Anindya Hapsari
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

GAMBARAN KEIKUTSERTAAN KB, JUMLAH ANAK, PENDIDIKAN, DAN PEKERJAAN PADA PRIA PASANGAN USIA SUBUR DI KAMPUNG KB DESA MERGAYU, TULUNGAGUNG Anindya Hapsari; Prasetya Mukti Aliffatur Siswansyah; Hartati Eko Wardani
Prosiding Seminar Kesehatan Nasional Sexophone 2022: Parenting Preparation For a Better Generation
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstractFamily planning is an effort to regulate birth and age to give birth, and to regulate pregnancy, through promotion, protection, and assistance in accordance with reproductive rights to create a quality family. One of family planning programme is the using of contraceptive method. In the other hand, male family planning methods users are still low. Several factors that could influence the using of male contraceptive method were the amount of children, highest education level, and occupation. The purpose of this study was to know the male family planning status, the amount of children, the highest education level, and the occupation on men with fertile spouses in Kampung KB Desa Mergayu, Kecamatan Bandung, Kabupaten Tulungagung. The research used is descriptive with cross sectional approach. The population in this study was men with fertile spouses of Kampung KB Mergayu Village, Bandung District, Tulungagung Regency. Sampling used by purposive sampling with a total sample of 102 people. The results of this research showed that as much as 28 point nine percent respondents used male contraception, 55 point nine percent respondents had lower than two children, 43 point one percent had Elementary School as their highest education, and 30 point four percent respondents were farmers.Keywords: male family planning status; respondents; characteristicsAbstrakKeluarga Berencana adalah upaya mengatur kelahiran dan usia ideal melahirkan, serta mengatur kehamilan, melalui upaya promosi, perlindungan, dan bantuan sesuai dengan hak reproduksi untuk mewujudkan keluarga yang berkualitas. Salah satu upaya dari program KB adalah penggunaan metode kontrasepsi. Akan tetapi, pengguna metode kontrasepsi pria di Indonesia masih rendah. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi penggunaan KB pria antara lain: jumlah anak, pendidikan, dan pekerjaan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui gambaran keikutsertaan KB, jumlah anak, pendidikan, dan pekerjaan pada Pria Pasangan Usia Subur di kampung KB Desa Mergayu, Kecamatan Bandung, Kabupaten Tulungagung. Jenis penelitian adalah deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pria yang merupakan pasangan usia subur dan berdomisili di Kampung KB Desa Mergayu, Kecamatan Bandung, Kabupaten Tulungagung. Pengambilan sampel dilakukan dengan  teknik purposive sampling sehingga didapatkan 102 responden. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan sebesar 28 koma empat persen responden menggunakan alat kontrasepsi pria, 55 koma sembilan persen responden memiliki anak kurang dari dua koma 43, satu persen memiliki pendidikan terakhir SD, dan 30 point empat persen responden merupakan petani. Kata kunci: keikutsertaan KB pria; jumlah anak; pendidikan; dan pekerjaan
HUBUNGAN ANTARA JENIS SUMBER AIR MINUM DAN KUALITAS FISIK AIR BERSIH TERHADAP KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI KELURAHAN KOTALAMA KECAMATAN KEDUNGKANDANG Rara Saraswati; Supriyadi Supriyadi; Anindya Hapsari
Prosiding Seminar Kesehatan Nasional Sexophone 2021
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang : Diare merupakan masalah kesehatan masyarakat yang ditandai dengan frekuensi yang lebih dan perubahan tinja menjadi lebih lembek dan cair. Setiap tahun terdapat 2 milyar kasus diare di dunia. Balita sangat rentan dengan penyakit diare. Penyebabnya ialah kurang sterilnya ekosistem seperti mata air dan kualitas fisik air bersih. Penelitian ini dilakukan di Kotalama Kedungkandang dikarenakan terdapat sebanyak 13,93% yang menderita diare. Penelitian ini mengambil variabel jenis sumber air dan kualitas fisik air bersih dikarenakan air adalah faktor utama penyebab diare pada balita.  Tujuan penelitian : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan jenis sumber air terhadap diare balita dan hubungan kualitas fisik air bersih terhadap diare balita.Metode : Rancangan penelitian ini adalah analitik observasional dengan desain penelitian cross sectional. Proses mengumpulkan data dengan cara wawancara dan pengamatan. Analisis data dilakukan dengan penghitungan Chi-square dan koefisien kontingensi melalui SPSS.Hasil : Hasil laboratorium menunjukkan bahwa 14 sampel air tidak memenuhi syarat dan 8 sampel air memenuhi syarat. Hasil penelitian menurut analisis statistik menunjukkan bahwa jenis sumber air tidak ada hubungan dengan diare balita karena didapatkan nilai p-value = 0,907 dimana apabila nilai p-value 0,05 maka tidak ada hubungan sedangkan kualitas fisik air bersih ada hubungan dengan diare balita karena didapatkan nilai p-value = 0,000 dimana apabila nilai p-value 0,05 maka ada hubungan.Kesimpulan : Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Kotalama Kedungkandang menunjukkan tidak ada hubungan jenis sumber air dengan diare balita sedangkan kualitas fisik air bersih ada hubungan dengan diare balita.
Sosialisasi Depresi Post Partum dan Cara Deteksi Dininya pada Kader Kesehatan di Mojokerto Anindya Hapsari; Dian Mawarni; Tika Dwi Tama; Andini Melati Sukma
Prosiding Seminar Nasional Pengabdian kepada Masyarakat (SINAPMAS) 2023: Sinergi Perguruan Tinggi dan Masyarakat Untuk Mendukung Pencapaian Empat Pilar Pembangunan Men
Publisher : Prosiding Seminar Nasional Pengabdian kepada Masyarakat (SINAPMAS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Depresi yang terjadi selama kehamilan dapat membuat ibu mengalami depresi post partum atau baby blues syndrome. Ibu yang mengalami depresi post partum, jika tidak segera tertangani, akan kesulitan mengurus bayinya sehingga meningkatkan risiko morbiditas pada ibu dan anak. Akan tetapi, program sosialisasi dan deteksi dini depresi post partum bukan merupakan program yang rutin dilakukan sehingga diperlukan peningkatan pengetahuan kader kesehatan sebagai tombak terdepan pendeteksi masalah depresi post partum. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan kader kesehatan di Puskesmas Pembantu Modongan Mojokerto tentang depresi post partum dan deteksi dininya. Edukasi secara luring dengan metode ceramah melibatkan 60 kader kesehatan. Metode evaluasi yang digunakan dalam kegiatan ini adalah pretest dan posttest. Hasil kegiatan ini menunjukkan ada peningkatan rerata sebelum dan setelah diberi penyuluhan sebesar 49,33 dibandingkan 79,00. Hasil analisis statistik menunjukkan nilai p value 0,05, menunjukkan bahwa ada perbedaan pengetahuan sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan. Kesimpulan kegiatan ini adalah pemberian edukasi melalui penyuluhan sangat efektif dalam meningkatkan pengetahuan kader kesehatan mengenai depresi post partum dan deteksi dininya. Implikasi yang diharapkan setelah pelaksanaan kegiatan ini adalah para kader kesehatan mampu mengedukasi masyarakat sekitarnya serta mampu mengenali depresi post partum sehingga terdeteksi dini dan segera tertangani.