Berbagai upaya telah dilakukan untuk memberdayakan guru namun hasilnya belum memuaskan. Kajian ini bertujuan menganalisis masalah pemberdayaan guru melalui KKG dan merumuskan rekomendasi yang bisa ditindaklanjuti oleh pengambil kebijakan. Kajian ini adalah penelitian kepustakaan dengan menganalisis data dari berbagai literatur, terutama artikel yang dipublikasi di jurnal ilmiah. Data kemudian dianalisis dengan pendekatan tematik. Kajian ini menyimpulkan bahwa rendahnya kinerja guru disebabkan ketidakmampuan guru memecahkan masalah pembelajaran dan beradaptasi dengan perubahan. Masalah tersebut berasal dari ketidakmampuan guru melakukan refleksi terhadap praktik pembelajaran. Solusi permasalahan tersebut adalah kemampuan belajar guru, yang mewujud dalam kapasitas guru untuk melakukan unlearn dan relearn. KKG sebagai wadah pemberdayaan guru perlu dirancang dan dikembangkan sebagai komunitas belajar yang di dalamnya guru dibiasakan dan diberi ruang untuk melakukan refleksi terhadap praktik pembelajaran yang dilakukannya, secara bersama merancang, menguji coba, dan mengevaluasi solusi pembelajaran. Hal penting yang perlu diperhatikan dalam mengembangkan KKG sebagai komunitas belajar adalah budaya dialog reflektif dan kolaborasi aktif dengan didasari oleh semangat kebersamaan, keterbukaan, saling percaya, dan kepedulian. Selain itu, KKG sebagai komunitas belajar perlu melibatkan guru lebih banyak dalam proses perencanaan sehingga program KKG lebih relevan dengan masalah dan kebutuhan guru.