p-Index From 2019 - 2024
2.278
P-Index
This Author published in this journals
All Journal JURNAL BAHARI PAPADAK
Yahyah .
Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Peternakan, Kelautan dan Perikanan, Universitas Nusa Cendana

Published : 16 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

TINGKAT PENDAPATAN NELAYAN TRADISIONAL PANCING ULUR DI PPI OEBA, KECAMATAN KELAPA LIMA, KOTA KUPANG Edwin Samuel Johan Engge; Yahyah .; Ismawan Tallo
Jurnal Bahari Papadak Vol 3 No 1 (2022): Jurnal Bahari Papadak
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1062.398 KB)

Abstract

Abstrak – Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis ikan yang tertangkap oleh alat tangkap pancing ulur, pendapatan yang di peroleh nelayan tradisional pancing ulur dan tingkat pendapatan yang diperoleh nelayan pancing ulur di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Oeba, Kota Kupang. Parameter yang diukur yaitu pendapatan nelayan tradisional pancing ulur. Penelitian dilakukan menggunakan metode survey dengan teknik wawancara (kuisioner). Pengambilan sampel dilakukan secara acak dengan jumlah responden sebanyak 16 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, jenis ikan yang tertangkap oleh nelayan tradisional pancing ulur adalah Ikan Kerapu Tikus (Cromeleptes altivelis), Ikan Tenggiri (Scomberomorus commerson), Ikan Kakap Merah (Lutjanus argentimaculatus), Ikan Tuna (Thunnus sp.) dan Ikan Tongkol (Euthynnus affinis). Sedangkan rata-rata pendapatan nelayan tradisional pancing ulur adalah Rp. 55.536.875. Dan rata-rata tingkat pendapatan nelayan tradisional pancing ulur adalah Rp. 61.623.687. Nelayan tradisional pancing ulur di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Oeba, Kota Kupang berada pada tingkatan sejahtera karena rata-rata tingkat pendapatan nelayan tradisional pancing ulur di atas Upah Minimum Regional (UMR) Kota Kupang yaitu Rp. 2.007.500. Kata kunci: Tangkapan, Tingkat Pendapatan, Hand Line, Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Oeba Abstract - This study aims to determine the types of fish caught by hand line fishing gear, the income earned by traditional hand-line fishermen and the level of income earned by hand line fishermen at the Fish Landing Base (PPI) Oeba, Kupang City. The parameter measured is the income of traditional hand line fishermen. The research was conductedusing a survey method with an interview technique (questionnaire). Sampling was done randomly with the number of respondents as many as 16 people. The results showed that the types of fish caught by traditional hand line fishermen were grouper rat (Cromeleptes altivelis), panggiri fish (Scomberomorus commerson), red snapper (Lutjanus argentimaculatus), tuna (Thunnus sp.) and mackerel (Euthynnus affinis). Meanwhile, the average income of hand-lined traditional fishermen is Rp. 55.536.875 and the average income level of traditional hand-lined fishermen is Rp. 61.623.687. Traditional hand line fishermen at the Oeba Fish Landing Base (PPI), Kupang City are at a prosperous level because the average income level of traditional hand-line fishermen is above the Regional Minimum Wage of Kupang City, which is Rp. 2.007 500. Key word: Catch, Income Level, Hand Line, Fish Landing Base (PPI) Oeba
JENIS - JENIS IKAN HASIL TANGKAPAN PADA ALAT TANGKAP POLE AND LINE DI PERAIRAN FLORES TIMUR, PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR Fulgensius Willem Kein; Yahyah .; Aludin Al Ayubi
Jurnal Bahari Papadak Vol 3 No 1 (2022): Jurnal Bahari Papadak
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (577.85 KB)

Abstract

Abstrak – Penelitian ini berguna agar memahami jenis-jenis ikan apa saja yang tertangkap pada alat tangkap pole and line, jumlah ikan per jenis yang tertangkap pada alat tangkap pole and line, dan produksi hasil tangkapan ikan yang tertangkap pada alat tangkap pole and line di perairan Flores Timur. Penelitian ini menggunakan metode mengumpulkan data observasi yaitu dengan mengikuti nelayan ke lokasi penangkapan ikan, dan data yang didapatkan dianalisis dengan menggunakan analisis komposisi jenis dan analisis CPUE. Pengambilan data lapangan dilakukan selama 12 kali trip pengoperasian kapal pada bulan Oktober, November, dan Desember tahun 2020. Hasil penelitian menunjukan komposisi jenis hasil tangkapan dari alat tangkap pole and line terdiri dari ikan cakalang dan ikan baby tuna. Dengan hasil tangkapan tertinggi terdapat pada spesies ikan cakalang, tangkapan paling rendah spesies ikan baby tuna. Jumlah komposisi jenis ikan hasil tangkap tertinggi menggunakan alat tangkap pole and line yang di operasikan di perairan Flores Timur adalah spesies ikan cakalang memiliki nilai komposisi sebesar 91,899%, dan spesies ikan baby tuna dengan nilai komposisi sebesar 8,1000%. Hasil analisis CPUE memperlihatkan bahwa nilai CPUE ikan cakalang sebesar 1966,9, ikan baby tuna sebesar 141,4 dan total 2108,5. Rata – rata jumlah produksi per trip didapat dari jumlah produksi selama tiga bulan penelitian dari dua spesies ikan dibagi banyaknya trip yaitu 12 trip selama 3 bulan penelitian. Kata kunci: Perairan Flores Timur, Pole and Line, Ikan Cakalang Abstract -This study aims to determine what types of fish are caught in pole and line fishing gear, the number of fish per type caught in pole and line fishing gear, and the production of fish caught on pole and line fishing gear in East Flores waters. This study used the method of collecting observational data by following fishermen to fishing locations, and the data obtained were analyzed using type composition analysis and CPUE analysis. Field data collection was carried out during 12 ship operation trips in the months (October, November, and December) of 2020. The results showed the composition of the types of catch from the pole and line fishing gear consisted of skipjack and baby tuna. With the highest catch is found in skipjack fish species, and the lowest catch is in the baby tuna fish species. The highest number of fish species composition using Pole and Line fishing gear which is operated in the waters of East Flores is the skipjack tuna species which has a composition value of 91.899%, and the baby tuna species with a composition value of 8.100%. The CPUE analysis results show that the CPUE value of skipjack / Katsuwonus pelamis is 1966.9, baby tuna (Thunnus albacares) is 141.4 and the total is 2108.5. The average number of production per trip is obtained from the amount of production during the three months of the study of the two fish species divided by the number of trips, namely 12 trips during the 3 months of the study. Key words: East Flores Waters, Pole and Line, Skipjack Fish
JENIS IKAN HASIL TANGKAPAN PANCING ULUR DI PERAIRAN TELUK KUPANG BERDASARKAN PERBEDAAN MATA PANCING Antonius R. Kolo; Yahyah .; Aludin Al Ayubi
Jurnal Bahari Papadak Vol 3 No 1 (2022): Jurnal Bahari Papadak
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (462.183 KB)

Abstract

Abstrak - Perairan Teluk Kupang memiliki sumberdaya kelautan yang dimanfaatkan sebagai lokasi penangkpan ikan. Penngkapan ikan dilakukan menggunakan berbagai alat tangkap salah satunya adalah pancing ulur. Pancing ulur merupakan alat tangkap yang umumnya digunakan oleh masyarakat pesisir Teluk Kupang untuk menangkap ikan demersal. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui jenis – jenis ikan hasil tangkapan menggunakan alat tangkap pancing ulur. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April – Mei 2021 di perairan Teluk Kupang. Metode dalam penelitian ini adalah observasi dan menggunakan analisis deskriptif Kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat 5 jenis ikan target yang tertangkap menggunakan alat tangkap pancing ulur yaitu ikan biji nangka (Upeneus mullocensin), ikan kerapu lumpur (Epinephelus coioides), ikan kakap merah (Lutjanidae campechanus), ikan Ekor Kuning (Caesionidae), dan ikan lencam (Lethrinidae). Jumlah komposisi hasil tangkapan ikan tertinggi berdasarkan mata pancing nomor 16 adalah ikan biji nangka dan kakap merah sebesar 20%, mata pancing nomor 17 adalah ikan lencam sebanyak 40% dan mata pancing nomor 18 adalah ikan lencam sebanyak 38% Kata Kunci: Jenis Ikan, Pancing Ulur, Teluk Kupang Abstract - Kupang Bay has marine resources that are used as a location for fishing activities. Fishing activities are carried out using various fishing gear, one of which is hand line. Hand line is a fishing gear that is generally used by the coastal community of Kupang Bay to catch demersal fish. This study aims to determine the types of fish caught using handline fishing gear. This research was conducted in April – May 2021 in the waters of Kupang Bay. The method in this research is observation and using qualitative descriptve analysis. The results of this study indicate that there are 5 types of target fish caught using handline fishing gear, namely Jackfruit Seed fish (Upeneus mullocensin), Mud grouper fish (Epinephelus coioides), Red Snapper (Lutjanidae campechanus), Yellowtail fish (Caesionidae), and Lencam fish (Lethrinidae). The highest number of fish catch compositions based on hook number 16 was Jackfruit Seed fish and Red Snapper by 20%, hook number 17 is Lencam fish as musch as 40% and hook number 18 is Lencam fish as much as 38%. Keywords: Fish Species, Handline, Kupang Bay
PENGARUH AKTIFITAS EKONOMI PENDUDUK TERHADAP KERUSAKAN EKOSISTEM HUTAN MANGROVE DI KELURAHAN OESAPA BARAT, KECAMATAN KELAPA L1MA, KOTA KUPANG Yesi Anggriani Lonia Berek; Yahyah .; Kiik G. Sine
Jurnal Bahari Papadak Vol 3 No 1 (2022): Jurnal Bahari Papadak
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (531.082 KB)

Abstract

Abstrak - Ekosistem mangrove adalah ekosistem yang terdiri dari komunitas tumbuhan pesisir tropis yang didominasi oleh beberapa jenis mangrove yang mampu tumbuh dan berkembang di daerah intertidal pantai berlumpur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh aktivitas ekonomi penduduk terhadap kerusakan ekosistem hutan mangrove di Kelurahan Oesapa Barat, Kecamatan Kelapa Lima. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif dengan cara mengumpulkan data melalui wawancara, pengamatan (observasi), jumlah sampel yang diambil dari penelitian ini sebanyak 48 orang. Hasil Penelitian yang diperoleh aktivitas ekonomi penduduk yang dapat mengakibatkan kerusakan ekosistem hutan mangrove di Kelurahan Oesapa Barat, Kecamatan Kelapa Lima dari hasil penelitian berupa pengalihfungsian ekosistem hutan mangrove menjadi lahan pertambakan (seperti tambak ikan dan tambak garam) dan lahan untuk pembagunan seperti (perumahan, pemukiman, sarana dan prasarana). Serta pemanfaatan sumber daya hutan mangrove yang ada disana (seperti memanfaatkan bagian dari pohon mangrove maupun biota laut yang ada di sana) untuk digunakan langsung untuk kebutuhan sendiri yang menyebabkan luas/penutupan dan kepadatan vegetasi mangrove di pantai telah mengalami penurunan. Sementara itu akibat yang ditimbulkan antara lain: tidak adanya habitat untuk bertelur dan tempat asuhan biota, tidak adanya supply tambahan nutrient pada ekosistem terumbu karang dan ekosistem padang lamun, dan hilangnya pertahanan fisik pantai dari gelombang dan arus pasang surut, dan padatnya permukiman penduduk di sekitar areal pesisir berdampak terhadap abrasi dan erosi, serta pembuangan limbah rumah tangga langsung ke laut. Kata kunci: Mangrove, Metode , Analisis Data, Aktifitas Ekonomi Penduduk Abstract - Mangrove forest ecosystem is an ecological system consisting of Coastal tropical communities are dominated by mangrove species that can grow and thrive in large areas of coastal. This study aims to determine the effect of population economic activity on the damage to the mangrove forest ecosystem in Oesapa Barat Village, Kelapa Lima District. The research method used in this research is descriptive research method by collecting data through interviews, observations (observation), the number of samples taken from this study as many as 48 people. The results of the research obtained are the economic activities of the population that can cause damage to the mangrove forest ecosystem in Oesapa Barat Village, Kelapa Lima District from the results of research in the form of conversion of mangrove forest ecosystem areas into ponds (such as fish ponds and salt ponds) and land for development such as (housing, settlement, facilities and infrastructure). As well as the utilization of mangrove forest resources that are there (such as utilizing part of the mangrove tree and marine life there) to be used directly for their own needs which has caused a decrease in the area/coverage and density of mangrove vegetation on the coast. Meanwhile, the consequences include: the absence of habitats for laying eggs and nurseries for biota, the absence of additional supply of nutrients in coral reef ecosystems and seagrass ecosystems, and the loss of physical defense of the coast from waves and tidal currents, and the densely populated settlements around the coastal areas have an impact on abrasion and erosion, as well as the disposal of household waste directly into the sea. Keywords: Mangrove, Method , Data Analysis, Population Economic Activity
CIRI-CIRI MORFOMETRIK HASIL TANGKAPAN LAMPARA MILIK NELAYAN DI KELURAHAN NAMOSAIN, KECAMATAN ALAK, KOTA KUPANG Fitriani Bita; Yahyah .; Suprabadevi A. Saraswati
Jurnal Bahari Papadak Vol 3 No 1 (2022): Jurnal Bahari Papadak
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (573.501 KB)

Abstract

Abstrak - Morfometrik adalah cirri- ciri yang berkaitan dengan ukuran tubuh atau bagian tubuh ikan seperti panjang total. Ukuran ini adalah salah satu yang dapat di gunakan sebagai ciri taksonomi saat mengidentifikasi ikan hasil tangkapan. Hasil pengukuran biasanya dinyatakan dalamsatuan militer atau centimeter, ukuran di sebut mutlak.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui karakteristik morfometrik dan mendeskripsikan karakter morfometrik ikan tongkol (Euthynnus affnis), dan ikan kombong (Rastrellyger kanagurata), di kelurahan Namosain,kecamatan Alak,kota Kupang.Metode yang di gunakan adalah metode observasi,dokumetasi dan studi pustaka untuk mengidentifikasi spesies berdasarkan ciri morfomeriknya. Kata kunci: Metode, Prosedur Kerja, Identifikasi, Proses Identifikasi Analisis Data Asbtract - Morphometrics are characteristics related to body size or body parts of fish such as total length. This measure is one that can be used as a taxonomic feature when identifying caught fish. The measurement results are usually expressed in military units or centimeters, the size is called absolute. The purpose of this study was to determine the morphometric characteristics and describe the morphometric characters of tuna. (Euthynnus affnis), and kombong fish (Rastrellyger kanagurata), in Namosain sub-district, Alak sub-district, Kupang city. The method used is observation, documentation and literature study to identify species based on their morphomeric characteristics. Keywords: Method, Work Procedure, Identification, Identification Process of Data Analysis
KARAKTERISTIK BIOFISIK LOKASI BERSARANG PENYU DI PANTAI LOANG, KABUPTEN LEMBATA Anastasia Beto; Alexander L. Kangkan; Yahyah .
Jurnal Bahari Papadak Vol 3 No 2 (2022): Jurnal Bahari Papadak
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak - Penyu merupakan salah satu fauna yang dilindungi karena populasinya yang terancam punah. Reptil laut ini mampu bermigrasi dalam jarak yang jauh di sepanjang kawasan Samudera Hindia, Samudera Pasifik, dan Asia Tenggara. Pantai Loang merupakan salah satu pantai yang dipilih penyu secara naluriah untuk melakukan aktivitas peneluran dengan panjang pantai ± 2,5 km. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik biofisik Pantai Loang sebagai tempat peneluran penyu secara alami. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi langsung di lapangan. Lebar intertidal berkisar antara 25-38,20 meter dengan rata-rata 32,87 meter dan lebar supratidal berkisar antara 3,70-14,70 meter, dengan rata-rata 7,37 meter. Rata-rata kemiringan pantai adalah 3,16° dengan dominasi tekstur substrat adalah pasir kasar. Posisi sarang berada pada zona supratidal dan zona vegetasi. Hasil pengamatan menunjukan sepanjang pantai ditumbuhi vegetasi yang membentuk formasi pescaprae dan formasi barringtonia. Vegetasi yang menyususn formasi pescaprae antara lain Spinifex littoreus, Ischaemum muticum, Ipoema pes-caprae. Vegetasi yang menyusun formasi barringtonia antara lain Pandanus tectorius, Gliricidia sepium. Hewan predator penyu yang ditemukan di lokasi peneluran yakni anjing (Canis lupus familiaris), burung gagak (Corvus enca), burung elang (Nisaetus floris), kepiting pantai (Ocypoda sp), biawak (Varanus salvator), semut (Formicdae). Aktivitas manusia yang terjadi di Pantai Loang antara lain, pengambilan pasir pantai berakibat pada perubahan topografi pantai yang dapat menyebabkan perubahan karakteristik pantai peneluran seperti perubahan kemiringan dan hilangnya vegetasi, aktivitas wisata pantai menyebabkan peningkatan jumlah sampah pantai. Timbunan sampah pada pasir pantai dapat menjadi penghalang bagi penyu betina yang menuju ke daerah / titik lokasi peneluran. Kata kunci: Penyu, Karakteristik Biofisik, Pantai Loang Abstract - Turtles are one of the protected fauna due to their endangered population. These marine reptiles are able to migrate over long distances along to the oceanic region the Indian Ocean, the Pasific Ocean, and Southeast Asia. Loang Beach is one of the beaches that turtles instinctively choose to carry out nesting activities, with the length of the beach is ± 2,5 km. This study aims to determine the biophysical characteristics of Loang Beach as a natural nesting places for turtles. The method used in this study is descriptive survey method. Data collection is done by direct observatio in field. The width of the intertidal zone ranges from 25-38,20 meters with an average of the intertidal zone is 32,87 meters, and supratidal width ranges from 3,70-14,70 meters with an average of the supratidal zone is 7,37 meters. The average of beach slope is 3,16°, with the dominance of substrate texture is coarse sand. The position of the nest is in the supratidal and vegetation zones. Observations show along the beach, overgrown with vegetation that forms the pescaprae formations and the barringtonia formations. Formations of pescaprae consists of Spinifex littoreus, Ischaemum muticum, Ipoema pes-caprae. Formations of barringtonia consists of Pandanus tectorius, Gliricidia sepium. Turtle predators found at the turtle nesting site are dogs (Canis lupus familiaris), crows (Corvus enca), eagles (Nisaetus floris), beach crabs (Ocypoda sp), lizard ((Varanus salvator), ant (Formicdae). Human activities in Loang Beach consists of the taking of beach sand resulted in changes in the topography of the beach that can cause changes in the characteristics of the beach such as changes in beach slope and loss of vegetation. Coastal tourism activities cause increase in the amount of beach litter. Landfills on beach sand can be barriers for female turtles heading to the area or point of location where turtles lay their eggs. Keywords: Turtle, Biophysical Characteristics, Loang Beach
PENILAIAN EKONOMI DARI MANFAAT LANGSUNG DAN MANFAAT TIDAK LANGSUNG EKOSISTEM MANGROVE DI DESA NANGA LABANG KECAMATAN BORONG KABUPATEN MANGGARAI TIMUR Beatrix Kota; Chaterina A. Paulus; Yahyah .
Jurnal Bahari Papadak Vol 3 No 2 (2022): Jurnal Bahari Papadak
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak- Peran ekosistem mangrove terhadap aspek kehidupan masyarakat dan lingkungan sangat penting sehingga perlu dilakukan penilaian ekonomi. Penilaian ekonomi adalah suatu upaya untuk memberikan nilai kuantitatif terhadap barang dan jasa yang dihasilkan oleh sumber daya alam dan lingkungan. Total penilaian ekonomi ekosistem mangrove dilakukan dengan menghitung manfaat langsung dan manfaat tidak langsung ekosistem mangrove. Wilayah pesisir indonesia yang di tumbuhi mangrove adalah wilayah pesisir Desa Nanga Labang, Kecamatan Borong, Kabupaten Manggarai Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Jenis fauna yang ada di kawasan ekosistem mangrove desa nanga labang seperti kepiting, siput merupakan jenis yang paling dominan jenis reptil dan amfibi. Lahan tambak udang di kawasan hutan mangrove di kelolah oleh masyarakat setempat sebagai bentuk upaya pelestarian hutan mangrove serta menambah perekonomian masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis pemanfaatan dan menghitung total nilai ekonomi ekosistem mangrove di Desa Nanga Labang Kecamatan Borong Kabupaten Manggarai Timur. Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Responden adalah masyarakat lokal yang melakukan aktivitas sehari-hari berkaitan dengan hutan mangrove secara langsung maupun tidak langsung, teknik penentuan responden menggunakan teknik purposive sampling. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini dari perhitungan total nilai manfat langsung dan manfaat tidak langsung. Hasil penelitian nilai ekonomi ekosistem mangrove di Desa Nanga Labang seluas 4 ha sebesar Rp 1.320.423.440/tahun, diperoleh dari total manfaat langsung sebesar Rp. 348.465.000/tahun atau 26% dan manfaat tidak langsung sebesar Rp. 971.958.440/tahun atau 74%. Kata Kunci : Penilaian ekonomi, manfaat ekosistem mangrove, sumberdaya pesisir. Abstract- The role of the mangrove ecosystem on aspects of community life and the environment is very important, so it is necessary to carry out an economic assessment. Economic appraisal is an attempt to give a quantitative value to the goods and services produced by natural resources and the environment. The total economic assessment of the mangrove ecosystem is carried out by calculating the direct and indirect benefits of the mangrove ecosystem. The coastal area of Indonesia that is overgrown with mangroves is the coastal area of Nanga Labang Village, Borong Sub-District, East Manggarai Regency, East Nusa Tenggara Province. The types of fauna that exist in the mangrove ecosystem area of the village of Nanga Labang such as crabs, and snails are the most dominant types of reptiles and amphibians. The shrimp ponds in the mangrove forest area are managed by the local community in an effort to preserve the mangrove forest and increase the community's economy. This study aims to determine the type of utilization and calculate the total economic value of the mangrove ecosystem in Nanga Labang Village, Borong Sub-District, East Manggarai Regency. This study uses primary data and secondary data. Respondents are local people who carry out daily activities related to mangrove forests directly or indirectly, the technique of determining respondents uses the purposive sampling technique. The analysis used in this research is the calculation of the total value of direct benefits and indirect benefits. The results of the study on the economic value of the mangrove ecosystem in Nanga Labang Village, covering an area of 4 ha, amounted to Rp. 1,320,423,440/year, obtained from the total direct benefit of Rp. 348,465,000/year or 26% and indirect benefits of Rp. 971,958,440/year or 74%. Keywors: Economic assessment, benefits of mangrove ecosystems, coastal resources.
PROFIL PENDAPATAN USAHA BUDIDAYA RUMPUT LAUT DI DESA TABLOLONG, KECAMATAN KUPANG BARAT Yesmi Marlina Humsibu; Chaterina A. Paulus; Yahyah .
Jurnal Bahari Papadak Vol 3 No 2 (2022): Jurnal Bahari Papadak
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak - Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil pendapatan usaha budidaya rumput laut di Desa Tablolong, Kecamatan Kupang Barat. Responden dalam penelitian ini adalah seluruh petani yang membudidayakan rumput laut di Desa Tablolong. Jumlah sampel responden ditentukan dengan menggunakan rumus Slovin yaitu 38 orang. Penentuan sampel dilakukan dengan metode simple random sampling, sedangkan analisis data menggunakan analisis pendapatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa biaya produksi usaha budidaya rumput laut di Desa Tablolong dalam satu siklus produksi mendapatkan Rp.1.250.000 dan rata-rata pendapatan dalam 1 tahun sebesar Rp.6.506.579. Kata kunci : Profil Usaha Budidaya, Siklus Produksi, Analisis Pendapatan Abstract - This study aims to determine the income profile of seaweed cultivation in Tablolong Village, West Kupang District. Respondents in this study were all farmers who cultivate seaweed in Tablolong Village. The number of samples of respondents was determined using the Slovin formula, namely 38 people. Determination of the sample is done by simple random sampling method, while the data analysis using income analysis. The results showed that the production cost of seaweed cultivation in Tablolong Village in one production cycle was IDR1,250,000 and the average income in 1 year were IDR 6,506,579. Keywords : Cultivation Business Profile, Production Cycles, Income Analysis
PERAN PRODUKTIF DAN PENDAPATAN KOMONITAS NELAYAN DI DESA NUALUNAT KECAMATAN KOT’OLIN KABUPATEN TIMOR TENGAH SELATAN Darisa Maria B. Metkono; Lady Cindy Soewarlan; Yahyah .
Jurnal Bahari Papadak Vol 3 No 2 (2022): Jurnal Bahari Papadak
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak- Peran produktif terdapat 3 bagian yaitu penangkapan, pengolahan dan pemasaran. penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi aktifitas produktif perikanan dan pendapatan nelayan. Penelitian ini dilakukan di desa Nualunat Kecamatan Kot’olin Kabupaten Timor Tengah Selatan. Populasi dalam penelitian ini nelayan berjumlah 60 orang dan sampel yang diambil berjumlah 60 orang. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara dengan menggunakan daftar kuisioner. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan analisis deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian untuk mengetahui Pendapatan yang diperoleh nelayan di desa Nualunat yang terdiri dari 3 musim yaitu: Musim Barat, Musim Timur dan Musim Peralihan. Dengan total pendapatan rata-rata perbulan yang diperoleh nelayan yaitu Musim Barat sebesar Rp. 7.101.667/bulan, Musim Timur sebesar Rp. 5.190.333/bulan dan Musim Peralihan sebesar Rp 3.970.500/bulan. Curahan waktu kerja pada ketiga kegiatan produktif perikanan pada Musim Barat, Musim Timur dan Musim Peralihan aktifitasnya sama pada bidang perikanan, tetapi aktifitas penangkapan curahan waktu kerjanya lebih besar dari pada pengolahan dan pemasaran. Kata Kunci : Pendapatan nelayan, Produktif Perikanan, Desa Nualunat, Kecamatan Kot’olin, Kabupaten Timor Tengah Selatan. Abstract- The productive role has parts, namely catching, processing and marketing. This study aims to identify fihery productive activities and fishermen’s income. This research was conducted in Nualunat village, Kot’olin district, south Central Timor Regency. Populan in this study consisted of 60 fishermen and 60 samples were take. The data collection technique used in this study was an interview using a list of questionnaires. The data analysis used in this research is by using quantitative and qualitative descriptive analysis. The results of the study are to maintain the income obtained by fishermen in Nualunat village which consista of 3 seasons, namely: East Season. With a total average montly income obtained by fishermen, namely the west season of Rp 7,101,667/month, Easth Season of Rp. 5,190,333/month and the Transitional season of Rp. 3,970.500 month. The working time for the three fishery productive activities in the West, East and Transitional seasons is the same in the same in the fishery sector, but the fishing activity has a greater work time than processing and marketing. Keywords : Fishermen’s Income, Fishery Productivity, Nualunat Village, Kot’olin District, South Central Timor Regency
ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI TAMBAK IKAN DESA BADARAI DARI HASIL KONVERSI MANGROVE Maria Regolinda Seuk Tetik; Yahyah .; Lumban N. L. Toruan
Jurnal Bahari Papadak Vol 3 No 2 (2022): Jurnal Bahari Papadak
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak - Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kendala apa saja yang dihadapi dalam usaha tambak ikan dan untuk mengetahui pendapatan dari hasil tambak tersebut. Sampel dari penelitian ini adalah masyarakat Desa Badarai yang masih aktif mengelola tambak ikan. Penelitian ini menggunakan teknik sensus dengan melakukan dua cara yaitu observasi dan wawancara. Analisis data yang digunakan adalah analisis kualitatif deskriptif untuk menyimpulkan kendala yang dialami petambak dalam mengelola tambak ikan. dan analisis kuantitatif pendapatan untuk mengetahui pendapatan petambak ikan per tahun dari hasil kelola tambak ikan. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa kendala mortalitas pada ikan diakibatkan oleh penggunaan pakan buatan yang berlebihan dan adanya predator yang menyerang ikan di tambak budidaya. Kendala kebocoran pematang dan pintu air akibat usia tambaknya sudah tua dan pasang surut air laut yang menyebabkan kerusakan tersebut. Pendapatan bersih responden Rp. 19,279,559 per tahun sehingga menunjukan bahwa penghasilan dari mengelola tambak ikan kurang baik karena kendala yanag dihadapi responden. Kata kunci: Tambak Ikan, Kendala, Pendapatan Petambak Abstract - The purpose of this study is to find out what obstacles are faced in the fish pond business and to find out the income from the results of the pond. The sample of this research is the people of Badarai Village who are still actively managing fish ponds. This study uses a census technique by conducting two ways, namely observation and interviews. Analysis of the data used is descriptive qualitative analysis to conclude the constraints experienced by farmers in managing fish ponds. and quantitative analysis of income to determine the annual income of fish farmers from the results of fish pond management. Based on the results of the study, it showed that mortality constraints in fish were caused by the use of excessive artificial feed and the presence of predators attacking fish in aquaculture ponds. Constraints of leaking embankments and sluice gates due to the age of the ponds are old and the tides are causing the damage. Net income of respondents Rp. 19,279.559 per year so that it shows that the income from managing fish ponds is not good because of the obstacles faced by the respondents. Keywords : Fish Pond, Constraints, Farmer Income