Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Peranan Filosofi Wayang Kulitan Merupakan Media Komunikasi Pendidikan Moral Generasi Muda Sejak Dini I. Ketut Sudiana; Made Ida Mulyati
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 6 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling: Special Issue (General)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpdk.v4i6.9909

Abstract

Sukses suatu bangsa dapat dilihat dari moral yang baik dalam mendidik anak sejak dini. Jika generasinya memiliki moral yang baik maka kondisi bangsa tersebut akan menjadi baik. Sebaliknya, jika moral generasinya rusak, maka rusaklah bangsa tersebut. Karena di tangan generasi mudalah kunci perbaikan suatu bangsa. Pada era sekarang di seluruh dunia kini sedang dikaji perlunya pendidikan moral atau pendidikan budi pekerti dibangkitkan kembali. Hal tersebut dikaji kembali oleh seluruh bangsa karena pada era sekarang ini keterkikisan moral bukan hanya dirasakan oleh bangsa Indonesia saja tetapi juga dirasakan oleh bangsa lain di seluruh dunia. Karakter budaya kuat bangsa Indonesia adalah pengamalan dan sikap berpegang teguh atas nilai-nilai religiusitas dan moral dalam dimensi kehidupan. Pendidikan moral di masyarakat akan lebih bervariasi salah satunya melalui budaya pagelaran wayang kulit. Untuk pelajaran moral non formal sebaiknya diberikan sejak dini terhadap generasi muda. Khususnya di Bali pelajaran moral sejak usia dini yang bersifat non formal bisa diperoleh dari pagelaran wayang kulit. Seperti salah satu contoh wayang kulitan Mahabharata ada tiga yang terkandung antara lain nilai moral terhadap diri sendiri, nilai moral terhadap sesama, dan nilai moral terhadap alam semesta. Disamping cerita dalam pewayang kulitan, tokoh dalam pewayang kulitan juga memberi pelajaran agar manusia berbuat baik seperti sifat-sifat dari karakter tokoh tersebut. Seperti di dalam cerita Mahabharata Yudistira memiliki karakter sabar dan jujur, Arjuna cerdas dan pemberani, sedangkan Bima memiliki karakter teguh dan tegas, Sedangkan Kresna memiliki karakter bijaksana, cerdas, dan cerdik dalam bersiasat. Didalam cerita pewayangan tokoh memiliki karakter moral yang baik pada akhirnya akan menang dalam segala hal. Untuk itu moral dari tokoh yang baik dapat menjadi panutan bagi generasi muda untuk memiliki moral yang baik untuk salah satunya meraih sukses dalam kehidupan ini dan menang dalam segala masalah dengan bermodal moral yang baik. Namun yang harus ditumbuhkan kepada generasi muda bagaimana mereka tetap menyayangi tontonan pagelaran wayang kulit sebagai hiburan sekaligus membina moral mereka. Mengingat kecenderungan tersebut maka untuk menyelamatkan moral generasi muda tugas dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk menumbuhkan budaya menonton kesenian wayang kulit sehingga generasi muda mengerti makna cerita pewayang kulitan dan karakter tokoh wayang bermoral baik yang dapat dijadikan panutan bagi generasi muda untuk membentuk moral mereka lebih baik. Disamping itu untuk menambah minat menonton wayang kulit bagi generasi muda, pihak dalang sebaiknya menyisipkan dialog-dialog yang lucu untuk membuat suasana nyaman bagi penonton.
Lukisan Wayang Kamasan Sebagai Salah Satu Elemen Dekorasi Interior untuk Memberi Nuansa Bali yang Unik Made Ida Mulyati; I Ketut Sudiana
Journal on Education Vol 5 No 1 (2022): Journal on Education: Volume 5 Nomor 1 Tahun 2022
Publisher : Departement of Mathematics Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/joe.v5i1.686

Abstract

Decoration elements are the most calculated elements in interior design to provide aesthetic value to a space. While the reality is that there are still many interior interior designers who have not been able to choose and quarter the right decoration elements based on the concept of space and the function of space. For this reason, it is necessary to study the decoration elements in interior design in accordance with the concept, function, and character of the desired space. Kamasan puppet painting is one of the traditional arts that has a strong and unique philosophy. The Kamasan puppet painting that symbolizes Dewi Semara Ratih pelambang beauty of true love is very suitable to be implemented in the interior of the master bedroom. Kamasan's puppet painting that tells the story of Prabu Kresna as Arjuna's coachman, during the Kurusetra Mahabharat war, is very suitable to be implemented in the interiors of schools, campuses, offices, libraries, and study rooms in residential buildings. Kamasan Dewi Saraswati's puppet painting is very suitable to be implemented in the interior of schools, campuses, offices, libraries and spaces used for work that are related to education. It is recommended for interior designers to make Kamasan puppet painting as an alternative as an element of decoration in the designed interior. In addition to giving a unique feel to the interior that is designed, it is also able to serve as a stakeholder to preserve traditional Balinese art.
PERANCANGAN GAYA MODERN KONTEMPORER PADA VILLA BELAKANG, GRAND VILLA PERERENAN Made Meitalia Sari; I Nyoman Artayasa; Made Ida Mulyati
Jurnal Vastukara: Jurnal Desain Interior, Budaya, dan Lingkungan Terbangun Vol 3 No 1 (2023): Jurnal Vastukara
Publisher : UPT Pusat Penerbitan LP2MPP ISI Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bali merupakan salah satu destinasi terpopuler pada masa liburan setiap tahunnya. Maka dari itu pemesanan penginapan biasanya dilakukan sejak jauh-jauh hari. Penginapan pun memiliki jenis yang berbeda-beda, yakni hotel, boutique hotel, resort, cottage, villa, losmen, inn, dan lain sebagainya. Salah satu penginapan di Bali yang akan dibangun yaitu Grand Villa Pererenan. Di dalam kompleks villa akan dibangun 2 tipe villa yaitu Villa 2 Kamar dan Villa Belakang. Villa Belakang Pererenan yang memiliki luasan tanah 4 are ini dirancang dengan mengusung gaya modern-kontemporer yang mana memiliki karakteristik rapi, bersih, dan minim dekorasi. Dalam mengerjakan proyek ini dilakukan metode dokumentasi dan studi literatur dalam pengumpulan data-datanya. Gaya modern-kontemporer diterapkan pada seluruh interior baik pada elemen pembentuk ruang hingga furniturnya. Desainnya banyak menggunakan bentuk geometris seperti persegi dan lingkaran serta garis horizontal dan vertikal. Untuk menerapkan karakteristiknya yang bersih dan rapi, interior didesain dengan minim aksen dan dekorasi. Walaupun demikian interior tetap terlihat menarik karena pengaplikasian material sangat diperhatikan sehingga dapat menjadi sebuah daya tarik dan titik fokus. Interiornya dominan menggunakan warna monokrom yang netral dan sedikit sentuhan warna alami kayu yang dapat memberikan kesan natural dan titik fokus di antara furnitur lainnya. Sedangkan bagian pencahayaan menggunakan pencahayaan alami dan buatan yang berasal dari downlight, lampu gantung, dan LED strip. Warna yang digunakan pada lampu yakni warm white agar interior memberikan kesan hangat dan nyaman untuk dihuni.
REDESAIN SEPATU VOLI MELALUI PENDEKATAN ERGONOMI TOTAL MENINGKATKAN KENYAMANAN DAN PERFORMA ATLET Made Ida Mulyati
Prosiding Bali Dwipantara Waskita: Seminar Nasional Republik Seni Nusantara Vol. 2 (2022): Prosiding Bali Dwipantara Waskita: Seminar Nasionar Republik Seni Nusantara
Publisher : UPT Pusat Penerbitan LP2MPP ISI Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Permainan voli diperlukan performa yang tinggi, sehingga diperlukan sepatu nyaman. Sepatu dipakai oleh atlet Bali belum sepenuhnya nyamanan. Untuk itu perlu dilakukan redesain sepatu voli melalui pendekatan ergonomi total. Tujuan membuktikan efektivitas intervensi ergonomi total terhadap kenyamanan dan performa atlet. Jenis penelitian true experiment dengan rancangan treatment by subject design, subjek 20 atlet laki-laki voli Kabupaten Tabanan. Variabel diukur tinggi loncatan, denyut nadi istirahat dan kerja, Keluhan subjektif pada kaki, kemampuan swing block test dan jump smash. Pengukuran periode I menggunakan desain sepatu tanpa pendekatan ergonomi total (DS-TPET) dan periode II menggunakan desain sepatu pendekatan ergonomi total (RS-PET). Analisis data diuji dengan uji Kolmogorov-Smirnov. Hasil analisis terdapat perbedaaan keluhan subjektif , cardiovascular load (CVL) lebih rendah saat memakai RS-PET, p<0,05. Swing block test dan scor jump smash lebih tinggi saat memakai RS-PET, p<0,05. Simpulan RS-PET meningkatkan kenyamanan dan performa atlet. Disarankan RS-PET sebagai acuan dalam mendesain dan memproduksi sepatu voli.