Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Persepsi Dan Respon Masyarakat Terhadap Budidaya Ulat Sutera Di Kabupatens Soppeng Rusdi Rusdi; Rosmini Maru; Syukri Nyompa; Rusman Rasyid; Arfandi Arfandi; Fatimah Basram
Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat SEMINAR NASIONAL 2021 : PROSIDING EDISI 4
Publisher : Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (386.351 KB)

Abstract

Abstrak. Kabupaten soppeng merupakan salah satu penghasil sutera terbaik di Sulawesi Selatan, namun seiring dengan perkembangan budidaya ulat sutera mengalami penurunan kualitas dan kuantitas. Untuk meningkatkan budidaya ulat sutera di masa yang akan datang perlu mengetahui persepsi dan respon masyarakat. Untuk menilai persepsi masyarakat dan respon terhadap budidaya ulat sutera, wawancara dan pengamatan mendalam dilakukan di daerah budidaya dan luar budidaya di Kabupaten Soppeng. Berdasarkan pengamatan lapangan awal, beberapa wilayah diidentifikasi sebagai pusat pengembangan ulat sutera yaitu di Kec Donri-Donri. Masyarakat di Kabupaten Soppeng khususnya di kecamatan Donri-donri mempersepsikan bahwa budidaya Ulat sutera masih memiliki nilai ekonomi yang tinggi dibandingkan usaha tani lainnya. Budidaya ulat sutera dijadikan sebagai mata pencaharian utama, sedangkan perkebunan dan peternakan sebagai mata pencaharian sampingan. Sistem kelembagaan terbagi menjadi dua yaitu petani berkelompok dan petani individu, begitu juga dengan sistem pemasaran yaitu pemasaran individu dan pemasaran kolektif. Kata kunci: budidaya ulat sutera, persepsi, respon masyarakat
Peningkatan Hasil Belajar Geografi Siswa Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Picture And Picture Fenny Endrayani; La Ode Amaluddin; La Ode Mursalam; Rahma Musyawarah; Syukri Nyompa
UNM Geographic Journal Volume 3 Nomor 1 September 2019
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/ugj.v3i1.14603

Abstract

SMAN 2 BauBau is one of the schools in BauBau City that is the object of research because the learning outcomes are still low, this is because only 62.5% of the tests that meet the KKM. The objectives of this study are: (1) To increase student learning activities in class XI IPS2 of SMAN 2 BauBau which are taught through the application of cooperative learning models of Picture and Picture types on flora and fauna material in Indonesia and the world. (2) To increase the teaching activities of teachers in class XI IPS2 SMAN 2 BauBau taught through the application of cooperative learning models Picture and Picture types on flora and fauna in Indonesia and the world Picture and Picture type on flora and fauna material in Indonesia and the world. Data about student learning activities and teacher teaching activities were obtained through observation sheets, while student geography learning outcomes data were obtained through learning outcomes tests, (cycles). The results showed: (1) Student activities with the application of the Contextual Approach learning model in cycle I amounted to 2.4 which included in the sufficient category, increased in cycle II to 3.7 which included in the category of good; (2) The teaching activities of the first cycle teachers mean the average score of the activities of the teachers is 2.8 which is included in the sufficient category and increased in the second cycle to 3.6 which is categorized as good; (3) There is an increase in the learning outcomes of class XI IPS-2 SMAN 2 BauBau after applying the Cooperative Learning model of the Picture and picture type. Where in the first cycle that is obtained 62.5% student mastery learning and in cycle II student learning completeness increased to 87.5%.SMAN 2 BauBau adalah salah satu sekolah di Kota BauBau yang menjadi objek peneliti karena hasil belajarnya masih rendah, hal ini dikarenakan hanya 62,5% hasil ulangan yang memenuhi KKM. Tujuan penelitian ini adalah: (1) Untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa di kelas XI IPS2 SMAN 2 BauBau yang diajar melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Picture and Picture pada materi flora dan fauna di indonesia dan dunia.(2)Untuk meningkatkan aktivitas mengajar guru di kelas XI IPS2 SMAN 2 BauBau yang diajar melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Picture and Picture pada materi flora dan fauna di indonesia dan dunia.(3)Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa di kelas XI IPS2 SMAN 2 BauBau yang diajar melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Picture and Picture pada materi flora dan fauna di indonesia dan dunia. Data tentang aktivitas belajar siswa dan aktivitas mengajar guru diperoleh melalui lembaran observasi, sedangkan data hasil belajar geografi siswa diperoleh melalui tes hasil belajar, (siklus). Hasil penelitian menunjukan: (1) Aktivitas siswa dengan penerapan model pembelajaran Pendekatan Kontekstual pada siklus I sebesar 2,4  yang termasuk pada kategori cukup, meningkat pada siklus II menjadi 3,7  yang termasuk pada katergori baik; (2) Aktivitas mengajar guru siklus I skor rata-rata aktivitas guru adalah 2,8 yang termasuk kategori cukup dan meningkat pada siklus II menjadi 3,6 yang berkategori baik; (3) Ada peningkatan hasil belajar geografi kelas XI IPS-2 SMAN 2 BauBau setelah menerapkan model Pembelajaran Kooperatif tipe Picture and picture. Dimana pada siklus I yaitu diperoleh ketuntasan belajar siswa 62,5% dan pada siklus II ketuntasan belajar siswa meningkat menjadi 87,5%.
EKSISTENSI KERJA PANDAI BESI TRADISIONAL MEMASUKI ERA REVOLUSI INDUSTRI DI KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG Cenceng Cenceng; Ramli Umar; Syukri Nyompa
Jurnal Environmental Science Vol 3, No 2 (2021): April
Publisher : UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (465.996 KB) | DOI: 10.35580/jes.v3i2.20047

Abstract

Tujuan penelitian ini: 1) Yaitu untuk mengetahui Karakteristik Kerja pandai Besi Tradisional di Kabupaten Sidenreng Rappang. 2) untuk mengetahui apa saja Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Eksistensi Kerja Pandai Besi Tradisional Dalam Menghadapi Era Industri. 3) untuk mengetahui bagaimana Pandai Besi Tradisional Bisa Bertahan di Era Revolusi Industri di kabupaten Sidenreng Rappang. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian Kuantitatif deskriptif yaitu digunakan untuk menggambarkan fenomena realita sosial yang dijumpai pada masyarakat yang dijadikan objek atau sasaran dalam penelitian yang berupaya menarik kenyataan itu ke atas permukaan sebagai suatu ciri, sifat, karakter, tanda, atau deskripsi mengenai keadaan, situasi, model, ataupu fenomena masalah tertentu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik kerja pandai besi di Kelurahan Massepe yaitu untuk umur responden yang paling dominan jumlahnya dijumpai pada kelompok umur 50 tahun ke atas sebesar 36% yang umumnya berjenis kelamin laki-laki dimana waktu kerjanya dimulai pada hari senin-sabtu jam 08:00-16:00 dengan pendapatan Rp. 500.000-2.500.000. faktor-faktor yang mempengaruhi kerja pandai besi di Kelurahan Massepe yaitu Produk, dimana faktor musiman, kualitas dan ukuran sebesar 100% sangat mempengaruhi eksistensi kerja pandai besi dalam memasuki era revolusi kecuali faktor warna, dari segi promosi faktor yang sangat berpengaruh yaitu pemasaran di pasar tradional sebesar 100%. Untuk harga, faktor harga yang relative murah sangat berpengaruh sebesar 81% dan juga penambahan kredit memberikan pengaruh positif bagi pengrajin pandai besi. Adapun faktor teknologi yang sangat berperan penting dalam pemasaran hasil kerja pandai besi adalah Handphone. Cara pandai besi bertahan di era revolusi industri di kabupaten sidenreng rappang yaitu dengan mempertahankan bentuk dan ketahanan yang khas dari produksi barang tersebut, serta memiliki harga jual yang terjangkau, dan ketersedian di daerah itu sendiri sehinga mudah di jangkau bagi masyarakat sekitar.
Persepsi Dan Respon Masyarakat Terhadap Budidaya Ulat Sutera di Kabupaten Soppeng Rusdi Rusdi; Rosmini Maru; Syukri Nyompa; Rusman Rasyid; Arfandi Arfandi; Fatimah Basram
Seminar Nasional LP2M UNM SEMINAR NASIONAL 2021 : PROSIDING EDISI 3
Publisher : Seminar Nasional LP2M UNM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (226.267 KB)

Abstract

Abstrak. Kabupaten soppeng merupakan salah satu penghasil sutera terbaik di Sulawesi Selatan, namun seiring dengan perkembangan budidaya ulat sutera mengalami penurunan kualitas dan kuantitas. Untuk meningkatkan budidaya ulat sutera di masa yang akan datang perlu mengetahui persepsi dan respon masyarakat. Untuk menilai persepsi masyarakat dan respon terhadap budidaya ulat sutera, wawancara dan pengamatan mendalam dilakukan di daerah budidaya dan luar budidaya di Kabupaten Soppeng. Berdasarkan pengamatan lapangan awal, beberapa wilayah diidentifikasi sebagai pusat pengembangan ulat sutera yaitu di Kec Donri-Donri. Masyarakat di Kabupaten Soppeng khususnya di kecamatan Donri-donri mempersepsikan bahwa budidaya Ulat sutera masih memiliki nilai ekonomi yang tinggi dibandingkan usaha tani lainnya. Budidaya ulat sutera dijadikan sebagai mata pencaharian utama, sedangkan perkebunan dan peternakan sebagai mata pencaharian sampingan. Sistem kelembagaan terbagi menjadi dua yaitu petani berkelompok dan petani individu, begitu juga dengan sistem pemasaran yaitu pemasaran individu dan pemasaran kolektif. Kata Kunci: Budidaya Ulat Sutera, Persepsi, Respon Masyarakat