Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

ADAT BUDAYA SIRAMAN PENGANTIN JAWA SYARAT MAKNA DAN FILOSOFI Setyaningsih, Endang; Zahrulianingdyah, Atiek
Teknobuga Vol 2, No 2 (2015)
Publisher : Jurusan Teknologi Jasa dan Produksi, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Upacara perkawinan adat Jawa merupakan warisan tradisi keraton yang dulu hanya boleh diselenggarakan oleh keluarga keraton saja, akan tetapi dengan perkembangan  zaman,  adat  budaya  perkawainan  berkembang  luas  di  masyarakat sampai manca Negara. Salah satu dari adat budaya perkawinan yang sampai saat ini masih dilaksanakan adalah adat budaya siraman pengantin Jawa, adat budaya siraman pengantin Jawa mempunyai pengertian menyirami atau memandikan calon pengantin agar pengantin bersih suci lahir dan batinnya dan siap memulai kehidupan berumah tangga.Perlengkapan siraman  pengantin  antara  lain,  tumpeng    lengkap,  tumpeng  robyong, tumpeng gundul, jajan pasar, bunga tujuh rupa, kendi yang berisi dari tujuh sumber mataair  bertuah, kain  batik  wahyu tumurun, cendol, uang kreweng dari  tanah liat, klosobongko, daun tolak balak, dan lain-lain. Perlengkapan yang  disajikan mempunyai makna dan filosofi tuntunan hidup agar calon pengantin   dapat mengarungi kehidupanyangbahagia dan sejahtera.Adat budaya siraman pengantin Jawa pada masa kini berkembang luas diberbagailapisan masyarakat Jawa baik di nusantara maupun di manca Negara, bahkan orang asingpun tertarik untuk mempelajarinya, karena…….mempunyai filosofi yang luhur, untuk itu perlu disosialisasi dengan berbagai media tentang adat budaya perkawinan adat Jawa dengan lengkap.
PEMBERDAYAAN PEREMPUAN LEWAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN GIZI UNTUK MENGATASI ANEMIA GIZI BESI Zahrulianingdyah, Atiek
Educational Management Vol 1 No 2 (2012): December 2012
Publisher : Educational Management

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract: The objective of this study is to establish an organized model of education and training of community-based nutrition to overcome iron nutrition anemia. The research design uses Research and Development (R&D) with a three-stage model. The population in the research is all productive-age women who live in Mangli village, with the number of 286. The sample is 22% consists of 60 women, and 30 women who are regarded having a small limited scale for nutrition  education and training. The techniques of data collection are documentation, in-depth observation, direct interview, and questionnaire. Data are analyzed using description of percentage and quantative approach by using  Paired t- test. The preliminary result shows that the learning effectiveness in a model that is built, is highly effective. It is proven by the difference in outcomes before and after training which is found to be significantt. The t score is 13,246 while t table is 2,861 (t score > t table). There is a decrease in iron anemia rates between before (40%) and after training in nutrition (20%), and significant difference, t score > t table. Abstrak: Tujuan penelitian mendeskripsikan tentang (1) perilaku kebiasaan makan, (2) tingkat pendidikan, (3) pengetahuan gizi, (4) status gizi, (5) tingkat anemia, (6) efektivitas pembelajaran pada pendidikan dan pelatihan gizi, (7) penurunan angka anemia. Penelitian ini menggunakan Research and Development (R&D) dengan 3 tahapan. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah  ibu-ibu Desa Mangli usia produktif  yang berjumlah 60 ibu dari 286 ibu, sebagai sampel penelitian awal), sedangkan sampel untuk peserta pendidikan dan pelatihan berjumlah 30 ibu, dengan teknik purposive cluster  random sampling. Analisis data menggunakan deskripsi prosentase dan uji beda (paired t test) Hasil studi menunjukkan efektifitas pembelajaran pada model yang dibangun, memiliki efektifitas yang tinggi, terbukti dari adanya perbedaan hasil sebelum dan sesudah diklat secara signifikan,  t hitung 13,246 sedangkan t tabel 2,861 (t hitung > t tabel).Ada penurunan angka anemia gizi besi antara sebelum (40%) dan sesudah  pelatihan gizi (20%), diukur selang enam bulan dari pelaksanaan pendidikan dan pelatihan gizi, dan terbukti ada perbedaan  secara signifikan (hasil uji p<0,05).
PENERAPAN IPTEK UNTUK MENINGKATKAN DAYA SAING PRODUK OLAHAN IKAN MENUJU PASAR EKSPOR Sunyoto, Sunyoto; Zahrulianingdyah, Atiek; Anisykurlillah, Indah
Jurnal Abdimas Vol 22, No 1 (2018): Juni 2018
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M), Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan kegiatan ini adalah untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi UKM Mitra yang bergerak di bidang usaha pengolahan ikan sehingg dapat bersaing di pasar ekspor, terutatama di kawasan Asean.   Terdapat dua mitra kegiatan, yaitu CV.  Home  Industri  Milkfish  New  Istichomah  (UKM  1)  dengan  produk  utama bandeng presto  dan UD. Ananda Jaya Industry (UKM 2) dengan produk utama ikan crispy. Permasalahan yang akan ditangani mencakup beberapa aspek, antara lain produksi/kuantitas, kualitas, kontinuitas, manajemen usaha, dan pemasaran. Pada tahun pertama kegiatan IbPE telah dihasilkan beberapa luaran terutama terkait aspek produksi, seperti panci presto LTHPC, tungku penggorengan, renovasi dapur/tempat produksi,  pelatihan  HACCP,  pengembangan  resep  baru,  dan  analisis  proksimat. Selain aspek produksi juga ditingkatkan aspek manajemen usaha dan pemasaran, antara lain melalui pelatihan ekspor, pendampingan manajemen usaha, mengikuti pameran, dan pembuatan web site. Melalui beberapa luaran pada tahun I diharapkan dapat dijadikan pondasi dalam pengembangan usaha dengan titik berat pemasaran produk ekspor pada tahun kedua.
KULINER SEBAGAI PENDUKUNG INDUSTRI PARIWISATA BERBASIS KEARIFAN LOKAL Zahrulianingdyah, Atiek
TEKNOBUGA: Jurnal Teknologi Busana dan Boga Vol 6, No 1 (2018)
Publisher : Department of Home Economics, Faculty of Engineering, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/teknobuga.v6i1.16667

Abstract

Industry pariwisata yang  berbasis kearifan lokal adalah bidang usaha yang secara bersama-sama menghasilkan produk maupun jasa pelayanan yang dibutuhkan oleh wisatawan yang menjadikan unsur budaya dan kearifan lokal sebagai daya tarik wisata termasuk kulinernya.  Berbagai komponen industry pariwisata, salah satunya adalah bidang kuliner. Kuliner menjadi bagian dari tujuan   wisatawan yang tidak bisa diabaikan karena kuliner menjadi salah satu kebutuhan pokok manusia. Bahkan kuliner bisa menjadi daya tarik khusus ketika seseorang memutuskan untuk mengunjungi daerah wisata tersebut. Kuliner yang berbasis kearifan local banyak diminati para wisatawan, baik wisatawan domestic maupun asing, diantaranya adalah nasi gudeg, nasi pecel, nasi Padang, nasi rawon, rujak cingur, soto Betawi, empek-empek Palembang, keripik tempe, dodol garut, brem, ampyang, jadah tempe bacem, bika Ambon, bakpia, getuk, dan masih banyak lagi, yang kesemuanya merupakan makanan asli daerah yang telah teruji kelezatannya. Perguruan Tinggi memiliki peran yang cukup strategis dalam pengembangan kuliner pariwisata, khususnya yang memiliki program studi Tata  Boga dengan berbagai inovasi makanan tradisional dengan cita rasa dan tampilan kekinian.
ADAT BUDAYA SIRAMAN PENGANTIN JAWA SYARAT MAKNA DAN FILOSOFI Setyaningsih, Endang; Zahrulianingdyah, Atiek
TEKNOBUGA: Jurnal Teknologi Busana dan Boga Vol 2, No 2 (2015)
Publisher : Department of Home Economics, Faculty of Engineering, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/teknobuga.v2i2.6427

Abstract

Upacara perkawinan adat Jawa merupakan warisan tradisi keraton yang dulu hanya boleh diselenggarakan oleh keluarga keraton saja, akan tetapi dengan perkembangan  zaman,  adat  budaya  perkawainan  berkembang  luas  di  masyarakat sampai manca Negara. Salah satu dari adat budaya perkawinan yang sampai saat ini masih dilaksanakan adalah adat budaya siraman pengantin Jawa, adat budaya siraman pengantin Jawa mempunyai pengertian menyirami atau memandikan calon pengantin agar pengantin bersih suci lahir dan batinnya dan siap memulai kehidupan berumah tangga.Perlengkapan siraman  pengantin  antara  lain,  tumpeng    lengkap,  tumpeng  robyong, tumpeng gundul, jajan pasar, bunga tujuh rupa, kendi yang berisi dari tujuh sumber mataair  bertuah, kain  batik  wahyu tumurun, cendol, uang kreweng dari  tanah liat, klosobongko, daun tolak balak, dan lain-lain. Perlengkapan yang  disajikan mempunyai makna dan filosofi tuntunan hidup agar calon pengantin   dapat mengarungi kehidupanyangbahagia dan sejahtera.Adat budaya siraman pengantin Jawa pada masa kini berkembang luas diberbagailapisan masyarakat Jawa baik di nusantara maupun di manca Negara, bahkan orang asingpun tertarik untuk mempelajarinya, karena…….mempunyai filosofi yang luhur, untuk itu perlu disosialisasi dengan berbagai media tentang adat budaya perkawinan adat Jawa dengan lengkap.
Development of Patisserie Gastronomy Expertise Competency Test Model in Teacher Professional Education of Vocational High School Culinary Program Ria Rumondang, Juwita; Basyirun, Basyirun; Zahrulianingdyah, Atiek
Journal of Vocational and Career Education Vol 4, No 1 (2019): July 2019
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jvce.v4i1.20566

Abstract

The objectives of this study are to (1) produce the development of a competency test model of Patisserie Gastronomy Expertise in the Teacher Professional Education of the Gastronomy Program (Patisserie Gastronomy Expertise Competency Test Model); (2) analyze the instruments (modules and manuals) and (3) evaluate the model so that it meets the criteria for effective, practical, and well implemented. The method used in this research was Research and Development (R&D). The data source came from interviews and questionnaires towards 20 respondents consisting of 5 vocational school teachers of culinary skills competency, patisserie expertise, 5 gastronomy lecturers of UNNES, and 10 executive chef practitioners from Business and Industrial World). The results of the development of the competency test model of Patisserie Gastronomy Expertise Competency in the Teacher Professional Education of vocational culinary program (the Patisserie Gastronomy Expertise Competency Test Model) is a model guide book consisting (a) supporting theory; (b) The purpose of developing the model; (c) Tiered qualifications; (d) The structure and contents of the Patisserie Gastronomy Expertise Competency test model components; (e) Competency Standards and Basic Competencies  of the Patisserie Gastronomy Expertise Competency Testing Model; (f) The Patisserie Gastronomy Expertise Competency test model approach; (g) Learning/training strategies and methods; (h) Guidelines for valuation; (i) Stages of processing; (j) Time of evaluation; (k) Assessment rubric; (l) Closing. While the competency test sets are: (a) Learning/training modules and tests with good criteria (3.69) and (b) sheets and ability and the rubric of assessment (justification) of training/test with good criteria (3.62).
Developing Learning Model “Project-Based Learning in Improving the Handycrafting Subject for Junior Hgh School” Dwi Prilestari, Benik; Zahrulianingdyah, Atiek; Supraptono, Eko
Journal of Vocational and Career Education Vol 4, No 2 (2019): December 2019
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jvce.v4i2.22611

Abstract

The objective of the study was to analyse the validity of the project-based learning model in the handycrafting subject learning in Junior High School and analyze the effectiveness of the project-based learning model in improving the creativity of students. The method used in this study was research and development (R&D), using ADDIE with product developed is handycrafting project-based learning. This research produces an assessment instrument in the form of a test used for measuring cognitive domains, while non-performance tests (performance tests) are used to measure the affective domains (cre ativity) and psychomotor (skills). Product validity is done by using the CVR validity test with the results of 0.736 kappa reliability results with 2 expert tests 0.7 with Kappa reliability test and the effectiveness of the competency test model using T Test analysis. The results of the Project Based Learning development model for handycrafting subject addressed for VII grader students of Junior High School showed three assessments involving cognitive, affective and psychomotor assessments . The effectiveness of the competency test model showed that knowledge 20%, attitude 35%, and skills 85% which resulted that this development model is able to assess students effectively and objectively. The benefits of this research can be a motivation for students in learning and can be made a guideline for educators in assessing students.
PEMBERDAYAAN PEREMPUAN LEWAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN GIZI UNTUK MENGATASI ANEMIA GIZI BESI Zahrulianingdyah, Atiek
Educational Management Vol 1 No 2 (2012): December 2012
Publisher : Educational Management

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract: The objective of this study is to establish an organized model of education and training of community-based nutrition to overcome iron nutrition anemia. The research design uses Research and Development (R&D) with a three-stage model. The population in the research is all productive-age women who live in Mangli village, with the number of 286. The sample is 22% consists of 60 women, and 30 women who are regarded having a small limited scale for nutrition  education and training. The techniques of data collection are documentation, in-depth observation, direct interview, and questionnaire. Data are analyzed using description of percentage and quantative approach by using  Paired t- test. The preliminary result shows that the learning effectiveness in a model that is built, is highly effective. It is proven by the difference in outcomes before and after training which is found to be significantt. The t score is 13,246 while t table is 2,861 (t score > t table). There is a decrease in iron anemia rates between before (40%) and after training in nutrition (20%), and significant difference, t score > t table. Abstrak: Tujuan penelitian mendeskripsikan tentang (1) perilaku kebiasaan makan, (2) tingkat pendidikan, (3) pengetahuan gizi, (4) status gizi, (5) tingkat anemia, (6) efektivitas pembelajaran pada pendidikan dan pelatihan gizi, (7) penurunan angka anemia. Penelitian ini menggunakan Research and Development (R&D) dengan 3 tahapan. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah  ibu-ibu Desa Mangli usia produktif  yang berjumlah 60 ibu dari 286 ibu, sebagai sampel penelitian awal), sedangkan sampel untuk peserta pendidikan dan pelatihan berjumlah 30 ibu, dengan teknik purposive cluster  random sampling. Analisis data menggunakan deskripsi prosentase dan uji beda (paired t test) Hasil studi menunjukkan efektifitas pembelajaran pada model yang dibangun, memiliki efektifitas yang tinggi, terbukti dari adanya perbedaan hasil sebelum dan sesudah diklat secara signifikan,  t hitung 13,246 sedangkan t tabel 2,861 (t hitung > t tabel).Ada penurunan angka anemia gizi besi antara sebelum (40%) dan sesudah  pelatihan gizi (20%), diukur selang enam bulan dari pelaksanaan pendidikan dan pelatihan gizi, dan terbukti ada perbedaan  secara signifikan (hasil uji p<0,05).
Pengaruh Komposisi Ekstrak Jambu Biji Merah terhadap Kualitas Jelly Drink Fitriani, Yunita; Zahrulianingdyah, Atiek
Food Science and Culinary Education Journal Vol 11 No 1 (2022)
Publisher : Food Science and Culinary Education Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/focuze.v11i1.11325

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk 1) mengetahui pengaruh komposisi ekstrak buah jambu biji merah terhadap kualitas jelly drink jambu biji merah ditinjau dari aspek kejernihan warna, aroma, tekstur, rasa manis, dan rasa asam, 2) mengetahui komposisi ekstrak buah jambu biji merah yang tepat sehingga dapat menghasilkan jelly drink jambu biji merah yang berkualitas, 3) mengetahui kandungan vitamin C dan serat pada jelly drink jambu biji merah hasil eksperimen, 4) mengetahui kesukaan masyarakat terhadap kualitas jelly drink jambu biji merah hasil eksperimen ditinjau dari segi kejernihan warna, aroma, tekstur, rasa manis dan rasa asam. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis varian klasifikasi tunggal untuk menganalisis data uji inderawi, analisis deskriptif presentase untuk menganalisis uji kesukaan masyarakat dan untuk uji kandungan gizi dilakukan di laboratorium BBTPPI, Semarang. Hasil penelitian ini adalah ada perbedaan kualitas jelly drink pada aspek kejernihan warna, aroma, tekstur dan rasa. Dari segi kejernihan warna dapat disimpulkan semakin banyak penggunaan buah warna semakin baik. Aroma yang dihasilkan juga berbeda, semakin banyak penggunaan buah aroma semakin nyata. Untuk aspek tekstur hasil yang diperoleh semakin banyak jumlah buah maka tekstur akan semakin keras. Rasa manis yang dihasilkan cenderung sama namun untuk rasa asam semakin banyak penggunaan buah maka rasa akan semakin asam. Hasil uji kesukaan masyarakat yaitu sampel A disukai masyarakat, sampel B sangat disukai masyarakat, sampel C disukai masyarakat, sampel D disukai masyarakat. Kandungan vitamin C pada sampel A yaitu 138,21 mg, sampel B yaitu 150,40 mg, sampel C yaitu 162,61 mg. Kandungan serat kasar pada sampel A yaitu 0,06%, sampel B yaitu 0,09%, sampel C yaitu 0,10%.
PENERAPAN MESIN PENGADUK PADA UKM OLAHAN WALUH DI KECAMATAN GETASAN KABUPATEN SEMARANG Sunyoto Sunyoto; Atiek Zahrulianingdyah; Rosidah Rosidah; Indah Anisykulillah
Jurnal Ilmiah Teknosains Vol 6, No 2/Nov (2020): JiTek
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (287.384 KB) | DOI: 10.26877/jitek.v6i2/Nov.7020

Abstract

The aim of this activity is to solve the problems faced by SMEs engaged in processing pumpkin  as a superior product of Semarang Regency, Central Java. As an activity partner is UKM "KARUNA" led by Mrs. Nanik with the address of Getasan Village, Getasan District, Kab. Semarang. The main product of SME partners is geplak waluh (as snack). The process of making geplak waluh goes through several steps, and the most burdensome stage is the stirring process which takes a long time (8 hours) and is done manually. To overcome this problem, the implementation team has designed appropriate technology in the form of a geplak waluh mixer. The activity method includes several stages, including problem analysis, concept design, drawing work, component manufacturing, assembly, machine testing, and machine refinement. This activity has succeeded in implementing a geplak pumpkin mixer with 1 HP electric motor, 23.33 RPM stirring blade rotation, 24 kg production capacity, 5 hours cooking process. Thus the application of this machine can save 3 hours of time (37,5%), better product quality, more hygienic, and relieve workers