Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

ANALISA ANYAMAN TIGA DIMENSI BERDASARKAN ANYAMAN POLOS 4 GUN MENGUNAKAN VISUAL BASIC Widodo, Lujeng
Prosiding SNATIF 2015: Prosiding Seminar Nasional Teknologi dan Informatika
Publisher : Prosiding SNATIF

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Perencanaan pembuatan kain selalu dilakukan sebelum proses pertenunan, pembuatan desain anyaman dilakukan baik pada pembuatan kain 2 dimensi maupun 3 dimensi. pembuatan desain 3 dimensi lebih komplek karena membutuhkan 3 sumbu x,y dan z, sehinggatenun dibutuhkan simbul dan nama agar tidak terjadi kesalahan didalam komunikasi, intuk itu diperlukan pengkodean.Pada Klasifikasi kain dilakukan dengan dasar ; penamaan secara manual dapat dilakukan dengan variabel jumlah gun, jumlah kartu, Jumlah angka loncat dan jenis angka Loncat. Variable yang banyak ini menjadikan jenis anyaman menjadi banyak oleh karena itu diperlukan cara penamaan. Untuk menggambar anyaman3 dimensi diperlukan pengkodean dengan menggunakan alat bantu berupa softwere Visual basic hingga dapat diketahui karakteeristik angkatan. Pada tulisan ini khusus membahas anyaman 3 dimensi pada anyaman 4 gun dengan dasar anyaman polos. Kata kunci: Anyaman 3 Dimensi, Penkodean, angkaloncat.
ANALISA ANYAMAN TIGA DIMENSI BERDASARKAN ANYAMAN POLOS 4 GUN MENGUNAKAN VISUAL BASIC Widodo, Lujeng
Prosiding SNATIF 2015: Prosiding Seminar Nasional Teknologi dan Informatika
Publisher : Prosiding SNATIF

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Perencanaan pembuatan kain selalu dilakukan sebelum proses pertenunan, pembuatan desain anyaman dilakukan baik pada pembuatan kain 2 dimensi maupun 3 dimensi. pembuatan desain 3 dimensi lebih komplek karena membutuhkan 3 sumbu x,y dan z, sehinggatenun dibutuhkan simbul dan nama agar tidak terjadi kesalahan didalam komunikasi, intuk itu diperlukan pengkodean.Pada Klasifikasi kain dilakukan dengan dasar ; penamaan secara manual dapat dilakukan dengan variabel jumlah gun, jumlah kartu, Jumlah angka loncat dan jenis angka Loncat. Variable yang banyak ini menjadikan jenis anyaman menjadi banyak oleh karena itu diperlukan cara penamaan. Untuk menggambar anyaman3 dimensi diperlukan pengkodean dengan menggunakan alat bantu berupa softwere Visual basic hingga dapat diketahui karakteeristik angkatan. Pada tulisan ini khusus membahas anyaman 3 dimensi pada anyaman 4 gun dengan dasar anyaman polos. Kata kunci: Anyaman 3 Dimensi, Penkodean, angkaloncat.
ANALISA ANYAMAN TIGA DIMENSI BERDASARKAN ANYAMAN POLOS 5 GUN MENGUNAKAN VISUAL BASIC Lujeng Widodo; Budi Nuroho
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & INTERNASIONAL 2015: Prosiding Bidang Teknik dan Rekayasa The 2nd University Research Colloquium
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (511.898 KB)

Abstract

Peran Anyamaan pada pembuatan Komposit tidak diragukan lagi, unuk itu perlu dilakukan perencanaaan. Perencanaan pembuatan kain selalu dilakukan sebelum proses pertenunan, pembuatan desain anyaman dilakukan baik pada pembuatan kain 2 dimensi maupun 3 dimensi. pembuatan desain 3 dimensi lebih komplek karena membutuhkan 3 sumbu x,y dan z, sehinggatenun dibutuhkan simbul dan nama agar tidak terjadi kesalahan didalam komunikasi, intuk itu diperlukan pengkodean. Pada Klasifikasi kain dilakukan dengan dasar ; penamaan secara manual dapat dilakukan dengan variabel jumlah gun, jumlah kartu, Jumlah angka loncat dan jenis angka Loncat. Variable yang banyak ini menjadikan jenis anyaman menjadi banyak oleh karena itu diperlukan cara penamaan. Untuk menggambar anyaman3 dimensi diperlukan pengkodean dengan menggunakan alat bantu berupa softwere Visual basic hingga dapat diketahui karakteeristik angkatan. Pada tulisan ini khusus membahas anyaman 3 dimensi pada anyaman 5 gun dengan dasar anyaman polos.Kata kunci : Anyaman 3 Dimensi, Penkodean, gun, kartu, Desain.
ANALISIS SIFAT MEKANIK MATERIAL KOMPOSIT PLASTIK HDPE BERPENGUAT SERAT AMPAS TEBU DITINJAU DARI KEKUATAN TARIK DAN BENDING Bambang Margono; Haikal Haikal; Lujeng Widodo
AME (Aplikasi Mekanika dan Energi): Jurnal Ilmiah Teknik Mesin Vol 6, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Ibn Khaldun Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/ame.v6i2.3069

Abstract

Dalam studi ini, penelitian mengenai investigasi sifat-sifat mekanik dari material komposit serat alami yang berbahan matriks HDPE dan reinforced serat ampas tebu (baggase) telah dilakukan. Komposit dibuat dengan cara pressured sintering dengan variasi fraksi volume antara matriks dan reinforced berturut turut 40% : 60%, 50% : 50%, dan 60% : 40%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prosentase serat ampas tebu sangat berpengaruh terhadap kekuatan tarik dan bending komposit. Peningkatan volume fraksi serat ampas tebu berdampak terhadap terbentuknya rongga-rongga di dalam komposit yang berakibat pada penurunan kekuatan. Kekuatan tarik tertinggi diperoleh pada komposisi plastik HDPE dan serat ampas tebu volume sebesar 60% : 40% dengan nilai rerata 15.5 MPa. Sedangkan kekuatan bending tertinggi diperoleh pada komposisi plastik HDPE dan serat ampas tebu volume sebesar volume 60% : 40% dengan nilai rerata 16.8 MPa.
PENERAPAN PENGECATAN POWDER COATING FLUIDS PADA PERBAIKAN GEROBAK SAMPAH DI KELURAHAN SERENGAN SURAKARTA: APPLICATION OF POWDER COATING FLUIDS PAINT ON WASTE CART REPAIR AT SURAKARTA SERENGAN NEIGHBORHOOD Joko Yunianto Prihatin; Slamet Pambudi; Heri Kustanto; Lujeng Widodo; Aris Joko Saraswo
Abdi Masya Vol 1 No 3 (2021)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52561/abma.v1i3.154

Abstract

Gerobak sampah merupakan sarana kebersihan yang berfungsi mengangkut sampah lingkungan masyarakat kelurahan serengan pada khususnya. Alat tersebut bermanfaat kepada kesehatan lingkungan bisa terhindar dari polusi udara. Dewasa ini penggunaan gerobak sampah lebih tinggi dari pada perawatannya. Ada 2 gerobak sampah yang dalam kondisi rusak, keropos dan tidak layak pakai. Pada kegiatan ini bertujuan untuk melakukan perbaikan kondisi gerobak sampah yang dititik beratkan kepada pengecatan serbuk. Metode pelaksanaan pengabdian masyarakat ini meliputi survei di kelurahan serengan, pembongkaran, pengelasan dan pengecatan sistem serbuk. Hasil yang dicapai dari kegiatan ini adalah 2 gerobak sampah yang sudah diperbaiki dan layak pakai, dan menyerahkan kembali ke petugas sampah untuk dioperasikan secara nyaman dan aman serta sehat. Disamping itu juga mampu membangkitkan motivasi kepada warga untuk gemar buang sampah pada tempatnya.
PEMBERDAYAAN PENGOPTIMALAN TTG AQUAPONIK SISTEM GROW UP FILTRASI FLUIDA PADA MASYARAKAT KECAMATAN SERENGAN Joko Yunianto Prihatin; Slamet Pambudi; Bambang Supriyanto; Lujeng Widodo; Harjendro
Abdi Masya Vol 1 No 4 (2022)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52561/abma.v1i4.163

Abstract

Penyebaran pandemi C19 masih selalu perlu dicegah dimanapun berada. Akses keluar masuk wilayah antar kota dalam beraktifitass masih perlu dibatasi. Pemberdayaan aquaponik sistem grow up flitrasi fluida yang dikerjakan oleh tim P2M PPPM STTWarga bersama posyantek kecamatan serengan kota Surkarta bertujuan sebagai salah satu peningkatan perekonomian warga dengan berkarya di rumah. Yaitu untuk mengetahui jumlah kapasitas ikan yang dikelola dalam bak air aquaponik ini. Dan bertujuan untuk mengetahui jenis pompa yang memiliki daya listrik sesuai. Metode yang diterapkan adalah mengunakan koordinasi secara bersama baik dalam hal survei, perumusan masalah wilayah, penentuan keputusan desain hingga evaluasi berkala. Kegiatan ini dilengkapi dengan sosialisasi dan pelatihan secara kelompok dan praktek, sehingga kemampuan pemahaman menjadi optimal. Hasil dari kegiatan ini adalah kapasitas ikan yang dikelola dalam bak air aquaponik ini adalah 70 ikan lele dengan panjang maksimal 15cm. Dan penentuan jenis pompa yang memiliki daya listrik 14watt terbukti mampu memenuhi kebutuhan aliran nutrisi tanaman secara konstan naik mencapai ketinggian 1 meter   
PENGARUH VARIASI DWELL TIME DAN CROSS ANGLE TERHADAP STOP PAKAN PADA PROSES PERTENUNAN DI MESIN TENUN AIR JET LOOM TOYOTA JAT 810 E-SHED Totok Wartiono; Lujeng Widodo; David Candra
Teknika Vol 7 No 1 (2021): April 2021
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (308.122 KB) | DOI: 10.52561/teknika.v7i1.119

Abstract

  Permasalahan yang sangat serius pada proses pembuatan kain tenun dengan  Air Jet Loom atau sering disebut mesin tanpa teropong (Shuttlelless Loom) adalah  banyak sedikitnya stop pakan, hal ini akan mempengaruhi kualitas kain dan banyak sedikitnya produksi berupa kain yang dihasilkan mesin tenun pada proses pertenunan sebagai bahan bakunya berupa benang TC 45’S. Kualitas produk akan memberikan dampak positif pada perdagangan, melalui dua cara yaitu dampak terhadap biaya produksi dan dampak terhadap pendapatan. Dampak terhadap biaya produksi terjadi melalui proses pembuatan produk yang memiliki derajat akurasi yang tinggi terhadap standart yang disepakati. Sehingga beban dari tingkat kerusakan atau cacat produk berkurang. Dampak terhadap peningkatan pendapatan terjadi melalui peningkatan penjualan atas produk yang berkualitas dan berharga tinggi [1]. Tujuan Penelitian Untuk mendapatkan variasi dari Dwell Time dan Cross Angle berpengaruh terhadap stop pakan, sehingga diperoleh nilai produksi atau peningkatan produksi pada proses pembuatan kain tenun dibandingkan dengan sebelum divariasikan / dikombinasikan. Metode yang digunakan adalah  metode eksperimen faktor a x b dipakai dalam merancang eksperimen. Alasan pemilihan metode ini adalah cukup efisien. Dengan kata lain, metode ini membutuhkan jumlah percobaan yang cukup dibandingkan sekalipun eksperimen yang klasik. Hal ini dimungkinkan oleh pemakaian eksperimen ini. dan bisa dilakukan apabila terjadi interaksi antara faktor yang satu dengan faktor yang lainnya.
ANALISIS KETANGGUHAN IMPAK KOMPOSIT POLYESTER BERPENGUAT SERAT DAUN NANAS BERDASARKAN JENIS ANYAMAN Lujeng Widodo; Kaleb Priyanto; Bambang Margono
Teknika Vol 7 No 4 (2022): October 2022
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52561/teknika.v7i4.207

Abstract

Perkembangan teknologi material khususnya pemanfaatan serat alam sebagai bahan komposit semakin banyak dikembangkan. Serat yang berasal dari daun nanas memiliki struktur memanjang, kuat, aman bagi kesehatan, murah, serta banyak tersedia di alam. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik mekanis material komposit polyester dengan penguat serat daun nanas dalam menerima beban impak. Serat nanas yang digunakan sebagai penguat di dalam penelitian ini telah dibentuk menjadi dua jenis anyaman yaitu twill dan plain. Proses manufaktur komposit menggunakan kombinasi teknik vacuum dan hand lay up. Pengujian impak dilakukan sesuai standar ASTM D4812. Hasil penelitian menunjukkan spesimen serat daun nanas dengan model anyaman plain memiliki nilai 0,202 J/mm2. Sedangkan spesimen komposit dengan model anyaman twill memiliki nilai 0,144 J/mm2. Sedangkan melalui pengamatan foto makro spesimen komposit yang telah melalui pengujian impak diketahui terjadinya kegagalan pada matriks didominasi adanya perpatahan geser. Tingkat elastisitas serat alam dengan matriks polyester yang berbeda mengakibatkan gaya yang diterima oleh masing-masing konstituen tidak dapat diteruskan dengan sempurna sehingga terjadi pergeseran bidang kristal setelah mengalami fracture. Hal tersebut menunjukkan titik terlemah spesimen komposit berpenguat serat daun nanas.akibat beban kejut berada pada dominasi matriks poliester.
PENGARUH TEKANAN GESEK DAN WAKTU PENGELASAN TERHADAP KEKUATAN TARIK SAMBUNGAN LOGAM TAK SEJENIS ST 41 DAN STAINLESS STEEL 304 DENGAN FRICTION WELDING Bambang margono; Y. Yulianto Kristiawan; Edy Suryono; Lujeng Widodo
Teknika Vol 8 No 1 (2023): April 2023
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52561/teknika.v8i1.247

Abstract

Friction welding adalah jenis pengelasan yang banyak digunakan dalam industri otomotif dan dirgantara untuk menyambungkan material antara logam dan termoplastik. TekNik penyambungan las ini memiliki banyak keunggulan antara lain kemampuan las yang baik dalam aplikasi sambungan dari bahan yang serupa dan tidak sejenis (paduan sejenis/berbeda), tidak perlu bahan tambah (non-consumable). Metode pengelasan gesekan penggerak kontinu memanfaatkan rotasi gesekan dari satu objek sementara yang lain tidak bergerak. Variasi yang dilakukan adalah kecepatan putar 1800 rpm, dimana parameter yang mempengaruhi hasil kuat tarik adalah waktu gosok dan waktu tempa.Variasi waktu gesekan yang digunakan waktu penahanan 70 detik, 75 detik, dan 80 detik. Tekanan yang digunakan ialah 40 g/cm² dan 50 kg/cm². Bahan yang digunakan beda material logam baja ST 41 dan stainless steel 304. Tekanan tempa 40 kg/cm² menghasilkan kekuatan tarik 11,466 kN/mm², 14,475 kN/mm², dan 14,928 kN/mm². Nilai kekuatan Tarik tersebut berlaku pada waktu penyambungan 70 detik, 75 detik, dan 80 detik. Sedangkan untuk tekanan tempa 50 kg/cm² didapatkan hasil bahwa kekuatan tarik semakin besar. Nilai kekuatan Tarik berturut-turut pada waktu penyambungan 70 detik, 75 detik, dan 80 detik ialah 14,841 kN/mm², 13,647 kN/mm², dan 18,647 kN/mm². Hasil pengujian tarik menggunakan metode penyambungan fricton welding dengan parameter tekanan 50 kg/cm²) dan 3 waktu (70 detik, 75 detik, 80 detik) dapat dikatakan semakin lama durasi gesek/penyambungan maka akan makin kuat pula kekuatan tarik pada sambungan tersebut. Tekanan tempa 50kg/cm², waktu gesek 80 detik merupakan sambungan terkuat nilainya 18,647 KN/mm² semakin lama waktu penyambungan maka banyak material yang melebur danl penyambungan semakin melebar.
Analysis of the Effect of in-Late Angle and Lower Valve Position in the Semi Jet Type Water Pump Installation Against Water Debit Heri Kustanto; Wiyono Wiyono; Lujeng Widodo; M. Azzis Purnomo Adji; Antoni Yohanes
Jurnal Serambi Engineering Vol 8, No 3 (2023): Juli 2023
Publisher : Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32672/jse.v8i3.6146

Abstract

The problem that often occurs in people who use semi-jet water pumps is that when the installation of the water pump has been completed, it turns out that the water discharge cannot flow as expected and the electricity consumption is quite large. This research is expected to get optimal results, when installing the water pump installation, it is expected to get the largest water discharge by varying the valve location with the in-late angle, so that it will reduce the time to use the water pump. The experimental results with the linear regression method show that optimal conditions are achieved at variation 8 meaning to maximize the water discharge at the semi-jet water pump, namely the location of the valve above with an in-late angle of 450. The results of the comparison between the average value of water discharge for general use conditions are 29 .6 liters/minute with an average value of water discharge under optimal conditions of 34.8 liters/minute, indicating that the value of water discharge under optimal conditions can increase the water discharge by 5.2 liters/minute = (34.8 liters/minute – 29 ,6 liter/minute), so there is an increase of 8.0745 % = { [5,2 / (34,8+29,6)] x 100%}.