Antok Wahyu Sektiono
Jurusan Hama Dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Published : 12 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

ANALISIS KELAYAKAN DETEKSI CEPAT PENYAKIT HAWAR DAUN TANAMAN KENTANG PADA FASE AKHIR MENGGUNAKAN UAV: LATE BLIGHT FEASIBILITY ANALYSIS IN POTATOES USING UAV FOR QUICK DETECTION IN LATE-STAGE Istika Nita; Aditya Nugraha Putra; Antok Wahyu Sektiono; Sativandi Riza; Kurniawan Sigit Wicaksono; Dinna Hadi Sholikah; Wanda Kristiawati; Melati Julia Rahma
Jurnal HPT (Hama Penyakit Tumbuhan) Vol. 11 No. 3 (2023)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jurnalhpt.2023.011.3.2

Abstract

Produksi kentang di Indonesia berkontribusi + 0,3% dari total produksi dunia sebesar + 388.191.000 ton. Kentang merupakan komoditas hortikultura esensial di Indonesia dengan permintaan sekitar 2,82 kg ha-1 kapita-1 pada tahun 2021. Saat ini terjadi defisit ketersediaan kentang yang mencapai 4.845.910 ton yang diperparah dengan terus menurunnya produksi kentang nasional (1.164.738 ton). Penyakit hawar daun (Phytophthora infestans) merupakan salah satu masalah utama penyebab penurunan produksi kentang (kehilangan hasil antara 10-100%). Penyebaran penyakit hawar daun sulit untuk diidentifikasi secara real time, sehingga diperlukan teknologi tepat guna yang dapat memberikan informasi secara cepat dan akurat. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana foto udara (dari UAV) memperkirakan sebaran penyakit hawar daun pada kentang. Foto UAV diubah menjadi indeks NDVI, RDVI, SAVI, SR, ARVI-2, DVI, IPVI, dan GCI. Data pengukuran indeks penyakit hawar daun akan dikorelasikan dan dipilih yang terbaik untuk mendapatkan rumus regresi distribusi spasial penyakit hawar daun. Lokasi penelitian berada di Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, Indonesia. Titik pengamatan di lapangan sebanyak 50 titik pengamatan untuk setiap luasan 3 Ha. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua indeks berkorelasi positif (> r tabel 0,34). Korelasi tertinggi pada estimasi model dari indeks NDVI (0,72). Kondisi ini sejalan dengan koefisien regresi (R2) pada NDVI yang mencapai 0,51 dengan persamaan y = 20,779 * (angka indeks NDVI) + 49,146. Analisis t-paired menunjukkan bahwa t hitung pada model (-1,10) ada pada grafik t-tabel (2,16), dan ini menegaskan bahwa rumus tersebut dapat diandalkan untuk digunakan.
Perbanyakan agens hayati, pembuatan kompos, dan budidaya ikan guna menunjang implementasi sistem pertanian terpadu Antok Wahyu Sektiono; Yuni Widyawati; Adi Tiya Yanuar; Suluh Elman Swara; Oki Mustofa
Jurnal Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (JP2M) Vol. 4 No. 3 (2023): Jurnal Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (JP2M)
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33474/jp2m.v4i3.20947

Abstract

Desa Simo memiliki luas wilayah 268,85 ha dengan 23% wilayahnya berupa lahan pertanian dan sebagian wilayah berupa bentang alam lainnya yang menyimpan potensi besar yang belum termanfaatkan secara optimal terutama guna pembangunan pertanian. Oleh karena itu, dilakukan kegiatan pemberdayaan masyarakat menggunakan metode Asset Based Community Development (ABCD). Praktik dalam kegiatan terfokus pada, 1) pengenalan dan perbanyakan agens hayati, 2) pembuatan kompos dari limbah ternak, 3) pembudidayaan ikan yang baik. Dengan adanya kegiatan tersebut diketahui pemahaman petani di desa Simo mengenai pemanfaatan beberapa potensi desa yang dapat dioptimalkan dalam pertanian mengalami perubahan. Masyarakat petani setempat mulai mengenal dan bahkan memperbanyak agens hayati sebagai pengendali hama dan penyakit tumbuhan, memanfaatkan kotoran ternak sebagai bahan baku kompos, serta mengelola kolam sebagai pertumbuhan dan perkembangan ikan.