Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

GOaL” LITERATURE MOVEMENT AS A MEANS OF IMPROVING LITERACY IN INSTRUCTION COMMUNITIES OF DUSUN III SRI PENGANTIN KEC. STL ULU TERAWAS KABUPATEN MUSI RAWAS Agus Andriansah; Fitria; Sinta Bella Lestari; Nadia Sah Putri; Puja Ayu Intan Asmara; Selvia Octaline; Intan Nuryani; Hendra Karyono; Frengky Alexander Pratama; Euis Nur Af’idah; Septi Ananda; Kokoh Padli; Bella Anggun Sari; Rinaldi Akbar; Gusti Aldo Wijaya; Rida
TRIMAS: Jurnal Inovasi dan Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2022): Trimas: Jurnal Inovasi dan Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Indra Institute Research & Publication

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (833.848 KB) | DOI: 10.58707/trimas.v2i2.225

Abstract

Dusun III Sri Pengantin is a hamlet located in STL Ulu Terawas Subdistrict, Musi Rawas Regency with a location and access that can only be using “ketek”. Due to difficult access, education, adn motivation to learn is also minimal, this is also coupled with the lack of teachiers in the hemlet. The existence of these problems is also the cause of low literacy skills among children, adolescents, and the elderly. Therefor, one way is to carry out the “GOaL” literacy Omah movement by creating 5 literacy in the hamlet Dusun III Sri Pengantin. The methodu used is socialization, implementation, and evaluation. The result of this activity is that there is an increase in literacy skills. This increase can be seen from the literacy ability which was initially still lacking, has increased in terms of the results of the autobiography made. The conclusion that can be drawn is that the existence of the “GOaL” means to help improve the literacy skilla of the inland community of Dusun III Sri Pengantin.
Pemberdayaan Masyarakat Pedalaman Melalui Tekonologi Akuaponik Untuk Meningkatkan Ekonomi Di Dusun III Sri Pengantin Fitria Lestari; Yuli Febrianti; Nopriyeni Nopriyeni; Agus Andriansah; Frengky Alexander Pratama; Gusti Aldo Wijaya
Lumbung Inovasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 8 No. 3 (2023): September
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/linov.v8i3.1452

Abstract

Dusun III Sri Pengantin merupakan salah satu desa terisolir dari desa lainnya yang berada di Kecamatan STL Ulu Terawas Kabupaten Musi Rawas, dimana untuk mencapai dusun tersebut harus menggunakan transportasi khusus yang dikenal dengan “ketek” selama 45 menit hingga 1 jam. Dusun yang terisolir juga diperparah dengan ketiadaan sumber listrik, tingkat pendidikan yang minim, serta fasilitas sarana prasarana yang sangat memprihatinkan. Hal ini berdampak pada ekonomi masyarakatnya yang hanya mengandalkan hasil kebun yang letaknya jauh dari rumah asli penduduk dan umumnya mendapatkan barang umumnya masyarakat saling menggunakan sistem barter. Padahal, dusun ini memiliki potensi sumber daya alam yang sangat banyak, seperti sungai, bukit, ikan, dan lahan yang luas. Oleh karena itu, dengan daya dukung sumber daya alam yang ada, salah satu usaha untuk meningkatkan ekonomi masyarakat adalah dengan menerapkan teknologi akuaponik dimana hasil yang didapatkan tidak hanya ikan, tetapi juga sayur-sayuran.
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PEDALAMAN MELALUI PENGOLAHAN PUPUK ORGANIK DAUN BAMBOE DI DUSUN III SRI PENGANTIN KECAMATAN STL ULU TERAWAS Fitria Lestari; Yuli Febrianti; Agus Andriansah; Frengky Alexander Pratama; Gusti Aldo Wijaya
Setawar Abdimas Vol. 2 No. 1 (2023): Januari
Publisher : Universitas Muhammadiyah BengkuluUniversitas Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36085/sa.v2i1.4793

Abstract

Dusun Sri Pengantin merupakan dusun dengan julukan “Kampung Bambu” oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan. Julukan itu diberikan dikarenakan keberlimpahan tumbuhan bambu didusun tersebut. Selain kehidupannya, ekonomi didusun ini juga masih jauh cukup rendah dengan mata pencaharian hanya mengandalkan kebun kopi. Padahal, dengan banyaknya bambu hendaknya dapat menambah pendapatan ekonomi masyarakat didusun tersebut. Permasalahan dalam mengolah bambu menjadi produk bernilai jual ini disebabkan oleh minimnya pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki oleh masyarakat didusun tersebut. Adapun produk yang dapat dihasilkan dari bambu adalah pupuk organik. Pengolahan ini berdasarkan pertimbangan kebermanfaatannya bagi kehidupan, seperti membantu dalam perkebunan kopi yang memang menjadi mata pencaharian utama masyarakat di dusun Sri Pengantin, ramah lingkungan, dan umumnya diminati oleh masyarakat. Selain itu, pengolahan bambu menjadi produk yang bernilai jual juga diharapkan dapat membantu program pemerintah untuk menjadikan dusun ini sebagai dusun wisata yang nantinya banyak dikunjungi wisatawan sehingga dapat membuka peluang uasaha, meningkatkan ekonomi masyarakat, dan menjadi ciri khas dari dusun Sri Pengantin. Adapun rencana kegiatan yang akan kami lalukan untuk mencapai tujuan tersebut adalah dengan menggunakan metode observasi, sosialisasi, pelatihan dan dilanjutkan praktik langsung pembuatan pupuk organik daun bambu, serta melakukan pendampingan dalam produksi, manajemen usaha, dan cara memasarkan produk pupuk organik daun bambu. Target luaran dalam kegiatan ini adalah: 1) Peningkatan pengetahuan tentang pengolahan pupuk organik daun bamboe; 2) peningkatan keterampilan tentang pengolahan pupuk organik daun bamboe; 3) Publikasi artikel di Jurnal Madani; 4) Publikasi Media Massa di Koran Linggau Pos. Kata Kunci: Daun Bamboe, Pupuk Organik, Sri Pengantin
IDENTIFIKASI TUMBUHAN OBAT MASYARAKAT PEDALAMAN DUSUN III SRI PENGANTIN KECAMATAN STL ULU TERAWAS KABUPATEN MUSI RAWAS Fitria Lestari; Ria Dwi Jayanti; Agus Andriansah; Frengky Alexander Pratama; Gusti Aldo Wijaya
Jurnal Riset dan Inovasi Pendidikan Sains (JRIPS) Vol. 2 No. 1 (2023): Januari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36085/jrips.v2i1.4742

Abstract

Dusun III Sri Pengantin adalah salah satu dusun yang berada di Kecamatan STL Ulu Terawas Kabupaten Musi Rawas yang berada dipedalaman. Dikatakan pedalaman dikarenakan aksesnya yang terisolir dan hanya dapat ditempuh dengan menggunakan alat air yang dikenal dengan “ketek”. Dusun yang terisolir dan akses yang sulit juga menjadi penyebab tingkat ekonomi masyarakatnya yang masih rendah. Selain itu, akses yang sulit juga menyebabkan fasilitas dan petugas kesehatan tidak tersedia di dusun ini dan jikalapun tersedia hanya datang 1 (satu) bulan sekali, sehingga kebanyakan untuk masalah kesehatan, masyarakat lebih mengandalkan dukun. Selain mengandalkan dukun, sebagai pengganti penggunaan obat kimia, masyarakat lebih memanfaatkan tumbuhan di sekitar yang memiliki potensi sebagai obat. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang tumbuhan obat yang digunakan oleh masyarakat pedalaman untuk mendata jenis, cara pengolahan, dan organ tumbuhan yang digunakan oleh masyarakatnya. Penelitian ini menggunakan metode jelajah dengan teknik pengumpulan data menggunakan lembar observasi, lembar wawancara, dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa tumbuhan obat yang digunakan oleh masyarakat dusun III Sri Pengantin terdiri dari 63 jenis dan 39 famili dengan bagian tumbuhan yang digunakan sebanyak 11 bagian, yaitu akar, batang, biji, buah, bunga, daun, getah, kulit buah, rimpang, umbi, dan lendir serta cara pengolahan tumbuhan yaitu direbus, ditumbuk, tanpa diramu, diparut, dioles, ditempel, diasap, dijemur, diseduh, dikukus, dan diperas. Disimpulkan bahwa tumbuhan obat dapat dijadikan alternatif pengganti penggunaan bahan kimia. Kata kunci : Masyarakat Pedalaman, Tumbuhan Obat, Sri Pengantin