Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

UTILIZATION OF GEOGRAPHIC INFORMATION SYSTEMS IN IMPROVING SOCIAL RESILIENCE OF FARMER COMMUNITIES IN DEMAK Dani Dasa Permana; Endro Legowo; Panji Suwarno; Tomi Aris
Journal of Agriculture Vol. 1 No. 02 (2022): Research Articles, July 2022
Publisher : ITScience (Information Technology and Science)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (454.332 KB) | DOI: 10.47709/joa.v1i02.1504

Abstract

Coastal abrasion that occurred in Demak Regency caused the loss of agricultural land due to drowning and brought social changes to the community among farmers. In anticipating this, it is necessary to overcome abrasion and increase the social resilience of the community. The ability of GIS in monitoring and mapping the area can be used as a means of useful information for the community. This study uses a quantitative approach. Data processing is carried out using satellite image data with different temporal, namely 1991, 2002, 2012, and 2021. Analysis of shoreline change predictions is carried out using the Digital Shoorelines Analysis System Method. The results of the analysis using the Digital Shoreline Analysis System (DSAS) method found that changes in the northern coastline of Demak Regency tend to experience significant abrasion from year to year. The coastline prediction obtained from the map is known to predict the coastline in the next 10 years the north coast of Demak Regency will experience abrasion. The highest abrasion occurred in Sayung District. Abrasion has an impact on changes in farmers' economic income which changes the behavior of the farming community so that efforts are needed to increase the resilience of the farming community, efforts that can be made include: 1). Prevention of coastal abrasion in areas that have the potential to experience coastal abrasion. 2). Building synergy to increase social resilience between the Government and the community. 3). Build and revive strategic leadership oriented to farmer welfare. The results of the research can also be used as material for consideration in policy making by the relevant government in disaster management efforts that may occur.
GLOBAL WARMING AND ITS IMPACT ON MANGROVE LAND DEGRADATION ON THE NORTH COAST OF BENGKALIS ISLAND, RIAU PROVINCE Luxni Maulana; Syamsunasir Syamsunasir; Panji Suwarno; Tomi Aris
Journal of Agriculture Vol. 1 No. 02 (2022): Research Articles, July 2022
Publisher : ITScience (Information Technology and Science)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (585.088 KB) | DOI: 10.47709/joa.v1i02.1574

Abstract

Bengkalis Regency is located on the north coast of Riau Province, where the coastal area is very vulnerable to the threat of maritime disasters. Global warming can result in natural disasters, which means catastrophe on earth. Global warming causes an increase in the temperature of the earth's surface. This study aims to analyze the progress of the coastline and sea level rise that occurs and their impact on the degradation of Mangrove land on the north coast of Bengkalis Island, Riau Province. The research method used is the quantitative method through analysis of satellite images to map predictions of abrasion in the future. Data processing is carried out using satellite image data with different temporal, namely 1991, 2002, 2012, and 2021. Analysis of shoreline change predictions is carried out using the Digital Shorelines Analysis System Method. Utilization of GIS data can be used to map areas with the potential for abrasion, and make anticipatory measures against abrasion that may occur. In Bengkalis Regency itself, several efforts have been made by the local government, namely through mangrove planting programs, and increasing public awareness.
Pemahaman Terhadap Maritime Security, Maritime Safety dan Maritime Defense serta Perbedaanya dalam Konsep Keamanan Nasional Arga Yudhistira; Widodo; Panji Suwarno; Tomi Aris; Salsabila Cherish Okcavia
Jurnal Ilmiah Kemaritiman Nusantara Vol 2 No 1 (2022): Jurnal Ilmiah Kemaritiman Nusantara
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Akademi Maritim Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (623.94 KB)

Abstract

Keamanan nasional menunjuk pada kebijakan publik untuk memastikan keselamatan dan keamanan negara melintasi penggunaan kuasa ekonomi dan militer dan penjalanan diplomasi, adun dalam damai dan perang. Dalam mewujudkan kemanana nasional, sebuah negara harus mempunyai keamanan ekonomi, energi, lingkungan, dan lain-lain. Ancaman keamanan tidak hanya datang dari musuh tradisional seperti negara lain, melainkan juga datang dari orang atau organisasi di luar sistem diplomatic. Setiap negara kepulauan dalam mewujudkan Keamanan Nasional, harus menyadari, memahami dan mewujudkan adanya tiga fungsi utama maritim yaitu, safety (keselamatan), security (keamanan) and defence (pertahanan). Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah kualitatif dengan peneliti sebagai instrumen utama penelitian dan desain pendekatan yang digunakan adalah deskriptif-eksplanatif. Istilah Maritime Security tidak memiliki definisi yang tunggal dengn cakupan yang luas yang mencakup banyak sektor kebijakan. Setiap negara memiliki wewenang untuk bertindak atas nama negara yang berdaulat untuk melindungi negaranya sendiri dari faktor ancaman. Sama halnya dengan pendefinisian mengenai Maritime Defense masih abu-abu, sehingga tidak ada definisi tunggal tentang Pertahanan Maritim. adapun Maritime Safety adalah istilah luas yang mencakup segala hal mulai dari konstruksi kapal hingga pemeliharaan hingga seberapa profesional awaknya. Dalam konsep Keamanan Nasional ketiganya merupakan hal yang berbeda namun memiliki persamaan yakni, bahaya yang ditimbulkan dari ancaman ketiganya dinilai sama jika tidak dilaporkan, diabaikan, atau tidak ditangani
Pendidikan Karakter dan Bela Negara Melalui Pembelajaran Jarak Jauh di Era Pandemi Covid-19 Luxni Maulana; Syamsunasir Syamsunasir; Panji Suwarno; Tomi Aris
Jurnal Kewarganegaraan Vol 6 No 1 (2022): 1 Januari - 30 Juni 2022 (In Press)
Publisher : UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (767.95 KB) | DOI: 10.31316/jk.v6i1.2523

Abstract

AbstrakPendidikan merupakan satu bidang yang menjadi tanggung jawab Negara. Pemerintah Indonesia telah menetapkan tujuan pertama Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005 – 2025 adalah pembentukan karakter bangsa. Pendidikan karakter di Indonesia merupakan gerakan nasional untuk menciptakan sekolah dalam membina generasimuda yang beretika, bertanggung jawab, karena pendidikan karakter lebih menekankan pada aspek nilai yang universal. Lembaga pendidikan dihadapkan dengan masalah besar untuk menanamkan nilai nilai bela Negara, dimana kondisi pergeseran ancaman maupun tantangan bagi Indonesia saat ini begitu nyata. Sebagai lembaga pendidikan, sekolah dasar harus dapat mempersiapkan generasi penerus yang memiliki karakter khususnya di era pandemi Covid-19. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dan teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah menggunakan studi pustaka. Hasil penelitian yang didapatkan adalah Pendidikan karakter bela negara memerlukan strategi yang lebih inovatif dan efektif dalam pembelajarannya sehingga mampu meminimalkan dampak pandemi covid-19 khususnya pada perubahan perilaku peserta didik. Penilaian pendidikan karakter bela negara tetap dapat berjalan dengan baik melalui pembelajaran yang terbimbing dan terarah sehingga setiap siswa efektif belajar dan memanfaatkan waktu dengan baik. Selain itu Pendidikan karakter melalui pembelajaran daring bisa dilakukan dengan pembiasaan melakukan hal-hal yang positif, seperti yang kebanyakan diterapkan pada saat interaksi langsung dengan orang lain, baik itu teman, guru, dosen maupun yang lainnya.Kata Kunci: Pendidikan Karakter, Pandemi Covid-19, Bela Negara AbstractReserve Component as a national resource that is prepared to be deployed through mobilization to enlarge and strengthen the strength and capabilities of the main components, namely the TNI and POLRI. The existence of an active period and an inactive period of Komcad on the other hand is also a question of whether Komcad can maintain its leadership competence during an in the off period. This study aims to improve the leadership competence of backup components through Reserve Component Integrated Training and Monitoring System (SPMT Komcad) in the off period. The method used in this research is a quantitative approach. The data collection technique in this research is using literature study, the authors develop a system with the waterfall model, namely sequentially starting from the analysis, design, coding, testing and support stages. Improving the leadership competence of backup components through through Reserve Component Integrated Training and Monitoring System (SPMT Komcad) in the off period can be a solution to increasing the leadership competence of Reserve Components during in off periods. Keywords: Character Education, Covid-19 Pandemic, National Defense
Globalisasi dan Lunturnya Budaya Gotong Royong Masyarakat DKI Jakarta Dani Dasa Permana; Endro Legowo; Panji Suwarno; Pudjo Widodo; Herlina Risma Juni Saragih; Tomi Aris
Jurnal Kewarganegaraan Vol 6 No 2 (2022): September 2022
Publisher : UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (204.973 KB) | DOI: 10.31316/jk.v6i2.3155

Abstract

Abstrak Masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara memiliki cita-cita luhur yang diwujudkan dengan budaya gotong royong. Arus Globalisasi telah merasuk ke seluruh sendi-sendi kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang dampaknya sangat besar dan tidak dapat terhindarkan. Kebiasaan bergotong royong yang mampu membangun semangat kekeluargaan masyarakat Jakarta yang dulu pernah ada sekarang berganti dengan rasa individualisme. Lunturnya rasa kebersamaan dan kekeluargaan di lingkungan masyarakat dapat memicu mudahnya terjadi perpecahan dan hilangnya persatuan dan kesatuan diantara masyarakat DI Jakarta, oleh karenanya budaya Gotong Royong yang menjadi ciri bangsa Indonesia perlu ditumbuhkan kembali. Perpecahan di masyarakat dan berbagai potensi konflik akan mengancam Ketahanan Nasional hal ini yang menjadikan pentingnya Budaya Gotong royong dalam menangkal arus Globalisasi yang berdampak negative di Masyarakat. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah kualitatif dengan peneliti sebagai instrumen utama penelitian dan desain pendekatan yang digunakan adalah deskriptif-eksplanatif. Temuan dalam penelitian ini didapatkan bahwa di Era globalisasi pada saat ini sangat berpengaruh besar terhadap budaya gotong royong mulai menghilang, luntur bersama perkembangan jaman. Hadirnya pengaruh globalisasi yang membawa pada lunturnya budaya Gotong royong pada Masyarakat DKI Jakarta, mengharuskan kita berupaya untuk membangun kembali budaya gotong-royong. Karena pada kenyataannya Budaya gotong royong adalah cerminan perilaku yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia sejak zaman dahulu. Dengan mempertahankan budaya gotong royong berarti mempertahankan persatuan, solidaritas serta kebersamaan sebagai identitas bangsa Indonesia. Kata Kunci: Globalisasi, Gotong Royong, Jakarta Abstract Indonesian people in the life of society, nation and state have lofty ideals that are realized by the culture of gotong royong. The current of globalization has penetrated into all aspects of social, national and state life whose impact is enormous and unavoidable. The habit of working together that was able to build the family spirit of the Jakarta community that once existed is now replaced with a sense of individualism. The fading of the sense of togetherness and kinship in the community can easily trigger divisions and the loss of unity and integrity among the people of DI Jakarta, therefore the culture of Gotong Royong that characterizes the Indonesian nation needs to be re-grown. Divisions in society and various potential conflicts will threaten National Resilience, this makes the importance of the Culture of Mutual Cooperation in countering the flow of Globalization which has a negative impact on society. The research method used in this research is qualitative with the researcher as the main research instrument and the design approach used is descriptive-explanative. The findings in this study found that in the current era of globalization, it is very influential on the culture of gotong royong starting to disappear, fading along with the times. The presence of the influence of globalization which has led to the disappearance of the culture of gotong royong in the people of DKI Jakarta, requires us to try to rebuild the culture of gotong royong. Because in reality the culture of gotong royong is a reflection of behavior that has been the hallmark of the Indonesian nation since ancient times. Maintaining the culture of gotong royong means maintaining unity, solidarity and togetherness as the identity of the Indonesian nation. Keywords: Globalization, Gotong Royong, Jakarta