Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Did The Program Kampung Iklim Lead Farmers to Implement more Adaptation Strategies? Case Study of Rice Farmers in Sleman Regency Moh. Wahyudi Priyanto; Jangkung Handoyo Mulyo; Irham Irham
Agro Ekonomi Vol 31, No 2 (2020): DECEMBER 2020
Publisher : Department of Agricultural Socio-Economics Faculty of Agriculture Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/ae.57396

Abstract

The negative impacts of climate change caused many losses for farmers. One solution to minimize losses is to implement a climate change adaptation strategy. The Indonesian government established a program called the Program Kampung Iklim/Proklim in 2012 which aims to increase awareness of climate change and the capacity to implement community adaptation strategies. This study aimed to determine the effect of the Proklim on the implementation of climate change adaptation strategy by farmers. The study was conducted  in Proklim and non-Proklim locations. By implementing the simple random sampling method, it was obtained 112 samples divided into 56 farmers from each Proklim and non-Proklim location. The results showed that farming experience, land area, membership in farmers group, access to weather information, awareness towards climate change and perceptions towards climate change risks are associated with more practice of adaptation strategy. The results also showed that the implementation of adaptation strategy was influenced by the Proklim location, so that the farmers involved in the program locations applied more climate change adaptation strategy than the farmers in non-program locations.  The authors recommend that Proklim needs to be applied in many locations, especially areas that are vulnerable to climate change, so farmers can improve the implementation of climate change adaptation strategies.
KETAHANAN PANGAN PENDUDUK DI PULAU JAWA: PENDEKATAN VECTOR ERROR CORRECTION MODEL I made Yoga Prasada; Moh Wahyudi Priyanto; Yahya Shafiyuddin Hilmi
Agrisocionomics: Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian Vol 4, No 1 (2020): Mei 2020
Publisher : Faculty of Animal and Agricultural Science, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (209.68 KB) | DOI: 10.14710/agrisocionomics.v4i1.5560

Abstract

Food security over the past few decades has been a hot topic discussed in Indonesia. Food security can indirectly reflect the level of welfare of a household in a region. Various factors can influence the level of food security, both in the short term and in the long term. Therefore, this research was conducted with the aim to find out the factors that influence the food security of the population in the short term and in the long term. The data used in this study are secondary data sourced from the Central Bureau of Statistics (BPS) in 2008-2017, namely data on food and non-food expenditure, real per capita income, agricultural land area, real sugar prices, real beef prices, and real rice prices. The data were analyzed using the VECM (Vector Error Correction Model) model. The results showed that in the short-term the factors that influence food security are income per capita real lag 1, real sugar prices lag 1, and real beef prices lag 1, while the factors that influence food security in the long-term are per capita income 1, agricultural area lag 1, real sugar 1 lag price, real beef price lag 1, and real rice price lag 1.
Pengaruh Perubahan Iklim terhadap Produk Domestik Regional Bruto Sektor Pertanian Moh. Wahyudi Priyanto
Agritech: Jurnal Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Purwokerto Vol 23, No 2 (2021): AGRITECH
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/agritech.v23i2.8879

Abstract

Perubahan iklim menimbulkan pengaruh negatif terhadap seluruh sektor perkonomian terutama pada sektor pertanian. Perubahan iklim berdampak pada pertumbuhan output sehingga akan menyebabkan penurunan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perubahan iklim dengan menggunakan indikator suhu, curah hujan, dan kecepatan angin terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Provinsi di Pulau Jawa menggunakan data tahunan 2004-2018. Analisis regresi dengan data panel digunakan dalam penelitian ini untuk mengetahui variabel yang berpengaruh signifikan. Provinsi yang dianalisis yaitu Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY, dan Jawa Timur. Hasil analisis menunjukan bahwa suhu dan curah hujan berpengaruh terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Provinsi di Pulau Jawa, sedangkan kecepatan angin tidak berpengaruh. Rekomendasi yang bisa diberikan adalah, pemerintah dan petani berkerja sama untuk meminimalkan dampak perubahan iklim dengan menyusun kebijakan dan menerapkan strategi adaptasi, dan melakukan tindakan mitigasi.
DAMPAK IMPLEMENTASI PERDA PERLINDUNGAN LAHAN PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN (LP2B) DI PROVINSI JAWA BARAT I Made Yoga Prasada; Moh Wahyudi Priyanto
Agritech: Jurnal Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Purwokerto Vol 21, No 2 (2019): AGRITECH
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/agritech.v21i2.4252

Abstract

Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat pada tahun 2010 telah menetapkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 27 Tahun 2010 Tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan. Perda tersebut seyogyanya diterapkan untuk mengendalikan laju konversi lahan pertanian di Provinsi Jawa Barat, sehingga mampu meningkatkan ketersediaan dan ketahanan pangan penduduk. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui dampak implementasi Perda LP2B di Provinsi Jawa Barat dengan membandingkan luas konversi lahan sawah sebelum dan sesudah kebijakan tersebut diterapkan dan membandingkan ketersediaan dan ketahanan pangan penduduk sebelum dan sesudah kebijakan tersebut diimplementasikan. Data penelitian yang digunakan yaitu data sekunder yang berasal dari Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Barat tahun 2004-2009 (sebelum penerapan LP2B) dan tahun 2010-2015 (sesudah penerapan LP2B). Data dianalisis dengan menghitung luas lahan sawah terkonversi dan menghitung ketersediaan beras menggunakan faktor konversi padi-beras dari BKPP serta menentukan tingkat ketahanan pangan. Perbedaan sebelum dan sesudah implementasi kebijakan di uji dengan Uji Wilcoxon. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konversi lahan pertanian yang terjadi setelah penerapan kebijakan lebih tinggi dibandingkan sebelum penerapan kebijakan. Akan tetapi, ketahanan pangan penduduk menunjukkan peningkatan setelah konversi lahan sawah terjadi dibandingkan sebelum konversi. Akan tetapi, hasil Uji Wilcoxon menunjukkan tidak ada perbedaan rerata yang signifikan antara luas konversi lahan sawah dan ketahanan pangan sebelum dan sesudah penerapan kebijakan.
Strategi Adaptasi Perubahan Iklim: Faktor yang Mempengaruhi dan Manfaat Penerapannya Moh. Wahyudi Priyanto; Hery Toiba; Rachman Hartono
Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol 5, No 4 (2021)
Publisher : Department of Agricultural Social Economics, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jepa.2021.005.04.19

Abstract

Perubahan iklim dianggap sebagai salah satu masalah lingkungan karena dapat menurunkan produktivitas dan pendapatan petani, sehingga petani harus menerapkan strategi adaptasi untuk meminimalkan dampak negatif perubahan iklim. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan strategi adaptasi petani, faktor yang mempengaruhi itu, dan menilai manfaat penerapan strategi adaptasi terhadap produktivitas dan pendapatan petani. Penelitian ini dilakukan di Dusun Sekarputih dan Pendem, Desa Pendem, Kota Batu dengan jumlah sampel sebesar 80 petani padi. Alat analisis yang digunakan yaitu regresi logistik untuk menilai faktor yang mempengaruhi keputusan petani, dan t-test untuk menilai manfaat penerapan strategi adaptasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa strategi adaptasi perubahan iklim yang diterapkan petani di Dusun Sekarputih dan Pendem pada saat musim kemarau adalah menggunakan varietas adaptif musim kemarau. Keputusan petani untuk menerapkan strategi adaptasi dipengaruhi oleh faktor pendidikan, keaktifan dalam kelompok tani, sumber bibit, orientasi panen, dan informasi cuaca. Uji t-test menunjukan bahwa petani yang menerapkan strategi adaptasi memperoleh produktivitas dan pendapatan lebih tinggi dari petani yang tidak menerapkan strategi adaptasi.
Does Climate Change Adaptation Improve Technical Efficiency of Rice Farming? Findings From Yogyakarta Province Indonesia Moh. Wahyudi Priyanto; Jangkung Handoyo Mulyo; Irham Irham; Hani Perwitasari; Abi Pratiwa Siregar
Jurnal Manajemen & Agribisnis Vol. 19 No. 2 (2022): JMA Vol. 19 No. 2, July 2022
Publisher : School of Business, Bogor Agricultural University (SB-IPB)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17358/jma.19.2.184

Abstract

Food security of the Indonesian population is threatened because climate change has the potential to reduce technical efficiency of rice production. To adapt and reduce these negative impacts, farmers implement climate change adaptation strategies. This study aims to determine how the effect of climate change adaptation on the technical efficiency of rice farming. Research data was collected through interviews with 112 rice farmers in Sleman Regency. We carried out two stages of analysis, namely stochastic frontier analysis to determine the production function and efficiency level, and tobit regression to determine the effect of adaptation strategy on technical efficiency. The findings indicate that most farmers use short-lived varieties and apply two types of adaptation strategies in one growing season. By increasing the number of adaptation strategies, the technical efficiency of rice farming will increase. These results have important policy implications for increasing the adoption of adaptation strategies by farmers. The government and farmers should collaborate to formulate adaptation strategy policies to provide farmers with a choice of adaptation strategies. Keywords: adaptation, agricultural development, climate change, rice farming, technical efficiency
Pengaruh Urbanisasi terhadap Lahan Garapan di Indonesia Dian Eswin Wijayanti; Moh. Wahyudi Priyanto
Agriscience Vol 3, No 1: Juli 2022
Publisher : Department of Agribusiness, University of Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/agriscience.v3i1.16679

Abstract

Pangan dan papan merupakan dua kebutuhan primer manusia yang membutuhkan ketersediaan lahan. Permasalahan akan terjadi apabila kebutuhan papan (perumahan, kawasan industri, perkantoran, dan pusat perbelanjaan) lebih besar daripada kebutuhan pangan (kawasan pertanian) akibat peningkatan jumlah penduduk. Kondisi tersebut mengakibatkan meningkatnya persaingan antara kedua kebutuhan tersebut di tengah ketersediaan lahan yang cenderung tetap. Kami mengevaluasi dampak urbanisasi terhadap luas lahan garapan di Indonesia menggunakan data sekunder dari tahun 1961 hingga 2016. Kami menggunakan analisis Prais Winsten dan Cochrane-Orcutt, dimana variabel independent yang digunakan adalah pertumbuhan urbanisasi, PDRB sektor pertanian tahun sebelumnya, produktivitas padi tahun sebelumnya, dan PDRB sektor industri digunakan sebagai variabel bebas. Hasil analisis menunjukkan bahwa luas lahan garapan dipengaruhi secara negatif oleh pertumbuhan urbanisasi dan dipengaruhi secara positif oleh PDB sektor pertanian pada tahun sebelumnya. Inisiatif bantuan harus menempatkan prioritas tinggi pada perencanaan kota yang baik dan perlindungan lahan pertanian yang ketat.
THE EFFECT OF FERTILIZER AND AGRICULTURAL MACHINERY SUBSIDIES ON PADDY PRODUCTIVITY: A FEASIBLE GENERALIZED LEAST SQUARES APPROACH Moh. Wahyudi Priyanto; Adnan Putra Pratama; Imade Yoga Prasada
SEPA: Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol 20, No 1 (2023): FEBRUARY
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/sepa.v20i1.56237

Abstract

Paddy is a commodity that is widely cultivated by farmers in Indonesia. Paddy farmers are currently facing the threat of declining farm productivity due to land conversion activities, access to inputs that are difficult to reach, and climate change. However, productivity can be increased through the use of fertilizer inputs and agricultural machinery. Government support for paddy farmers is provided through input subsidies and agricultural machinery. Therefore, this study explores the effect of input subsidies and agricultural machinery on paddy productivity. We selected 20 provinces with the highest proportion of paddy fields to the total area. Feasible Generalized Least Squares (FGLS) analysis is used to determine the effect of subsidies on fertilizers and agricultural machinery on paddy productivity in Indonesia. The results showed that input subsidies were mostly allocated to Java, Sumatra, and Sulawesi islands, while agricultural machinery was allocated more to Sulawesi and Nusa Tenggara islands. FGLS analysis shows that the area of irrigated land, subsidies for urea fertilizer, subsidies for NPK fertilizers, subsidies for ZA fertilizers, and grants for 2-wheel tractors affect increasing paddy productivity. Meanwhile, the effect of increasing temperature causes a decrease in paddy productivity.
Penggunaan input produksi dan tingkat efisiensi usahatani jagung di Desa Keleyan, Kabupaten Bangkalan Sri Ratna Triyasari; Moh. Wahyudi Priyanto; Dian Eswin Wijayanti
Agriscience Vol 3, No 3: Maret 2023
Publisher : Department of Agribusiness, University of Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/agriscience.v3i3.19553

Abstract

Jagung adalah salah satu sub sektor pangan yang mengandung karbohidrat sehingga tanaman jagung ini bisa dijadikan sebagai bahan makanan pokok substitusi beras. Kabupaten Bangkalan pada tahun 2017 tercatat memiliki luas panen sebesar 60.624,6 ha. Namun, produksi dan produktivitasnya mengalami penurunan. Desa Keleyan adalah salah satu desa yang menjadi daerah yang memproduksi jagung paling banyak di Kecamatan Socah Kabupaten Bangkalan. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis terhadap penggunaan faktor produksi serta mengetahui tingkat efisiensi usahatani jagung di Desa Keleyan Kecamatan Socah Kabupaten Bangkalan. Metode analisis menggunakan analisis stochastic frontier dengan pendekatan metode estimasi kemungkinan maksimum. Penelitian ini menggunakan sampel 30 responden dan diperoleh dengan menggunakan teknik purposive sampling. Hasil dari analisis data menunjukkan bahwa ada beberapa faktor yang berpengaruh secara signifikan terhadap produksi jagung di Desa Keleyan adalah luas lahan, benih, dan pupuk urea. Pada hasil analisis lain diperoleh hasil bahwa tingkat efisiensi teknis produksi jagung di Desa Keleyan Kecamatan Socah sebesar 77% sudah efisien.
Technical Efficiency Analysis of Cassava Farmers on Suboptimal Dry Land Sri Ratna Triyasari; Moh. Wahyudi Priyanto
Jurnal Lahan Suboptimal : Journal of Suboptimal Lands Vol. 12 No. 2 (2023): JLSO
Publisher : Research Center for Suboptimal Lands (PUR-PLSO), Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/jlso.12.2.2023.626

Abstract

The government launched a food diversification program, one of which was cassava so that the population does not depend on rice, and anticipates when rice production decreases due to crop failure. However, cassava production was much lower than rice. There were efforts to utilize suboptimal land to increase cassava suplly for population consumption. Therefore, this study aimed to assess the level of technical efficiency of cassava farming on suboptimal dry land. The research sample of 60 cassava farmers in Jaddih Village, Bangkalan Regency was taken by census to answer the research objectives. Stochastic frontier analysis was used to determine the effect of agricultural inputs consisting of land, seeds, labor, costs, and manure on the production of cassava. Then to determine the effect of age, experience, formal education, non-formal education, and family dependents on cassava insufficiency. The results show that cassava production will increase with the increase in land area, but will decrease with the increase in seedlings. The average technical efficiency of cassava was 87%, where this value will increase if farmers attend non-formal education. This research contributes to policy makers to optimize suboptimal land use, and to farmers to take advantage of production inputs and socio-economic variables that affect production increases and technical efficiency.