Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

MULTIMEDIA CAPABILITIES TO INCREASE WRITE GUGURITAN (A quasi-experimental study of Class X IBB SMAN 1 Nagreg 2015/2016) Nurhuda, Trifalah; Haerudin, Dingding; Nurjanah, Nunuy
LOKABASA Vol 7, No 2 (2016): Vol. 7, No. 2, Oktober 2016
Publisher : UPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jlb.v7i2.9174

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendéskripsikan (1) gambaran mengenai guguritan yang diilustrasikan dalam bentuk multimedia pembelajaran; dan (2) meningkatkan kemampuan menulis dalam pelajaran guguritan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kuasi eksperimen dengan menggunakan desain “Single Group Time Series Design”. Sumber data dalam penelitian ini sebanyak 40 siswa yang diambil dari satu kelas yakni kelas X IBB SMA Negeri 1 Nagreg, Kabupaten Bandung. Tehnik yang digunakan adalah tehnik tes. Adapun instrumen yang digunakan adalah lembar tes menulis guguritan. Penelitian ini menerangkan bahwa (1) kemampuan menulis siswa terhadap guguritan sebelum menggunakan multimedia mendapatkan hasil dengan skor rata-rata 67.17; (2) kemampuan menulis siswa terhadap guguritan setelah menggunakan multimedia pembelajaran mendapatkan hasil dengan skor rata-rata 87.45, dan ada perbedaan yang signifikan antara kemampuan menulis guguritan siswa kelas X IBB SMA Negeri Nagreg sebelum dan sesudah menggunakan multimedia pembelajaran berdasarkan hasil thitung (30.34) ttabel (2.68). Hal ini menunjukan bahwa hipotesis kerja (ha) diterima dan hipotesis nol (Ho) ditolak. Dengan demikian multimedia dapat meningkatkan menulis guguritan siswa kelas X IBB SMA Negeri 1 Nagreg.ABSTRACTThis study aimed to describe (1) a description of the guguritan illustrated in the form of multimedia learning; and (2) improve the ability to write in guguritan lesson. The method used in this study is a quasi-experimental study design using the "Single Group Time Series Design". Sources of data in this study were 40 students drawn from the class of the class X SMA Negeri 1 Nagreg IBB, Bandung regency. The technique used is the technique of tests. The instruments used were a test sheet write guguritan. This study explains that (1) the ability of the student's writing to guguritan before using multimedia get results with an average score of 67.17; (2) the ability of the student's writing against guguritan after using multimedia learning get of results with an average score of 87.45, and there is a significant difference between the ability to write guguritan class X IBB SMA Nagreg before and after using multimedia learning based on the results tcount (30.34) ttabel (2.68). This shows that the working hypothesis (Ha) is accepted and the null hypothesis (Ho) is rejected. Thus multimedia can enhance writing guguritan of class X IBB SMA Negeri 1 Nagreg.
Menjadikan Lembaga Pendidikan sebagai Wadah Pembinaan Bahasa Daerah: Kajian terhadap Pembinaan Bahasa Sunda di Lembaga Pendidikan Kota Bandung Nurjanah, Nunuy
SOSIOHUMANIKA Vol 7, No 2 (2014)
Publisher : ASPENSI in Bandung, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

RESUME: Penelitian ini mendeskripsikan kebijakan lembaga pendidikan terhadap pelajaran bahasa Sunda di Kota Bandung; penggunaan bahasa Sunda oleh guru/dosen di lembaga pendidikan Kota Bandung; penggunaan bahasa Sunda oleh siswa/mahasiswa di lembaga pendidikan Kota Bandung; serta penyelenggaraan pelajaran bahasa Sunda di lembaga pendidikan Kota Bandung. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Subjek penelitiannya adalah Kepala Sekolah/Rektor/Dekan, Guru/Dosen, Siswa/Mahasiswa, dan lapisan masyarakat (orang tua siswa/mahasiswa). Hasil pembahasan menunjukkan: (1) Pelaksanaan pelajaran bahasa Sunda di Kota Bandung secara umum telah terlaksana; (2) Penguasaan dan penggunaan bahasa Sunda oleh guru/dosen di lembaga pendidikan Kota Bandung adalah 90%, baik; (3) Penguasaan dan penggunaan bahasa Sunda oleh siswa/mahasiswa di lembaga pendidikan Kota Bandung hanya 45% yang menguasai dengan baik; serta (4) Partisipasi masyarakat dalam pembelajaran bahasa, sastera, dan budaya Sunda memberikan sumbangan dana bagi pengadaan sarana pengajaran bahasa daerah.KATA KUNCI: Kebijakan pendidikan, penggunaan bahasa, pelajaran bahasa Sunda, masyarakat Sunda, dan lembaga pendidikan. ABSTRACT: “Making the Educational Institution as Medium for Developing the Local Language: A Study on Developing the Sundanese Language at the Educational Institution in Bandung City”. This study describes about the policy of educational institution towards the lessons of Sundanese language in Bandung; the use of Sundanese language by teachers/lecturers at the educational institutions in Bandung; the use of Sundanese language by pupil/student at the educational institutions in Bandung; and implementation of Sundanese language lessons at the educational institutions in Bandung. This study uses descriptive method. Research subjects are the Principal/Rector/Dean, Teacher/Lecturer, Student, and the community (parents’ students). The results of the study show: (1) the implementation of Sundanese language lessons in Bandung has generally been accomplished; (2) the Sundanese language acquisition and used by teachers/lecturers at the educational institutions Bandung are 90%, good; and (3) the acquisition and use of Sundanese languages by students at the educational institutions in Bandung are only 45%, not so good; and (4) the community participation in language learning, literature, and culture of Sundanese is to contribute funds for the provision of language teaching facilities.KEY WORD: Education policy, use of language, Sundanese language lesson, Sundanese community, and educational institution.About the Author: Dr. Nunuy Nurjanah adalah Dosen Senior di Jurusan Pendidikan Bahasa Daerah, Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni UPI (Universitas Pendidikan Indonesia), Jalan Dr. Setiabudhi No.229 Bandung, Jawa Barat, Indonesia. Alamat emel: nunuynurjanah81@yahoo.co.idHow to cite this article? Nurjanah, Nunuy. (2014). “Menjadikan Lembaga Pendidikan sebagai Wadah Pembinaan Bahasa Daerah: Kajian terhadap Pembinaan Bahasa Sunda di Lembaga Pendidikan Kota Bandung” in SOSIOHUMANIKA: Jurnal Pendidikan Sains Sosial dan Kemanusiaan, Vol.7(2) November, pp.269-278. Bandung, Indonesia: Minda Masagi Press, UNHAS Makassar, and UNIPA Surabaya, ISSN 1979-0112. Chronicle of the article: Accepted (May 6, 2014); Revised (August 31, 2014); and Published (November 20, 2014).
METODE KARYA WISATA DALAM PEMBELAJARAN MENULIS SAJAK Ridho, Haqi; Nurjanah, Nunuy; Kuswari, Usep
LOKABASA Vol 9, No 2 (2018): Vol. 9, No. 2, Oktober 2018
Publisher : UPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jlb.v9i2.15681

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kurangnya kemampuan menulis sajak siswa kelas X IPA 2 SMA Santa Maria 3 Cimahi tahun Ajar 2017/2018. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perbedaankemampuan menulis sajak siswa kelas X IPA 2 SMA Santa Maria 3 Cimahi sebelum menggunakan metode karya wisata, sesudah menggunakan metode karya wisata,sertasebelum dan sesudah menggunakan metode karya wisata. Metode yang digunakan adalah studi kuasi eksperimen, dengan desain penelitian one group pretests posttest design. Sumber data penelitian adalah siswa kelas X IPA 2 SMA Santa Maria 3 Cimahi. Tehnik mengumpulkan data yang digunakan adalah tes tertulis, sedangkan teknik pengolahan data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan SPSS ver.20, Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah instrument tes.Data yang sudah diperoleh dianalisis menggunakan analisis t-test. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan, rata-rata hasil belajar menulis sajak siswa kelas X IPA 2 sebelum menggunakan Metode karya wisata adalah (58,9) artinya siswa belum mampu menulis sajak, sedangkan rata-rata setelah menggunakan Metode karya wisata adalah (82,1) siswa sudah mampu menulis sajak.Dengan demikian adanya perbedaan yang signifikan antara kemampuan menulis sajak siswa sebelum menggunakan metode karya wisata dan sesudah menggunakan metode karya wisata, yang berarti hipotesis alternatif ( ) diterima dan hipotesis nol ( ) ditolak. terdapat perbedaan yang signifikan kemampuan menulis sajak siswa kelas IPA 2 SMA Santa Maria 3 Cimahi tahun Ajar 2017/2018 sebelum dan sesudah menggunakan Metode karya wisatadan dibuktikan dengan analisis t-test diperoleh harga   adalah 2.676 1.690. AbstractThis research is based by the lack of ability to write poem of students of class X IPA 2 SMA Santa Maria 3 Cimahi academic year 2017/2018. This study aims to determine the significant differences in the ability to write poem of students of class X IPA 2 SMA Santa Maria 3 Cimahi before and after using the field trip method . The method used is quasi-experimental study, with one group pretests posttest design research design. The source of research data is the students of class X IPA 2 SMA Santa Maria 3 Cimahi. Independent variables of research is the field trip methodi, while the dependent variable is the ability of students in writing poems. The instrument used to collect data is based test. The data obtained were analyzed using t-test. Based on the result of research that has been conducted, the average of learning result of writing poem of class X IPA 2 before using the  field trip method is (58,9) which proves that students have not been able to write poem, meanwhile after using field trip method is ( 82.1) students have been able to write poems. After the t-test analysis is obtained the price t_itung t_tabel is 2.676 1.690 which means alternative hypotesis (Ha) is accepted and the yangll hypothesis ( ) is rejected. That is, there is a significant difference in the ability to write poem students IPA 2 SMA Santa Maria 3 Cimahi academic year 2017/2018 before and after using the field trip method.
PENERAPAN METODE LOKASI DAN ASOSIASI UNTUK MENGEFEKTIFKAN KEMAMPUAN OTAK KANAN DAN KIRI ANAK USIA SMP Nurjanah, Nunuy
Manajerial : Jurnal Manajemen dan Sistem Informasi Vol 9, No 1 (2010): Manajerial : Jurnal Manajemen dan Sistem Informasi
Publisher : Program Studi Pendidikan Manajemen Perkantoran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/manajerial.v9i1.1224

Abstract

Otak manusia terdiri dari belahan kiri dan kanan yang lebih dikenal sebutan otak kiri dan kanan. Kenyataannya ada manusia yang dominan otak kiri dan ada yang dominan otak kanan.Otak kiri bertanggung jawab terhadap kemampuan verbal dan matematis seperti berbicara membaca, menulis, dan berhitung. Proses berpikirnya bersifat logis, sistematis, dan analitis. Otak kiri tergolong short term memory (memori jangka pendek).Otak kanan berurusan dengan irama, musik, imajinasi, emosi, warna, gambar, dan diagram. Cara berpikirnya bersifat kreatif, tidak teratus, dan menyeluruh. Otak kanan tergolong long term memory (memori jangka panjang).Analisis pustaka di atas menjadi pemicu terindetifikasinya masalah yaitu adanya perbedaan daya pikir anak yang mengikuti pendidikan formal dan nonformal antara usia 12 s.d 15 tahun dalam kemampuan berpikir imajinasi dan asosiasi untuk menghapal dan memahami asmaul husna.Hasilnya ternyata pelatihan berpengaruh signifikan terhadap peserta pelatihan, baikterhadap peserta yang sedang bersekolah maupun terhadap peserta yang tidak bersekolah.Selain itu, ditemukan bahwa ternyata pendidikan formal berpengaruh positif terhadap kemampuan daya ingat. Kemampuan rata-rata daya ingat peserta yang bersekolah di SLTP lebih tinggi (80,69) dibanding kemampuan rata-rata daya ingat peserta anak usia SLTP yang tidak bersekolah (63,42).
Kata Tugas Bahasa Sunda dalam Karangan Laporan Peristiwa Masitoh, Imas Siti; Nurjanah, Nunuy
LOKABASA Vol 10, No 2 (2019): Vol. 10, No. 2, Oktober 2019
Publisher : UPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jlb.v10i2.21362

Abstract

Interest in researching specific task words in the event report essay, is due to the large number of task words that do not have lexical meaning, but have a big influence when understanding the contents of the essay. The purpose of this study is to describe the form and type of assignment words. In this study, descriptive methods were used as well as test and documentation techniques which were analyzed using elemental analysis techniques directly in the essay report of class VIII-B students at SMP Negeri 12 Bandung. Based on the results of the study, four forms and four types of task words were found. Forms of task words found include (1) basic words (one syllable, two syllables, three syllables), (2) affixed words (front affixes, rear affixes, front-back affixes), (3) repetitive words ( dwimurni), and (4) compound words (KK + P, P + KT, P + KB, P + KSam, and KS + KBil). Then the types of assignment words found include (1) affirmative words (phatic categories, introduction, stages, determinants, aspect enhancers, and enhancers of modalities), (2) conjunctions (coordinative, subordinative, and inter sentence), (3) front soy sauce (meaning place, direction of destination, origin / beginning, tool, comparison, actor, limiter, purpose, accompaniment and object), and (4) interjection (meaning happy / happy). The lesson about assignment words is important for student of junior high school, because the assignment words functions as an explanation between the parts of the sentence in an essay. Therefore, students' essays will be easier to understand and quality because of the accuracy of the use of the word assignment.AbstrakKetertarikan meneliti khusus kata tugas dalam karangan laporan peristiwa, disebabkan oleh banyaknya kata tugas yang tidak memiliki makna leksikal, tapi besar pengaruhnya ketika memhami isi karangan. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan bentuk dan jenis kata tugas. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif serta teknik tes dan dokumentasi yang dianalisis menggunakan teknik analisis unsur langsung pada karangan laporan peristiwa siswa kelas VIII-B SMP Negeri 12 Bandung. Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan empat bentuk dan empat jenis kata tugas. Bentuk kata tugas yang ditemukan meliputi (1) kata dasar (satu suku kata, dua suku kata, tiga suku kata), (2) kata berimbuhan (awalan, akhiran, gabungan), (3) kata ulang (semu), dan (4) kata majemuk (KK + P, P + KT, P + KB, P + KSam, dan KS + KBil). Lalu jenis kata tugas yang ditemukan meliputi (1) adverbia (partikel penegas, pengantar, tahapan, penentu, penambah aspek, dan penambah modalitas), (2) kata sambung (koordinatif, subordinatif, dan antar kalimat), (3) preposisi (bermakna tempat, arah tujuan, asal/awal, alat, pembanding, pelaku, pembatas, tujuan, penyerta, dan objek), serta (4) kata seru (bermakna senang/gembira). Materi tentang kata tugas terbilang penting untuk siswa SMP, sebab kata tugas berfungsi sebagai penjelas antar bagian kalimat dalam sebuah karangan. Oleh sebab itu, karangan siswa akan lebih mudah dipahami dan berkualitas jika tepat dalam penggunaan kata tugas.
Ketabahan Seorang Istri dan Nilai Keagamaan dalam Naskah “Siti Jaojah” Ameliawati, Sasti; Ruhaliah, Ruhaliah; Nurjanah, Nunuy
LOKABASA Vol 12, No 2 (2021): Vol. 12 No. 2, Oktober 2021
Publisher : UPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jlb.v12i2.39923

Abstract

AbstrakPenelitian ini dilatarbelakangi oleh kurangnya kesadaran masyarakat terhadap naskah. Dewasa ini, naskah sudah jarang diketahui, tidak dibaca, bahkan sudah tidak dikenal oleh masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mentransliterasikan dan mendeskripsikan isi naskah “Siti Jaojah” serta menganalisis nilai keagamaan yang terkandung di dalamnya. Sebelum itu, juga dilakukan analisis struktur formal dan naratif naskah. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif-analisis dengan teknik wawancara, studi pustaka, dan dokumentasi. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah naskah “Siti Jaojah”. Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan beberapa hal seperti berikut: 1) isi naskah, 2) dari hasil analisis struktur formal, didapatkan kesalahan guru lagu dan guru wilangan. Jumlah kesalahan guru wilangan dari semua pupuh yang terdapat pada naskah “Siti Jaojah” adalah 26,8% (692 kesalahan) dari 2583 larik dan 2,75% kesalahan pada guru lagu (71 kesalahan), watek pupuh, serta terdapat 30 sasmita pupuh. Pada struktur naratif menggunakan alur campuran yang terdiri atas sembilan episode, terdapat lima motif cerita, dua belas tokoh, latar yang terdiri atas latar tempat, waktu, dan sosial, serta tema naskah mengenai perjalanan dan keagamaan, dan 3) nilai keagamaan yang terkandung dalam naskah ini adalah: akidah, syari’at, dan akhlak. Dari hasil kajian, dapat disimpulkan bahwa dalam naskah “Siti Jaojah” mengandung banyak kesalahan atau kekeliruan dalam penggunaan patokan pupuh. Untuk nilai keagamaannya, naskah ini menceritakan cara untuk menjadi istri shalihah yang tergambarkan dari watak tokoh utama, yaitu Nyi Jaojah.
PENGGUNAAN TEKNIK BERPIDATO UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA SUNDA PADA PERKULIAHAN MONOLOG Haerudin, Dingding; Nurjanah, Nunuy; Darajat, Danan; Maulana, Farid Rizqi
Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol 21, No 1 (2021): APRIL 2021
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/bs_jpbsp.v21i1.36655

Abstract

Latar belakang penelitian ini adalah masih lemahnya keterampilan berbicara mahasiswa dalam bahasa Sunda. Untuk meningkatkan keterampilan berbicara dalam bahasa Sunda dapat dipelajari secara khusus dalam perkuliahan Monolog. Salah satu teknik dalam pembelajaran berbicara yang digunakan dalam perkuliahan Monolog adalah teknik berpidato. Sekaitan dengan latar belakang tersebut tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan mahasiswa dalam berbicara setelah menggunakan teknik berpidato. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif. Metode penelitiannya menggunakan metode deskriptif analitik. Teknik pengumpulan datanya menggunakan teknik tes. Data yang diolah adalah skor tes kemampuan berbicara responden sebelum dan sesudah menggunakan teknik berpidato. Aspek-aspek kemampuan berbicara yang dinilai  meliputi 1) struktur isi pembicaraan, 2) ekspresi, 3) bahasa yang digunakan, dan 4) kesesuaian antara topik dengan isi pembicaraan. Adapun yang menjadi respondennya adalah mahasiswa Departemen Pendidikan Bahasa Sunda FPBS UPI Semester IV Angkatan 2018 yang sedang mengikuti perkuliahan Monolog.    Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan bahwa kemampuan berbicara mahasiswa sebelum menggunakan teknik berpidato (pre-test) masih rendah rata-rata 3.03 dan sesudah menggunakan teknik berpidato (post-test) meningkat rata-rata 3,45. Diperoleh peningkatan kemampuan berbicara sebelum dan sesudah menggunakan teknik berpidato sebesar 0,42.