Yoseph Pedhu
Program Studi Bimbingan Dan Konseling, Fakultas Pendidikan Dan Bahasa, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

Published : 14 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Kesejahteraan psikologis dalam hidup membiara Yoseph Pedhu
Jurnal Konseling dan Pendidikan Vol 10, No 1 (2022): JKP
Publisher : Indonesian Institute for Counseling, Education and Therapy (IICET)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29210/162200

Abstract

Kesejahteraan psikologis (psychological wellbeing) berkaitan dengan penilaian individu terhadap dirinya berdasarkan pemenuhan fungsi psikologis positif. Kesejahteraan psikologis digambarkan sebagai kombinasi dari keadaan-keadaan yang berdampak positif dan berfungsi secara optimal dalam kehidupan baik secara individu maupun sosial. Hidup membiara adalah suatu bentuk hidup yang dibaktikan dan dipilih secara bebas yang terwujud dalam penghayatan kaul-kaul kebiaraan. Artikel ini bertujuan untuk mengkaji kesejahteraan psikologis dalam hidup membiara dan upaya-upaya konstruktif untuk mengembangkannya. Penulis menelaah konsep, dimensi-dimensi, faktor-faktor, dan penelitian-penelitian terdahulu yang berkontribusi terhadap kesejahteraan psikologis. Berdasarkan konsep dan penelitian terdahulu mengenai kesejahteraan psikologis, penulis mengelaborasi beberapa strategi yang dapat diterapkan dalam membantu biarawan untuk mengembangkan kesejahteraan psikologis.
Forgiveness Therapy Sebagai Salah Satu Intervensi Terapeutik Dalam Konseling Yoseph Pedhu
JBKI (Jurnal Bimbingan Konseling Indonesia) Vol 7, No 2 (2022): Volume 7 Number 2, May 2022
Publisher : STKIP Singkawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26737/jbki.v7i2.3281

Abstract

Perasaan sakit dan memudarnya kepercayaan dalam hubungan interpersonal memiliki prevalensi yang tinggi dan berhubungan erat dengan permasalahan keberfungsian psikologis. Banyak penelitian yang berupaya menggambarkan peran forgiveness therapy dalam memulihkan kesehatan psikologis individu yang mengalami berbagai jenis luka, kekerasan, dan pengalaman-pengalaman traumatis lainnya. Artikel ini berupaya mengeksplorasi forgiveness therapy sebagai salah satu bentuk intervensi terapeutik yang dapat digunakan dalam konseling. Penulis mengkaji konsep, model forgiveness therapy, dan penerapannya dalam konseling. Penelitian sebelumnya tentang penerapan forgiveness therapy dalam konseling juga dikaji.
Analisis korelasional antara kecerdasan spiritual dan resiliensi psikologis mahasiswa seminaris Yoseph Pedhu
JPPI (Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia) Vol 8, No 3 (2022): JPPI (Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia)
Publisher : Indonesian Institute for Counseling, Education and Theraphy (IICET)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29210/020221833

Abstract

Kecerdasan spiritual merupakan kecerdasan yang digunakan untuk menemukan solusi terhadap suatu permasalahan yang diukur berdasarkan komponen memiliki kesadaran diri, memiliki visi, bersikap fleksibel, berpandangan holistik, melakukan perubahan, sumber inspirasi, dan refleksi diri. Resiliensi adalah kemampuan individu untuk menunjukkan respon positif terhadap situasi yang tidak menguntungkan yang mencakup karakteristik pemahaman diri, kemandirian, hubungan, inisiatif, kreativitas, humor, dan moralitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kecerdasan spiritual dan resiliensi mahasiswa seminaris. Penelitian ini juga dilakukan untuk mengetahui hubungan antara kecerdasan spiritual dan resiliensi. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa seminaris memiliki tingkat kecerdasan spiritual pada kategori sedang (73%) dan resiliensi juga pada kategori sedang (64%). Selain itu, hasil analisis data menunjukkan adanya korelasi antara kecerdasan spiritual dan resiliensi karena memiliki tingkat signifikansi 0.000<0.05 dengan koefisien determinasi sebesar 0.667. Berdasarkan temuan tersebut, direkomendasikan bahwa fokus pembinaan seminaris hendaknya ditujukan pada pengembangan kecerdasan spiritual dan resiliensi untuk menjadi pribadi yang tangguh, utuh, dan menyeluruh
Analisis korelasional antara kecerdasan spiritual dan resiliensi psikologis mahasiswa seminaris Yoseph Pedhu
JPPI (Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia) Vol 8, No 3 (2022): JPPI (Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia)
Publisher : Indonesian Institute for Counseling, Education and Theraphy (IICET)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29210/020221833

Abstract

Kecerdasan spiritual merupakan kecerdasan yang digunakan untuk menemukan solusi terhadap suatu permasalahan yang diukur berdasarkan komponen memiliki kesadaran diri, memiliki visi, bersikap fleksibel, berpandangan holistik, melakukan perubahan, sumber inspirasi, dan refleksi diri. Resiliensi adalah kemampuan individu untuk menunjukkan respon positif terhadap situasi yang tidak menguntungkan yang mencakup karakteristik pemahaman diri, kemandirian, hubungan, inisiatif, kreativitas, humor, dan moralitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kecerdasan spiritual dan resiliensi mahasiswa seminaris. Penelitian ini juga dilakukan untuk mengetahui hubungan antara kecerdasan spiritual dan resiliensi. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa seminaris memiliki tingkat kecerdasan spiritual pada kategori sedang (73%) dan resiliensi juga pada kategori sedang (64%). Selain itu, hasil analisis data menunjukkan adanya korelasi antara kecerdasan spiritual dan resiliensi karena memiliki tingkat signifikansi 0.000<0.05 dengan koefisien determinasi sebesar 0.667. Berdasarkan temuan tersebut, direkomendasikan bahwa fokus pembinaan seminaris hendaknya ditujukan pada pengembangan kecerdasan spiritual dan resiliensi untuk menjadi pribadi yang tangguh, utuh, dan menyeluruh