Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : IRAMA JURNAL SENI DESAIN DAN PEMBELAJARANNYA

Estetika : Persfektif Semiotik dan Semantik Film Free Guy Salsa Solli Nafsika; Amany Putri Razan
IRAMA Vol 3, No 1 (2021): IRAMA: JURNAL SENI DESAIN DAN PEMBELAJARANNYA
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (793.104 KB) | DOI: 10.17509/irama.v3i1.40946

Abstract

Dalam film free guy sebagai peneliti mencari dan mengembangkannya melalui  menganalisis film tersebut dengan seksama. Salah satunya memahami bagian-bagian yang memliki teori saitifik melalui unsur semiotik dan simentik di dalamnya. Sehingga  peneliti dapat mengembangkan metode seni merupakan Bahasa perasaan. Maka dari itu dalam semiotik dan simentik di film tersebut sangat berkaitan erat dengan kehidup nyata, walaupun film tersebut di buat fiksi dengan mengembangkan beberapa animasi layaknya di dunia permainan tapi pesan yang di sampaikan melalui semiotik yang muncul sangat berkesan bagi penonton. Seni yang di bentuk dengan bahasa perasaan dalam film ini lebih menunjukkan visual atau gambar yang setiap Tindakan dan  kalimat yang berulang pada film, hal itu mencerminkan kepada kehidupan manusia juga. Namun dalam permainan yang membentuk seni berbagai macam cara yang dapat di aplikasikan sehingga dapt tersalurkan suatu Bahasa perasaan tersebut, seperti melaui Menyusun kode program hingga tercipta aplikasi permainan, lalu dalam permainan terdapat tokoh pendukung yang masing-masingnya memiliki seni berakting dalam mengutarakan perasaanya, seperti senang, jatuh cinta, sedih, egois, tidak peduli itu salah satu diantaranya bentuk ekpresi yang dirasakan, dapat disesuaikan melalui semiotika dan simentiklah yang sebelumnya disampaikan. Sehingga seni merupakan Bahasa perasaan secara luas dapat di utarakan dengan berbagai macam sikap, benda, gesture dan yang lainnya.
Analisis Kesulitan Dalam Perkuliahan Gambar Konstruktif Salsa Solli Nafsika
IRAMA Vol 2, No 2 (2020): VOLUME 2 EDISI 2 2020
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (812.824 KB) | DOI: 10.17509/irama.v2i2.29981

Abstract

Kesulitan belajar yang dimaksud disini ialah kesukaran yang dialami peserta didik dalam menerima atau menyerap proses pendidikan, kesulitan belajar yang dihadapi peserta didik ini terjadi pada proses pendidikan berlangsung yang disampaikan atau ditugaskan oleh seorang pendidik. Hal ini dirasakan pada mata kuliah Menggambar Konstruktif yang merupakan salah satu mata kuliah dasar yang dilaksanakan pada semester pertama dan semester kedua muatan materi yang disajikan adalah gambar geometri dan gambar persfektif menggunakan teknik gambar mistar dan gambar persfektif sebuah gambar yang dibuat sesuai dengan pandangan mata manusia. Pada proses pencarian data penulis melakukan sebuah survey terhadap beberapa alumni maupun mahasiswa lama yang masih aktif dan mahasiswa baru yang sedang mengampu mata kuliah gambar konstruktif di Departemen Pendidikan Seni Rupa Universitas Pendidikan Indonesia. Besar harapan pada penelitian ini guna untuk mencari solusi dalam mengatasi kesulitan peserta didik yang akan dijabarkan pada analisa lanjutan.
Estetika : Persfektif Semiotika dan Semantik pada film Salam dari Kepiting Selatan Salsa Solli Nafsika; Aldo Syahrul Huda
IRAMA Vol 3, No 2 (2021): IRAMA: JURNAL SENI DESAIN DAN PEMBELAJARANNYA
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1200.714 KB) | DOI: 10.17509/irama.v3i2.40981

Abstract

Film Salam dari Kepiting Selatan ini adalah salah satu film pendek tahun 2017 yang berdurasi 20 menit yang disutradarai oleh Zhafran Solichin. Film ini memberikan gambaran tentang keluarga, keterbatasan, kehilangan, rasa cinta dan kasih sayang, dan pendidikan. Film Salam dari kepiting Selatan ini menceritakan tentang bagaimana menahan rasa sakit yang mendalam dan bagaimana untuk tetap bertahan hidup karena adanya kehilangan. Film Salam dari Kepiting Selatan ini memberikan banyak pemaknaan tentang cara menyikapi kehidupan. Penonton akan menangkap berbagai pemaknaan yang penting untuk diterapkan dalam kehidupan. penelitian ini adalah metode pendekatan kualitatif. Metode yang digunakan berfokus pada penelitian yang tidak menggunakan hipotesis sehingga dalam penelitiannya tidak menghasilkan sebuah hipotesis. Kualitatif berisi dengan mengambarkan sebuah data hanya dengan menggunakan kata-kata atau kalimat yang akan memperoleh sebuah simpulan. Kajian menggunakan analisa pendekatan estetika dari Charles Sanders Pierce dalam mendiskripsikan tanda dan makna yang ada meliputi ikon, indeks, dan simbol. Hasil penelitian dari film ini mengajarkan kita untuk mencintai orang yang terdekat dalam lingkungan kita, terutama lingkungan kecil yaitu keluarga. Masalah yang cenderung sederhana, natural, justru menjadikan suatu makna yang luar biasa untuk penikmatnya. Bagimana kehidupan yang dekat dengan kita akan hilang perlahan. Maka dari itu, nilai penting dari film “Salam dari Kepiting Selatan” ini adalah tentang menghargai sosok yang ada disekitar kita.
Analisis Visual Kesenian Sasapian Desa Cihideung Salsa Solli Nafsika
IRAMA Vol 1, No 2 (2019): IRAMA: JURNAL SENI DESAIN DAN PEMBELAJARANNYA
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1152.207 KB) | DOI: 10.17509/irama.v1i2.21894

Abstract

Kesenian tradisional merupakan salah satu perwujudan jati diri bangsa Indonesia yang dapat memberikan gambaran kehidupan masyarakat Indonesia. Oleh karena itu salah satu upaya untuk menunjukkan jati diri bangsa Indonesia adalah dengan melestarikan kesenian tradisional. Penelitian ini difokuskan pada kesenian sasapian di desa Cihideung, kecamatan Parongpong, kabupaten Bandung Barat, provinsi Jawa Barat.    Penelitian ini menitikberatkan pada deskripsi eksistensi kesenian sasapian di desa Cihideung, kecamatan Parongpong, kabupaten Bandung Barat, provinsi Jawa Barat. Bentuk kesenian ini dipilih dikarenakan eksistensinya sudah merambah ke daerah-daerah diluar Banten. Serta dijadikan sebagai Icon dari Kabupaten Bandung Barat. Perlunya dukungan dari berbagai pihak baik yang berasal dari dalam maupun dari luar lingkup di mana kesenian itu hidup dan berkembang. Mengingat kesenian di Indonesia merupakan salah satu kekayaan dan aset bangsa yang memiliki kekhasan yang tidak dimiliki oleh bangsa lain, maka sangat perlu untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi eksistensi kesenian tersebut. Hal ini dikarenakan kesenian mempunyai andil besar dalam memperkokoh ketahanan budaya, serta dalam membentuk masyarakat yang berbudaya.    Dalam penelitian ini penulis menganalisis aspek visual dan mengaitkan kepada unsur dan prinsip dasar seni rupa sebagai kajian pada media kesenian sasapian cihideung. Semoga dengan adanya analisis yang berkaitan dengan kesenian ini, masyarakat akan semakin menjaga dan melestarikan kebudayaan tersebut.
“JOKER” : Etetika Visual Karakter Film Aldo Syahrul Huda; Salsa Solli Nafsika
IRAMA Vol 4, No 2 (2022): IRAMA: JURNAL SENI DESAIN DAN PEMBELAJARANNYA
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/irama.v4i2.46804

Abstract

Film “Joker” karya dari Todd Phillips ini secara garis besar bercerita tentang kehidupan urban dan psikologi dari seseorang yang baik tapi tersakiti. film Joker ini, membuat penonton ketika menonton film ini merasa tidak seperti sebuah film imajinatif belaka tetapi memang ini seperti kehidupan nyata yang sedang direkam oleh kamera. Oleh karena itu, keberhasilan sebuah film bukan hanya dari segi keuangan atau laku di pasaran saja, tetapi dari segi kualitas yang luar biasa yang disajikan kepada penonton. Salah satu peran penting karena keberhasilan karakter Joker dalam menarik perhatian dari masyarakat adalah dengan unsur wardrobe, make up, properti juga setting yang kuat karena terlahir dari pemikiran penata artistik dan sutradara yang juga kuat gagasannya. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode kualitatif deskriptif. Penelitian ini mendeskripsikan dimana sebuah karakter dari Joker bisa mempengaruhi dalam emosi penonton yang dibedah melalui berbagai elemen-elemen artistik seperti wardrobe dan tata rias. film Joker adalah sebuah pengungkapan dari kemarahan dan dendam dari seseorang yang baik yang dijelaskan secara mendalam melalui penggambaran artistik. Pengungkapan sebuah kemarahan, kesedihan, bukan hanya melalui mimik muka dan adegan saja, tetapi juga melalui Artistik yang berbicara perihal pemaknaan perasaan dan kehidupan seseorang.