Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Keterlibatan Anak Prasekolah Tentang Pengenalan Kesiapsiagaan Bencana Alam Melaui Metoda Simulasi Susilo, Cipto; Kurniawan, Hendra; Ni?am, Mohammad Syamsun
The Indonesian Journal of Health Science Vol 9, No 1 (2017): The Indonesian Journal Of Health Science
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (257.421 KB) | DOI: 10.32528/the.v9i1.1265

Abstract

Letak geografis kepulauan Indonesia terbentuk dari titik-titik pertemuan lempeng bumi yang menjadikan negeri ini sarat dengan kejadian-kejadian bencana, seperti gempa bumi, tsunami, tanah longsor, serta gunung berapi. Salah satu permasalahan yang mendasar dalam  proses kesiapsiagaan bencana alam pada anak prasekolah tekait dengan keterbatasan pemahaman tentang resiko-resiko disekeliling mereka, yang berakibat tidak adanya kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana. Tingkat resiko bencana selain ditentukan oleh potensi bencana juga ditentukan oleh upaya mitigasi dan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana. Pengenalan proses kesiapsiagaan pada usia prasekolah tentunya memiliki metode yang harus sesuai dengan usia mereka karena model pembelajarn memiliki peranan yang sangat penting dalam proses kegiatan belajar dan merupakan salah satu parameter utama keberhasilan dalam pembelajaran. Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan keterlibatan anak prasekolah tentang pengenalan kesiapsiagaan bencana alam pada dengan mengunakan desain pretest-postest One group design. Hasil penelitian dengan uji Wilcoxon (?=0,05) didapatkan nilai p value = 0,000 artinya H1 diterima atau ada keterlibatan anak prasekolah terhadap kesiapsiagaan bencana alam melalui metode simulasi.  Keterlibatan anak prasekolah dalam kesiapsiagaan  kebencanaan di sekolahnya menjadi strategi efektif, dinamis, dan berkesinambungan dalam upaya penyebarluasan pendidikan kebencanaan sehingga sejak dini anak mampu mengenal tanda bencana alam yang terjadi disekitar tempat tinggalnya.Kata kunci: Keterlibatan Anak Prasekolah, Kesiapsiagaan bencana alam, Simulasi.
Simulasi Penatalaksanaan Kegawatdaruratan Bencana Banjir pada Masyarakat di Desa Panti Kecamatan Panti Kabupaten Jember Adriani, Sri Wahyuni; Susilo, Cipto; Pandari, Indah; Kurniansyah, Hafni Ainun Arif
Journal of Community Development Vol. 5 No. 2 (2024): December
Publisher : Indonesian Journal Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47134/comdev.v5i2.262

Abstract

Natural and non-natural disasters occurring in the world continue to increase unpredictably. Considering that disasters can occur at any time, community preparedness in facing disasters is very important. However, the research results show that community preparedness still needs to be improved. This condition also occurs with service partners. Even though Panti Village area is a disaster-prone area, public awareness of disaster preparedness is still low. However, on the other hand, partners have the potential to be developed, namely the existence of Disaster Preparedness Village Youth (DESTANA) which is expected to become a driving force to increase public awareness of disaster preparedness. The solution offered to overcome this problem is to increase community awareness and ability to prepare for disasters through collaboration with DESTANA and BPBD. The activities carried out include health education about disaster management and continued with simulations of disaster emergency management such as the evacuation process when a disaster occurs, dressing splints and simple wound care when a disaster occurs, as well as planting trees as a reforestation effort to prevent flooding. The results show that public knowledge about disaster management increased after being given health education to 77.8% and the remaining 22.2% had fairly good knowledge. After the simulation, the community's skills in evacuating disaster victims became better (82.2% had good skills). Community skills increased by 48.9% of people were able to do simple splint dressing after the simulation. After being given a wound care simulation, people's skills increased by 40% to become skilled at carrying out wound care. Health education and disaster management simulations need to be provided regularly by health workers through collaboration with DESTANA as a disaster prevention mitigation effort.
Keterkaitan Resiliensi Dengan Kesiapsiagaan Masyarakat Dalam Menghadapi Bencana Banjir Sandrina, Siska Laura; Adi, Ginanjar Sasmito; Susilo, Cipto
Health & Medical Sciences Vol. 1 No. 1 (2023): November
Publisher : Indonesian Journal Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47134/phms.v1i1.30

Abstract

Bencana merupakan peristiwa yang berdampak pada kehidupan masyarakat salah satunya bencana banjir yang sering terjadi di Indonesia. Risiliensi menjadi salah satu kemampuan yang harus dimiliki masyarkat karena hal ini dapat mempengaruhi kesiapsiagaan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan resiliensi dengan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana banjir. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kolerasional dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat Dusun Gaplek RW 16 Desa Suci Kecamatan Panti. Teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling dengan jumlah sampel 149 responden. Analisis data yang digunakan yaitu uji Korelasi Spearman rho untuk mengetahui adanya hubungan resiliensi dengan kesiapsiagaan. Hasil penelitian menunjukkan nilai p 0,007 < 0,05 yang artinya Ho di tolak sehingga terdapat hubungan resiliensi dengan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana banjir.
Keterkaitan Masa Bekerja dengan Self Efficacy pada Tim Code Blue dalam Penatalaksanaan Pasien Gawat Darurat Fitriandari, Deshinta; Adi, Ginanjar Sasmito; Susilo, Cipto
Health & Medical Sciences Vol. 1 No. 2 (2024): Februari
Publisher : Indonesian Journal Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47134/phms.v1i2.41

Abstract

Masa bekerja sebagai tim code blue merupakan pengalaman yang dijalani selama menjadi tim code blue di Rumah Sakit Bina Sehat Jember. Semakin lama masa bekerja tenaga kesehatan maka pengalaman dalam menguasai bidangnya semakin dalam, sehingga mampu memiliki self efficacy yang tinggi dan mampu melakukan sesuatu sesuai tindakan dengan rasa kepercayaan diri yang tinggi. Tujuan penelitian: ini untuk mengetahui hubungan masa bekerja tim code blue dengan self efficacy dalam penatalaksanaan pasien gawat darurat. Metode: penelitian ini menggunakan desain penelitian descriptive correlational dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah tenaga kesehatan tim code blue di Rumah Sakit Bina Sehat Jember. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling dengan jumlah sampel 52 tenaga kesehatan. Alat pengumpulan data yang digunakan ialah kuesioner yang berisi 1 pertanyaan pada variabel masa bekerja tim code blue dan kuesioner self efficacy yang berjumlah 10 pertanyaan yang sudah peneliti uji validitas dan realibitasnya. Analisis data yang digunakan yaitu uji Korelasi Spearman rho untuk mengetahui adanya hubungan masa bekerja tim code blue dengan self efficacy. Hasil: penelitian menunjukkan nilai p 0,001 < 0,05 yang artinya Ho di tolak sehingga terdapat hubungan masa bekerja tim code blue dengan self efficacy dalam penatalaksanaan pasien gawat darurat. Kesimpulan penelitian ini yaitu lama masa bekerja sebagai tim code blue berkorelasi positif dengan self efficacy yang di miliki tenaga kesehatan Rumah Sakit Bina Sehat Jember.
Pengaruh Pendidikan Kesehatan Triase START terhadap Penanganan Pra Rumah Sakit Korban Label Kuning pada Anggota BPBD Kabupaten Bondowoso Ramadhan, Deva Urrizal; Hamid, Mohammad Ali; Susilo, Cipto
Health & Medical Sciences Vol. 2 No. 1 (2024): November
Publisher : Indonesian Journal Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47134/phms.v2i1.74

Abstract

Pendahuluan: Pra rumah sakit merupakan perawatan medis darurat yang di berikan kepada korban sebelum datang ke rumah sakit, salah satunya pada korban pasca bencana dimana penanggulangan ini bertujuan untuk mencegah kehilangan jiwa dan mengurangi penderitaan pasien. Pendidikan kesehatan Triase START merupakan salah satu upaya dalam peningkatan kemampuan penanganan pra rumah sakit. Metode: Penelitian ini menggunakan jenis metode preexperiment dengan pendekatan pre test post test group desain yaitu terkait sebelum diberikan edukasi dan pelatihan serta sesudah diberikan edukasi dan pelatihan. Hasil Penelitian: Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan penanganan pra rumah sakit korban label kuning sebelum diberikan pendidikan kesehatan triase START yaitu berada dalam kategori cukup dengan persentase 56,0 %, sedangkan kemampuan penanganan pra rumah sakit korban label kuning setelah diberikan pendidikan kesehatan triase START yaitu didalam kategori baik dengan persentase 53,0 %. Didapatkan pula hasil uji Wilcoxon terlihat nilai significant yakni sebesar 0,000. Sehingga nilai p adalah 0,000 < 0,05, maka ditetapakan bahwa bahwa H1 diterima yakni terdapat pengaruh pendidikan kesehatan triase START terhadap kemampuan pra rumah sakit korban label kuning pada anggota BPBD Kabupaten Bondowoso. Diskusi: Pen-didikan kesehatan Triase START diharapkan mampu meningkatkan kemampuan penanganan anggota BPBD dalam memilih korban saat bencana secara tepat dalam penanganan yang merupakan tindakan pra rumah sakit.
HUBUNGAN RESPONSE TIME PERAWAT DENGAN TINGKAT KECEMASAN KELUARGA PASIEN KATEGORI TRIAGE KUNING DI IGD RUMAH SAKIT DAERAH BALUNG: Relationship between Nurse Response Time and Family Anxiety Level of Yellow Triage Category Patients in the Emergency Room of Balung Regional Hospital Kurniawan, Muhammad Abdul Rohman; Susilo, Cipto; Hamid, Mohammad Ali
ASSYIFA : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 2 No. 2 (2024)
Publisher : Forind Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62085/ajk.v2i2.88

Abstract

An emergency is a clinical situation that requires immediate medical intervention to save lives and prevent disability. There are many complaints filed by families of patients who feel they do not get service even though they come early, this is due to several factors including internal factors and external factors. The length of service in the emergency room causes the patient's family to be anxious because they do not immediately get treatment. The purpose of this study was to determine the relationship between the nurse's response time and the anxiety level of the family of patients in the yellow triage category in the emergency room of Balung Regional Hospital. This research design is a correlation with a crosssectional approach. The population of this study was 701 respondents with a sample of 70 respondents. The sampling technique used was non probability sampling with purposive sampling approach. The instruments in this study were questionnaires and observation sheets. The results of the Spearman's Rho statistical test with α = 0.05 obtained p value = 0.001 and r = 0.401 which means that response time has a moderate relationship with the patient's family anxiety level. The conclusion is that there is a relationship between response time and the anxiety level of the family of patients in the yellow triage category at the Emergency Room of Balung Regional Hospital.
The influence of motivation on the activeness of elderly people with hypertension in prolanis gymnastics activities Anggeraeni, Anggeraeni; Asiah, Nur; Lontaan, Anita; Akib, Asridawati; Susilo, Cipto
Jurnal Edukasi Ilmiah Kesehatan Vol. 2 No. 1: 2024
Publisher : Edukasi Ilmiah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61099/junedik.v2i1.28

Abstract

Introduction: Population ageing is one of the significant challenges in modern society, with the increasing number of elderly populations. Prevention and management of health conditions have become very important, and the Prolanis gymnastics program has been recognized as one of the effective methods. Motivation plays a central role in shaping health behaviours and habits. Methods: This research is quantitative with an analytical design with a sectional study design approach. The population in this study was all Prolanis Participants suffering from Hypertension, with the number of samples in the survey 41 respondents. The sampling technique used in this study was accidental sampling. Results: The Chi-square Statistical test on the influence of motivation on the participation of older adults with Hypertension in prolonged gymnastics activities obtained a p-value = 0.000 or smaller than a = 0.05 (0.000<0.05). Conclusions: The influence of motivation on the activeness of older adults with Hypertension in protagonist gymnastics activities. Motivation influences the activeness of older adults with Hypertension in prolantic gymnastics activities. High motivation can be an essential factor in encouraging active participation in prolanist gymnastics programs, which in turn can support the management of hypertensive conditions and improve the well-being of older people. However, it is essential to remember that these conclusions are general and cannot be taken as absolute truth without supporting data and evidence.