Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Pelatihan Pengendalian, Proteksi dan Pemeliharaan Motor Listrik bagi Guru, Toolman serta Siswa SMK Jurusan Teknik Pemesinan Petrus Heru Sudargo; Kaleb Priyanto; Bambang Margono
Abdi Masya Vol 1 No 1 (2020)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52561/abma.v1i1.16

Abstract

Pelatihan ketrampilan mengenai pengendalian, proteksi dan pemeliharaan motor listrik dimaksudkan untuk memberi ketrampilan bagi siswa SMK, guru, dan toolman (tenaga kependidikan bagian bengkel) dalam melakukan pemasangan maupun perbaikan instalasi listrik secara mandiri selain itu juga memiliki pengetahuan dan ketrampilan mengenai pengendalian, proteksi dan pemeliharaan motor listrik. Dengan demikian siswa SMK, guru, dan toolman mempunyai pengetahuan untuk instalasi listrik yang aman sehingga peluang terjadi kesalahan bisa dihindarkan. Pelatihan ini diberikan dalam dua tahap, yaitu tahap pembekalan materi dan tahap pengujian materi, baik secara teori maupun praktek. Dengan pelatihan ini diharapkan peserta memahami dengan baik tentang bahaya listrik dan cara mengamankannya, membaca gambar instalasi, mengukur tegangan, mendeteksi sambungan yang putus, dan dapat membuat instalasi memiliki pengetahuan dan ketrampilan mengenai pengendalian, proteksi dan pemeliharaan motor listrik. Tingkat keberhasilan peserta diukur dari nilai ujian secara teori maupun praktek, dengan standar nilai minimum 70. Pelatihan ini diikuti oleh 20 siswa SMK, guru, dan toolman yang sebagian besar tidak memiliki pengalaman tentang instalasi listrik. Secara umum pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan ketrampilan siswa SMK, guru, dan toolman. Selain bermanfaat bagi peserta, peralatan pasca pelatihan yang diserahkan oleh tim laboratorium instalasi listrik STT”Warga” Surakarta dapat digunakan untuk membekali dan memberikan kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat di wilayahnya dan tim laboratorium instalasi listrik STT ”Warga” Surakarta dapat mengelola pelatihan instalasi listrik tegangan rendah secara mandiri dan berkelanjutan.
KONTROL DAN MONITOR SISTEM OTOMASI AUTOMATIC WATER TREATMENT SYSTEM BERBASIS PLC MENGGUNAKAN HMI WEINTEK MT8071iP Gilang Wibisono; Kaleb Priyanto; Haikal; Rahmat
Teknika Vol 6 No 4 (2020): September 2020
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (646.304 KB)

Abstract

Human Machine Interface (HMI) adalah suatu sistem yang menghubungkan manusia dengan mesin melalui sebuah perangkat. Sistem ini berupa pengendalian dan visualisasi status mesin yang bersifat realtime. Umumnya HMI berbentuk monitor touchscreen dimana visualisasinya dapat diprogram. Sistem otomasi berbasis PLC dapat dikontrol dan dimonitor melalui HMI. Penelitian ini mengunakan trainer automatic water treatment systems berbasis PLC Omron CP1E-NA20DR-A sebagai alat peraga untuk pembuatan program HMI. Pemrograman HMI menggunakan software EasyBuilder Pro versi 6.04.01. Komunikasi antara PLC dan HMI menggunakan kabel dengan konektor DB9P yang mempunyai aturan wiring tertentu. Kebutuhan transfer data baik upload maupun download program HMI dari dan ke Personal Computer melalui kabel ethernet dan USB flashdisk. Percobaan yang dilakukan, HMI mampu memberikan variasi kontrol dan monitor yang lebih banyak. System HMI mampu ditambahkan mode manual untuk proses secara manual. Pemilihan volume dan suhu air dapat dilakukan melalui HMI. Monitoring proses serta data volume dan suhu dapat ditampilkan pada HMI baik berupa grafik batang maupun tampilan angka. Data volume yang diterima PLC dapat ditampilkan pada HMI dengan kondisi yang sudah diskala (scaling data). Scaling data diperlukan karena data yang diterima PLC dan yang akan ditampilkan mempunyai nilai yang berbeda. Event log display memudahkan pengguna untuk melihat proses maupun history proses.
STUDI KONDUKTIVITAS TERMAL KOMPOSIT GEOPOLIMER DENGAN MATRIKS HDPE DAUR ULANG SEBAGAI BAHAN INTERIOR DOOR TRIM KENDARAAN Arif Hidayat Purwono; Kaleb Priyanto; Krisna Saka Aji Pangestu
Teknika Vol 6 No 2 (2019): September 2019
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (210.456 KB)

Abstract

Penelitian ini membahas tentang studi konduktivitas termal komposit geopolimer dengan matriks High Density Polyethylene (HDPE) daur ulang dan unsaturated polyester sebagai bahan interior door trim kendaraan. Pemilihan bentonit karena dapat menghambat suhu panas sehingga dapat diaplikasikan pada door trim mobil. Pemilihan metode dalam pembuatan sampel menggunakan alat hotpress pada komposit clay bentonit matriks HDPE, karena ini merupakan metode yang paling sederhana dan tidak memerlukan banyak biaya. Alat untuk menguji spesimen adalah mesin uji Thermal Conductivity model HVS – 40 – 200 SE, dengan standar uji ASTM D 5470 – 06 Standard Test Method for Thermal Transmission Propertiesvof Thermally Conductive Electrical Insulation Materials. Hasil dari pengujian konduktivitas termal menunjukan bahwa komposit bentonite berpengaruh sebagai bahan penghambat panas dengan hasil pengujian yang mendapatkan harga konduktivitas termal paling maksimal pada fraksi volume 0% yaitu sebesar 0,206 W/m.K, sedangkan yang terendah berada pada fraksi volume 15% yaitu sebesar 0,151 W/m.K. Hal ini menunjukan bahwa semakin bertambahnya jumlah serbuk bentonit yang digunakan maka nilai konduktivitas termal menjadi semakin kecil. This study discusses the study of the thermal conductivity of geopolymer composites with recycled High Density Polyethylene (HDPE) matrices and unsaturated polyester as vehicle interior door trim materials. The choice of bentonite because it can inhibit the temperature of the heat so that it can be applied to the car door trim. The choice of method in making samples using the hotpress tool on HDPE clay bentonite matrix composites, because this is the simplest method and does not require a lot of cost. The instrument for testing specimens is the Thermal Conductivity testing machine model HVS - 40 - 200 SE, with ASTM D 5470 - 06 test standard Standard Test Method for Thermal Transmission Properties of Thermally Conductive Electrical Insulation Materials. The results of the thermal conductivity test showed that the bentonite composite had an effect as a heat retardant with the results of the test which obtained the maximum thermal conductivity value at the volume fraction of 0% at 0.206 W / mK, while the lowest was at the 15% volume fraction at 0.151 W / mK This shows that the increasing number of bentonite powders used, the smaller the value of thermal conductivity.
KETANGGUHAN IMPAK DAN KEKUATAN TARIK KOMPOSIT FIBERGLASS/CLAY FILLER BERMATRIKS UNSATURATED POLYESTER BQTN-EX 157 Kaleb Priyanto; Arif Hidayat Purwono; Daniel Agung Cristanto
Teknika Vol 6 No 2 (2019): September 2019
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (525.165 KB)

Abstract

Komposit berpenguat fiberglass memiliki kekuatan yang tinggi, kaku, ringan, serta tahan terhadap korosi sehingga cukup potensial apabila dikembangkan sebagai material alternatif untuk aplikasi bodi kendaraan bermotor. Pada penelitian sebelumnya, peningkatan ketahanan termal komposit diupayakan dengan penambahan 5% fraksi volume clay filler yang memiliki kemampuan hambat bakar cukup baik. Di sisi lain, berkurangnya fraksi volume resin akibat penambahan clay filler mengurangi kemampuan matriks dalam mengikat material penyusun lainnya. Hal tersebut menjadi alasan dilakukannya studi lebih lanjut mengenai pengaruh penambahan clay filler terhadap sifat mekanis komposit fiberglass bermatriks polimer. Fiberglass jenis Chopped Strand Mat (CSM) dipilih sebagai penguat, resin unsaturated polyester dengan merk dagang BQTN-EX 157 sebagai pengikat, serta clay jenis bentonit sebagai filler. Metode kombinasi close mold dipilih pada pembuatan sampel uji. Jenis pengujian mekanis yang dilakukan meliputi uji impak dan uji tarik. ASTM D4812 dipilih sebagai standar uji impak sedangkan ASTM D638-02 dipilih sebagai standar uji tarik. Hasil dari pengujian impak menunjukan bahwa komposit fiberglass tanpa penambahan 5% fraksi volume clay filler memiliki nilai ketangguhan impak dan kekuatan tarik lebih tinggi bila dibandingkan dengan komposit fiberglass dengan penambahan 5% fraksi volume clay filler. Pengamatan kegagalan mekanis ditinjau dari foto makro patahan spesimen pada pengujian impak dan tarik. Hasil dari analisa foto makro menunjukan bahwa komposit fiberglass dengan clay filler yang telah diuji impak mengalami patahan ulet dan getas. Sedangkan hasil pengujian tarik menunjukkan terjadinyafiber pull out, void, matrik cracking yang menjadi sebab melemahnya sifat mekanis komposit. Fiberglass reinforced composites have high strength, stiffness, lightweight, and good resistance to corrosion so that they have the potential to be developed as an alternative material for motor vehicle body applications. In previous studies, an increase in the thermal resistance of composites was attempted by the addition of 5% volume fraction of clay filler which has a fairly good fire resistance capability. On the other hand, the reduced matrix volume fraction due to the addition of clay fillers reduces the ability of the matrix to bind to other constituent materials. This is the reason for further studies on the effect of adding clay filler to the mechanical properties of polymer matrix composites. Chopped Strand Mat (CSM) type fiberglass was chosen as reinforcement, thermoset resin with trademark BQTN-EX 157 as the binder, and bentonite type clay as a filler. A close mold combination method was chosen in making the test sample. The types of mechanical testing carried out include Impak and tensile. ASTM D4812 was chosen as the Impak test standard while ASTM D638-02 was chosen as the tensile test standard. The results of the Impak testing show that fiberglass composites without the addition of 5% volume fraction of clay filler have higher Impak toughness and tensile strength compared to fiberglass composites with the addition of 5% volume fraction of clay filler. Observation of mechanical failure in terms of macro photographs of spesimen fractures in Impak and tensile testing. The results of the macro-photo analysis showed that the fiberglass composite with clay filler that had been tested had experienced ductile and brittle fracture. While the results of tensile testing show the occurrence of fibers pull out, voids, matrix cracking which is the cause of the weakening of the mechanical properties of the composite.
RANCANG BANGUN ALAT UJI LAJU DAN WAKTU PEMBAKARAN PLASTIK PADA ARAH HORIZONTAL Farit Ardiyanto; Kaleb Priyanto; Dany Faishal Afif
Teknika Vol 7 No 2 (2021): October 2021
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (726.774 KB) | DOI: 10.52561/teknika.v7i2.149

Abstract

Penggunaan material plastik dan komposit polimer semakin massif di berbagai aplikasi khususnya  industri otomotif. Berbagai rekayasa dan penelitian telah mampu menghasilkan karakteristik mekanis dan fisis material plastik yang mampu menggantikan material logam. Namun demikian, penggunan plastik pada aplikasi dengan resiko kebakaran perlu melalui pengujian hambat bakar. Pengujian tersebut menghasilkan tingkat kemampuan material menghambat laju pembakaran serta penundaan waktu penyalaan api. Metode pengujian tersebut salah satunya diatur di dalam standar UL 94 AVH. Untuk mendapatkan hasil yang akurat serta memberikan kemudahan dalam mengoperasikan, maka perlu dibuat sebuah alat uji laju dan waktu pembakaran plastik pada arah horizontal. Artikel ini membahas proses hingga unjuk kerja alat dengan tetap berdasar pada  standar yang diacu. Proses manufaktur alat uji dimulai dengan observasi, pembuatan desain alat dan skematik pemantik otomatis, machining komponen, wiring kelistrikan, perpipaan dukungan gas, assembly, dan finishing. Hasil pengujian menunjukkan bahwa alat uji laju pembakaran ini dapat digunakan secara akurat dan menunjukkan perbedaan laju pembakaran setiap specimen uji dengan material dasar yang berbeda.
ANALISIS KETANGGUHAN IMPAK KOMPOSIT POLYESTER BERPENGUAT SERAT DAUN NANAS BERDASARKAN JENIS ANYAMAN Lujeng Widodo; Kaleb Priyanto; Bambang Margono
Teknika Vol 7 No 4 (2022): October 2022
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52561/teknika.v7i4.207

Abstract

Perkembangan teknologi material khususnya pemanfaatan serat alam sebagai bahan komposit semakin banyak dikembangkan. Serat yang berasal dari daun nanas memiliki struktur memanjang, kuat, aman bagi kesehatan, murah, serta banyak tersedia di alam. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik mekanis material komposit polyester dengan penguat serat daun nanas dalam menerima beban impak. Serat nanas yang digunakan sebagai penguat di dalam penelitian ini telah dibentuk menjadi dua jenis anyaman yaitu twill dan plain. Proses manufaktur komposit menggunakan kombinasi teknik vacuum dan hand lay up. Pengujian impak dilakukan sesuai standar ASTM D4812. Hasil penelitian menunjukkan spesimen serat daun nanas dengan model anyaman plain memiliki nilai 0,202 J/mm2. Sedangkan spesimen komposit dengan model anyaman twill memiliki nilai 0,144 J/mm2. Sedangkan melalui pengamatan foto makro spesimen komposit yang telah melalui pengujian impak diketahui terjadinya kegagalan pada matriks didominasi adanya perpatahan geser. Tingkat elastisitas serat alam dengan matriks polyester yang berbeda mengakibatkan gaya yang diterima oleh masing-masing konstituen tidak dapat diteruskan dengan sempurna sehingga terjadi pergeseran bidang kristal setelah mengalami fracture. Hal tersebut menunjukkan titik terlemah spesimen komposit berpenguat serat daun nanas.akibat beban kejut berada pada dominasi matriks poliester.
STUDI VARIASI TEMPERATUR HARDENING TERHADAP KEKERASAN BAJA AISI 4340 MELALUI JOMINY TEST: STUDI VARIASI TEMPERATUR HARDENING TERHADAP KEKERASAN BAJA AISI 4340 MELALUI JOMINY TEST Kaleb Priyanto; Martinus Heru Palmiyanto; Bambang Hari Priyambodo; Edi Cahyono
Teknika Vol 8 No 1 (2023): April 2023
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52561/teknika.v8i1.205

Abstract

Baja AISI 4340 merupakan salah satu material yang dipilih sebagai bahan pembuatan komponen mesin. Bagian-bagian mesin seperti batang torak, poros, maupun roda gigi rentan terhadap gesekan dan tekanan. Gesekan dan tekanan yang diterima oleh komponen mesin akan menghasilkan deformasi, sehingga diperlukan perlakuan panas (heat treatment) untuk meningkatkan ketahanan fisis material baja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kekerasan material Baja AISI 4340 melalui pengujian jominy dengan variasi temperatur hardening. Empat buah spesimen Baja AISI 4340 disiapkan sebagai sampel uji di antaranya raw material, serta sampel dengan pemanasan 750°C, 800°C, dan 850°C. Setiap sampel diberi perlakuan sesuai standar uji jominy ASTM A255. Hasil pengujian Hardness Rockwell Tester Skala C (HRC) menunjukkan nilai rata-rata kekerasan spesimen dengan proses heat treatment 800°C mengalami kenaikan 6,01% dari raw material, yaitu sebesar 50,15HRC, 48,6HRC, dan 41,68HRC. Nilai kekerasan spesimen tertinggi diperoleh dari hasil pengujian spesimen dengan proses heat treatment 850°C yang mengalami kenaikan nilai kekerasan 7,31% dari raw material yaitu sebesar 51,45HRC, 44,55HRC, dan 44,06HRC. Hal tersebut menunjukkan bahwa semakin tinggi temperatur akhir pemanasan pada spesimen baja 4340, berdampak ada peningkatan nilai kekerasan yang dihasilkan.
Peningkatan Kesejahteraan UKM Mulyo Waras melalui Pelatihan Pembuatan Pakan Domba dengan Mesin Pencacah Semi-Otomatis: Improving The Welfare Of UKM Mulyo Waras By Training In Making Sheep Feed Using A Semi-Automatic Chopper Machine Karminto Karminto; Kaleb Priyanto; Martinus Heru Palmiyanto; Bambang Hari Priyambodo; Suhartoyo Suhartoyo; Nugroho Tritmoko
Jurnal Suara Pengabdian 45 Vol. 2 No. 2 (2023): Juni: Jurnal Suara Pengabdian 45
Publisher : LPPM Universitas 17 Agustus 1945 Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56444/pengabdian45.v2i2.762

Abstract

Wonogiri Regency, Central Java, is famous for its large number of residents who work as breeders, especially sheep/goat breeders. The feed for goats/sheep breeders in Wonogiri district is sourced from weeds. However, the enumeration was still done manually using a sickle, so the enumeration process was ineffective because it required more time and effort. Through this community service scheme, the process of making a machine for chopping weeds is carried out which will later be used as fodder for goats/sheep, especially in the Wonogiri area. The machine is driven by an electric motor and there is a chopping knife which is designed to be more effective. The results of this community service program show that the increase in sheep feed production increased from 200 kg/day before using the machine to 350 kg/day or an increase of up to 75% when compared to without the chopping machine.
Peningkatan Kesejahteraan UKM Mulyo Waras melalui Pelatihan Pembuatan Pakan Domba dengan Mesin Pencacah Semi-Otomatis: Improving The Welfare Of UKM Mulyo Waras By Training In Making Sheep Feed Using A Semi-Automatic Chopper Machine Karminto Karminto; Kaleb Priyanto; Martinus Heru Palmiyanto; Bambang Hari Priyambodo; Suhartoyo Suhartoyo; Nugroho Tritmoko
Jurnal Suara Pengabdian 45 Vol. 2 No. 2 (2023): Juni: Jurnal Suara Pengabdian 45
Publisher : LPPM Universitas 17 Agustus 1945 Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56444/pengabdian45.v2i2.762

Abstract

Wonogiri Regency, Central Java, is famous for its large number of residents who work as breeders, especially sheep/goat breeders. The feed for goats/sheep breeders in Wonogiri district is sourced from weeds. However, the enumeration was still done manually using a sickle, so the enumeration process was ineffective because it required more time and effort. Through this community service scheme, the process of making a machine for chopping weeds is carried out which will later be used as fodder for goats/sheep, especially in the Wonogiri area. The machine is driven by an electric motor and there is a chopping knife which is designed to be more effective. The results of this community service program show that the increase in sheep feed production increased from 200 kg/day before using the machine to 350 kg/day or an increase of up to 75% when compared to without the chopping machine.