Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Leaf and Flower Extracts of Tithonia diversifolia Against Aphis gosypii in Red Chili Plant Toto Himawan; Tari Rahayu; Tita Widjayanti
Journal of Tropical Plant Protection Vol 2, No 1 (2021)
Publisher : University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtpp.2021.002.1.5

Abstract

Red chili is one of the main commodities in Indonesia. Aphid (Aphis gossypii) is one of the pests that cause damage to the red chili plant. A. gossypii attacks require control measures using plant-based pesticides from the leaves and sunflowers of Mexico. This study aimed to determine the toxicity of leaves and flower of T. diversifolia extracts against A. gossypii. This research consisted of five concentrations (0.1, 0.3, 0.5, 0.7 and 0.9%) and four replications. The LC50 and LT50 were calculated by using probit analysis of the Hsin Chi program. The results showed that the Tithonia diversifolia flower extract had higher toxicity than the leaf extract of 0.48%, which could cause the death of A. gossypii by 50%, while the leaf extract had a concentration of 0.55%. The flower extract caused the fastest 50% mortality (37.42 hours), while leaf extract was 65.63 hours. The leaf and flower extracts can also reduce the number of A. gossypii offspring. 
The Effect of Insecticide Application on Plutella xylostella Linn. and its Parasitoid Diadegma sp. Bambang Tri Rahardjo; Tita Widjayanti; Antika Anggraini
Journal of Tropical Plant Protection Vol 2, No 1 (2021)
Publisher : University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtpp.2021.002.1.1

Abstract

Cabbage is one of the commodities that mostly cultivated in Indonesia, but the cabbage farmers often suffered losses because of pests' attack. The important pests on cabbage is Plutella xylostella. This study aimed to investigate the effectiveness level of an insecticide with active ingredient carbaryl 85% in controlling P. xylostella which attacks cabbage and its impact on the parasitoid of Diadegma sp. This research uses a randomized block design with six treatments and four replications. The treatments were different concentrations of the insecticide carbaryl 85%. The testing on Diadegma sp. used two methods, directly and indirectly test (residual exposure). The carbaryl 85% was not effective in controlling P. xylostella, but the population was decreasing. The carbaryl 85% with the highest effect in reducing P. xylostella population was 3.0 g/l. The carbaryl 85% did not affect on the mortality of natural enemies (Diadegma sp. parasitoid) after direct and indirect test. 
KEANEKARAGAMAN JENIS SEMUT (HYMENOPTERA: FORMICIDAE) PADA EKOSISTEM TANAMAN TEBU PHT DAN KONVENSIONAL Nur Angga Prayoga; Bambang Tri Rahardjo; Tita Widjayanti
Jurnal HPT (Hama Penyakit Tumbuhan) Vol. 9 No. 3 (2021)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jurnalhpt.2021.009.3.2

Abstract

Pada budidaya tanaman tebu (Saccharum officinarium L.) seringkali terjadi hambatan sehingga dapat menurunkan hasil produksi, salah satunya ialah serangan hama. Semut (Hymenoptera: Formicidae) merupakan serangga musuh alami yang berperan sebagai predator. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui jenis – jenis semut, peran, dan pengaruh perbedaan yang terdapat di ekosistem tanaman tebu PHT dan konvensional. Kegiatan penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus – Oktober 2020. Tempat kegiatan pelaksanaan penelitian yaitu di Balai Penelitian Tanaman Pemanis dan Serat, Karangploso, Malang. Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif dengan menggunakan metode Pitfall trap dan umpan tuna. Berdasarkan hasil penelitian semut yang ditemukan pada lahan pengamatan terdiri dari 4 subfamili dan 9 genus semut. Jumlah keseluruhan genus semut yang di dapat pada lahan PHT yaitu 1506 individu dan pada lahan Konvensional 1240 individu. Keanekaragaman pada lahan pengamatan dalam keadaan yang stabil dengan keanekaragaman dalam kategori sedang. Tingkat penyebaran jenis hampir merata. Kekayaan spesies pada kedua lahan rendah serta tidak ada spesies yang mendominasi pada lahan PHT dan konvensional. Peran semut yang ditemukan pada lahan pengamatan yaitu sebagai predator dan sebagai pencari makan (foragers).
PERTUMBUHAN POPULASI DAN PERKEMBANGAN Tribolium castaneum (Herbst) (COLEOPTERA: TENEBRIONIDAE) PADA BEBERAPA VARIETAS BERAS Tyssa Ardhining Wandansari; Ludji Pantja Astuti; Tita Widjayanti
Jurnal HPT (Hama Penyakit Tumbuhan) Vol. 10 No. 1 (2022)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jurnalhpt.2022.010.1.2

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pertumbuhan populasi dan perkembangan populasi  T. castaneum pada beberapa varietas beras. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Hama Tumbuhan, Departemen Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, Malang. Penelitian ini terdiri dari sepuluh perlakuan dan diulang empat kali untuk pengamatan pertumbuhan populasi dan tiga kali untuk pengamatan perkembangan. Penelitian ini disusun dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL). Penelitian dilakukan dengan menginfestasi 15 pasang imago T. castaneum yang berumur 7–14 hari ke dalam tabung yang berisi 30 g beras pakan. Pengamatan perkembangan dilakukan dengan menggunakan 10 butir telur dari imago baru T. castaneum yang dipasangkan pada hari yang sama dan dimasukkan ke dalam tabung fial berisi 3 g pakan beras. Variabel yang diamati pada penelitian ini yaitu mortalitas imago, jumlah telur, larva, pupa, imago baru, fase telur, larva, pupa, dan praoviposisi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa varietas beras tidak mempengaruhi pertumbuhan populasi dan perkembangan.
Diseminasi Teknologi Produksi Agens Hayati Pada Kebun Agrotechnopark Cangar Universitas Brawijaya Silvi Ikawati; Tita Widjayanti; Vindhya Tri Widayanti
Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia Vol 2 No 4 (2022): JPMI - Agustus 2022
Publisher : CV Infinite Corporation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52436/1.jpmi.461

Abstract

Agrotechno Park (ATP) Cangar merupakan salah satu unit usaha dibawah badan usaha akademik. Dalam segi geografis, kebun ini cocok untuk budidaya berbagai jenis sayuran. Permasalahan yang sering muncul dalam budidaya sayuran adalah adanya Oganisme Pengganggu Tanaman (OPT).  Saat ini, budidaya sayuran di Kebun Cangar dilakukan secara organik, sehingga pengendalian OPT dilakukan tanpa menggunakan pestisida kimia. Pemanfaatan agens hayati telah dilakukan sebagai salah satu upaya alternatif pengendalian OPT di Kebun Cangar. Akan tetapi, Sebagian besar pekerja di ATP Cangar belum banyak yang memahami manfaat agens hayati pada budidaya sayuran dan memperoleh agens hayati dari membeli produk komersial di luar yang harganya mahal, selain itu minimnya pengetahuan dan kemampuan pekerja dalam mengembangakan teknologi produksi agens hayati menjadi kendala dalam pengembangan agens hayati. Oleh karena itu perlu dilakukan upaya kegiatan pengabdian masyarakat di ATP Cangar yang bertujuan 1) melakukan pelatihan untuk meningkatkan pemahaman terhadap manfaat agens hayati, 2) melakukan pelatihan untuk meningkatkan keterampilan pekerja dalam memproduksi agens hayati, 3) mewujudkan terbentuknya Laboratorium Mini dengan fasilitas memadai.  Selanjutnya, dari program ini diharapkan pekerja mampu memproduksi agens hayati secara mandiri, PPAH dalam bentuk Laboratorium Mini dengan fasilitas yang memadai terwujud, dan informasi hasil kegiatan ini akan diwujudkan dalam bentuk publikasi artikel ilmiah, buku dan HKI.
The Effectiveness of Three Strains of Beauveria bassiana (Balsamo) Vuillemin Isolate with Different Densities and Tobacco Leaf Extract on Plutella xylostella Linnaeus (Lepidoptera: Plutellidae) Mochammad Syamsul Hadi; Intan Siringoringo; Tita Widjayanti; Yogo Setiawan
PLANTROPICA: Journal of Agricultural Science Vol 8, No 1 (2023)
Publisher : Department of Agronomy, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/10.21776/ub.jpt.2023.008.1.9

Abstract

This study aims to determine the pathogenicity and feeding inhibition of three B. bassiana isolate strains with different densities and concentrations of EDT (Tobacco Leaf Extract) in controlling P. xylostella. Research conducted in the Lab. Brenjonk Biological Agency and Lab. BPTPH Pasuruan from October to December 2022. This study used a Randomized Block Design (RAK) to examine the mortality and feeding inhibition of B. basiana and EDT strain isolates against P. xylostella. And probit analysis to find out the LC50 value and LT50 value. In this study, there were 17 treatments consisting of 15 larvae in each treatment and 4 repetitions were carried out. The results showed that the highest mortality percentage of P. xylostella was found in B. bassiana isolates of Bojonegoro and Jatisari strains at densities of B. bassiana 108 and 1010. The lowest LC50 value of B. bassiana isolates was the Bojonegoro strain and the EDT LC50 value was 43.79 ml/lt. Meanwhile, the lowest LT50 value was found in the EDT treatment at 28.40 hours. Based on the test results, it was also known that B. bassiana and EDT had potent feeding inhibition against P. xylostella. However, the use of EDT in controlling P. xylostella was less effective and efficient than the application of B. bassiana.
PERTUMBUHAN JAMUR Beauveria bassiana PADA BEBERAPA TINGKAT KEASAMAN MEDIA DAN SUHU PENYIMPANAN SERTA EFEKTIVITASNYA TERHADAP HAMA Spodoptera litura: THE GROWTH OF Beauveria bassiana FUNGI AT SEVERAL LEVELS OF MEDIA ACIDITY AND STORAGE TEMPERATURE AND ITS EFFECTIVENESS AGAINST Spodoptera litura PESTS Mochammad Syamsulhadi; Vido Trisna Ramadhan; Tita Widjayanti
Jurnal HPT (Hama Penyakit Tumbuhan) Vol. 11 No. 1 (2023)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jurnalhpt.2023.011.1.4

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tingkat keasaman media dan suhu penyimpanan terhadap pertumbuhan jamur Beauveria bassiana dan efektivitasnya dalam mengendalikan hama Spodoptera litura. Kegiatan penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus – Desember 2022 di Laboratorium Terpadu Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika (Balitjestro), Junrejo, Batu. Penelitian dilakukan dengan 3 tahap. Tahap pertama yaitu uji selektivitas dengan parameter pengamatan pertumbuhan diameter menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap Faktorial pada tingkat keasaman media 5,5; 7; dan 8 serta suhu penyimpanan 24°C; 28°C; dan 32°C. Tahap kedua yaitu uji tingkat keasaman media dan suhu penyimpanan terpilih dengan parameter pengamatan kerapatan dan viabilitas konidia. Tahap ketiga yaitu uji efektivitas jamur B. bassiana terhadap larva S. litura dengan parameter pengamatan mortalitas dan gejala kematian larva. Tahap kedua dan ketiga menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap. Analisis data menggunakan Anova dan uji lanjut BNT pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan tingkat keasaman media dan suhu penyimpanan yang sesuai untuk pertumbuhan jamur B. bassiana adalah pada pH 5,5 dan suhu 28°C, dimana pertumbuhan diameter sebesar 8,77 cm dan kerapatan konidia sebesar 2,47×108 konidia/ml. Efektivitas jamur B. bassiana dalam mengendalikan larva S. litura mencapai 76,67% dengan gejala kematian berupa perubahan warna dan pertumbuhan hifa pada tubuh larva.
POTENTIAL ENTOMOPATHOGENIC BACTERIA ISOLATED FROM EXTREME CONDITION AREA SIDOARJO MUD, INDONESIA AGAINST Spodoptera litura FAB (LEPIDOPTERA: NOCTUIDAE) Tita Widjayanti; Luqman Qurata Aini; Restu Rizkyta Kusuma; Istiqomah Istiqomah
BUANA SAINS Vol 23, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33366/bs.v23i1.4554

Abstract

Biological control by using entomopathogenic bacteria shows potential to be developed as an alternative technique to control Spodoptera litura. Bacteria that can live in extreme environments are reported to have high efficiency and the ability to survive in various environmental conditions, such as in the area of Sidoarjo mud. Related to the issue, this research aimed to find out bacteria that can survive in extreme conditions and are potentially entomopathogenic to control S. litura. The study was conducted from January until July 2021 in the Sidoarjo mud area and laboratory of Biological Control, Faculty of Agriculture, University of Brawijaya. The research was conducted using methods including consist of a sampling of Sidoarjo hot mud, isolation, and screening of bacteria that is potential as entomopathogenic bacteria, bioassay of mortality S. litura, development of larvae and pupal using Completely Randomized Design with 11 treatments and 4 replications, and molecular identification by 16S rRNA. Data for mortality and development of larvae and pupal were submitted to variance analysis, followed in comparison to the averages of the Duncan test at a 5% level of significance. The results showed that 43 colony bacteria from Sidoarjo hot mud have been successfully isolated and obtained 9 isolates selected as entomopathogenic bacteria against S. litura with a percentage of mortality larvae reached 60%. Moreover, bacteria have the potential to inhibit the development of larvae and pupal S. litura. Molecular identification showed that potential isolates are Bacillus subtilis strain 15A-B92, Bacillus thuringiensis strain GTG-29, and Bacillus anthracis strain BA1035.
PENGEMBANGAN METODE PERBANYAKAN Crocidolomia pavonana F. (LEPIDOPTERA: PYRALIDAE) DENGAN PAKAN BUATAN BERBAHAN DASAR KECAMBAH KACANG HIJAU: DEVELOPMENT OF PROPAGATION METHODS FOR Crocidolomia pavonana F. (LEPIDOPTERA: PYRALIDAE) USING ARTIFICIAL DIET MADE FROM MUNG BEAN SPROUTS Widya Pangestika; Toto Himawan; Tita Widjayanti
Jurnal HPT (Hama Penyakit Tumbuhan) Vol. 11 No. 2 (2023)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jurnalhpt.2023.011.2.2

Abstract

Pakan buatan yaitu pakan yang sengaja dibuat oleh manusia untuk pemeliharaan serangga dalam siklus hidupnya. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan metode perbanyakan C. pavonana dengan pakan buatan yang dimodifikasi dengan kecambah kacang hijau dan dibandingkan dengan pakan alami daun kubis. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli - November 2019. Setiap perlakuan, pakan alami (P0) dan pakan buatan (P1), dilakukan 3 kali pengulangan, setiap pengulangan terdiri dari 20 wadah dengan masing-masing wadah berisi 1 larva, sehingga terdapat 120 wadah rearing larva. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase telur yang menetas antar dua perlakuan sama yaitu 64,63% per imago pada pakan alami dan 62,28% per imago pada pakan buatan. Rerata total fase pada fase larva pada pakan alami lebih cepat yaitu 11,64 hari dan pakan buatan 15,48 hari. Fase pembentukan pra pupa menjadi pupa pada pakan alami (1,6 hari) menunjukkan hasil yang lebih cepat daripada pakan buatan (2,37 hari). Lama stadium pupa pada pakan alami 6,08 hari sama dengan pupa pada pakan buatan 7,03 hari. Hasil data abnormalitas menunjukkan 13,33% pupa gagal menjadi imago pada pakan buatan. Lama hidup imago pada pakan buatan lebih cepat (9,85 hari) dibanding pakan alami (10,16 hari).