Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

KOMPARASI BIAYA UPAH PEKERJAAN BETON BERDASARKAN ANALISA KONVENSIONAL DENGAN ANALISA MODERN Nurasiyah, Siti
Jurnal Penelitian Pendidikan Vol 15, No 2 (2015): PENGEMBANGAN MODEL
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jpp.v15i2.1297

Abstract

Anggaran biaya merupakan salah satu unsur fungsi perencanaan proyek konstruksi. Penyusunan anggaran merupakan perencanaan secara detail perkiraan biaya bagian atau keseluruhan kegiatan proyek, yang selanjutnya digunakan untuk menerapkan fungsi pengawasan dan pengendalian biaya serta waktu pelaksanaan. Perhitungan anggaran biaya biaya terdiri dari 5 (lima) hal yang pokok, yaitu tenaga kerja, bahan, alat, overhead, dan profit. Tenaga kerja merupakan salah satu sumber daya proyek yang menentukan keberhasilan proyek harus memiliki kualifikasi, keterampilan dan keahlian yang sesuai dengan kebutuhan untuk mencapai sasaran proyek. Salah satu faktor yang harus dipertimbangkan dalam merencanakan tenaga kerja adalah produktivitas tenaga kerja. Perhitungan anggaran biaya dengan menggunakan analisa modern menetapkan produktivitas tenaga kerja secara jelas dan lebih detail sesuai dengan ukuran dari bahan yang digunakan dan masing-masing rincian aktivitas, dengan satuan waktunya jam. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui besar biaya upah dengan analisa konvensional (AHSP) dan analisa modern pada pekerjaan beton bertulang, serta untuk mengetahui besar perbedaan biaya upah pekerjaan beton dengan analisa konvensional (AHSP) dan analisa modern. Hasil yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah dapat mengetahui komparasi besarnya biaya upah pada pekerjaan beton bertulang yang diamati berdasarkan analisa konvensional (AHSP) dan analisa modern. Besar biaya upah pekerjaan beton dengan Analisa Konvensional (AHSP PU) adalah sebesar Rp 78.320.606. Besar biaya upah pekerjaan beton dengan Analisa Modern (koefisien rendah) adalah sebesar Rp 22.828.020, sedangkan biaya pekerjaan beton dengan Analisa Modern (koefisien tinggi) adalah sebesar Rp 46.688.319. Selisih biaya RAB upah pekerjaan beton antara AHSP Kementerian Pekerjaan Umum dengan Analisa Modern (koefisien rendah) adalah sebesar Rp 55.492.585 (70,85%), sedangkan selisih biaya RAB upah pekerjaan beton AHSP Kementerian Pekerjaan Umum dengan Analisa Modern (koefisien tinggi) adalah sebesar Rp 31.632.287 (30,39%). Biaya upah pada pekerjaan beton dengan menggunakan AHSP Kementerian Pekerjaan Umum meliputi biaya langsung dan biaya tidak langsung termasuk biaya umum (overhead), transportasi, dan lain-lain, sehingga perlu diidentifikasi berapa besar biaya tak langsung yang disisipkan pada produktivitas tenaga kerja dan biaya satuan pada AHSP Kementerian Pekerjaan Umum, untuk mendapatkan biaya aktual pelaksanaan di lapangan.Kata kunci: analisa modern, analisa konvensional, AHSP, RAB
KAJIAN POTENSI HIDROLOGI EMBUNG IRIGASI WAE ROBANG DI KABUPATEN ROTE NDAO Nurasiyah, Siti
Media Teknik Sipil Vol 13, No 2 (2015): Agustus
Publisher : Department of Civil Engineering, Faculty of Engineering, University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (92.157 KB) | DOI: 10.22219/jmts.v13i2.2564

Abstract

KAJIAN POTENSI HIDROLOGI EMBUNG IRIGASI WAE ROBANG DI KABUPATEN ROTE NDAOStudy The Potential Of Hidrology Wae Robang Irrigation Retention Basin In Rote Ndao DisrtrictSiti NurasiyahDepartemen Pendidikan Teknik Sipil, Universitas Pendidikan Indonesiaemail: iisnurasiyah82@yahoo.comAbstractRote Ndao District is one of the districts in the province of NTT, which has a fairly extensive irrigation areas and potential but less discharge to irrigate the irrigation area. Rote Ndao District has topography is hilly and much of the basin area can hold water, so one way to solve this problem is to build retention basin to hold excess water during the rainy season. Wae Robang retention basin is one of the retention basin will be built in Rote Ndao District. One aspect that must be examined in the planning of retention basin is hydrological analysis. The purpose of the analysis of hydrology at the location of Robang Wae retention basin is to assess the potential of existing hydrological includes inflows fill retention basin, retention basin reservoirs, and flood discharge plan. From the results of the hydrological analysis showed that the volume of water that can fill an Wae Robang retention basin during the rainy season amounted to 1,774,029 m3, retention basin reservoir design capacity Wae Robang retention basin amounted to 1,348,859 m3, and the flood discharge plan with a return period of 50 years for the spillway Wae Robang retention basin amounted to 21.71 m3/ sec.Keywords: Wae Robang, retention basin, hydrologi AbstrakKabupaten Rote Ndao merupakan salah satu kabupaten di provinsi NTT yang memiliki areal irigasi yang cukup luas dan cukup potensial tetapi kekurangan debit air untuk mengairi areal irigasi tersebut. Kabupaten Rote Ndao ini memiliki kondisi topografi yang berbukit-bukit dan banyak daerah cekungan yang dapat menampung air, maka salah satu cara untuk menanggulangi masalah ini adalah dengan membangun embung yang berguna untuk menampung air yang berlebihan pada waktu musim hujan. Embung Wae Robang merupakan salah satu embung yang akan dibangun di Kabupaten Rote Ndao. Salah satu aspek yang harus ditelaah dalam perencanaan embung adalah analisis hidrologi. Tujuan dari analisis hidrologi di lokasi embung Wae Robang ini adalah untuk mengkaji potensi hidrologi yang ada meliputi aliran masuk yang mengisi embung, tampungan embung, dan debit banjir rencana. Dari hasil analisis hidrologi didapatkan bahwa volume air yang dapat mengisi kolam Embung Wae Robang selama musim hujan adalah sebesar 1.774.029 m3, kapasitas tampung desain embung Wae Robang adalah sebesar 1.348.859 m3, dan debit banjir rencana dengan kala ulang 50 tahun untuk pelimpah embung Wae Robang adalah sebesar 21,71 m3/det.Kata kunci : Wae Robang, embung, hidrologi
PEMBUATAN SALURAN DRAINASE LAHAN DI KAMPUNG CIPULUS DESA BUGEL KECAMATAN CIAWI KABUPATEN TASIKMALAYA Nurasiyah, Siti
Lentera Karya Edukasi Vol 3, No 3 (2023): Jurnal LENTERA KARYA EDUKASI: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Pusat Pengembangan dan Kajian Sarana dan Prasarana Pendidikan (P2K Sarprasdik)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/lekaedu.v3i3.64829

Abstract

Penduduk Kampung Cipulus Desa Bugel Kecamatan Ciawi Kabupaten Tasikmalaya, umumnya menggunakan air bersih yang bersumber dari mata air untuk memenuhi kebutuhannya. Air bersih disalurkan melalui saluran terbuka sampai ke lokasi dimana penduduk memanfaatkannya, baik disadap dari saluran dengan pompa ke reservoir di rumah-rumah maupun digunakan langsung di tempat. Jaringan saluran air kotor dan saluran air bersih yang tidak dirancang dan dibangun mengikuti kaidah teknis, menyebabkan di beberapa tempat terjadi pencampuran dari buangan saluran drainase lahan masuk ke saluran air bersih. Untuk membantu masyarakat mengatasi hal tersebut, maka diperlukan suatu prototipe bangunan pemisah, dengan pembuatan saluran punggung menjadi alternatif untuk mengelola kedua jenis air tersebut. Kegiatan diawali dengan sosialisasi dilaksanakan di balai desa Bugel Kecamatan Ciawi         Kabupaten Tasikmalaya yang dihadiri oleh Kepala Kecamatan Ciawi, Kepala Desa Bugel, tokoh warga setempat serta ketua RT dan ketua RW. Dilanjutkan dengan membangun satu buah bangunan out fall saluran drainase yang bersilangan dengan saluran air bersih, panjang bangunan persilangan 8 meter dengan diameter 6 inchi. Dengan tidak tercampurnya air kotor maka dengan air bersih kebersihan air, sanitasi, dan konservasi air dapat terjaga.
ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN TEPUNG SAGU (STUDI KASUS PUSAT PELATIHAN PERTANIAN PEDESAAN SWADAYA (P4S) CAHAYA DUTA PALILI) DI DESA BUNGA-BUNGA KECAMATAN MATAKALI KABUPATEN POLEWALI MANDAR Yamin Pagala, Muhammad Arman; Kandatong, Hasanuddin; Nurasiyah, Siti
Journal Peqguruang: Conference Series Vol 5, No 2 (2023): Peqguruang, Volume 5 Nomor 2 November 2023
Publisher : Universitas Al Asyariah Mandar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35329/jp.v5i2.4182

Abstract

Tanaman Sagu adalah tanaman yang sudah lama dibudidayakan dan berperan penting sebagai makanan pokok disebagian penduduk Asia Tenggara. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Tujuan penelitian ini yakni untuk mengetahui apa yang menjadi penyebab konsumen tepung sagu ingin membeli tepung sagu yang dilihat berdasarkan rasa, warna dan kemasan yang terdapat pada produk tepung sagu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan Teknik sampling acak (random sampling). Jumlah responden yakni 30 responden yang merupakan konsumen dari tepung sagu. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data primer yang diperoleh dari hasil wawancara langsung terhadap responden menggunakan kuesioner dan data sekunder yang diperoleh dari buku atau jurnal. Dari hasil penelitian konsumen tepung sagu menunjukkan bahwa tingkat keputusan pembelian konsumen terhadap tepung sagu tertinggi yakni keputusan pembelian berdasarkan warna. 
The Existence of Customary Law in Managing Fishery Resources in Indonesia Radityani, Fitri; Utami, Aulia Rahmi; Oktavia, Sella; Wati, Kiran Lavanya; Muzahidi, Muzi; Nurasiyah, Siti
MAIYAH Vol 3 No 1 (2024): Maiyah : Vol. 3 No. 1 Maret 2024
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.maiyah.2024.3.1.11529

Abstract

The diversity of cultures and customary laws in Indonesia is reflected in the management of fisheries resources. This article explores various customary laws that are still valid in several regions in Indonesia, such as Sasi customary law in Maluku, Laot customary law and the Panglima laot institution in Aceh, Awig-awig customary law in Lombok, Masa ombo customary law in Central Sulawesi, customary law Lubuk ban in Jambi, Lilifuk customary law in NTT, and the Bapongka cultural system in the Bajo tribe. Through descriptive and qualitative research, this article highlights the implementation, changes and challenges faced by customary law in the face of modernization and globalization. It was found that this customary law not only functions to manage fisheries resources sustainably, but also plays an important role in maintaining local wisdom, traditional values, and the welfare of local communities. This research emphasizes the importance of understanding and respecting customary law in efforts to preserve natural resources and local culture in Indonesia.
IMPLEMENTASI MANAJEMEN KURIKULUM MERDEKA DI SMA NEGERI 1 CIBUNGBULANG Rahmawati, Ima; Nurasiyah, Siti; Ihsan, Muzhir; Setiawan, Waslim; Lestari, Fitri
SAHID MENGABDI: Jurnal Pengabdian Masyarakat Institut Agama Islam Sahid Bogor Vol 3 No 01 (2024): Juni 2024
Publisher : Lembaga Penelitan dan Pengabdian Masyarakat Institut Agama Islam Sahid

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56406/jsm.v3i01.410

Abstract

One of the major impacts caused by the post-COVID-19 pandemic is the change in education curriculum policies. The education curriculum in Indonesia at home has become an independent curriculum in order to catch up with the loss and lagging behind of learning quality during covid 19. The implementation of the independent curriculum was tested in driving schools. SMA Negeri 1 Cibungbulang is one of the driving schools targeted for the implementation of the independent curriculum. This study is aimed at knowing how to implement the independent curriculum at SMA Negeri 1 Cibungbulang. This study used descriptive qualitative methods with data collection techniques in the form of interviews and observations. The results showed that SMA Negeri 1 Cibungbulang has implemented the independent curriculum since 2021, and has reached the advanced level by the end of the 2024 school year, meaning that the implementation of the curriculum is very good. Therefore, entering the 2024/2025 school year, SMA Negeri 1Cibungbulang towards Implementation of the Independent Curriculum without assistance both in terms of material and funding