Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Strategi Meningkatkan Nilai Produk Berbahan Mangga Melalui Pemberdayaan Masyarakat Ria Adriyani
Dimasejati: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 1, No 1 (2019)
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (446.62 KB) | DOI: 10.24235/dimasejati.v1i1.5369

Abstract

The community empowerment activities of Gemulung Village, Cirebon Regency, West Java, started from seeing the potential of natural resources available in the region to the availability of raw materials and supported by the ability of the community in groups. The Community Service Program is implemented as an effort to help the people of the village of Gemulung, Cirebon Regency, West Java. Assistance to the Gumulung village community, which is empowering mothers to utilize mangoes that would otherwise have been wasted or have no economic value with product innovation, would be a valuable additional source of income, thereby potentially increasing community welfare, through production, packaging, and marketing training activities. The target is for community groups to work together by opening a network for product distribution, assisted by the Community Service Team. As for the production, packaging, and marketing training activities help motivate the community to participate from the beginning of the production process to marketing. It is hoped that the people of Gumulung Village will be able to sell the products of the Mango Confectionery, where the business can develop so that the Mango Confectionery can become the main product of the Gumulung Village.
Pendampingan Kelompok Usaha Kerupuk Rajungan Sebagai Upaya Pemberdayaan Masyarakat Di Kawasan Pesisir Pantai Utara Cirebon Ria Adriyani; Erna Erna; Agus Siswanto; Rachmat Indrianto
Dimasejati: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2, No 1 (2020)
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/dimasejati.v2i1.6653

Abstract

Masyarakat Desa Citemu yang berada di pesisir pantai utara Kabupaten Cirebon kehidupannya tergolong rentan secara sosial ekonomi karena tidak memiliki penghasilan yang tetap, mayoritas sebagai nelayan dengan penghasilan tidak menentu. Persoalan sulitnya memperoleh penghasilan bagi keluarga nelayan menjadi pemikiran pengabdian masyarakat bagaimana menggali potensi yang ada di wilayah tersebut agar masyarakat memiliki sumber penghasilan tambahan. Program pemberdayaan masyarakat ini dilaksanakan dengan skema pemberdayaan (1) membentuk kelompok usaha kecil yang memanfaatkan  sampingan olahan hasil laut berupa telur atau lemi rajungan sebagai bahan baku produk usaha kecil kerupuk rajungan,(2) merintis usaha secara berkelompok dan bekerjasama dalam kelompok usaha kecil (3) memproduksi kerupuk dalam skala kecil / industri rumahan (4) membuat kerupuk yang berkualitas baik sehingga memiliki nilai jual (5) dipasarkan kepada konsumen sehingga memberikan penghasilan bagi masyarakat. Pemberdayaan masyarakat dengan metode pendampingan yang menjadi (1) fasilitator, (2) komunikator, (3) motivator dan (4) dinamisator. Berkat pendampingan kepada kelompok usaha para perempuan yang dilaksanakan melalui program pemberdayaan masyarakat ternyata berhasil memberi semangat dan dorongan yang positif, terbentuk kelompok masyarakat para ibu yang membuat cemilan khas daerah pesisir berupa kerupuk rajungan. Keberhasilan program ini adalah masyarakat mampu menjalankan usaha kerupuk rajungan secara mandiri dan berproduksi secara kontinu sehingga masyarakat bisa memiliki usaha kecil serta memperoleh income generic.
COMMUNITY EMPOWERMENT STRATEGY TEMAN PROGRAM BASED Ria Adriyani; Agus Siswanto; Rachmat Indrianto
DIA: Jurnal Administrasi Publik Vol 19 No 1 (2021): PUBLIC ADMINISTRATION
Publisher : Program Studi Doktor Ilmu Administrasi, FISIP, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (339.804 KB) | DOI: 10.30996/dia.v19i1.5099

Abstract

People on the north coast of Cirebon Regency depend on their livelihood from catching sea products. If the weather is terrible, they cannot go to sea, so they do not get income. The community's inability to have a substantial income is the aim of this study, namely how to create productive business groups for fishermen's wives. They help people who can run small-scale businesses to get assistance from academics, industry, and government with the term Triple Helix. The strategy to build the synergy of these three elements is applied through the TEMAN program (Economic Order of the Fishermen's Community) in collaboration between community service in tertiary institutions in partnership with industry in villages around industrial areas through community empowerment efforts, thus forming business groups that produce products in the form of crackers that utilize the remaining processed fish and fat/small crab lemi become a fish paste and crab crackers. The method approach used is descriptive qualitative because it is related to social problems in the community, how to build motivation in the fishermen's wife group to do business so that they can earn even though they are small but sustainable or generic income. The findings from the research on community empowerment strategies based on the TEMAN Program show that access to natural resources, access to community participation, access to markets, and access to information and knowledge proves that community empowerment programs can make small business groups become independent and help economic sustainability. Families of fishermen on the coast.
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PUGAR TERHADAP KESEJAHTERAN PETANI GARAM DI PESISIR PANTAI KABUPATEN CIREBON Erna Erna; Ria Adriyani
CENDEKIA Jaya Vol 1 No 1 (2019): Edisi Februari
Publisher : FISIP UNTAG Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (466.224 KB) | DOI: 10.47685/cendekia-jaya.v1i1.7

Abstract

Pemerintah Indonesia mencanangkan Kebijakan berupa Program Pemberdayaan Usaha Garam Rakyat (PUGAR) bertujuan memberdayakan petani garam untuk kesejahteraan dengan mengoptimalkan produksi garam dari sisi kualitas maupun kuantitas di tingkat lokal dan nasional. Masuknnya garam import yang berkualitas lebih baik menjadi ancaman bagi masyarakat pesisir pantai yang menggantungkan hidup dari produksi garam. Sebagai upaya menanggulangi dampak krisis garam yang berpengaruh terhadap tingkat kesejahteraan masyarakat pesisir pantai maka menjadi penting untuk mendeskripsikan dan menganalisis kesejahteraan petani garam program PUGAR di Pesisir Pantai Utara Kabupaten Cirebon yang dikaji melalui Implementasi pada model Kebijakan Grindle yang terdiri dari isi kebijakan(contents of Policy) danpelaksanaan kebijakan(contexts of policy). PUGAR merupakan program pemberdayaan yang difokuskan pada peningkatan kesejahteraan bagi petani garam, serta peningkatan produksi dan kualitas produk garam. Isi Kebijakan(contents of Policy)PUGAR yang telah ditetapkan melalui Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan nomor 41 tahun 2011 tentang Pedoman Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Kelautan dan Perikanan yang dilakukan oleh petani garam pesisir Kab Cirebon. Pada Pelaksanaan kebijakan (Context of Policy) PUGAR,yang telah dilakukan oleh kelompok di lokasi lahan tambak garam wilayah pesisir pantai Kabupaten Cirebon ternyata produk garam yang dihasilkan Program PUGAR belum dapat mensejahterakan masyarakat disebabkan belum meratanya program PUGAR diterima oleh petani garam sehingga garam yang diproduksi belum memenuhi standar yang ditetapkan industri. Hasil penelitian Dampak Kebijakan Program PUGAR terhadap kesejahteraan petani garam di pesisir pantai kabupaten Cirebon dengan metode penelitian deskiptif analisis dan analisis data dengan statistik menunjukan pengaruh positip yang signifikan yaitu koofesien korelasi 0,845 dan koofesien determinasi 71,40 % yang artinya besarnya pengaruh implementasi kebijakan PUGAR terhadap kesejahteraan adalah 71,40 sedangkan 28,6 dipengaruhi faktor lain selain kebijakan PUGAR, dan hipotesis terbukti yaitu hasil t hitung 15,558 ˃ dari t tabel 1,661.
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN REGISTRASI SIM CARD BERBASIS PARTISIPASI MASYARAKAT PENGGUNA JASA TELEKOMUNIKASI DI KOTA CIREBON Pengelola Jurnal CENDEKIA Jaya; Ria Adriyani
CENDEKIA Jaya Vol 4 No 1 (2022): Edisi Februari
Publisher : FISIP UNTAG Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47685/cendekia-jaya.v4i1.299

Abstract

Di era digitalisasi hampir seluruh masyarakat memanfaatkan teknologi komunikasi dengan pesawat telepon seluler, demi mengatur tata laksana penggunaan kartu seluler biasa disebut SIM Card, pemerintah mewajibkan pengguna layanan telekomunikasi untuk registrasi kartu SIM prabayar menggunakan Nomor Induk Kependudukan dan Kartu Keluarga. Hal ini dilakukan agar pelanggan seluler tidak menyalahgunakan nomor prabayar mereka. Sejak diberlakukannya Peraturan Menteri Nomor 12 Tahun 2016 tentang Registrasi Pelanggan Jasa Telekomunikasi, pemerintah meminta masyarakat mengirimkan data pribadi asli ke operator. Dalam pelaksanaanya proses registrasi dilengkapi dengan proses validasi yaitu mencocokan data yang dimasukkan pengguna dengan data kependudukan yang ada di Direktorat Jendral Kependudukan dan Catatan Sipil (Ditjen Dukcapil). Meskipun kewajiban registrasi SIM Card umum ditemukan di banyak negara, namun masyarakat masih terus mempertimbangkan untuk ikut berpartisipasi karena minimnya jaminan perlindungan data pribadi maupun privasi secara umum di Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan mengumpulkan data menggunakan observasi, wawancara mendalam kepada informan, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pelaksanaan registrasi kartu SIM Card di kota Cirebon cukup baik ditinjau dari isi kebijakan serta lingkungan kebijakan.
CITRA MEREK DAN PERSEPSIAN KUALITAS BERDAMPAK TERHADAP KEPUASAN WISATAWAN KEMBALI KE OBYEK WISATA BATURADEN DI JAWA TENGAH Adriyani, Ria; Maulana, Fahmi; Barlianto, Yanuar
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : CV. Ridwan Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (219.255 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah menganalisis dampak citra merek dan persepsiankualitas terhadap kepuasan wisatawan untuk berkunjung kembali ke Baturaden.Sampel dalam penelitian ini, yaitu 100 wisatawan lokal yang dipilih menggunakan teknikaccidental sampling. Sementara itu, analisis penelitian menggunakan modelpersamaan Structural Equation Modelling (SEM).dengan memanfaatkan programAMOS 16. Hasil analisis menunjukkan bahwa model penelitian memenuhi kriteriagoodness of fit karena enam kriteria tergolong kategori baik, kecuali GFI danAGFI. Sementara itu, hasil uji hipotesis pun menunjukkan: (1) citra merekberpengaruh positif terhadap kepuasan wisatawan, (2) citra merek berpengaruhpositif terhadap niat wisatawan untuk berkunjung kembali ke Baturaden, (3)persepsian kualitas yang dirasakan berpengaruh positif terhadap kepuasanwisatawan, (4) persepsian kualitas yang dirasakan berpengaruh positif terhadapniat wisatawan berkunjung kembali ke Baturaden, (5) kepuasan berpengaruhpositif terhadap niat wisatawan berkunjung kembali, dan (6) kepuasan memediasiparsial hubungan antara citra merek dan persepsian kualitas yang dirasakanterhadap niat wisatawan untuk berkunjung kembali. Berdasarkan temuanpenelitian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa citra merek dan persepsiankualitas yang dirasakan wisatawan membuat mereka puas dan ingin berkunjungkembali ke Baturraden.Kata Kunci : Citra Merek, Persepsian Kualitas, Kepuasan Dan Niat Berkunjung Kembali.