Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Rasionalisasi Sakit dan Penyakit dalam Konstelasi Budaya Minangkabau (Kajian Etnomedisin di Agam dan Tanah Datar) Yunarti Yunarti; Nurainas Nurainas; Yulkardi Yulkardi; Fitria Ramona
Antropologi Indonesia Vol 35, No 1 (2014): Antropologi Indonesia
Publisher : Department of Anthropology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

A medical system whether traditional or modern, is a long chain of processes of humanstrategy for adapting to their ecological bio-cultural environment. Naturally humans developtheir biological ability to sustain their kind and develop many adaptation strategies, creatingmedical systems, behavior, and belief sbased on culture as a natural response to the treat ofillness and disease, even though the result of certain behavior does not guarantee the healingof such illness and disease (Dunn in Foster-Anderson, 1986; p.41). under that circumstances,Minangkabau medical systems are seen as a result of a bio-eco-culturally adapting process.Local Etiology of the disease source is closely related to the logic of its healing. Cosmologicalviews influence public knowledge about the concepts of health, illness, disease, and healingmethods. The definition of health and illness is determined by culture, custom, or traditionand it is not always in agreement with the conditions defined by medical science.Keywords: rationalization of illness and disease; constellation of Minangkabau culture;ethnomedicine
EFEKTIFITAS PENGGUNAAN PROBIOTIK DAN ANTIBIOTIK TERHADAP KUALITAS AIR DALAM MENINGKATKAN SINTASAN POST LARVA Hasniar Hasniar; Firman Firman; Yunarti Yunarti
JURNAL GALUNG TROPIKA Vol 2 No 1 (2013)
Publisher : Fapetrik-UMPAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (161.473 KB) | DOI: 10.31850/jgt.v2i1.38

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dosis probiotik Bacillus Plus-1 dan antibiotik yang paling efektif dan efisien dalam memperbaiki dan mengontrol kualitas air media pemeliharaan post larva. Disain yang digunakan pada penelitian ini adalah rancangan acak kelompok dengan bahan uji yang diaplikasikan adalah probiotik Bacillus dengan dosis 0,75 mg/l, 1,0 mg/l dan 1,25 mg/l, bakteri Vibrio harveyi resisten rifamvicin 6 mg/l, serta Oxytetracyclin dan Erytromicin masing-masing 1 mg/l.Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan udang windu cukup baik, akan tetapi perlakuan C2 (perlakuan probiotik 1,25 ppm dan erytromicin) dan B1 (perlakuan probiotik 1,00 ppm dan oxytetracycline) memiliki pertumbuhan tertinggi dibandingkan dengan perlakuan lainnya. Sintasan tertinggi udang windu selama pemeliharaan diperoleh pada perlakuan C1 (perlakuan probiotik 1,25 dan oxytetracycline), menyusul perlakuan D (kontrol). Pada saat uji tantang larva udang windu dengan bakteri Vibrio harveyi pada tingkat kepadatan 105, maka perlakuan kontrol memiliki tingkat kematian yan tertinggi. Hasil analisis sidik ragam menunjukkan bahwa baik pertumbuhan, sintasan maupun uji tantang tidak memberikan pengaruh nyata terhadap larva udang windu yang diuji.
PENGARUH BERBAGAI METODE BUDIDAYA DALAM MENINGKATKAN PRODUKSI RUMPUT LAUT Kappaphycus alvarezii (KASUS DI KECAMATAN MANDALLE KABUPATEN PANGKEP) Patang Patang; Yunarti Yunarti
JURNAL GALUNG TROPIKA Vol 2 No 2 (2013)
Publisher : Fapetrik-UMPAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (178.791 KB) | DOI: 10.31850/jgt.v2i2.43

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh berbagai metode budidaya dalam meningkatkan produksi rumput laut Kappaphycus alvarezii di Kecamatan Mandalle Kabupaten Pangkep. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan metode bentangan memiliki produksi lebih tinggi dibandingkan dengan metode rakit, dimana produksi tertinggi pada metode bentangan sebesar 279,75 kg lebih tinggi dibandingkan dengan metode rakit dengan produksi tertinggi sebesar 124 kg. Hal ini diduga disebabkan karena pada metode bentangan aspek lingkungan terutama arus dan gelombang relatif lebih baik dibandingkan metode rakit
NILAI EDUKASI MITOS DAN RELEVANSINYA DENGAN PENANAMAN NILAI PADA KELUARGA MINANGKABAU KONTEMPORER: TINJAUAN AWAL Yunarti .; Winda Rahmadani
Jurnal Antropologi: Isu-Isu Sosial Budaya Vol 19, No 1 (2017): (June)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (137.004 KB) | DOI: 10.25077/jantro.v19.n1.p55-65.2017

Abstract

Joseph Campbell explains one of the four mythical functions is a pedagogic function that is how humans live life as human beings under any circumstances. Some forms of folklore with pedagogic educative function are as a tool or complement in education and enculturation values such as stories to educate children disciplined, obedient, diligent and intelligent. The enculturation process to ensure the individual achieves maturity and cultural maturity so as to support the social order. In addition to the family as the first institution for the enculturation values in children, the social environment system that becomes interaction area will also affect each other's attitude and parenting ways and the environment. From the preliminary research, it was concluded that the observed myths of education were no longer present in the daily lives of the five families of informants. On the 5 myths traced, only the Malin Kundang myth is still well known. The substance of the values contained in the myth is accepted but is considered to be no longer to be found in the realities of everyday life. In the changing context, the enculturation process of the Minangkabau has shifted along with the swift entry of new values through new communication media
Pernikahan Usia Anak : Manifestasi Disfungsi Sistem Tigo Tali Sapilin dalam Masyarakat di Nagari Sialang, Kabupaten 50 Kota, Sumbar Yulkardi Yulkardi; Jelly Jelly; Yunarti Yunarti
Jurnal Antropologi: Isu-Isu Sosial Budaya Vol 22, No 2 (2020): (December)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jantro.v22.n2.p264-275.2020

Abstract

Tulisan ini bertujuan untuk memberikan analisis mengenai kasus pernikahan usia anak atau disebut juga pernikahan usia dini yang terjadi dalam masyarakat nagari Sialang.  Masyarakat Sialang yang terdiri dari empat jorong yaitu Jorong Sialang Bawah, Jorong Sialang Atas, Jorong Ronah Bengkek dan Jorong Kampung Harapan.  Kasus pernikahan dini paling banyak terjadi di Jorong Ronah Bengkek dan kampung Harapan, uniknya di dua Jorong ini juga banyak ditemukan kasus kehamilan sebelum menikah.  Masyarakat Sialang menganggap bahwa kehamilan sebelum menikah merupakan suatu dosa, sehingga harus dilakukan ritual doro yang merupakan prosesi ‘pembersihan dosa’.  Hal ini berbeda dengan kasus pernikahan dini. Untuk kasus pernikahan dini, masyarakat tidak menganggap bahwa hal tersebut merupakan sebuah masalah.  Menikah di usia muda dianggap sebagai sebuah solusi untuk permasalahan sosial yang tidak bisa diselesaikan oleh lembaga agama, adat dan pemerintahan nagari.  Tiga lembaga ini disebut dengan tigo tali sapilin.  Temuan penelitian menunjukkan bahwa lembaga tigo tali sapilin menjadikan pernikahan di usia muda menjadi solusi dari permasalahan sosial yang ada dalam masyarakat.  Fenomena ini dapat dianalisis dengan menggunakan teori Robert K. Merton mengenai disfungsi sistem sosial.  Hal ini terbukti dengan data mengenai doro yang dijadikan sebagai sarana pengintegrasian bagi pasangan yang hamil di luar nikah, tetapi tidak adanya sarana pengintegrasian bagi pelaku pernikahan dini.  Selain itu, menikah diusia muda dianggap sebagai sarana penghambat bagi kasus kehamilan sebelum menikah.  Tigo tali sapilin dianggap mampu menyelesaikan permasalahan kehamilan di luar nikah dengan cara membiarkan pernikahan usia anak sebagai salah satu langkah strategisnya.  Hal ini membuktikan bahwa tigo tali sapilin mengalami disfungsi dalam menangani fenomena pernikahan usia anak dalam masyarakat Sialang. 
Pengembangan Informasi Geospasial Lahan Pangan dalam Mendukung Kemandirian Pangan Wilayah Nurmiaty Nurmiaty; Miss Rahma Yassin; Yunarti Yunarti; Andi Ridwan; Samsu Arif
Jurnal Ilmiah Inovasi Vol 18 No 3 (2018): Desember
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/jii.v18i3.1242

Abstract

Salah satu kendala utama dalam meningkatkan hasil produksi pertanian adalah pengelolaan penggunaan lahan yang tidak tepat karena perbedaan karakteristik biofisik lahan di setiap wilayah. Oleh karena itu, perlu adanya tata guna lahan berbasis tata ruang yang tepat dalam penanganan lahan pertanian. Penelitian ini bertujuan untuk menyusun informasi geospasial karakteristik biofisik lahan pangan dan kesesuaian lahan pangan (potensial dan pembatas) untuk pengembangan tanaman pangan di Kabupaten Pangkep. Penelitian ini menggunakan pendekatan pengamatan multiskala yang up-to-date, sehingga kendala-kendala yang menjadi faktor penghambat produktivitas dapat segera diatasi. Metode yang digunakan terdiri dari 2 tahap, yaitu tahap 1, analisis iklim (biofisik) lahan pangan dan karakteristik lahan melalui survei lahan, analisis laboratorium, dan spasialisasi karakteristik lahan; tahap 2, analisis kesesuaian lahan pangan (potensial dan pembatas) menggunakan metode kesesuaian lahan fuzzy set/FAO, ekstraksi informasi citra satelit, ground truth, dan ground sampling. Hasil penelitian berupa informasi geospasial karakteristik biofisik lahan pangan dan kesesuaian lahan pangan (potensial dan pembatas) untuk pengembangan tanaman pangan di Kabupaten Pangkep. Dengan adanya informasi tersebut, para pengambil keputusan akan lebih mudah dan terintegrasi dalam membuat kebijakan pengelolaan tata guna lahan pangan di Kabupaten Pangkep yang pada akhirnya bertujuan untuk meningkatkan produksi pangan
Pengetahuan Ibu Menyusui dalam Pemberian ASI Ekslusif Bayi di Lingkungan Prioritas Stunting Taufik Ismail; Yunarti Yunarti; Sri Meiyenti
Aceh Anthropological Journal Vol 7, No 1 (2023)
Publisher : Department of Anthropology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/aaj.v7i1.9493

Abstract

This study describes how knowledge related to exclusive breastfeeding in Nagari Kampung Baru Korong Nan Ampek. Proper exclusive breastfeeding will minimize the occurrence of stunting. The exclusive breastfeeding coverage rate in Nagari is quite low at 40%. This study aims to examine why the coverage rate of exclusive breastfeeding in Nagari is still low and how the knowledge of mothers who have babies is related to exclusive breastfeeding. This study uses qualitative research methods with data collection techniques through observation, in-depth interviews, literature study and documentation. In the selection of informants using a purposive sampling technique, where the informants were selected by researchers, namely mothers who were breastfeeding their children during the exclusive breastfeeding period, starting from 0 to 6 months of age. Based on the results of the study, it was found that the knowledge of mothers who have babies is still in a low stage, there are still many mothers who do not exclusively breastfeed their babies, mothers in Nagari still give other foods besides breast milk in the age range of 0 to 6 months. The low coverage of exclusive breastfeeding in Nagari is influenced by several factors such as cultural factors, socialization from the government, education and social environmental factors. Mother's knowledge regarding exclusive breastfeeding in this nagari has not yet reached the stage of correct giving practice. Mothers do not know about exclusive breastfeeding because in their culture there is also no such thing.Abstrak: Penelitian ini mendeskripsikan bagaimana pengetahuan terkait ASI eksklusif di Nagari Kampung Baru Korong Nan Ampek. Pemberian ASI eksklusif yang tepat akan meminimalisir terjadinya stunting. Angka cakupan ASI eksklusif di Nagari cukup rendah yaitu 40%. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji mengapa angka cakupan pemberian ASI eksklusif di Nagari masih rendah dan bagaimana hubungan pengetahuan ibu yang memiliki bayi dengan pemberian ASI eksklusif. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara mendalam, studi literatur dan dokumentasi. Dalam pemilihan informan menggunakan teknik purposive sampling, dimana informan dipilih oleh peneliti yaitu ibu yang sedang menyusui anaknya pada masa pemberian ASI eksklusif mulai dari usia 0 sampai dengan 6 bulan. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa pengetahuan ibu yang memiliki bayi masih rendah, masih banyak ibu yang tidak memberikan ASI eksklusif pada bayinya, ibu di Nagari masih memberikan makanan lain selain ASI pada bayinya. rentang usia 0 sampai 6 bulan. Rendahnya cakupan ASI eksklusif di Nagari dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti faktor budaya, sosialisasi dari pemerintah, pendidikan dan faktor lingkungan sosial. Pengetahuan ibu tentang ASI eksklusif di nagari ini belum sampai pada tahap praktik pemberian yang benar. Ibu tidak tahu tentang ASI eksklusif karena di budaya mereka juga tidak ada yang seperti itu.
Pengaruh Sosial Media Marketing Terhadap Minat Masuk Perguruan Tinggi Negeri Mutmainna Mutmainna; Yunarti Yunarti; Tien Kumalasari
SEIKO : Journal of Management & Business Vol 6, No 1 (2023): January - Juny
Publisher : Program Pascasarjana STIE Amkop Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37531/sejaman.v6i1.4341

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sosial media marketing terhadap minat masuk perguruan tinggi negeri, studi kasus politeknik pertanian negeri pangkajene kepulauan dan besarnya proporsi pengaruh sosial media marketing terhadap minat masuk perguruan tinggi negeri. Penelitian ini dilakukan Kampus Politani Pangkep dengan responden adalah mahasiswa baru yang lolos ditahun 2022 dengan melakukan pemilihan perguruan tinggi, pendaftaran hingga melihat pengumuman menggunakan media sosial. Responden merupakan perwakilan 15 program studi yang terpilih sebagai sampel sebanyak 78 orang melalui 6 jalur penerimaan yakni SMNPN, SNMPTN, SBMPTN, SBMPN, MANDIRI dan MI. Analisis data yang digunakan adalah analisis regresi sederhana dengan menggunakan Software Statistical Package For The Social Sciences (SPSS) versi 22 dan analisis uji instrument (uji validitas dan uji realibilitas). Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Berdasarkan hasil analisis regresi sederhana, menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan media sosial marketing terhadap minat masuk perguruan tinggi (Politani Pangkep) sebesar 53,7 % dan sisanya 46,3% dipengaruhi oleh faktor lain seperti pengetahuan responden akan perguruan tinggi, ketenaran dan lain-lain. Berdasarkan hasil analisis koefisien korelasi diketahui bahwa tingkat hubungan antara sosial media marketing dengan minat masuk perguruan tinggi adalah sedang. Kata Kunci: Media Sosial, Marketing, Perguruan Tinggi, Politani Pangkep
Knowledge of the Pasaman community in fulfilling nutritional needs in the first 1000 days of life Sri Meiyenti; Syahrizal Syahrizal; Yunarti Yunarti; Robi Mitra
ETNOSIA : Jurnal Etnografi Indonesia Vol. 8 No. 1 (2023)
Publisher : Department Anthropology, Faculty of Social and Political Sciences Hasanuddin University.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31947/etnosia.v8i1.25358

Abstract

Malnutrition, especially the stunting category, is a big problem for the people in Pasaman today, because it has a broad impact on aspects of life which include health, social, culture and the economy. This study aims to identify the knowledge of the people in Pasaman about fulfilling nutrition at 1000 HPK and knowing the eating patterns of the Pasaman community at 1000 HPK. This study used qualitative research methods. Data was collected through participatory observation techniques and in-depth interviews. With the number of informants as many as 35 people. The results showed that in general, the community's knowledge of fulfilling nutrition in 1,000 HPK had received counseling and socialization from the village midwife and Posyandu cadres. However, this knowledge has not been seen in the people's diet at 1,000 HPK. The practice of daily eating patterns during the 1,000 HPK era was still the same as the  habits that occurred before there was counseling. Food for pregnant and lactating women is prioritized is a matter of taste and preference, not about the nutritional content of food. Likewise with baby food 0-6 years, mothers already know that babies must be given exclusive breastfeeding, but there are still some mothers who do not give breast milk, because they think that breast milk is not filling for babies.
KAJIAN KARAKTERISTIK LAHAN UNTUK MENDUKUNG PENYUSUNAN MODEL DECISION SUPPORT SYSTEM (DSS) OPTIMALISASI LAHAN DI KABUPATEN PANGKEP Nurmiaty Nurmiaty; Samsu Arif; Andi Ridwan; Rahmad D; Yunarti Yunarti
Agroplantae: Jurnal Ilmiah Terapan Budidaya dan Pengelolaan Tanaman Pertanian dan Perkebunan Vol 12 No 2 (2023): Agroplantae: Jurnal Ilmiah Terapan Budidaya dan Pengelolaan Tanaman Pertanian da
Publisher : Jurusan Budidaya Tanaman Perkebunan, Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51978/agro.v12i2.700

Abstract

The biophysical characteristics and environmental conditions of the land are required for the development of a Decision Support System (DSS) model for land optimization. The purpose of this study was to examine the characteristics of land cover, and the biophysical and environmental conditions of the land in Pangkep Regency. Suboptimal land identification and analysis of land and climate characteristics are carried out on the basis of secondary data obtained from satellite images, both land cover data in 2022, data in the form of three-dimensional DEM (Digital Elevation Model), and land characteristic data in the form of land system maps produced by the Geospatial Information Agency. The land cover in the Pangkep Regency area consists of fourteen types of land cover dominated by jungles, rice fields, and ponds. Flat topography with slopes of 0-2% and geological formations of alluvium and coastal deposits, Tonasa Formation, and Sekala Formation are dominant in Pangkep Regency. The dominant soil characteristic in this region is a lithosol soil type, soil depth more than 150 cm, soil pH is slightly acidic (5.6-6.5), clay texture, soil drainage criteria are inhibited and good, soil salinity in the range of 0.33%, C-Organic content with very low and low criteria, medium soil CEC, low total N value with a range of 0.1–0.21% and medium with 0.22–0.51%, Soil potassium content including very low criteria (<10 mg/100g) is in the range of 0.05 – 0.2 mg/100g and dominant 0.2 mg/100g, and rock abundance is 100+. The rainfall in this region is predominantly 2500 mm.th-1 and the average temperature is 23 - 32°C.