Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

SENAM NIFAS SEBAGAI ALTERNATIF DALAM MEMPERCEPAT PENURUNAN TINGGI FUNDUS UTERUS IBU PASCA SALIN Yuli Admasari
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 3 No. 1 (2022): Maret 2022
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v3i1.3972

Abstract

Masa nifas berlangsung kurang lebih 6 minggu. Ibu nifas membutuhan latihan tertentu untuk mempercepat proses involusi. Latihan jasmani untuk mengembalikan kondisi kesehatan, melulihkan otot – otot bagian punggung, dasar panggul dan perut pada ibu nifas adalah senam nifas. Di UPTD Puskesmas Tomini selama tiga tahun terakhir ibu nifas tidak melakukan senam nifas karena merasa takut, masih sakit dan capek setelah melahirkan. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh senam nifas terhadap tinggi fundus uteri ibu nifas di UPTD Puskesmas Tomini Kabupaten Parigi Moutong. Metode penelitian quasi eksperimental design dengan pendekatan nonequivalent control group design. Populasi seluruh nifas di UPTD Puskesmas Tomini. Sampel berjumlah 30 orang dibagi menjadi 2 kelompok, tehnik sampel purposive sampling. Kelompok kontrol dengan sampel 15 orang diputarkan musik dan ibu bergerak sebisanya sedangkan kelompok intervensi dengan sampel 15 orang diberikan senam nifas 3 hari sekali selama 10 menit dalam waktu 2 minggu. Rata-rata tinggi uterus pada kelompok kontrol 6,33 cm dan kelompok intervensi 5,00 cm. Analisis mengguakan mann whitney dengan hasil nilai ρ= 0,035 berarti senam nifas berpengaruh terhadap penurunan tinggi fundus uteri. Disarankan ibu nifas melakukan senam nifas untuk mempercepat involusi uterus. Kata Kunci : Tinggi Fundus Uteri, senam nifas
PENGARUH SENAM KAKI TERHADAP PENURUNAN NEUROPATIK PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE II DI RSUD LABUANG BAJI MAKASSAR Dg Mangemba; abdullah abdullah; Alfrida Samuel Ra'bung; Yuli Admasari
Jurnal Berita Kesehatan Vol 15 No 1 (2022): Juni 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Gunung Sari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58294/jbk.v15i1.77

Abstract

Banyak penderita DM yang tidak memahami pelaksanaan perawatan kaki (foot self care) atau senam kaki dengan rutin, mengakibatkan peningkatan kasus amputasi pada penderita DM yang mengalami kaki diabetes dan Neuropatik. Tujuan penelirian ini adalah mengalisis pengaruh senam kaki terhadap neuropatik pada penderita DM tipe 2 di RSUD Labuang baji Makassar. Desain penelitian menggunakan pre eksperimental one group pre and post test design. Populasi penderita DM tipe 2 di RSUD Labuang Baji Makassar sejumlah 59 responden dengan pruposive sampling ditetapkan 32 responden sebagai sampel. Variabel independent adalah senam kaki dan variaber dependen adalah neuropatik. Instrumen penelitian menggunakan lembar observasi MNSI dan MDNS. Analisis menggunakan uji Fishte Exact sign dr test. Hasil penelitian sebelum dilakukan senam kaki sebagian besar mengalami masalah neuropatik sedang dan sebagian kecil dan sebagian kecil mengalami neuropatik berat, setelah dilakukan senam kaki sebagian besar menjadi neuropatik ringan yaitu 11 responden (34,3 %) sebagian kecil menjadi neuoropatik sedang yaitu 13 responden (40,6%) dan sebagian kecil yaitu 8 responden (25,0 %), tidak mengalami perubahan neuropatik berat uji Fishte Exact sign r testp (0,003) <0,05 maka Ha diterima. Adapun kesimpulannya yaitu ada pengaruh senam kaki terhadap neuropatik pada penderita DM tipe 2 di RSUD Labuang Baji Makassar.
KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT TERHADAP KESEHATAN REPRODUKSI DALAM MENGHADAPI SITUASI BENCANA Siti Hadijah Batjo; Gusman Arsyad; Yuli Admasari
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 6, No 4 (2022): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (589.75 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v6i4.9584

Abstract

Abstrak: Krisis kesehatan terjadi akibat becana alam, bencana non alam maupun bencana sosial sering berdampak pada kesehatan reproduksi pada perempuan.Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2018 mengalami krisis kesehatan karena bencana alam yaitu gempa bumi, tsunami dan likuifaksi yang mengakibatkan 2.113 orang tewas, 1.309 orang hilang dan 4.612 orang luka-luka. Dibutuhkan kesiapsiagaan aspek reproduksi dalam menghadapi situasi bencana bagi kelompok rentan yaitu remaja putri, wanita usia subur (WUS) dan ibu hamil. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat terhadap kesehatan reproduksi yaitu menyiapkan kit individu bagi remaja putri, WUS dan ibu hamil di Desa Beka sebagai daerah rawan bencana di Kabupaten Sigi. Mitra pengabdian masyarakat ini adalah pemerintah dan bidan Desa Beka. Kegiatan ini diikuti oleh 30 peserta yang terdiri dari remaja putri, WUS dan ibu hamil dilakukan dengan metode ceramah, demonstrasi dan tanya jawab. Evaluasi kegiatan dilakukan dengan kuesioner yang dibagikan langsung kepada peserta. Hasil evaluasi menunjukan bahwa 70% peserta memiliki kesiapsiagaan sedang dan 30% memiliki kesiapsiagaan tinggi dalam aspek kesehatan reproduksi setelah dilakukan kegiatan.Abstract: Health crises occur due to natural disasters, non-natural disasters and social disasters often have an impact on reproductive health in women. Central Sulawesi province in 2018 experienced a health crisis due to natural disasters, namely earthquakes, tsunamis and liquefaction which resulted in 2,113 people killed, 1,309 people missing and 4,612 people injured. It requires preparedness of reproductive aspects in the face of disaster situations for vulnerable groups, namely adolescents, women of childbearing age (WCA) and pregnant women. This service activity aims to improve the preparedness of reproductive health aspects, namely preparing individual kits for adolescents, WCA and pregnant women in Beka Village as a disaster-prone area in Sigi Regency. These community service partners are the government and midwives of Beka Village. This activity was attended by 30 participants consisting of teenagers, WCA and pregnant women carried out by the method of lectures, demonstrations and questions and answers. Evaluation of activities is carried out with questionnaires that are distributed directly to participants. The results of the evaluation showed that 70% of participants had moderate preparedness and 30% had high preparedness in the aspect of reproductive health after service.
Pemanfaatan Air Rebusan Daun Sirih Hijau (Pipper bettle L.) Untuk Penyembuhan Keputihan (Fluor Albus) Mercy Joice Kaparang; Yuli Admasari
Jurnal Kesehatan Vol 10 No 3 (2022): Desember
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/j-kes.v10i3.381

Abstract

Several diseases were experienced by residents pasca tsunami disaster in Palu City,, one of which was Fluor albus in fertile women. Fluor albus in the seven shelters in the working area of the Pantoloan Health Center found that 179 out of 373 fertile women experienced Fluor albus. There is no optimal problem handling. The purpose of this study is to find out the effect of giving green betel leaf decoction water on Fluor albus in fertile women. The Quasy Experiment with a controlled group post-test only applied to 40 fertile women who experienced fluor albus were divided into 20 treatment groups and 20 control groups. Using univariate and bivariate analysis with the Mann-Whitney test. The length of healing in the treatment group was 2.8 days faster than the controls (p=0.001) while the color did not find any significant changes (p=1,000). The provision of green betel leaf decoction water (Pipper bettle L.) has a significant effect on the length of healing Fluor albus and has no effect on the color change of Fluor albus. For health workers Pantoloan Health Center to be able to use green betel leaf boiled water as an alternative to reduce fluor albus in fertile women
Knowledge and Attitudes of Young Women about the First 1000 Days of Life (HPK) in Stunting Prevention Sarliana; Yuli Admasari
Journal of Global Research in Public Health Vol. 7 No. 2 (2022): December
Publisher : Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat IIK Strada Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (118.155 KB) | DOI: 10.30994/jgrph.v7i2.398

Abstract

Stunting is a chronic nutritional problem, globally stunting affects around 21.3% of. Nationally, the prevalence of stunting is 24.4%, which is still far from the government's target of 14% in 2024. The government's efforts to improve nutrition include the Nutrition Improvement Movement program in the first 1000 days of life or the 1000 HPK Movement. Good knowledge and attitude regarding the 1000 HPK is especially important for adolescents, it needs to be equipped early on so that in the future they can prepare for a good quality pregnancy and become the basis for changing nutritional behavior to reduce nutritional problems. The purpose of this research is to know the description of the knowledge and attitudes of young women about 1000 HPK in stunting prevention. The research method used descriptive research carried out in April-June 2022 with a total sample of 100 grade 11 and 12 students at SMAN (State High School) in the Palu city area which was taken using a cluster stratified sampling technique. The research instrument used a questionnaire. Data were analyzed by univariate analysis. The results showed that most of the respondents had sufficient knowledge about 1000 HPK, namely 66%, and had a negative attitude, namely 67%. The conclusion of this study is that the description of the knowledge and attitudes of young women in SMAN Palu city is mostly with sufficient knowledge and a negative attitude. In order to maximize the increase in knowledge and attitudes of young women about 1000 HPK, the school should cooperate with the puskesmas (public health center) to provide health education about 1000 HPK as a form of stunting prevention.
SIAP DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA PADA REMAJA PUTRI MELALUI KELAS PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SADARI Putri Mulia Sakti; Muliani Muliani; Yuli Admasari
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 7, No 2 (2023): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v7i2.13771

Abstract

Abstrak: Tumor payudara telah banyak ditemukan pada usia muda, hanya sekitar 5% saja tumor payudara yang ditemukan pada usia di atas 50 tahun. Tumor pada payudara dapat berpotensi menjadi kanker payudara bila tidak terdeteksi lebih awal. Tujuan pengabdian ini untuk memberikan Pendidikan dan pelatihan SADARI pada remaja putri agar siap mendeteksi dini kanker payudara. Mitra pada kegiatan ini adalah Pustu Pombewe, wilayah kerja Puskesmas Biromaru Kabupaten sigi, Sulawesi Tengah. Metode yang digunakan berupa penyuluhan dan praktikum tentang cara melakukan SADARI. Terdapat 20 orang remaja putri yang hadir mengikuti kegiatan ini. Tingkat pengetahuan remaja putri di ukur menggunakan kuesioner sebelum dan sesudah penyuluhan dan praktikum. Hasil yang diperoleh terjadi peningkatan pengetahuan sebanyak 50% dari sebelum dan sesudah dilakukan penyuluhan dan praktikum. Tingkat pengetahuan pre-test memiliki pengetahuan baik sejumlah 35% dan kurang sejumlah 65% sedangkan tingkat pengetahuan post-test memiliki tingkat pengetahuan baik sejumlah 85% dan kurang sejumlah 15%.Abstract: Breast tumors have been found a lot at a young age, only about 5% of breast tumors are found at the age of over 50 years. Tumors in the breast can potentially become breast cancer if not detected earlier. The purpose of this service is to provide SADARI education and training to young women to be ready to detect breast cancer early. The partner in this activity is Pustu Pombewe, the working area of the Biromaru Health Center, Sigi Regency, Central Sulawesi. The methods used are in the form of counseling and practicum on how to do SADARI. There were 20 young women who attended this activity. The level of knowledge of young women is measured using questionnaires before and after counseling and practicum. The results obtained there was an increase in knowledge by 50% from before and after counseling and practicum. The pre-test knowledge level has a good knowledge of 35% and less than 65% while the post-test knowledge level has a good knowledge level of 85% and less than 15%.  
HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP REMAJA PUTRI TENTANG 1000 HARI PERTAMA KEHIDUPAN (HPK) Yuli Admasari; Sarliana Sarliana; Astri Yunita; Wiwik Muhidayati
Judika (Jurnal Nusantara Medika) Vol 7 No 1 (2023): Vol 7 No. 1 April 2023
Publisher : Universitas Nusantara PGRI Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Stunting adalah masalah serius karena terkait dengan risiko morbiditas dan mortalitas pada anak, perkembangan otak dan motorik yang buruk serta terhambatnya perkembangan mental. Pada tahun 2019 di Sulawesi Tengah prevalensi stunting masih cukup tinggi yaitu 32,2 % jauh dibawah target penurunan stunting di Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap remaja putri tentang 1000 HPK di SMAN Wilayah Kota Palu. Metode berupa penelitian kuantitaif dengan cross sectional. Sampel sebanyak 100 remaja putri kelas XI dan XII di lima SMAN wilayah Kota Palu secara teknik cluster stratified random sampling. Pengukuran pengetahuan dan sikap menggunakan kuesioner. Analisis menggunakan univariat dan uji pearson product moment. Hasil rata – rata nilai pengetahuan 75,95 sedangkan sikap rata-rata nilai 67,70 dengan nilai p value 0,000 dan nilai r sebesar 0,391. Analisis ini menunjukan ada hubungan antara pengetahuan dengan sikap remaja putri tentang 1000 HPK di SMAN Wilayah Kota Palu. Disarankan pemberian edukasi tentang 1000 HPK lebih digalakan kembali kepada remaja putri.
Pengetahuan dan Minat berhubungan dengan Keikutsertaan Ibu Hamil dalam Program Vaksinasi Covid-19 Sumiaty Sumiaty; Hastuti Usman; Christina Entoh; Ni Ketut Hendriani; Sarliana Sarliana; Yuli Admasari
Jurnal Bidan Cerdas Vol. 5 No. 1 (2023)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33860/jbc.v5i1.1666

Abstract

Introduction: Pregnant women infected with Covid-19 are at risk of experiencing miscarriage and preterm birth. From a total of 232 pregnant women, 8 individuals (3.4%) have been vaccinated against Covid-19 at Kinovaro Primary Health Center. Objective: To identify factors associated with the participation of pregnant women in the Covid-19 vaccination program. Method: This study employed an analytical research design with a Cross-Sectional approach. The population consisted of all pregnant women in the working area of Kinovaro Primary Health Center. The sample size was 43 respondents, selected using consecutive sampling technique. The research instrument was a questionnaire, and data analysis included univariate and bivariate analyses using the chi-square test. Results: There is a significant association between knowledge and interest with the participation of pregnant women in the Covid-19 vaccination program (p value 0.000). There is no association between residential distance and the participation of pregnant women in the Covid-19 vaccination program (p value 0.56). Conclusion: There are two factors (knowledge and interest) that are associated with the participation of pregnant women in the Covid-19 vaccination program, and one factor (distance) that is not associated. Recommendations: Healthcare professionals are encouraged to enhance their efforts in providing effective education to individuals and families, especially pregnant women, to maintain a positive mindset and seek information about health, particularly regarding Covid-19 vaccination.
The Use of WhatsApp Groups as A Means of Health Education for Young Women About the First Thousand Days of Life (1000 HPK) Yuli Admasari; Sri Restu Tempali; Mercy Joice Kaparang
Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 7, No 4: December 2022
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (653.701 KB) | DOI: 10.30604/jika.v7i4.1328

Abstract

The growth and development of children is the fundamental thing that determines the future of a nation. One of the problems facing developing countries is stunting. The impact of stunting can increase the incidence of pain and death, motor, and verbal disorders, the risk of developing generalized diseases, and decreased productivity and work capacity. Interventions are prepared early, especially for adolescents, namely providing education for the First 1000 Days of Life (HPK) to young women through digital education which is currently being promoted. The study aims to prove the effectiveness of using WhatsApp Groups as a health education medium in young women with about 1000 HPK. The research method is quasi-experimental with one group removing treatment design which will be carried out in April–June 2022. The number of samples of 100 students in grades 11 and 12 at SMAN in the Palu city area was taken with cluster-stratified sampling techniques. The data were analyzed with a univariate test and a bivariate test using the Wilcoxon test. The results of the analysis showed that there was an increase in the average value of knowledge before and after treatment was 45.63 with p = 0.000 and there was an increase in the average attitude value before and after treatment was 42.49 with p = 0.000. This shows that the use of WhatsApp Groups as a health education medium is effective in increasing the knowledge and attitudes of young women by about 1000 HPK. It is hoped that the use of WhatsApp Groups will be increasingly used in health education by about 1000 HPK. Abstrak: Pertumbuhan dan perkembangan anak adalah hal mendasar yang menentukan masa depan suatu bangsa. Salah satu masalah yang dihadapi negara berkembang adalah stunting. Dampak stunting dapat meningkatkan kejadian kesakitan dan kematian, gangguan motorik, verbal, resiko terkena penyakit digeneratif, menurunya produktivitas dan kapasitas kerja. Intervensi dipersiapkan secara dini terutama saat remaja yaitu memberikan pendidikan 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) pada remaja putri melalui digital education yang saat ini sedang digalakan. Tujuan penelitian untuk membuktikan efektifitas pemanfaatan  whatsapp groups sebagai media pendidikan kesehatan pada remaja putri tentang 1000 HPK. Metode penelitian adalah  quasi eksperiment dengan one group remove treatment design yang dilaksanakan pada bulan April–Juni 2022. Jumlah sampel 100 siswi kelas 11 dan 12 di SMAN wilayah kota Palu yang diambil dengan tehnik clusterstratified sampling. Data dianalisis dengan uji univariat dan uji bivariate menggunakan uji Wilcoxon. Hasil analisis menunjukan terdapat peningkatan rata-rata nilai pengetahuan sebelum dan sesudah perlakuan adalah 45,63 dengan p=0,000 serta terdapat peningkatan rata-rata nilai sikap sebelum dan seduah perlakuan adalah 42,49 dengan p=0,000. Hal ini menunjukan bahwa pemanfaatan whatsapp groups sebagai media pendidikan kesehatan efektif untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap remaja putri tentang 1000 HPK. Diharapkan penggunaan whatsapp group semakin gencar dimanfaatkan dalam pendidikan kesehatan tentang 1000 HPK.
PEMBERDAYAAN KADER DAN ORANG TUA MELALUI EDUKASI SERTA PELATIHAN DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG BALITA SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN STUNTING Sarliana Sarliana; Hastuti Usman; Yuli Admasari
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 7, No 5 (2023): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v7i5.16593

Abstract

Abstrak: Salah satu gangguan dalam pertumbuhan anak adalah stunting. Keterbatasan tenaga kesehatan menyebabkan daya cakup pelayanan kesehatan khususnya dalam penanganan stunting masih belum optimal. Jumlah kasus stunting terbanyak di Sulawesi Tengah terjadi di Kabupaten Donggala mencapai 6977 balita. Dibutuhkan optimalisasi pengetahuan dan ketrampilan kader untuk melakukan deteksi dini tumbuh kembang (DDTK) balita. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan ketrampilan kader dan orang tua dalam melakukan DDTK di Desa Guntarano sebagai salah satu desa lokus stunting dan daerah binaan Poltekkes Kemenkes Palu. Mitra pengabdian masyarakat ini adalah pemerintah dan bidan Desa Guntarano. Kegiatan ini dilaksanakan di Balai Desa dan Posyandu Desa Guntarano pada tanggal 17-18 April 2023 yang diikuti oleh 31 peserta terdiri dari kader dan orang tua balita. Metode pengabdian berupa ceramah, demonstrasi dan praktik langsung. Evaluasi kegiatan dilakukan dengan penilaian ketrampilan DDTK menggunakan Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP). Hasil evaluasi menunjukan bahwa 74% peserta memiliki ketrampilan baik setelah dilakukan pengabdian.Abstract: One of the disturbances in children's growth is stunting. The limited number of health workers means that the coverage of health services, especially in treating stunting, is still not optimal. The highest number of stunting cases in Central Sulawesi occurred in Donggala Regency reaching 6977 toddlers. Optimization of the knowledge and skills of cadres is needed to carry out early detection of growth and development (DDTK) for toddlers. This service activity aims to improve the skills of cadres and parents in conducting DDTK in Guntarano Village as one of the stunting locus villages and the assisted areas of the Health Ministry Polytechnic of Palu. The community service partners are the government and the Guntarano village midwife. This activity was carried out at the Guntarano Village Hall and Posyandu on 17-18 April 2023 which was attended by 31 participants consisting of cadres and parents of toddlers. Methods of devotion in the form of lectures, demonstrations, and direct practice. Evaluation of activities is carried out by assessing DDTK skills using the Developmental Pre Screening Questionnaire (KPSP). The evaluation results showed that 74% of participants had good skills after serving.