Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

SENSOR GAS BERBASIS FILM TIPIS DENGAN KONFIGURASI TRANSISTOR EFEK MEDAN (FET) UNTUK DETEKSI GAS CO Sujarwata, Sujarwata; Marwoto, Putut
Sainteknol : Jurnal Sains dan Teknologi Vol 11, No 2 (2013): December 2013
Publisher : Unnes Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/sainteknol.v11i2.5578

Abstract

Pembuatan dan karakterisasi Transistor Efek Medan (FET) berbasis film tipis dengan struktur bottom-contact dan panjang channel 100 μm untuk aplikasi sensor gas. Pembuatan FET dengan cara: permulaan dilakukan pencucian substrat Si/SiO 2 dengan etanol dalam ultrasonic cleaner, kemudian dilakukan pendeposisian elektroda source/ drain dengan metode penguapan hampa udara dan teknik lithography. Selanjutnya dilakukan deposisi film tipis CuPc diantara source/drain sebagai panjang channel dan elektrode gate. Karakteristik FET, untuk daerah aktif untuk V DS (2,80 s/d 3,42) V dan kuat arus I (0,00095 s/d 0,00169) A. FET akan aktif beroperasi hanya diperlukan tegangan V DS (2,79 V s/d 3,43 V) dan dengan ukuran sangat kecil ( 1,5 mm x 3,1 mm ) serta jarak antara S ke D adalah 100 μm. Aplikasi sensor gas telah dilakukan untuk mendeteksi gas CO, diperoleh hasil untuk response time 90 detik dan recovery time 120 detik. DS
Car Robots of Line Followers and False Detections Using Microcontroller of BS2SX Basics Tamp Sujarwata, Sujarwata
Journal Of Natural Sciences And Mathematics Research Vol 3, No 1 (2017): Volume 3, Nomor 1, 2017
Publisher : Faculty of Science and Technology, State Islamic University Walisongo Central Java

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (833.18 KB) | DOI: 10.21580/jnsmr.2017.3.1.1693

Abstract

This study aims to design a robot car that can follow the line and can avoid obstacles if it detects objects. The movement of the robot car is equipped with light sensor (LDR) and ultrasonic as its navigation system. Automation system navigation settings using BS2SX Basic Stamp microcontroller hardware, while the software with Pbasic programming language. The program is written on the Basic Stamp Editor already installed on the PC, then downloaded to EEPROM. Ultrasonic sensors are utilized as a detection of obstacles and light sensor sensors (LDR) as a tracked line detector. The robot will follow the designed line, if there are obstacles in front of it the robot will avoid and run back if the ultrasonic sensor does not detect obstacles in front of it. With the PWM signal input setting (Pulse Width Modulation) from the microcontroller, the robot car can walk straight, turn and will avoid when detecting obstacles. ©2017 JNSMR UIN Walisongo. All rights reserved
KESIAPAN DAN PEMANFAATAN LABORATORIUM DALAM MENDUKUNG PEMBELAJARAN FISIKA SMA DI KABUPATEN BREBES Nikmah, Syafridatun; Hartono, Hartono; Sujarwata, Sujarwata
UPEJ Unnes Physics Education Journal Vol 6 No 1 (2017)
Publisher : UPEJ Unnes Physics Education Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (732.948 KB) | DOI: 10.15294/upej.v6i1.13928

Abstract

Laboratorium pembelajaran fisika memiliki peranan penting, diantaranya sebagai wahana untuk mengembangkan keterampilan dasar mengamati atau mengukur dan keterampilan proses lainnya. Penelitian ini bertujuan mengetahui kesiapan dan pemanfaatan laboratorium dalam mendukung pembelajaran fisika SMA di Kabupaten Brebes. Fokus penelitian ini mengaji lima indikator, yaitu kesiapan sarana dan prasarana laboratorium, tingkat penggunaan laboratorium, kesiapan sumber daya manusia, hubungan dengan hasil Ujian Nasional, dan faktor yang berpengaruh terhadap pemanfaatan laboratorium. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, angket, dokumentasi, dan wawancara. Perhitungan data hasil penelitian menggunakan teknik persentase. Data penelitian dianalisis dengan menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif dan rumus korelasi product moment. Berdasarkan hasil penelitian dinyatakan bahwa kesiapan sarana dan prasarana laboratorium diperoleh nilai persentase sebesar 77,59%. Tingkat penggunaan laboratorium tergolong cukup dengan memperoleh nilai sebesar 61,92%. Kesiapan sumber daya manusia tergolong baik dengan memperoleh nilai sebesar 78,78% dan memperlihatkan bahwa ketersediaan laboran sangatlah kurang. Kesiapan dan pemanfaatan laboratorium yang kurang mempengaruhi hasil belajar, ditunjukkan dengan rendahnya nilai UN fisika.  Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pemanfaatan laboratorium antara lain, ruang laboratorium yang dialihfungsikan sebagai ruang kelas, kurang tersedianya waktu untuk praktikum, dan tidak adanya laboran.
Sintesis Nanopartikel Magnet Zn-Ferrite (Znfe2o4) Berbahan Dasar Pasir Besi Menggunakan Metode Kopresipitasi Saputra, Fandi Musthofa Ananda; Puspitarini, Yani; Rizaldi, Priyandika Dwi; Firdaus, Muhammad Samsul Arifin; Sujarwata, Sujarwata
Journal of Creativity Student Vol 1, No 1 (2018): April 2018
Publisher : Journal of Creativity Student

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (784.19 KB)

Abstract

Pasir besi merupakan bahan baku alami yang keberadaannya terdistribusi secara merata dan luas di wilayah indonesia. Pemanfaatan pasir besi yang masih rendah di indonesia menyebabkan rendahnya harga jual dari material pasir besi. Maka, diperlukan sebuah teknologi dalam mengolah pasir besi agar menjadi sebuah produk yang memeliki daya guna. Material magnet ZnFe2O4 telah berhasil disintesis menggunakan metode kopresipitasi dengan bahan dasar pasir besi dari pantai Bayuran, Jepara, Jawa Tengah. Preparasi sampel ZnFe2O4 menggunakan campuran larutan ferric chloride dan zinc chloride yang diaduk dalam suhu ruang dan diperoleh endapan berwarna hitam. Hasil endapan dipanaskan dalam furnace dengan variasi suhu 100, 300 dan 500 C. Bahan baku sebelum preparasi ZnFe2O4 dan hasil reaksi setelah pemanasan dikarakterisasi menggunakan spektroskopi difraksi sinar-x (XRD. Hasil pola difraksi dari karakterisasi XRD pasir besi menunjukkan bahwa bahan dasar yang digunakan memiliki fasa magnetit (Fe3O4) dengan struktur kristal kubik. Variasi suhu pemanasan menghasilkan pola difraksi dengan puncak-puncak intensitas yang berbeda. Namun, memiliki satu kesamaan fasa, yaitu fasa zinc-ferrite dengan perkiraan ukuran kristalin 144,28 nm. Perbedaan suhu pemanasan menunjukkan kenaikan intensitas puncak fasa zinc-ferrite seiring dengan penambahan suhu pemanasan.
SENSOR GAS BERBASIS FILM TIPIS DENGAN KONFIGURASI TRANSISTOR EFEK MEDAN (FET) UNTUK DETEKSI GAS CO Sujarwata, Sujarwata; Marwoto, Putut
Sainteknol : Jurnal Sains dan Teknologi Vol 11, No 2 (2013): December 2013
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/sainteknol.v11i2.5578

Abstract

Pembuatan dan karakterisasi Transistor Efek Medan (FET) berbasis film tipis dengan struktur bottom-contact dan panjang channel 100 μm untuk aplikasi sensor gas. Pembuatan FET dengan cara: permulaan dilakukan pencucian substrat Si/SiO 2 dengan etanol dalam ultrasonic cleaner, kemudian dilakukan pendeposisian elektroda source/ drain dengan metode penguapan hampa udara dan teknik lithography. Selanjutnya dilakukan deposisi film tipis CuPc diantara source/drain sebagai panjang channel dan elektrode gate. Karakteristik FET, untuk daerah aktif untuk V DS (2,80 s/d 3,42) V dan kuat arus I (0,00095 s/d 0,00169) A. FET akan aktif beroperasi hanya diperlukan tegangan V DS (2,79 V s/d 3,43 V) dan dengan ukuran sangat kecil ( 1,5 mm x 3,1 mm ) serta jarak antara S ke D adalah 100 μm. Aplikasi sensor gas telah dilakukan untuk mendeteksi gas CO, diperoleh hasil untuk response time 90 detik dan recovery time 120 detik. DS
SIMULASI KENDALI PROPORTIONAL INTEGRAL DERIVATIVE DAN LOGIKA FUZZY PADA SISTEM EKSITASI AUTOMATIC VOLTAGE REGULATOR DENGAN SIMULINK MATLAB Jati, Pamungkas; Sunarno, Sunarno; Sujarwata, Sujarwata
Physics Communication Vol 1, No 1 (2017): February 2017
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (614.5 KB) | DOI: 10.15294/physcomm.v1i1.9007

Abstract

AVR (Automatic Voltage Regulator) is the primary device for a generator stability, therefore performance of an AVR must be considered. Implementation of controller can be used to improve performance of an AVR. Now the controller is widely applied in industry, namely PID and fuzzy. Modelling carried out to determine the performance of AVR. The modelling of AVR system and its controller are built using Matlab Simulink. PID controller is designed by tuning method of Ziegler-Nichols (ZN) and Tyreus-Luyben (TL) while fuzzy controller is built by two input variables and one output variable, each consists of 7 MF so can be obtained 49 fuzzy rules. Based on transient response analysis, PID controller with TL method is better than ZN method and overall the comparison results of controller demonstrated that the PID controller provides a better performance in three parameters (rise time, peak time, and settling time), while the fuzzy controller provides a better performance in overshoot parameter.
IDENTIFIKASI KESULITAN BELAJAR FISIKA BERDASARKAN KEMAMPUAN MULTI REPRESENTASI Theasy, Yoan; Wiyanto, Wiyanto; Sujarwata, Sujarwata
Physics Communication Vol 1, No 2 (2017): August 2017
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (337.833 KB) | DOI: 10.15294/physcomm.v1i2.10404

Abstract

Multi representasi dapat digunakan untuk mengetahui tingkat pemahaman yang dimiliki oleh mahasiswa. Identifikasi pola kesulitan belajar fisika berdasarkan kemampuan multi representasi terhadap pemecahan masalah telah dilakukan melalui metode kualitatif model grounded theory, dan dilaksanakan pada mahasiswa pendidikan Fisika Unnes Tahun akademik 2016/2017. Bentuk multi representasi yang digunakan adalah verbal (V), gambar/diagram (D), grafik (G), dan matematis (M). Kemampuan multi representasi mahasiswa kategori tinggi, sedang dan rendah memiliki kecenderungan representasi matematis (M) secara berurutan sebesar 67,85%, 79,92%, dan 75%. Mahasiswa kategori tinggi memiliki pola kesulitan belajar fisika yaitu, merencanakan solusi (memahami bahasa soal dan menentukan tahap penyelesaian) serta melaksanakan rencana solusi (menentukan persamaan), mahasiswa kategori sedang memiliki pola kesulitan belajar merencanakan solusi (memahami bahasa soal dan menentukan solusi), melaksanakan rencana solusi (proyeksi gaya, menentukan komponen gaya yang bekerja pada benda, menentukan persamaan, pengaplikasian, perhitungan), dan mahasiswa kategori rendah yaitu merencanakan solusi (memahami bahasa soal), melaksanakan rencana solusi (menentukan persamaan, membedakan simbol-simbol fisika, pengaplikasian persamaan, dan perhitungan) serta tidak melakukan pengecekan dan evaluasi.
INTEGRATION OF INQUIRY LABORATORY ACTIVITIES IN ARCHIMEDES’ LAW LEARNING Arianto, Ivan Setia; Wiyanto, Wiyanto; Sujarwata, Sujarwata
Physics Communication Vol 2, No 2 (2018): August 2018
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (431.936 KB) | DOI: 10.15294/physcomm.v2i1.13477

Abstract

This research is aimed to know which ability students can develop through inquiry laboratory activities in Archimedes? law learning and its application to cognitive learning result. This research used mixed method. The quantitative data which were pre-test, post-test, and students? worksheets were taken to know the cognitive learning outcomes of students. Qualitative data presented in this research were video assisted observations and interviews with students as learning process. Those data were used to analyze the ability in observing, questioning, hypothesizing, designing, experimenting, interpreting data, and concluding which students can develop through inquiry laboratory activities in Archimedes? law learning. The N-gain shows that the inquiry laboratory activities in Archimedes? law learning improves students cognitive learning outcomes in SMP Islam Al Azhar 29 Semarang, SMP N 18 Semarang, and SMP Islam Al Azhar 14 Semarang. The Students? ability in observing, questioning, hypothesizing, designing experiments, experimenting, interpreting data, and concluding can develop with inquiry laboratory activities in Archimedes? law learning.
Sintesis Nanopartikel Magnet Zn-Ferrite (Znfe2o4) Berbahan Dasar Pasir Besi Menggunakan Metode Kopresipitasi Saputra, Fandi Musthofa Ananda; Puspitarini, Yani; Rizaldi, Priyandika Dwi; Firdaus, Muhammad Samsul Arifin; Sujarwata, Sujarwata
Journal of Creativity Student Vol 1, No 1 (2016): January 2016
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jcs.v1i1.7718

Abstract

Pasir besi merupakan bahan baku alami yang keberadaannya terdistribusi secara merata dan luas di wilayah indonesia. Pemanfaatan pasir besi yang masih rendah di indonesia menyebabkan rendahnya harga jual dari material pasir besi. Maka, diperlukan sebuah teknologi dalam mengolah pasir besi agar menjadi sebuah produk yang memeliki daya guna. Material magnet ZnFe2O4 telah berhasil disintesis menggunakan metode kopresipitasi dengan bahan dasar pasir besi dari pantai Bayuran, Jepara, Jawa Tengah. Preparasi sampel ZnFe2O4 menggunakan campuran larutan ferric chloride dan zinc chloride yang diaduk dalam suhu ruang dan diperoleh endapan berwarna hitam. Hasil endapan dipanaskan dalam furnace dengan variasi suhu 100, 300 dan 500 °C. Bahan baku sebelum preparasi ZnFe2O4  dan hasil reaksi setelah pemanasan dikarakterisasi menggunakan spektroskopi difraksi sinar-x (XRD. Hasil pola difraksi dari karakterisasi XRD pasir besi menunjukkan bahwa bahan dasar yang digunakan memiliki fasa magnetit (Fe3O4) dengan struktur kristal kubik. Variasi suhu pemanasan menghasilkan pola difraksi dengan puncak-puncak intensitas yang berbeda. Namun, memiliki satu kesamaan fasa, yaitu fasa zinc-ferrite dengan perkiraan ukuran kristalin 144,28 nm. Perbedaan suhu pemanasan menunjukkan kenaikan intensitas puncak fasa zinc-ferrite seiring dengan penambahan suhu pemanasan.