Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Growth performance of pearl goldfish juvenile carassius auratus cultured in 3 ppt salinity with different exposure time of electric field Kukuh Nirmala; Rizky Armansyah; Agus Priyadi
Jurnal Akuakultur Indonesia Vol. 10 No. 2 (2011): Jurnal Akuakultur Indonesia
Publisher : Indonesian Society of Scientific Aquaculture (ISSA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (190.447 KB) | DOI: 10.19027/jai.10.165-173

Abstract

ABSTRACTGrowth rate of pearl goldfish juvenile Carassius auratus relatively slow to reach market size which will take approximately three months. To accelerate its growth can be done by providing exposure of the fish to low-power electric fields (10 V) via 3 ppt salinity water, with the goal of providing the close isoosmotic conditions, and also to streamline the flow of electricity from the electrodes to the body of the fish. This study aims to calculate the survival and growth rate of pearl goldfish juvenile of S sizes (2‒4 cm of body length) which were maintained at 3 ppt salinity water and treated by different exposure time of electric field (zero, two, four, and six minutes before feeding) with 10 volt electric power. Fish were cultured at a density of 2 fish/L in the (20×30×20 cm3) aquaria in volume of 6 L of water. Test fish had an average body length of 4.11±0.05 cm and the average body weight of 2.89±0.05 g. Exposure time of electric field were zero, two, four, and six minutes before the fish are fed, performed every day as much as three times i.e. morning, afternoon, and evening. The research design used was completely randomized design with four treatments, namely 0, 2, 4, and 6 (time for exposure is zero/control, two, four, and six minute) with three replications. The results show test fishes exposed to 10 volt electrical field for zero, two, four, and six minutes, have no significant effect on survival rate (P>0.05). For growth performance, four minute exposure treatment gives the best results compared to controls (P<0.05), supported by an increase in the percentage of the ratio of gut length to body length of the fish and higher feed efficiency.Keywords: long exposure to the electric field, growth performance, pearl goldfishABSTRAKPertumbuhan benih ikan hias maskoki mutiara Carassius auratus relatif lambat, karena untuk mencapai ukuran jual memerlukan waktu sekitar tiga bulan. Untuk mempercepat pertumbuhannya dapat dilakukan dengan pemberian paparan medan listrik berdaya rendah (10 V) ke air media budidaya yang dinaikkan salinitasnya menjadi 3 ppt, dengan tujuan memberikan kondisi mendekati isoosmotik, dan juga untuk mengefektifkan arus listrik dari elektroda ke tubuh ikan. Penelitian ini bertujuan untuk menghitung tingkat kelangsungan hidup dan pertumbuhan benih ikan maskoki mutiara ukuran S (2‒4 cm) yang dipelihara pada media bersalinitas 3 ppt yang diberi perlakuan lama waktu pemaparan medan listrik (nol, dua, empat, dan enam menit sebelum ikan diberi pakan) dengan daya 10 volt. Ikan dipelihara dengan kepadatan 2 ekor/L dalam akuarium berukuran 20×30×20 cm3 dengan volume air 6 L. Ikan uji yang digunakan memiliki panjang rata-rata 4,11±0,05 cm dan bobot rata-rata 2,89±0,05 g/ekor. Pemberian paparan medan listrik dilakukan selama nol, dua, empat, dan enam menit sebelum ikan diberi pakan, dilakukan setiap hari sebanyak tiga kali yaitu pagi, siang, dan sore hari. Rancangan penelitian terdiri atas empat perlakuan, yaitu 0, 2, 4, dan 6 (lama paparan nol/kontrol, dua, empat, dan enam menit) yang diulang masing-masing tiga kali ulangan. Hasil pemaparan arus listrik 10 volt selama nol, dua, empat, dan enam menit, tidak memberikan pengaruh yang nyata pada kelangsungan hidup (p>0,05). Untuk kinerja pertumbuhan, perlakuan paparan empat menit memberikan hasil yang terbaik dibandingkan kontrol (p<0,05), didukung oleh peningkatan persentase nilai rasio panjang usus terhadap panjang tubuh ikan serta nilai efisiensi pakan yang lebih tinggi.Kata kunci: lama paparan medan listrik, kinerja pertumbuhan, ikan maskoki mutiara
MIX USE BUILDING ‘JAVA MARINA BEACH WALK SEMARANG’ agus priyadi; agung dwiyanto; indriastjario indriastjario
IMAJI Vol 3, No 4 (2014): jurnal IMAJI - Oktober 2014
Publisher : Departemen Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (593.628 KB)

Abstract

Semarang merupakan ibu kota Propinsi Jawa Tengah , dalam perkembangan dewasa ini kota ini menjadi salah satu destinasi pariwisata di Jawa Tengah . Lokasi yang sangat berada di antara pusat ekonomi Indonesia yaitu Kota Jakarta dan Kota Surabaya , Kota Semarang menjadi persinggahan yang cukup populer di jalur darat penghubung kedua kota tersebut . Selain di topang dari jalur darat , pembukaan jalur udara langsung dari Kota Semarang menuju negara-negara tetangga menjadikan Semarang di banjiri turis mancanegara , tak kurang 3442 orang pada tahun 2012 mengunjungi Kota Semarang . Pertumbuhan jumlah turis di kota ini berdampak dengan berkembangnya bisnis di dunia pariwisata di Kota Semarang . Dari berbagai macam bisnis tersebut , salah satunya adalah bisnis penginapan . Bisnis dunia pariwisata sangat bergantung dengan pasaran yang akan di bidik . Perkembangan yang semakin pesat menjadikan kompetitor –kompetitor yang ada bersaing di kelas konsumen yang telah ada . Kelas konsumen yang semakin beragam dan berbagai tujuan menjadikan kelas bisnis penginapan semakin majemuk. Dari beberapa yang sedang populer di kalangan masyarakat adalah konsep penginapan bugdet yang digolongkan dalam peraturan pemerintah dapat diartikan berkelas bintang tiga (3) setara . Penginapan bugdet memiliki banyak kompetitor , selain kelas yang di tentukan adalah lokasi . Lokasi sangat menentukan suatu penginapan akan di kembangkan . Lokasi juga padat dimanfaatkan sebagai daya dukung atau ciri yang berbeda agar dapat bersaing dengan kompetitor lainnya .Lokasi yang cocok untuk khasus ini adalah Pantai Marina Semarang .
PENGARUH BERBAGAI INTENSITAS CAHAYA TERHADAP TINGKAH LAKU DAN KEPADATAN BRACHYONUS SP. Agus Priyadi
ZOO INDONESIA No 13 (1992): Zoo Indonesia No. 13
Publisher : Masyarakat Zoologi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52508/zi.v1i13.2400

Abstract

Abstrak
Pemijahan Ikan Cupang Alam (Betta Channoides) Induk Alam (G0) Secara Berpasangan Dan Pengamatan Umur Matang Gonad Pertama Kali Keturunan Generasi Pertama (G1) asep - permana; Agus Priyadi; Ahmad Musa; Bastiar Nur; Sawung Cindelaras; Sulasy Rohmy; Siti Zuhriyyah Musthofa
Journal of Aquaculture Science Vol 6 No 2 (2021): Journal of Aquaculture Science
Publisher : Airlangga University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31093/joas.v6i2.197

Abstract

Ikan cupang alam (Betta channoides) merupakan ikan asli dan endemik dari Kalimantan Timur. Ikan ini mempunyai warna yang indah dan menarik sebagai komoditas ikan hias. Ikan ini bisa memijah alami baik secara berpasangan maupun secara massal. Sejauh ini data reproduksi dan umur matang gonad pertama kali ikan generasi pertama (G1) belum diketahui. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui data reproduksi dari pemijahan secara berpasangan dan pertumbuhan serta umur matang gonad generasi pertama. Untuk melihat data reproduksinya dalam penelitian ini dilakukan pemijahan secara berpasangan (1 jantan : 1 betina). Hasil anakan dari pemijahan ini kemudian dipelihara dan dibesarkan dengan tujuan untuk melihat pertumbuhan dan umur matang gonad. Parameter yang akan diamati pada penelitian ini adalah data reproduksi : jumlah anakan, jumlah larva, sintasan larva dan benih, pertumbuhan dan umur matang gonad pertama anakan (G1). Hasil penelitian menunjukkan bahwa data reproduksi ikan B chanoides yang dipijahkan secara berpasangan menghasilkan larva sebanyak 61 ± 7,00 ekor, sintasan larva sampai pemeliharaan umur 30 hari sebesar 88 ± 2,65 %, sintasan benih sampai pemeliharaan umur 120 hari sebesar 71,33 ± 3,21 %. Pertumbuhan panjang mutlak dari larva sampai ukuran induk umur 120 hari sebesar 34,02 mm dan anakan generasi pertama memerlukan waktu untuk menjadi induk selama 120 hari atau 4 bulan. Kata Kunci : pemijahan, berpasangan, reproduksi, sintasan, pertumbuhan, umur matang gonad, generasi pertama, B channoides
PENGARUH BERBAGAI INTENSITAS CAHAYA TERHADAP TINGKAH LAKU DAN KEPADATAN BRACHYONUS SP. Agus Priyadi
ZOO INDONESIA No 13 (1992): Zoo Indonesia No. 13
Publisher : Masyarakat Zoologi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52508/zi.v1i13.2400

Abstract

Abstrak
Pengembangan Game Edukasi Pengenalan Rambu-Rambu Lalu Lintas TK Kemala Bhayangkari 31 Salatiga Ahmad Zainudin; Agus Priyadi; Dewi Prehantini Wahyuningtyas
Pixel :Jurnal Ilmiah Komputer Grafis Vol 15 No 2 (2022): Vol 15 No 2 (2022): Jurnal Ilmiah Komputer Grafis
Publisher : STEKOM PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51903/pixel.v15i2.817

Abstract

Educational game is a game which is specifically designed as a tool to accomplish educational needs. Therefore, it has to be projected in an exact precision to achieve its goal: educating, and increasing the user knowledge and skills. There are some problems which frequently happened at TK Kemala Bhayangkari 31 Salatiga, firstly, the number of props of traffic signs is limited so it is not proportional to the number of meetings in the existing curriculum and students must repeat the same material. Secondly, there isn’t suitable learning support media to add props to traffic signs that are still lacking. The software used in this game development was Adobe Flash CS6. The research was conducted through R&D; Research and Development method by processed through some stages. First, problem identification stage, then, data collection, product design, design validation, design revision, and the final step was the product trials. The validation was carried out by the expert validators and product user. Based on the research conducted, it concluded that this game has 43 signs which fulfill the number of signs that must be taught to students according to the curriculum at TK Kemala Bhayangkari 31 Salatiga, 18% which is most often found on the road from the total number of traffic signs in the Minister of Transportation Regulation No. 13 years 2014.
Pemijahan Ikan Cupang Alam (Betta Channoides) Induk Alam (G0) Secara Berpasangan Dan Pengamatan Umur Matang Gonad Pertama Kali Keturunan Generasi Pertama (G1) asep - permana; Agus Priyadi; Ahmad Musa; Bastiar Nur; Sawung Cindelaras; Sulasy Rohmy; Siti Zuhriyyah Musthofa
Journal of Aquaculture Science Vol 6 No 2 (2021): Journal of Aquaculture Science
Publisher : Airlangga University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31093/joas.v6i2.197

Abstract

Ikan cupang alam (Betta channoides) merupakan ikan asli dan endemik dari Kalimantan Timur. Ikan ini mempunyai warna yang indah dan menarik sebagai komoditas ikan hias. Ikan ini bisa memijah alami baik secara berpasangan maupun secara massal. Sejauh ini data reproduksi dan umur matang gonad pertama kali ikan generasi pertama (G1) belum diketahui. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui data reproduksi dari pemijahan secara berpasangan dan pertumbuhan serta umur matang gonad generasi pertama. Untuk melihat data reproduksinya dalam penelitian ini dilakukan pemijahan secara berpasangan (1 jantan : 1 betina). Hasil anakan dari pemijahan ini kemudian dipelihara dan dibesarkan dengan tujuan untuk melihat pertumbuhan dan umur matang gonad. Parameter yang akan diamati pada penelitian ini adalah data reproduksi : jumlah anakan, jumlah larva, sintasan larva dan benih, pertumbuhan dan umur matang gonad pertama anakan (G1). Hasil penelitian menunjukkan bahwa data reproduksi ikan B chanoides yang dipijahkan secara berpasangan menghasilkan larva sebanyak 61 ± 7,00 ekor, sintasan larva sampai pemeliharaan umur 30 hari sebesar 88 ± 2,65 %, sintasan benih sampai pemeliharaan umur 120 hari sebesar 71,33 ± 3,21 %. Pertumbuhan panjang mutlak dari larva sampai ukuran induk umur 120 hari sebesar 34,02 mm dan anakan generasi pertama memerlukan waktu untuk menjadi induk selama 120 hari atau 4 bulan. Kata Kunci : pemijahan, berpasangan, reproduksi, sintasan, pertumbuhan, umur matang gonad, generasi pertama, B channoides
PELATIHAN PELATIHAN TEKNOLOGI INFORMASI TINGKAT DASAR FORUM KOMUNIKASI GURU SWASTA (FKGS) TK KABUPATEN SEMARANG Ahmad Zainudin; Andik Prakasa; Dewi Widyaningsih; Agus Priyadi; Robby Andika Kusumajaya; Dani Sasmoko
Community : Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 2 No 2 (2022): Juli : Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi - Studi Ekonomi Modern

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (378.326 KB)

Abstract

Kegiatan ini dilakukan berdasarkan hasil pengamatan masih minimnya pengetahuan oleh pimpinan setempat beserta anggotanya tentang teknologi informasi, khususnya terkait kesulitan dalam mengarsipkan data serta mengolah data dan juga dapat membagikannya melalui jaringan internet. Pola pelaksanaan pelatihan dan penyuluhan Teknologi Informasi Tingkat Dasar dilakukan dengan menggunakan pelatihan bersama-sama dengan skema interaksi langsung dengan instruktur dengan dibantu mahasiswa. Dasar pertimbangan yang menjadi pilihan dilakukannya pelatihan yang bersifat bersama-sama karena adanya permintaan pelatihan dari peserta yang menginginkan pelatihan secara bersama-sama atau berkelompok. Pada prinsipnya, pelatihan secara klasikal dilakukan untuk pengenalan dasar mengenai strategi manajemen kelola data dengan menerapkan Teknologi Informasi yang efektif di Kabupaten Semarang. Setelah program tersebut selesai dilatihkan, maka TIM PPM akan dilakukan evaluasi berdasarkan materi dilatihkan secara individual
Pelatihan Penerapan Penggunaan Streamlabs OBS dan Bahasa Indonesia Sebagai Pendukung Kegiatan Administrasi Bagi Pegawai di Yayasan Pendidikan Islam Al Khoiriyyah Semarang Eni Endaryati; Vivi Kumalasari; Nining Fitriani; Wiwid Wahyudi; Agus Priyadi; Irda Yunianto; Andreas Heri Kurniawan; Nur Rokhman
Community : Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 2 No 3 (2022): November : Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi - Studi Ekonomi Modern

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (572.077 KB)

Abstract

Salah satu bentuk kepedulian dari Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat STEKOM Semarang adalah dengan mengadakan Pelatihan di Yayasan Pendidikan Islam Al Khoiriyyah Semarang untuk para pegawai di lingkungan tersebut. Upaya ini perlu dilakukan karena berdasarkan pengamatan sebelumnya, bahwa penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar serta aplikasi Streamlabs OBS oleh pegawai di sana masih kurang lancar dan baik serta belum mengenal sama sekali tentang penggunaan Streamlabs OBS. Dalam kegiatan operasional sehari-hari, penggunaan Bahasa Indonesia mendukung proses pembuatan laporan kegiatan, surat dan proposal. Penggunaan Streamlabs OBS diharapkan dapat membantu para guru untuk membuat video pembelajaran online maupun ketika memberikan pengajaran kepada para siswa secara live streaming selama masa pandemi Covid-19. Kegiatan pelatihan dilaksanakan pada tanggal 27 November 2021 dengan model praktek. Dapat disimpulkan bahwa para pegawai merasa puas dan senang dengan adanya pelatihan Streamlabs OBS dan Bahasa Indonesia ini karena mereka telah mampu mengaplikasikan Streamlabs OBS dan Bahasa Indonesia yang menjadi kebutuhannya. Tolak ukurnya adalah kehadiran para pegawai pada saat pelatihan mencapai angka lebih dari 90%. Di samping itu, setelah program pelatihan selesai dilakukan, mereka masih tetap ingin melanjutkan pelatihan ini dengan program aplikasi lainnya. Bahkan sebagian dari mereka mengusulkan adanya pelatihan rutin dari tim PPM Universitas STEKOM Semarang kepada para pegawai di Yayasan Pendidikan Islam Al Khoiriyyah Semarang.