Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

PENGEMBANGAN KOMPETENSI PROFESIONALISME DOSEN TETAP UPS TEGAL DS, Sitti Hartinah; ., Basukiyatno
CERMIN No 037 (2005): Maret
Publisher : CERMIN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (218.456 KB)

Abstract

Keberhasilan program pendidikan sangat dipengaruhi oleh kompetensi profesionalisme personel pengajar. Tanpa personel yang cakap dan efektif, program pendidikan tidak dapat berhasil. Penelitian ini mencoba mendeskripsikan dan mengalisis perencanaan dan pelaksanaan pengembangan tenaga pengajar tetap UPS. Populasi dalam penelitian ini seluruh dosen UPS. Sampel Penelitian ditentukan dengan sampling purposif, dilanjutkan “Snow Ball”. Disimpulkan bahwa UPS sudah memiliki dasar-dasar dan kebijakan perencanaan pengembangan tenaga pengajar tetap, tetapi belum dilaksanakan secara optimal, agar efektif perlu ditinjau secara periodic. Kata kunci : kompetensi, profesionalisme, kebijakan perencanaan.
PENGEMBANGAN KOMPETENSI PROFESIONALISME DOSEN TETAP UPS TEGAL DS, Sitti Hartinah; ., Basukiyatno
CERMIN No 037 (2005): Maret
Publisher : CERMIN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (218.456 KB)

Abstract

Keberhasilan program pendidikan sangat dipengaruhi oleh kompetensi profesionalisme personel pengajar. Tanpa personel yang cakap dan efektif, program pendidikan tidak dapat berhasil. Penelitian ini mencoba mendeskripsikan dan mengalisis perencanaan dan pelaksanaan pengembangan tenaga pengajar tetap UPS. Populasi dalam penelitian ini seluruh dosen UPS. Sampel Penelitian ditentukan dengan sampling purposif, dilanjutkan ?Snow Ball?. Disimpulkan bahwa UPS sudah memiliki dasar-dasar dan kebijakan perencanaan pengembangan tenaga pengajar tetap, tetapi belum dilaksanakan secara optimal, agar efektif perlu ditinjau secara periodic. Kata kunci : kompetensi, profesionalisme, kebijakan perencanaan.
Kontribusi Layanan Konseling Kelompok Berpendekatan Realita untuk Mengatasi Rasa Kurang Percaya Diri dalam Bergaul hartinah, sitti
JCOSE Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol 1 No 1 (2018): OKTOBER 2018
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling, FKIP Universitas Pancasakti Tegal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (305.319 KB) | DOI: 10.24905/jcose.v1i1.15

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya kontribusi layanan konseling kelompok berpendekatan realita untuk mengatasi rasa kurang percaya diri dalam bergaul. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan format semi eksperimen dengan desain pretest-postest. Populasi dalam penelitian adalah sejumlah 168 dengan purposive sampling 24 peserta didik. Teknik pengumpulan data menggunakan angket, wawancara, observasi dan dokumentasi. Uji validitas menggunakan rumus korelasi Product Moment dan Reliabilitas menggunakan rumus Spearman Brown. Analisis data menggunakan analisis deskriptif persentase dan rumus uji t-test.Hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat rasa percaya diri dalam bergaul sebelum pemberian layanan konseling kelompok berpendekatan realita dalam kriteria rendah (33,3%) sebanyak 8 peserta didik. Sedangkan, sesudah pemberian layanan konseling kelompok berpendekatan realita dalam kriteria tinggi (41,7%) sebanyak 10 peserta didik. Hasil uji t-test diperoleh thitung sebesar 7,835 kemudian dikonsultasikan dengan ttabel dengan taraf signifikan 1 % atau (? 1 %) dengan derajat kebebasan N-1 atau 24 ? 1 = 23, dinyatakan bahwa ttabel = 2,500, jadi thitung = 7, 835 > ttabel = 2,500 yang berarti hipotesis nihil dinyatakan ditolak dan menerima hipotesis kerja yang berbunyi ?Ada kontribusi layanan konseling kelompok berpendekatan realita untuk mengatasi rasa kurang percaya diri dalam bergaul pada peserta didik kelas X SMK Satya Praja 2 Petarukan Kabupaten Pemalang Tahun Pelajaran 2014/2015?. Simpulan hasil penelitian ini adalah pelaksanaan layanan konseling kelompok berpendekatan realita berkontribusi terhadap peningkatan rasa percaya diri dalam bergaul pada peserta didik. Saran bagi sekolah adalah bagaimana cara meningkatkan pemahaman peserta didik tentang rasa percaya diri dalam bergaul dan memaksimalkan penanganan melalui pelaksanaan layanan.
Model Kepemimpinan Transformasinal Kepala Sekolah SMK Negeri Sitti Hartinah
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Vol. 17 No. 1 (2011)
Publisher : Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan, Kemendikbudristek

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24832/jpnk.v17i1.4

Abstract

The ground reasons of this study is in what way transformational leadership is suitable to increase education quality in vocational high school. Meanwhile, the specific problems are as follows: (1) do principals’ competency variables consisting of personality, management, entrepreneurship, supervision, and social competency dimensions directly contribute and significantly influence to the principals transformational leadership?; (2) do school organizational conditions to directly contribute and significantly influence to the principals transformational leadership?; (3) do work ethics contribute and significantly influence to the principals transformasional leadership?; and (4) in what way is principals transformational leadership model suitable to increase education quality of vocational high schools’ principals. This research design was confirmatory factor analysis approach was Structural Equation Model (SEM). The result of this study shows that school principal competence contributes (24,5%) and significantly influences to school principal leadership, school organizational conditions (29,4%) and significantly influences to principal transformational leadership, meanwhile the determinant factors including school principal competence, school organizational conditions and work ethics contribute (0,856%) and significantly influence. A suitable principal transformational leadership model to develop vocational high school quality is through school organizational conditions; work ethics; principal competence rights. Based on these findings, a school principal should be guided by the main principle when he performs his work, in order to have abilities and skills in managing his school effevtively; a principal should have work-culture to achieve an effective school organizational conditions; a principal should be able to increase a culture of work ethics for school members by enhancing their presence to always come at school; has commitment to develop his school, educational institutions should arrange the planning of principals training about soft skill entrepreneurship in order they have maximal work ethics in increasing the education quality at vocational high school.ABSTRAKModel kepemimpinan transformasional kepala sekolah terbentuk dari berbagai asfek yaitu kompetensi, iklim organisasi sekolah dan etos kerja.Permasalahannya adalah apakah model kepemimpinan transformasional kepala sekolah dikonstruk dari dimensi kompetensi, iklim organisasi sekolah dan etos kerja. Tujuan penelitian ini mencari model kepemimpinan transformasional kepala sekolah di SMKN Tegal. Desain penelitian ini adalah berpendekatan confirmatory factor analysis. Jumlah sampel 200 dipilih secara proportional random sampling. Instrumen menggunakan “questionare”dengan reliability. Desain penelitian dengan paradigma kuantitatif, menjelaskan hubungan kausal variabel melalui uji hipotesis, dengan pemodelan persamaan structural (SEM). Hasil analisis menemukan kesesuaian model konseptual dengan model teruji bahwa kepemimpinan transformasional kepala sekolah dipengaruhi secara signifikan oleh; kompetensi kepala sekolah (24,5%); iklim organisasi sekolah (29,4%); etos kerja (28,1%); Model faktor kompetensi kepala sekolah, iklim organisasi sekolah, dan etos kerja secara simultan berkontribusi terhadap kepemimpinan transformasional kepala sekolah sebesar (85,6%). Implikasinya jika ingin meningkatkan kompetensi kepala sekolah, iklim organisasi sekolah dan etos kerja maka perlu dikembangkan model kepemimpinan transformasional kepala sekolah dalam model yang teruji ini. Berdasarkan temuan, disarankan agar kepala sekolah, memiliki keterampilan manajerial, memperbaiki iklim organisasi sekolah dan peningkatan etos kerja kepala secara maksimal
PENGEMBANGAN KOMPETENSI PROFESIONALISME DOSEN TETAP UPS TEGAL Sitti Hartinah; Basukiyatno Basukiyatno
Cakrawala: Jurnal Pendidikan Vol 1 No 1 (2005)
Publisher : Universitas Pancasakti Tegal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (218.456 KB) | DOI: 10.24905/cakrawala.v1i1.8

Abstract

Keberhasilan program pendidikan sangat dipengaruhi oleh kompetensi profesionalisme personel pengajar. Tanpa personel yang cakap dan efektif, program pendidikan tidak dapat berhasil. Penelitian ini mencoba mendeskripsikan dan mengalisis perencanaan dan pelaksanaan pengembangan tenaga pengajar tetap UPS. Populasi dalam penelitian ini seluruh dosen UPS. Sampel Penelitian ditentukan dengan sampling purposif, dilanjutkan “Snow Ballâ€. Disimpulkan bahwa UPS sudah memiliki dasar-dasar dan kebijakan perencanaan pengembangan tenaga pengajar tetap, tetapi belum dilaksanakan secara optimal, agar efektif perlu ditinjau secara periodic.
GURU SEBAGAI MODEL BAGI KEUTAMAAN MORAL Sitti Hartinah
Cakrawala: Jurnal Pendidikan Vol 1 No 2 (2005)
Publisher : Universitas Pancasakti Tegal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24905/cakrawala.v1i2.14

Abstract

Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan kita adalah lemahnya moralitias yang dimiliki guru. Karakter, nilai dan moral yang tinggi (sense of morality) yang dimiliki guru akan dijadikan suluh dan menara bagi tumbuh kembangnya masa depan anak didik. Dengan moral yang luhur guru cenderung mendidik dengan mata hati kejujuran, keadilan, persamaan hak, bermoral dan berakhlak tinggi. Guru sebagaiujung tombak proses kemanusiaan dan pemanusiaan telah diterima sepanjang sejarah pendidikan formal. Agenda kerja, wajah kegiatan dan fungsi yang ditampilkan oleh guru tidak berubah, yaitu menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran dikelas, Mereka menjadi ujung sekaligus pengarah tombak proses kemanusiaan dan pemanusiaan jalur pendidikan formal.
Konseling Bercorak Budaya: Penerapannya dalam Komunikasi Konseling Sitti Hartinah
Cakrawala: Jurnal Pendidikan Vol 4 No 8 (2010)
Publisher : Universitas Pancasakti Tegal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (318.292 KB) | DOI: 10.24905/cakrawala.v4i8.42

Abstract

Keseluruhan spektrum tugas pokok dan kegiatan konselor memang lebih luas dari “sekedar”proses konseling. Kegiatan pengelolaan, keorganisasian dan kolaborasi profesional tidak lain berujungpada pengembangan proses konseling yang efektif demi peningkatan mutu profesi konselor. Dalamproses konseling konselor dan konseli selalu berhubungan dengan orang lain, dan memerlukan saranaberupa komunikasi Komunikasi adalah proses penyampaian pesan dari konselor kepada konseli melaluimedia tertentu untuk menghasilkan efek atau tujuan dengan mengharapkan feedback atau umpanbalik. Dalam berkomunikasi akan menimbulkan efek, yakni berupa penambahan wawasan ataupengetahuan (kognisi), sikap (afeksi), atau perubahan perilaku (psikiomotorik). Selain komuni kasibermanfaat untuk mendidik (to educate), meyakinkan (persuade), menghibur (to entertain), danmenginformasikan (to inform). Berdasarkan tujuan dan manfaatnya dari komunikasi konseling selaluberhubungan dengan interaksi sosial dalam kehidupan sehari-hari para siswa, oleh karena itu makalahini membahas mengenai penerapan nilai-nilai budaya dalam komunikasi konseling
Pembentukan Karakter Disiplin Peserta Didik Yang Berbasis Kemaritiman Melalui Kepemimpinan Multikultural Dewi Sartika; Sitti Hartinah; Taufiqulloh
Cakrawala: Jurnal Pendidikan Vol 14 No 2 (2020)
Publisher : Universitas Pancasakti Tegal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (210.504 KB) | DOI: 10.24905/cakrawala.v14i2.257

Abstract

This study aims to create a maritime-based disciplinary character for students through multicultural leadership at SMK SUPMYamipura Suradadi, Tegal Regency. The population and sample of this study were 30 students. The research method used in thisresearch is quantitative quantitative analysis. Collecting data in this study using documentation and questionnaires. The data analysisthat the writer uses is the proportional descriptive analysis technique and the t-test. The results showed that the disciplinary characterof students before implementing multicultural leadership at SMK SUPM Yamipura Suradadi Tegal Regency was in the low criteriaof 8 students (26.7%). While the disciplinary character of students after implementing multicultural leadership at SMK SUPMYamipura Suradadi, Tegal Regency, is a high criterion of 12 students (40.0%). Multicultural Character formation is carried out inschools by utilizing school culture including: school artifacts, school ceremonies, school rules, values and beliefs. MulticulturalCharacter Building is carried out in schools by utilizing school culture. School culture has a role in producing good work productivityfor each individual and school work unit. From the results of the analysis, it was obtained the t-count value of 5.63. The tcount value isthen consulted with t table at a significant level of 5% or ( 5%) with degrees of freedom N-1 or 30 - 1 = 29 where t table = 2.042 turnsout that tcount = 5.63> t table = 2.042 which means that the null hypothesis is rejected. and accepting the hypothesis that reads "Theformation of maritime-based disciplinary character of students can be improved through multicultural leadership at SMK SUPMYamipura Suradadi, Tegal Regency
Kontribusi Layanan Konseling Kelompok Berpendekatan Realita untuk Mengatasi Rasa Kurang Percaya Diri dalam Bergaul sitti hartinah
JCOSE Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol 1 No 1 (2018): OKTOBER 2018
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling, FKIP Universitas Pancasakti Tegal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24905/jcose.v1i1.15

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya kontribusi layanan konseling kelompok berpendekatan realita untuk mengatasi rasa kurang percaya diri dalam bergaul. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan format semi eksperimen dengan desain pretest-postest. Populasi dalam penelitian adalah sejumlah 168 dengan purposive sampling 24 peserta didik. Teknik pengumpulan data menggunakan angket, wawancara, observasi dan dokumentasi. Uji validitas menggunakan rumus korelasi Product Moment dan Reliabilitas menggunakan rumus Spearman Brown. Analisis data menggunakan analisis deskriptif persentase dan rumus uji t-test.Hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat rasa percaya diri dalam bergaul sebelum pemberian layanan konseling kelompok berpendekatan realita dalam kriteria rendah (33,3%) sebanyak 8 peserta didik. Sedangkan, sesudah pemberian layanan konseling kelompok berpendekatan realita dalam kriteria tinggi (41,7%) sebanyak 10 peserta didik. Hasil uji t-test diperoleh thitung sebesar 7,835 kemudian dikonsultasikan dengan ttabel dengan taraf signifikan 1 % atau ( 1 %) dengan derajat kebebasan N-1 atau 24 – 1 = 23, dinyatakan bahwa ttabel = 2,500, jadi thitung = 7, 835 > ttabel = 2,500 yang berarti hipotesis nihil dinyatakan ditolak dan menerima hipotesis kerja yang berbunyi “Ada kontribusi layanan konseling kelompok berpendekatan realita untuk mengatasi rasa kurang percaya diri dalam bergaul pada peserta didik kelas X SMK Satya Praja 2 Petarukan Kabupaten Pemalang Tahun Pelajaran 2014/2015”. Simpulan hasil penelitian ini adalah pelaksanaan layanan konseling kelompok berpendekatan realita berkontribusi terhadap peningkatan rasa percaya diri dalam bergaul pada peserta didik. Saran bagi sekolah adalah bagaimana cara meningkatkan pemahaman peserta didik tentang rasa percaya diri dalam bergaul dan memaksimalkan penanganan melalui pelaksanaan layanan.
Mathematical reasoning abilities: The Impact of Novick's Learning and Somatic, Auditory, Visual, Intellectual Learning Styles Muhamad Yasin; Nasiroh Nasiroh; Abi Fadila; Sitti Hartinah; Novalia Novalia
Desimal: Jurnal Matematika Vol 3, No 1 (2020): Desimal: Jurnal Matematika
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (40.176 KB) | DOI: 10.24042/djm.v3i1.4907

Abstract

Every life needs a very important role especially the role in education. Improving the quality of education can be pursued by the use of appropriate learning models so as to improve students' reasoning abilities. The purpose of this study was to determine the differences in the influence of Novick's learning model and the learning model that is centered on educators on students' mathematical reasoning abilities, Knowing the interaction between learning models and SAVI learning styles (Somatic, Auditory, Visualization, Intelectually) on mathematical reasoning abilities learners. This research uses the Quasy Experiment Design method. The results obtained from this study are that learning by using Novick's learning model is more effective against mathematical reasoning for students, there is no interaction between Novick's learning model and SAVI learning style on mathematical reasoning abilities.