Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

MODERASI BERAGAMA DAN RELEVANSINYA UNTUK PENDIDIKAN DI SEKOLAH KATOLIK Tomas Lastari Hatmoko; Yovita Kurnia Mariani
Bahasa Indonesia Vol 22 No 1 (2022): April 2022
Publisher : Lembaga Penelitian STKIP Widya Yuwana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34150/jpak.v22i1.390

Abstract

The diversity of religions, beliefs, ethnicities, languages, and cultures shows that Indonesia is so rich and beautiful. However, waves of radicalism or religious fundamentalism that leads to conflict and violence have continued to spread over the years in the world, including Indonesia. Radicalism that breeds intolerance is a threat to the integrity of the nation. Since 2019 the government through the minister of religion has paid attention to building a religious moderation program in Indonesia. Religious moderation is a government program that is always actual for the Indonesian people. The Indonesian Catholic Church takes part in spreading the values ​​of religious moderation especially through education. The purpose of this study is to explore the values of the diversity in Indonesia, religious moderation, and application in the Catholic Schools. In developing this paper, the author uses the literature study method. The Catholic religious education in schools is a way to educate children to believe, without going to extremes
Pengaruh Budaya Sekolah dan Keteladanan Pendidik terhadap Religiusitas Peserta Didik Sekolah Menengah Agama Katolik Bhakti Luhur Malang Angela Nofri Nonseo; Laurensius Laka; Tomas Lastari Hatmoko
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 4 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (392.003 KB) | DOI: 10.31004/jpdk.v4i4.6399

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh budaya sekolah terhadap religiusitas peserta didik, pengaruh keteladanan pendidik terhadap religiusitas peserta didik dan pengaruh budaya sekolah dan keteladanan pendidik terhadap religiusitas peserta didik sekaligus untuk mengetahui variabel yang paling besar pengaruhnya terhadap religiusitas peserta didik SMAK Bhakti Luhur Malang. Sebanyak 104 peserta didik SMAK Bhakti Luhur Malang yang terpilih sebagai sampel dalam penelitian ini. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner. Analisis data menggunakan analisis regresi linear berganda. Secara parsial variabel budaya sekolah berpengaruh signifikan terhadap variabel religiusitas (sig-t = 0,000 ? 0,05), yang berarti hipotesis (Ha1) yang menyatakan ada pengaruh budaya sekolah terhadap religiusitas diterima. Sama halnya dengan variabel keteladan pendidik juga berpengaruh signifikan terhadap variabel religiusitas yang ditandai dengan nilai (sig-t = 0,000 < 0,05), yang berarti bahwa hipotesis (Ha2) yang berbunyi ada pengaruh keteladanan pendidik terhadap religiusitas diterima. Selanjutnya secara simultan pengaruh kedua variabel independen (budaya sekolah dan keteladanan pendidik) terhadap variabel dependen (religiusitas) juga berpengaruh signifikan (sig-F = 0,001 < 0.05), yang dapat berarti bahwa hipotesis (Ha3) diterima. Korelasi antar variabel dalam penelitian ini ditunjukkan dengan nilai R sebesar 0,86 yang menunjukkan hubungan yang kuat antar variabel sekaligus menunjukkan pula tingginya skor pada variabel religiusitas diikuti pula oleh tingginya skor pada variabel budaya sekolah dan keteladanan pendidik. Ditinjau dari nilai R2 sebesar 0,743 yang berarti pengaruh kedua variabel independen (budaya sekolah dan keteladanan pendidik) terhadap variabel dependen (religiusitas) sebesar 74,3 % sedangkan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain di luar penelitian ini.
ST. YOSEF SEBAGAI TELADAN PELAYAN PASTORAL Tomas Lastari Hatmoko
Jurnal Pelayanan Pastoral Vol 2 No 1 (2021)
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (UPPM), STP-IPI Malang.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (125.914 KB) | DOI: 10.53544/jpp.v2i1.243

Abstract

St. Joseph in the Catholic Church has a special place as a protector of the universal Church. Coinciding with the Covid-19 pandemic crisis and the celebration of St. Joseph, the Apostolic Letter "Patris Corde" provides an overview, as well as a reflection on the personality and life of Father Joseph. By exploring the letter and writing of St. Joseph through literature study, it becomes clearly that his personality should be a lifestyle of pastoral servants. The sincerity and patronage of St. Joseph is the basic personality of a pastoral minister needed even in a difficult pandemic situation like this. The way of St. Joseph in facing his situation, it became an inspiration and model in data-based pastoral work and management of pastoral in the Church.
KEPEMIMPINAN SERVANT LEADERSHIP DAN MOTIVASI ORANG MUDA DALAM MENINGKATKAN PENDAMPINGAN ANAK TUNAGRAHITA DI KOMUNITAS ALMA PUTERI MALANG Maria Mingkol; Tomas Lastari Hatmoko
Jurnal Pelayanan Pastoral Vol 3 No 1 (2022)
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (UPPM), STP-IPI Malang.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (198.159 KB) | DOI: 10.53544/jpp.v3i1.287

Abstract

The subject of this research is the young people who have completed their education at SMAK Bhakti Luhur and SMK Bhakti Luhur Malang who have dedicated themselves for 3 years to accompany mentally retarded children in the ALMA Puteri Malang community. In order to better assist the children, young people need to understand their role as a leader who serves and has motivation in carrying out activities according to the child's abilities. The problem of technological development affects young people in carrying out child assistance activities. Young people who are supposed to be the center of the organizers of activities to improve child assistance, are not able to complete work contracts. Therefore, researchers conducted a study to determine the servant leadership and the motivation of young people in increasing mentoring for mentally retarded children. In this research, the researcher uses the qualitative research method to examine the condition of natural objects. The data collection technique is triangulation (combined): interviews, observations and documentation so that the data obtained are in accordance with the objectives of the study. The results of the study show that servant leadership and the motivation of young people in increasing mentoring for mentally retarded children will be more developed if the leadership model itself prioritizes deep personal relationships, not merely functional or assisting and leading simply because of the task. The young people carry out activities according to the schedule and guidelines in the community, actively and creatively in providing activities to children so that children are happy and can participate in activities. Supporting factors are the availability of infrastructure, experts, clear guidelines, good cooperation and communication and the involvement of all community residents. While the inhibiting factor, it relates to the confdition of the children, likes sick, or lazy.
Misi adalah Kehadiran (Spiritualitas Misionaris yang Hadir di Gereja Katolik Indonesia) Tomas Lastari Hatmoko
Seri Filsafat Teologi Vol. 32 No. 31 (2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Widya Sasana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35312/serifilsafat.v32i31.173

Abstract

Gereja Indonesia bertumbuh dan berkembang karena kehadiran para misionaris. Mereka yang datang menempuh perjalanan jauh hanya untuk menjawab panggilan perutusan Yesus. Cintah kasih Kristus telah mendorong mereka untuk berkarya di Indonesia. Mereka bukanlah orang yang sempurna, namun justru karena panggilan dan kehendak yang kuat, para misionaris bisa tinggal dan membangun Gereja Indonesia. Sekarang Gereja di Indonesia menjadi Gereja mandiri. Pelayanan sudah berjalan dengan lancar, meski di beberapa wilayah Indonesia masih ada juga yang dari sisi medan karya masih sulit untuk dijangkau. Namun jerih payah misonaris selama ini telah mulai berbuah dan menumbuhkan juga misonaris-misionaris lokal serta umat yang mau terlibat dalam karya Gereja. Dalam tulisan ini penulis hendak menggali spiritualitas dari para misionaris yang telah berkarya di Indonesia. Kehidupan misionaris yang datang dan berkarya menjadi sumber eksplorasi. Sedangkan penghayatan hidup rohani dan imamat sebagai imam, raja, dan nabi adalah bahan untuk menguraikan dan menemukan spiritualitas mereka. Tulisan ini menggunakan penelitian kepustakaan yang diperkaya dengan pengalaman pribadi penulis yang juga pernah bertugas di wilayah paroki pedalaman. Hasil dari penelitian ini menemukan bahwa spiritualitas misionaris adalah spiritualitas Yesus sendiri. Para misionaris mengambil bagian dalam perutusan dan karya Yesus.
Pengaruh Pembinaan Rohani dan Kepemimpinan Para Pelayan Gereja terhadap Partisipasi Mahasiswa dalam Kehidupan Menggereja di Paroki Maria Diangkat Ke Surga Malang Maria Wea; Tomas Lastari Hatmoko; Laurensius Laka
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 6 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpdk.v4i6.9514

Abstract

Ketidakaktifan mahasiswa sebagai kaum muda dalam kehidupan menggereja menjadi keprihatin tersendiri bagi Gereja. Sebagai wajah Gereja masa kini dan masa depan, mahasiswa perlu diayomi oleh para pelayan Gereja, dibina, dibimbing dan dituntun menuju kematangan iman. Seperti yang ditegaskan dalam Kitab Suci “Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanya pun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu (Amsal, 22:6). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pembinaan rohani dan kepemimpinan para pelayan Gereja terhadap partisipasi mahasiswa dalam kehidupan menggereja di Paroki Maria diangkat ke Surga Malang. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif lapangan (fieldresearch), dengan menekankan analisisnya pada data-data numerical (angka) yang diolah dengan metode statistika guna mengujihi potesis. Metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi berganda atau multiple regression. Data primer diperoleh melalui penyebaran kuesioner terhadap sampel infinite sebanyak 100 mahasiswa yang berada di wilayah Paroki Maria diangkat ke Surga melalui gooegle form. Kemudian data dianalisis secara kuantitatif, yang meliputi uji validitas dan reliabilitas, uji asumsik lasik, serta analisis regresi linear berganda, uji signifikansi parameter individual (uji t), uji signifikansi F (uji F), dan uji koefisien determinasi (R2). Pengolahan data menggunakan SPSS 22.0 for windows. Hasil penelitian berdasarkan analisis regresi linear berganda menunjukkan bahwa variabel pembinaan rohani dan kepemimpinan para pelayan Gereja berpengaruh terhadap partisipasi mahasiswa dalam kehidupan menggereja di Paroki Maria diangkat ke Surga Malang. Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa Fhitung sebesar 38,124 >Ftabel sebesar 3,09 maka H0 ditolakdan H1 diterima. Secara simultan variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen. Secara parsial variabel pembinaan rohani mempunyai pengaruh terhadap partisipasi, hal ini dapat dilihat dari hasil thitung sebesar 0,000 <0,05. Sedangkan variabel kepemimpinan secara parsial tidak berpengaruh terhadap variabel partisipasi, hal ini dapat dilihat dari hasil thitung sebesar 0,121 > 0,05.
Spiritualitas Pelayanan dalam Model Kepemimpinan Pastoral Romo Janssen, CM Fabianus Selatang; Tomas Lastari Hatmoko; Gregorius Kukuh Nugroho
Jurnal Penelitian Pendidikan Agama Katolik Vol 3 No 1 (2023): Jurnal Penelitian Pendidikan Agama Katolik Edisi Maret 2023
Publisher : Perkumpulan Perguruan Tinggi Agama Katolik Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52110/jppak.v3i1.57

Abstract

Spirituality concerns two things: what one does and what one believes others should do. The first part relates to the act of object, and the second relates to the subject of service. This paper aims to describe the spirituality of service in the pastoral leadership model of Fr. Janssen, CM. The method of research used is qualitative, while the method of data gathering is through focus group discussion, interviews, and documentary studies. Focus groups are seen as an appropriate method because discourse and 'shared opinion' will make the validity of the results of this research more secure. Focus groups and shared opinions utilize the perceptions, experiences, and profound relationship between the sources and Fr. Janssen, CM. The researcher interviewed five key informants. Meanwhile, the documentary study deals with documents that support the interview data. Saldaña's coding method is utilized in data analysis. The data will be processed based on six coding steps. The results of this study show that the spirituality of the ministry of Fr. Janssen, CM is reflected in the transformational leadership model. Transformational leadership gives birth to beliefs that are the basis for pastoral ministry. The leadership model of Fr. Janssen, CM's is a set of values. These values are revealed in service and manifested in a definite way of life. This research significantly contributes to the science of ecclesiology in Indonesia and pastoral leadership in general.
Agama Kepercayaan Asli Suku Laut di Kepulauan Riau dengan Pandangan Dokumen Gereja Nostra Aetate Wendelinus Rudi; Tomas Lastari Hatmoko
In Theos : Jurnal Pendidikan dan Theologi Vol. 2 No. 2 (2022): Februari
Publisher : Actual Insight

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (250.039 KB) | DOI: 10.56393/intheos.v2i2.1224

Abstract

Orang Suku Laut merupakan kelompok penjaga laut yang sudah mendiami daerah perairan Kepualauan Riau semenjak kesultanan Johor-Lingga. Minimnya literasi yang mumpuni mengenai asal usul orang suku laut dalam perlindungan sejarah, wilayah adat, dan benda peninggalan membuat eksistensi mengenai Orang Suku Laut tidak muncul ke permukaan pada abad 20 ini. Menurut kepercayaan orang suku laut dunia ruh disana tempat tinggal para hantu, mambang dan peri, identik dengan tempat-tempat tertentu. Hampir semua orang Laut yakin bahwa ruh Datuk Kemuning dan isterinya, yaitu saka (leluhur) datuk-moyang orang Laut, bersemayam di Gunung Daik (Lingga). Gereja Katolik sejak awal telah berusaha untuk menunjukan sikap toleransi demgan umat beragama lain. Hal itu nampak secara nyata dalam deklarasi “Nostra Aetate”, sebuah dokumen Gereja yang dikeluarkan oleh Konsili Vatikan II yang berbicara khusus tentang hubungan Gereja dengan agama-agama lain. Gereja menyadari bahwa ia tidak bereksistensi sendiri di dunia ini. Itulah sebabnya Gereja membuka diri untuk mau berdialog dengan agama lain.
Spiritualitas Pelayanan Katekis di Masa dan Pasca Pandemi Covid-19 Ayus Ratrigis; Tomas Lastari Hatmoko
In Theos : Jurnal Pendidikan dan Theologi Vol. 2 No. 6 (2022): Juni
Publisher : Actual Insight

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (281.686 KB) | DOI: 10.56393/intheos.v2i6.1235

Abstract

Pandemi Covid-19 membawa dampak bagi kehidupan Gereja. Para katekis ditantang untuk memiliki spiritualitas yang mumpuni dalam melakukan pelayanan di Gereja. Spiritualitas tersebut meliputi kualitas hidup, baik secara pribadi maupun rohani. Melalui penelitian pustaka, peneliti memberikan pandangan mengenai spiritualitas itu dengan membaca berbagai literatur yang ada. Dari proses pembacaan itu, peneliti menemukan bahwa yang diperlukan untuk membangun spiritualitas itu yaitu dukungan terhadap para katekis, baik secara materi maupun moril. Dengan demikian, para katekis dapat melaksanakan karya pelayanan mereka dengan penuh integritas di masa dan pasca pandemi Covid-19. Gereja perlu mendukung mereka terus menerus dalam berkarya, baik di dalam lingkup Gereja maupun masyarakat. Gereja perlu memperhatikan mereka dengan terus-menerus membantu mereka menghidupi spiritualitas sebagai seorang katekis. Gereja memberikan dukungan dengan memberikan pelatihan dan pembekalan yang berguna bagi para katekis. Pembekalan dan pelatihan dapat berupa pemanfaatan media online sebagai sarana pewartaan. Pembinaan spiritualitas katekis masih terus dibutuhkan untuk meneguhkan kesadaran panggilan sebagai murid, pewarta pengharapan, dan pejuang belarasa.
Peran Kepedulian Guru dan Keyakinan Agama Peserta Didik untuk meningkatkan Self Efficacy Akademik Aloysius Luis Baun; Tomas Lastari Hatmoko; Laurensius Laka
Jurnal Moral Kemasyarakatan Vol 8 No 2 (2023): Desember - Article in progress
Publisher : Universitas PGRI Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21067/jmk.v8i2.8537

Abstract

Peserta didik kerapkali menghadapi masalah selama tahap pertumbuhannya. Dampaknya mempengaruhi self-efficacy secara keseluruhan. Self-efficacy yang dimaksudkan dalam penelitian ini yaitu self-efficacy akademik peserta didik. Self-efficacy akademik menjadi hal penting dalam keberhasilan siswa di sekolah. Ada beberapa faktor yang bisa mempengaruhi self-efficacy akademik tersebut.Tujuan penelitian untuk mengukur peran kepedulian guru, keyakinanan agama peserta didik dengan self-efficacy akademik peserta didik secara parsial maupun simultan. Peserta didik memiliki rasa percaya diri menyelesaikan aktivitas akademik dipengaruhi oleh kepedulian guru dan keyakinan agama. Pendidikan yang efektif menekankan pembelajaran sebagai proses personal. Peserta didik membangun pengetahuan dan pengalaman pribadi secara langsung kedua faktor tersebut di sekolah. Dalam penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Subjek penelitian adalah peserta didik. Instrumen penelitian yang digunakan kuesioner. Analisis data dilakukan menggunakan uji korelasi berganda, menggunakan program Statistical Program for Social Science 26. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh positif dan signifikan antar variabel secara parsial maupun simultan. Nilai koefisien korelasi sebesar 0,583 menunjukkan hubungan yang kuat antara ketiga variabel. Selain itu, peran kepedulian guru dan religiositas memberikan kontribusi sebesar 34% terhadap self-efficacy akademik peserta didik.