Pengendalian hama terpadu tungau Polyphagotarsonemus latus bisa menggunakan jamur serangga B. bassiana yang dikombinasikan dengan acarisida. Penelitian ini terdiri dari 2 percobaan yaitu mengkaji toksisitas acarisida piridaben konsentrasi 0,0625 dan 0,125 dari konsentrasi anjuran pada B. bassiana kerapatan 108 spora/ml yang dibiakkan pada media EKG dan mengkaji pengaruh piridaben dan B. bassiana terhadap mortalitas P. latus. Pada percobaan pertama, setiap konsentrasi piridaben dikombinasikan dengan B. bassiana sehingga didapatkan 2 kombinasi perlakuan dan 1 perlakuan kontrol yaitu B. bassiana. Percobaan ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 4 ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi-kombinasi perlakuan tersebut menyebabkan persentase daya kecambah B. bassiana lebih rendah secara nyata (berturut-turut 54,45dan 53,80%) dibandingkan kontrol (67,31%). Demikian juga, persentase pertumbuhan koloni dan jumlah konidia B. bassiana lebih rendah secara nyata (berturut-turut 2,47 dan 84,25%) dibandingkan dengan kontrol (berturut-turut 4,05 dan 108,00%). Dari nilai kompatibilitas (T), kedua konsentrasi piridaben tidak kompatibel (T<60) dengan B. bassiana (berturut-turut 32,48 dan 30,20). Oleh karena itu, untuk mengkaji pengaruh piridaben dan B. bassiana terhadap tingkat mortalitas P. latus, keduanya tidak dikombinasikan. Percobaan kedua ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap yang terdiri dari piridaben 2 konsentrasi serta 2 perlakuan kontrol yaitu B. bassiana dan akuades, diulang 4x. Pada pengujian ini, setiap perlakuan diaplikasikan pada 10 imago P. latus dengan metode semprot di arena percobaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan piridaben menyebabkan mortalitas P. latus 100% pada hari ke-3 dan hari ke-5 pada perlakuan B. bassiana. Acarisida piridaben bersifat toksik terhadap B. bassiana dan piridaben lebih cepat menyebabkan kematian P. latus dibandingkan B. bassiana.