlah membantu untuk memahami faktor-faktor dasar yang mempengaruhi stabilitas transient sistem tenaga listrik. Kondisi peralihan dari sistem tenaga listrik pada saat gangguan dilukiskan secara matematis melalui persamaan diferensial. Teknik analisa data dilakukan dengan melakukan simulasi perhitungan dengan menggunakan matlab. Mengambil permodelan dari Sistem Tenaga Listrik Minahasa pada PLTA Tonsealama – GI Tonsealama yang terdiri dari sebuah mesin dan 1 bus infinite dengan saluran transmisi ganda dimana gangguan terjadi pada salah satu saluran, dengan menggunakan metode kriteria luas sama dan matlab. Dapat dianalisa bahwa sistem tersebut mempunyai sudut kerja awal 14,6050, sudut pemutus kritis 108,3810, sudut ayunan maksimum 165.0630. Kata Kunci : Analisa Sistem Tenaga Listrik, Metode Kriteria Luas Sama, Sistem Tenaga Listrik Minahasa, Stabilitas Transient. Abstract       Electricity is a secondary form of energy most practical usage by humans, need for electricity in the community has increased along with the increasing use of electricity. Electric power system that is both power system that can serve as a continuous load voltage and constant frequency, voltage and frequency fluctuations that occur must be within the tolerance limits permitted that consumer electrical appliances can work well and safely. Therefore we need a power system                    analysis to determine whether the system is stable or not in case of interruption. Transient stability based on the first swing stability conditions with periods of investigation in the first second disruption.      Taking modeling of Electric Power System Minahasa on hydropower Tonsealama – Tonsealama substation consisting of an engine and one infinite bus with multiple transmission channels where interference occurs on one channel, by using the same broad criteria and matlab. Can be analyzed that the system has a initial power angle 14,6050, critical clearing angle 108,3810, and maximum angle swing 165.0630.          Keywords: Electricity Power System of Minahasa,Equal Area Criterion, Power System Analysis, Transient Stability.
Penjadwalan Generator Yang Optimal Dengan Memperhatikan Keamanan Kerja Generator Prety C. Tobuhu; Hans Tumaliang; Maickel Tuegeh
Jurnal Teknik Elektro dan Komputer Vol. 4 No. 2 (2015): Jurnal Teknik Elektro dan Komputer
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/jtek.v4i2.7689

Abstract

Abstrak Untuk mengatasi kekurangan pasokan energi, maka pemerintah membangun  pusat pembangkit listrik yang berdaya besar.  Dalam menjalankan sistem pembangkit listrik yang berdaya besar, kita harus melakukan pengaturan yang matang baik itu dalam pengaturan beban dan Daya. Dan tujuan akhir dari sistem pengaturan itu akan memperoleh jumlah pasokan daya dari pembangkit sama dengan besar kebutuhan daya (Pdemand). Agar tujuan ini tercapai, sangat penting juga memperhatikan tingkat keamanan kerja di sisi generator, agar bukan hanya pasokan daya yang tercukupi namun tingkat keandalannya juga tinggi. Dalam menentukan batas kemampuan kerja generator kita harus mennggunakan kurva kapabilitas. Kurva kapabilitas digunakan dalam monitoring pada sisi pembangkitan untuk memantau perubahan daya akibat perubahan daya beban.Jadi bukan hanya melakukan penjadwalan agar aliran daya optimalnya tercapai namun, kita juga harus mengoptimalkan keamanan kerja generator agar tercapai pasokan daya yang andal dan bisa sesuai dengan kebutuhan beban. besar daya atau kebutuhan daya (Pdemand) pada sistem Minahasa pada tanggal 24 November 2011 pada pukul 17.00 WITA adalah sebesar  = 147.6 MW. Untuk penjadwalan PT. PLN (Persero) ditinjau dari segi harga, pembangkit yang dioperasikan secara utama sebaiknya adalah PLTD Lopana dibandingkan PLTD Bitung. Dari pengujian terhadap kurva kapabilitas hasil simulasi, letak titik kerja yang dihasilkan sudah sesuai dengan letak titik kerja dari kurva kapabilitas generator PLTD Bitung. Kata kunci : Generator, Kebutuhan Daya, Kurva kapabilitas , Penjadwalan generator Abstract To overcome the shortage of energy supply, then government build Power plant with a huge capacity. To operate a power plant system with huge capacity, we need to do some good arrangement for load and power regulation. And the ultimate goal of the regulatory system that will obtain amount of supply power from power plant equals with amount of power requirements (Pdemand). In order to make this happen, very important also consider the security level in the generator, so not only have enough supply power but also have high levels of reliability. In determining the capability limits of a generator we have to use generator capability curve. Capability curve used to monitoring on power generation side to observe the changes in power due to changes of power load. So, not only scheduling in order to achieved optimal power flow however, we also need to optimize the security of the generator in order to achieve a reliable power supply and can fit the load requirements. Amount of power or power requirements (Pdemand) at Minahasa system on November 24, 2011 at 17:00 pm is = 147.6 MW. For PT. PLN (Persero) scheduling in terms of price, the main plant operated preferably a diesel Lopana than diesel Bitung. From the capabilities curve simulation test, working point from simulation output fit with Bitung diesel generator power plant capability curve working point. Keywords: Capability  curve, Generator, Power requirements,  Scheduling generator 
Penyusutan Energi Listrik Pada Penyulang SU2 Jaringan Distribusi Minahasa Utara Meyer N. Nelwan; Maickel Tuegeh; Fielman Lisi
Jurnal Teknik Elektro dan Komputer Vol. 4 No. 2 (2015): Jurnal Teknik Elektro dan Komputer
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/jtek.v4i2.7937

Abstract

Abstrak Energi listrik merupakan kebutuhan pokok untuk membantu kinerja manusia, untuk itu suatu energi listrik dalam pendistribusiannya harus memiliki kualitas dan mutu yang baik, namun kenyataannya dalam pendistribusian energi listrik tidak bisa dihindari yang namanya penyusutan energi yang sering terjadi pada pendistribusian energi listrik, standard penyusutan untuk energi listrik sesuai SPLN No, 72 Tahun 1987 yaitu 5% - 10% untuk jaringan udara sedangkan untuk SKTM sebesar 2%. Penyusutan energi listrik yang sering terjadi pada pendistribusian, dikarenakan adanya energi yang terbuang dalam bentuk panas. Menghindari penyusutan yang melebihi standard yang ditentukan maka dilakukan penelitian serta melakukan analisa melalui perhitungan dalam bentuk persen (%) dan dalam watt (W), dalam hal ini untuk mengetahui berapa besar jumlah penyusutan energi yang dialami oleh PT.PLN (Perusahaan Listrik Negara) Cabang Manado khususnya yang terjadi pada penyulang SU2. Ketika sudah diketahui jumlah penyusutan energi yang terjadi dan jika penyusutan melebihi standard yang ditentukan, maka salah satu solusi untuk mengatasinya dengan merubah jenis penampang kawat yang digunakan pada penyulang SU2. Kata Kunci : Jaringan Distribusi, Penampang Kawat, Penyulang SU2, Penyusutan Energi, Abstract       Electrical energy is a basic requirement to help human performance to the one in the distribution of electrical energy must have quality and good quality, but in fact in the distribution of electrical energy is inevitable that his name shrinkage energy that often occurs in the distribution of electrical energy, depreciation standards for electrical energy according SPLN No. 72 of 1987, which is 5% - 10% for air network while SKTM by 2%. Depreciation of electrical energy that often occurs in the distribution, because of the energy is wasted in the form of heat. Avoid shrinkage which exceeds the standards specified then conducted research and analysis through the calculation in the form of percent (%) and in watts (W), in this case to find out how much energy shrinkage experienced by PT.PLN (Perusahaan Listrik Negara) Branch Manado especially occurring in SU2 feeders. When it is known that the amount of energy depletion occurs and if the depreciation exceeds the standards specified, then one of the solutionsto overcome  them by changing the type of cross section of the wire used in the feeder SU2 Keywords: Depreciation Energy, Distribution Network, Feeder SU2, Line Distribution, Wire Cross Section
Desain Instalasi Penerangan Pada Bangunan Multi Fungsi Semuel J. Kalukar; Hans Tumaliang; Maickel Tuegeh
Jurnal Teknik Elektro dan Komputer Vol. 4 No. 3 (2015): Jurnal Teknik Elektro dan Komputer
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/jtek.v4i3.7976

Abstract

Abstrak Instalasi listrik dapat diartikan sebagai suatu cara penempatan dan penyaluran tenaga listrik untuk semua peralatan yang memerlukan tenaga listrik  untuk pengoperasiannya dan bagian ini langsung berada dalam daerah kegiatan konsumen.bangunan multifungsi adalah bangunan berukuran besar sebagai tempat melakukan bermacam-macam fungsi (kegiatan)  di dalamnya. Tujuan dari penulisan skripsi ini adalahTujuan penulisan tugas akhir ini adalah untuk mendapatkan : Desain instalasi yang baik, Estetika pencahayaan yang baik, Penggunaan standarisasi, dan Penghitungan biaya pembuatan instalasi pada ruko, kamar hotel, dan gedung convention Metodologi yang digunakan yaitu penulis melakukan desain instalasi, kemudian menghitung tinkat pencahayaan dengan munyesuiakan dengan standarisasi yang ada. Berdasarkan perhitungan yang dilakukan maka didapat desain instalasi kamar hotel, ruko, dan gedung convention yang sesuai dengan standarisasi yang ada. Kata kunci: Desain, Estetika pencahayaan, Multifungsi Standarisasi. Abstrack Electrical installation can be interpreted as a way of placement and distribution of electric power to all equipment that requires electrical power for its operation and this part directly located in the area of ​​consumer activity. multifunctional building is a large-sized building as a place to perform a variety of functions (activities) in it. The purpose of this thesis is to obtain: Installation of good design,  Good lighting aesthetics, The use of standardization, and Counting the cost of making the installation in office, hotel room, and building convention. The methodology used is the author did design the installation, then calculate tinkat lighting with munyesuiakan with existing standardization. Based on calculations performed the importance of the design of the installation room, shop, and building convention in accordance with existing standardization. Keywords: Aesthetic Lighting, Design, Multifungtion, Standardization.