Muhammad Sabandi, Muhammad
Unknown Affiliation

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

“You Don’t Have To Be Innovative In the Creative Industries” A Study of Entrepreneurial Orientation and Social Capital in Creative Industries Wardani, Dewi Kusuma; Noviani, Leny; Sabandi, Muhammad; Setyowibowo, Feri
Proceeding of International Conference on Teacher Training and Education Vol 1, No 1 (2016): Proceeding of International Conference on Teacher Training and Education
Publisher : Sebelas Maret University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (152.631 KB)

Abstract

Competitiveness and performance of businesses in the creative industry have the disadvantage of resourcemanagement and development and entrepreneurial policies. Creative industries covering the fashionindustry, design, and craft are industries that expected to be able to competewith the establishment of theAsian Economic Community (AEC) by 2015. To improve the capability to compete in the regionally andglobally, internal capabilities such as Entrepreneurial Orientation (EO) and social capitals (SC) ofcompanies in the creative industry need to improve. Entrepreneurial Orientation has been the focus ofmany researchers and contributed significantly to the development of entrepreneurship literature over thedecades. This fact supported by empirically significantfindings contributedby various researchersin theliterature. However, up to the date there are many debates and require more research, specifically in therobustness of the dimensions within creative industries. The current research using Mixed Methodsanalyses tested the EO and SC model to 60 entrepreneurs in the creative industries within specific areasoffashion, design and crafting in Central Java regions. Findings suggested that in the creative industries, EOvaried to those companies in manufacturing and technology industries. The current research contributed tothe literatureby (1) modelling the EO in the creative industry, (2) confirming previous research findings onEntrepreneurship Orientation, (3) suggesting the source of competitive advantage in this industry, (4)social capital not adopted scientifically.However, these findings should require more extensive researchand tested across regions. Hence, the directions for future research are implied in the research limitationssection.
PERBEDAAN HASIL BELAJAR ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN MINDMAP DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PEMASARAN BARANG DAN JASA KELAS XI JURUSAN PEMASARAN SMK NEGERI 1 SUKOHARJO TAHUN 2015/2016 Tiyasa, Andika Yudha; Indriayu, Mintasih; Sabandi, Muhammad
Journal of Economic Education Vol 5 No 1 (2016): June 2016
Publisher : Journal of Economic Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) Perbedaan hasil belajar pemasaran barang dan jasa yang menggunakan model pembelajaran jigsaw dan model pembelajaran mindmap; (2) Perbedaan hasil belajar antara model pembelajaran jigsaw dan model pembelajaran Mindmap ditinjau darimotivasi belajar yang tinggi dan motivasi belajar yang rendah siswa pada pelajaran pemasaran barang dan jasa; (3) Interaksi penggunaan model pembelajaran dan motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar pemasaran barang dan jasa.Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen. Populasi penelitian meliputi seluruh siswa kelas XI Jurusan Pemasaran SMK Negeri 1 Sukoharjo. Teknik sampel yang digunakan adalah teknik cluster sampling. Sebesar 36 siswa kelas XI Pemasaran 1 untuk diberikan treatment model jigsaw dan 34 siswa kelas XI Pemasaran 2 untuk diberikan treatment modelmindmap. Dapat disimpulkan bahwa: (1) Terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar pemasaran barang dan jasa yang menggunakanmodel pembelajaran jigsaw dan model pembelajaran mindmap (FHitung = 12,781> FTabel = 3,978) pada taraf signifikan 0,05 atau 5%. (2) Terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan antara model pembelajaranjigsaw dan model pembelajaran mindmap jika ditinjau dari motivasi belajar siswa tinggi dan motivasi belajar siswa yang rendah pada pelajaran pemasaran barang dan jasa (FHitung = 21,346>FTabel = 3,978) pada taraf signifikan 0,05 atau 5%. (3) terdapatinteraksi antara penggunaan model pembelajaran dan motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar pemasaran barang dan jasa (FHitung = 4,713> Ftabel = 3,978) pada taraf signifikan 0,05 atau 5%.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI 1 SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2014/2015 Qurnia Styaji, Danu; ., Sunarto; Sabandi, Muhammad
Jurnal Pendidikan Bisnis dan Ekonomi Vol 1, No 2 (2015): Jurnal Pendidikan Bisnis dan Ekonomi
Publisher : Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Tata Niaga FKIP Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (195.814 KB)

Abstract

Tujuan  penelitian  ini  adalah  untuk  aktivitas dan  hasil  belajar  siswa di SMK Negeri 1 Sukoharjo tahun ajaran 2014/2015  melalui  penerapan  model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together dengan pendekatan Saintifik Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas XI Pemasaran 3 SMK Negeri 1 Sukoharjo tahun ajaran 2014/2015. Sumber data berasal dari guru dan peserta didik. Prosedur penelitian meliputi tahap (a) perencanaan, (b) tindakan, (c) observasi, (d) refleksi.Berdasarkan hasil penelitian, proses pembelajaran dengan penerapan  model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together dengan pendekatan Saintifik dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Hal ini ditunjukkan dari hasil penelitian yang mengalami peningkatan setelah dilakukan tindakan siklus I dan siklus II. Aktivitas siswa untuk aspek visual activities mengalami peningkatan yaitu 52,95% pada pratindakan, 73,53% pada siklus I dan mencapai 88,24% pada siklus II. Untuk aspek  oral activities yaitu 44,11% pada pratindakan, 79,41% pada siklus I dan mencapai 85,29%  pada siklus II. Selanjutnya untuk aspek listening activities yaitu 41,17% pada pratindakan, 67,65% pada siklus I dan mencapai 79,41% pada siklus II. Kemudian untuk aspek writing activities  yaitu 58,83%  pada pratindakan, 83,35% pada siklus I dan mencapai 91,18% pada siklus II. Peningkatan hasil belajar juga dapat ditingkatkan melalui penerapan model pembelajaran Numbered Heads Together dengan pendekatan Saintifik. Sebelum penerapan model pembelajaran model pembelajaran Numbered Heads Together dengan pendekatan Saintifik nilai rata- rata kelas 74,17 (persentase ketuntasan 55,88%). Pada siklus I mengalamipeningkatan rata- rata kelas menjadi 77,35 (presentase ketuntasan 76,47%) Kemudian pada siklus II rata- rata kelas mengalami peningkatan menjadi 83,11 (presentase ketutasan 88,24%).
PENGARUH MOTIVASI FUNGSIONAL TERHADAP MINAT MAHASISWA MENJADI VOLUNTEER PENDIDIKAN DI SOLO MENGAJAR Devi Pratiwi, Ervin; ., Sunarto; Sabandi, Muhammad
Jurnal Pendidikan Bisnis dan Ekonomi Vol 1, No 1 (2015): Jurnal Pendidikan Bisnis dan Ekonomi
Publisher : Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Tata Niaga FKIP Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (418.857 KB)

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi minat mahasiswa menjadi volunteer pendidikan di Solo Mengajar. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui perbedaan motivasi fungsional antara mahasiswa laki-laki dan perempuan. Penelitian ini termasuk dalam penelitian kuantitatif dengan metode survey sampel. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah proportionate random sampling dan simple random sampling dengan cara undian. Teknik analisis data yang digunakan adalah Partial Least Square (PLS). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa motivasi fungsional berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap minat mahasiswa menjadi volunteer pendidikan di Solo Mengajar. Simpulan selanjutnya menjelaskan efek moderasi jenis kelamin. Hasil analisis t-statistik yang menunjukkan bahwa jenis kelamin memiliki hasil yang signifikan pada motivasi understanding dan protective.
PERBEDAAN HASIL BELAJAR ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN MINDMAP DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PEMASARAN BARANG DAN JASA KELAS XI JURUSAN PEMASARAN SMK NEGERI 1 SUKOHARJO TAHUN 2015/2016 Tiyasa, Andika Yudha; Indriayu, Mintasih; Sabandi, Muhammad
Journal of Economic Education Vol 5 No 1 (2016): June 2016
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) Perbedaan hasil belajar pemasaran barang dan jasa yang menggunakan model pembelajaran jigsaw dan model pembelajaran mindmap; (2) Perbedaan hasil belajar antara model pembelajaran jigsaw dan model pembelajaran Mindmap ditinjau darimotivasi belajar yang tinggi dan motivasi belajar yang rendah siswa pada pelajaran pemasaran barang dan jasa; (3) Interaksi penggunaan model pembelajaran dan motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar pemasaran barang dan jasa.Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen. Populasi penelitian meliputi seluruh siswa kelas XI Jurusan Pemasaran SMK Negeri 1 Sukoharjo. Teknik sampel yang digunakan adalah teknik cluster sampling. Sebesar 36 siswa kelas XI Pemasaran 1 untuk diberikan treatment model jigsaw dan 34 siswa kelas XI Pemasaran 2 untuk diberikan treatment modelmindmap. Dapat disimpulkan bahwa: (1) Terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar pemasaran barang dan jasa yang menggunakanmodel pembelajaran jigsaw dan model pembelajaran mindmap (FHitung = 12,781> FTabel = 3,978) pada taraf signifikan 0,05 atau 5%. (2) Terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan antara model pembelajaranjigsaw dan model pembelajaran mindmap jika ditinjau dari motivasi belajar siswa tinggi dan motivasi belajar siswa yang rendah pada pelajaran pemasaran barang dan jasa (FHitung = 21,346>FTabel = 3,978) pada taraf signifikan 0,05 atau 5%. (3) terdapatinteraksi antara penggunaan model pembelajaran dan motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar pemasaran barang dan jasa (FHitung = 4,713> Ftabel = 3,978) pada taraf signifikan 0,05 atau 5%.