Hikayati
Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

STUDI DESKRIPTIF: PERAWATAN CUFF ENDOTRACHEAL TUBE PADA PASIEN TERINTUBASI DI RUANG RAWAT INTENSIF Hikayati
Jurnal Keperawatan Sriwijaya Vol. 1 No. 1 (2014): Vol 1, No 1 (2014)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan: Resiko komplikasi akibat tindakan intubasi ETT pada pasien kritis sebesar 54% dan 28% terjadi diruang rawat intensif. Kompetensi perawat di ruang rawat intensif sebagai tenaga kesehatan yang bersentuhandengan pasien selama 24 jam sangat diperlukan untuk memberikan perawatan secara komprehensif. Intervensikeperawatan pada pasien yang terintubasi ETT di ruang rawat intensif meliputi humidifikasi, cuff management,suctioning dan komunikasi keperawatan dengan memperhatikan prinsip patient safety, primum non nocere, first dono harm. Cuff management meliputi teknik pengembangan cuff dan pemantauan tekanan intracuff merupakankomponen kritis pada perawatan pasien yang terintubasi ETT di ruang rawat intensif. Tujuan penelitian ini untukmengetahui gambaran perawatan ETT terutama pada pemantauan tekanan intracuff. Metode: Penelitian ini merupakan studi deskriptif pada 26 pasien terintubasi di ruang ICU Rumah SakitMohammad Hoesin Palembang.Hasil: Hasil observasi 4 (empat) jam setelah pengembangan cuff ETT menggunakan spuit didapatkan databahwa 45,4% mengalami peningkatan tekanan cuff. Rata-rata tekanan cuff 58,6 cmH2O. Sebanyak 54,6%mengalami penurunan tekanan cuff dengan tekanan rata-rata 10 cmH2O.Simpulan: Pengembangan cuff ETT menggunakan spuit akan cenderung mengalami penurunan tekananintracuff secara persentase. Pemantauan tekanan intracuff sangat diperlukan untuk mencapai tekanan yangoptimal agar tidak terjadi komplikasi yang disebabkan oleh underinflation atau overinflation
Pengaruh Teknik Modelling Terhadap Intensitas Merokok Pada Remaja Awal Laki-Laki Perokok di SMP Negeri 02 Indralaya Utara Lindi Wulansari; Antarini Idriansari; Hikayati
Jurnal Keperawatan Sriwijaya Vol. 2 No. 2 (2015): Vol 2, No 2 (2015)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan: Merokok adalah perilaku yang mengganggu kesehatan karena dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan dimasa mendatang. Teknik modelling adalah salah satu terapi perilaku yang dapat dilakukan untuk menurunkan intensitas merokok. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh teknik modelling terhadap intensitas merokok pada remaja awal laki-laki perokok di SMP Negeri 02 Inderalaya Utara. Metode: Desain penelitian ini adalah pre-eksperimental tanpa kelompok kontrol dengan rancangan onegroup pretest-posttest. Teknik pengambilan sampel penelitian adalah purposive sampling dengan jumlah sampel 20 responden. Pengukuran intensitas merokok dilakukan sebelum dan setelah dilakukan teknik modelling menggunakan kuesioner dari teori Smet (1994). Hasil: Hasil penelitian dianalisis dengan Marginal Homogeneity diperoleh p value 0,001 (α = 0,05) yang menunjukkan ada pengaruh yang bermakna dari pemberian teknik modelling terhadap intensitas merokok pada remaja awal laki-laki perokok.Simpulan: Teknik modelling berperan dalam mengubah pemikiran yang irasional menjadi rasional, mengubah tingkah laku maladaptif menjadi adaptif dan menurunkan intensitas merokok pada remaja awal laki-laki perokok.
Hubungan antara Kadar Glukosa Darah dengan Derajat Ulkus Kaki Diabetik Veranita; Dian Wahyuni; Hikayati
Jurnal Keperawatan Sriwijaya Vol. 3 No. 2 (2016): Vol 3, No 2 (2016)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan: Derajat ulkus kaki diabetik adalah suatu tingkatan yang mendeskripsikan luka pada kaki penderita diabetes mellitus. Ulkus kaki diabetik merupakan komplikasi umum dari diabetes mellitus yang dapat disebabkan oleh kadar glukosa darah yang tidak terkendali. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara derajat ulkus kaki diabetik dengan kadar glukosa darah pada penderita diabetes mellitus di RSUD Dr. Ibnu Sutowo Baturaja. Metode: Desain penelitian deskriptif analitik dengan rancangan pendekatan cross-sectional. Sampel pada penelitian ini diambil dengan menggunakan metode total sampling dengan kriteria inklusi yaitu sebanyak 30 penderita diabetes mellitus dengan ulkus kaki diabetik. Hasil: Diperoleh 10,0% derajat 1 ulkus kaki diabetik dengan kadar glukosa darah <200 mg/dl, 40,0% derajat 2 ulkus kaki diabetik dengan kadar glukosa darah ≥200 mg/dl, 50,0% derajat 3 ulkus kaki diabetik dengan kadar glukosa darah ≥200 mg/dl dan tidak di temukannya derajat ulkus kaki diabetik 0, 4, 5. Uji alternatif yaitu uji kolmogorof smirnof dengan derajat kepercayaan 95% dan α = 5% yaitu terdapat hubungan antara derajat ulkus kaki diabetik dengan kadar glukosa darah pada penderita diabetes mellitus di RSUD Dr. Ibnu Sutowo Baturaja dengan p value = 0,009. Simpulan: Penting bagi penderita diabetes mellitus memeriksa dan mengontrol kadar glukosa darah secara teratur.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN SYSTEMIC INFLAMMATORY RESPONSE SYNDROME DI RUANG ICU RSUD LAHAT Burman Hedi; Eka Yulia Fitri; Hikayati
Jurnal Keperawatan Sriwijaya Vol. 4 No. 1 (2017): Vol 4, No 1 (2017)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan: Systemic Inflammatory Response Syndrome (SIRS) merupakan respon inflamasi sistemik yang diakibatkan adanya insults atau stimulus yang berbahaya bagi tubuh. Deteksi sedini mungkin adanya tanda SIRS merupakan upaya penting yang bertujuan menurunkan tingginya angka mortalitas pasien kritis di ruang ICU. SIRS yang tidak segera ditangani akan mengakibatkan sepsis, sepsis berat, syok septik dan Multiple Organ Dysfuntion Syndrome (MODS), Multiple Oran Failure (MOF) hingga menyebabkan kematian. Metode: Penelitian ini adalah penelitian analitik korelasi menggunakan metode observasional dan pendekatan cross sectional untuk melihat faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian SIRS meliputi usia, jenis kelamin, kasus infeksi, kasus non infeksi serta kasus bedah dan kasus non bedah. Populasi penelitian adalah pasien yang dirawat di ICU, pengambilan sampling menggunakan metode consecutive sampling berjumlah 47 responden.Hasil: Hasil penelitian didapat kejadian SIRS sebanyak 66%, usia dewasa akhir ≥ 61 tahun sebanyak 57,4%, jenis kelamin laki-laki 63%, kasus infeksi 51,1% dan kasus bedah 61,7%. Hasil anasisis menggunakan uji chi square pada tingkat kepercayaan 95% (p value = 0,05) menunjukkan adanya hubungan bermakna antara usiadengan kejadian SIRS (p value = 0,009), jenis kelamin dengan kejadian SIRS (p value = 0,007), kasus infeksi dengan kejadian SIRS (p value = 0,010) dan kasus bedah dengan kejadian SIRS (p value = 0,014). Simpulan: Faktor usia, jenis kelamin, kasus infeksi serta kasus bedah perlu dipertimbangkan untuk identifikasi SIRS sebagai deteksi dini sepsis.
PROTOTYPE SEDERHANA ALAT MONITORING ALIRAN DARAH NAIK KE SELANG INFUS A SIMPLE PROTOTYPE BLOOD FLOW MONITORING TOOL GOES UP TO THE INFUSION HOSE Msy Hartina Ulfa; Sigit Purwanto; Hikayati
Jurnal Keperawatan Sriwijaya Vol. 6 No. 1 (2019): Vol 6, No 1 (2019)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan: Naiknya aliran darah ke selang infus masih menjadi masalah utama dalam pemantauan cairan infus. Darah tersebut akan membentuk bekuan darah (blood clotting) jika terlambat diketahui dan dapat berdampak serius bagi pasien dikemudian hari, sehingga sangat dibutuhkan suatu teknologi alat yang dapat membantu kerja perawat dalam memantau naiknya darah ke selang infus. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan prototype sederhana alat monitoring aliran darah naik ke selang infus. Metode: Penelitian dilakukan dalam dua tahap pelaksanaan, yaitu tahap pembuatan alat dan pengujian alat. Alat ini dilengkapi dengan rangkaian sensor LDR sebagai pendeteksi naiknya darah ke selang infus. Hasil: Hasil baca sensor alat ini berupa tanda peringatan dengan adanya bunyi alarm dan lampu LED merah menyala. Alat ini terbukti efektif dalam membaca kondisi cairan infus dengan rata-rata waktu mendeteksi yaitu 0,77 detik saat darah naik ke selang infus.
STUDI DESKRIPTIF: TINGKAT KECEMASAN IBU HAMIL PADA MASA PANDEMI COVID-19 Rias Resti Safitri; Mutia Nadra Maulida; Hikayati
Jurnal Keperawatan Sriwijaya Vol. 8 No. 2 (2021): Vol 8, No 2 (2021)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32539/JKS.V8i2.15305

Abstract

Tujuan: COVID-19 merupakan pandemi yang menimbulkan dampak secara fisik dan psikologis. Salah satu kelompok yang rentan adalah Ibu hamil. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kecemasan ibu hamil pada masa pandemi COVID-19. Metode: Desain penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Sampel penelitian adalah 78 ibu hamil yang diambil menggunakan teknik cluster random sampling di Puskesmas wilayah Kecamatan Ilir Timur I Palembang. Data pada penelitian ini dikumpulkan menggunakan kuesioner Depression Anxiety Stress Scale 21 (DASS 21) dengan mengambil pertanyaan yang berkaitan dengan tingkat kecemasan, kuesioner disebarkan secara online melalui google formulir. Hasil: Mayoritas responden dalam penelitian ini berada pada rentang usia 20-35 tahun, tidak bekerja, pendidikan tamat SLTA-Perguruan tinggi, usia kehamilan pada trimester III, serta merupakan nullipara. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 75,6% responden tidak mengalami kecemasan, 10,3% mengalami kecemasan ringan, 9% kecemasan sedang, 3,8% kecemasan berat, dan 1,3% mengalami kecemasan sangat berat. Simpulan: Tingkat kecemasan ibu hamil di Kecamatan Ilir Timur I Palembang pada masa pandemi COVID-19 mayoritas berada pada kategori normal.