Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Penyuluhan Kesehatan dan Pendampingan Perawatan Payudara Pada Ibu Nifas Di Kelurahan Oluhuta Kecamatan Kabila Kabupaten Bonebolango Hamna Vonny Lasanuddin; Rosmin Ilham; jusni jusni; Arfiani Arfiani
JCS Vol. 4 No. 2 (2022): Edisi Juni 2022
Publisher : Akademi Kebidanan Tahirah Al Baeti Bulukumba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57170/jcs.v4i2.40

Abstract

Pemberian ASI eksklusif sangat bermanfaat bagi bayi dan ibu, demi kelancaran proses menyusui, sangat penting bagi ibu melakukan perawatan payudara setelah proses persalinan. Kegiatan edukasi kesehatan dan pendampingan perawatan payudara pada ibu nifas di Kelurahan Oluhuta Kecamatan Kabila Kabupaten Bonebolango bertujuan meningkatkan pengetahuan ibu nifas tentang perawatan payudara pada ibu nifas. Perawatan payudara selama persalinan adalah salah satu bagian penting yang harus diperhatikan dalam pemberian air susu ibu (ASI). Pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan dengan cara memberikan informasi tentang perawatan payudara dan pendampingan cara melakukan perawatan payudara dengan jumlah peserta sebanyak 5 orang. Pengabdian masyarakat ini menggunakan metode teknik komunikatif dengan tiga pendekatan yaitu ceramah, demonstrasi, tanya jawab dan diskusi. Hasil dari penyuluhan perawatan payudara sangat bermanfaat untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu nifas. Hasil evaluasi selama proses kegiatan berlangsung didapatkan ibu nifas telah paham dan tahu bagaimana cara melakukan perawatan payudara yang baik dan benar. Dengan adanya edukasi kesehatan ini, diharapkan mampu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu menyusui tentang perawatan payudara dan cara melakukan perawatan payudara agar dapat menyusui dan tidak mengalami gangguan dalam proses menyusui sehingga program ASI eksklusif dapat tercapai
Gambaran Pemberian Mp-Asi Pada Bayi Usia 0-6 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Lawele Kabupaten Buton Kurniati Akhfar; Arfiani Arfiani; Trisnawati Trisnawati
Journal Of Midwifery And Nursing Studies Vol. 3 No. 2 (2021): Edisi November 2021
Publisher : Akademi Kebidanan Tahirah Al Baeti Bulukumba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (734.54 KB) | DOI: 10.57170/jmns.v3i2.69

Abstract

Giving MP-ASI too early, namely at the age of less than 6 months is an indicator that the mother has failed to exclusively breastfeed her baby so that it has an impact on the coverage rate of exclusive breastfeeding which is still low. However, in the community, especially mothers of toddlers in Lawele Village, the practice of giving MP-ASI is not timely. The purpose of this study was to determine the description of early complementary feeding in Lawele Village, the working area of Lawele Public Health Center, Buton Regency. This type of research is an observational survey using a descriptive approach. The results of this study were mothers of toddlers who gave MP-ASI to toddlers on time at 26.87% while mothers of toddlers who gave MP-ASI early to toddlers amounted to 73.13%. The results of this study illustrate that the provision of MP-ASI in a timely manner is still very high and often occurs in the community.
Hubungan Indeks Massa Tubuh (Imt) Dengan Kejadian Dismenorea Di Kabupaten Bulukumba Jusni Jusni; Kurniati Akhfar; Arfiani Arfiani; Nadiatul Khaera
Journal Of Midwifery And Nursing Studies Vol. 4 No. 1 (2022): Edisi May 2022
Publisher : Akademi Kebidanan Tahirah Al Baeti Bulukumba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (705.124 KB) | DOI: 10.57170/jmns.v4i1.86

Abstract

Masa remaja merupakan masa yang kritis dalam siklus kehidupan manusia. pada masa ini, remaja mengalami perubahan, Salah satu perubahan pada remaja putri ketika menuju dewasa adalah terjadinya menstruasi. Meskipun menstruasi ialah proses alamiah yang dialami oleh perempuan. Namun saat menstruasi dapat terjadi beberapa gangguan menstruasi. Salah satu gangguan yang terjadi saat menstruasi yang menyebabkan ketidaknyamanan fisik yaitu nyeri haid atau dismenorea. Berdasarkan data WHO (world health organization) angka kejadian dismenorea di dunia sangat besar rata rata dari 50% perempuan disetiap negara mengalami nyeri haid. Menurut penelitian Lestari dkk (2018), prevalensi dismenore di Indonesia sebesar 64,25%, terdiri dari dismenore primer sebesar 54,89% dan 9,36% mengalami dismenore sekunder. Salah satunya penyebab terjadinya dismenorea adalah status gizi. Status gizi seseorang dapat diukur menggunakan Indeks Massa Tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara indeks massa tubuh dengan kejadian dismenore di Kabupaten Bulukumba. Desain penelitian adalah deskriptif cross-sectional dengan uji chi square. Populasi adalah mahasiswi Akademi Kebidanan Tahirah Al Baeti Bulukumba kabupaten Bulukumba, dengan 48 sampel menggunakan total sampling. Hasil penelitian analisis univariat didapatkan bahwa indeks massa tubuh dengan kategori normal 64.6%, 35.4% yang indeks massa tubuh tidak normal, yang mengalami dismenorea sebanyak 54.2% sedangkan yang tidak mengalami dismenorea 45.8%. Dengan Menggunakan uji chi square menunjukkan ada hubungan antara indeks massa tubuh dengan kejadian dismenorea (p=0,001).Kesimpulan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa dismenorea lebih banyak didapatkan pada indeks massa tubuh tidak normal yang berada diklasifikasi underweight,overweight dan obesitas dengan jumlah 15 mahasiswa (88.2%) sedangkan indeks massa tubuh normal normal yang mengalami dismenorea terdapat 11 mahasiswa (35.5%). Setelah dilakukan uji chi square didapatkan nilai p=0,001 yang berarti ada hubungan antara indeks massa tubuh dengan dismenorea.
Gambaran Pemberian Mp-Asi Pada Bayi Usia 0-6 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Lawele Kabupaten Buton Kurniati Akhfar; Arfiani Arfiani; Trisnawati Trisnawati
JMNS Vol. 3 No. 2 (2021): Edisi November 2021
Publisher : Akademi Kebidanan Tahirah Al Baeti Bulukumba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57170/jmns.v3i2.69

Abstract

Giving MP-ASI too early, namely at the age of less than 6 months is an indicator that the mother has failed to exclusively breastfeed her baby so that it has an impact on the coverage rate of exclusive breastfeeding which is still low. However, in the community, especially mothers of toddlers in Lawele Village, the practice of giving MP-ASI is not timely. The purpose of this study was to determine the description of early complementary feeding in Lawele Village, the working area of Lawele Public Health Center, Buton Regency. This type of research is an observational survey using a descriptive approach. The results of this study were mothers of toddlers who gave MP-ASI to toddlers on time at 26.87% while mothers of toddlers who gave MP-ASI early to toddlers amounted to 73.13%. The results of this study illustrate that the provision of MP-ASI in a timely manner is still very high and often occurs in the community.
Hubungan Indeks Massa Tubuh (Imt) Dengan Kejadian Dismenorea Di Kabupaten Bulukumba Jusni Jusni; Kurniati Akhfar; Arfiani Arfiani; Nadiatul Khaera
JMNS Vol. 4 No. 1 (2022): Edisi May 2022
Publisher : Akademi Kebidanan Tahirah Al Baeti Bulukumba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57170/jmns.v4i1.86

Abstract

Masa remaja merupakan masa yang kritis dalam siklus kehidupan manusia. pada masa ini, remaja mengalami perubahan, Salah satu perubahan pada remaja putri ketika menuju dewasa adalah terjadinya menstruasi. Meskipun menstruasi ialah proses alamiah yang dialami oleh perempuan. Namun saat menstruasi dapat terjadi beberapa gangguan menstruasi. Salah satu gangguan yang terjadi saat menstruasi yang menyebabkan ketidaknyamanan fisik yaitu nyeri haid atau dismenorea. Berdasarkan data WHO (world health organization) angka kejadian dismenorea di dunia sangat besar rata rata dari 50% perempuan disetiap negara mengalami nyeri haid. Menurut penelitian Lestari dkk (2018), prevalensi dismenore di Indonesia sebesar 64,25%, terdiri dari dismenore primer sebesar 54,89% dan 9,36% mengalami dismenore sekunder. Salah satunya penyebab terjadinya dismenorea adalah status gizi. Status gizi seseorang dapat diukur menggunakan Indeks Massa Tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara indeks massa tubuh dengan kejadian dismenore di Kabupaten Bulukumba. Desain penelitian adalah deskriptif cross-sectional dengan uji chi square. Populasi adalah mahasiswi Akademi Kebidanan Tahirah Al Baeti Bulukumba kabupaten Bulukumba, dengan 48 sampel menggunakan total sampling. Hasil penelitian analisis univariat didapatkan bahwa indeks massa tubuh dengan kategori normal 64.6%, 35.4% yang indeks massa tubuh tidak normal, yang mengalami dismenorea sebanyak 54.2% sedangkan yang tidak mengalami dismenorea 45.8%. Dengan Menggunakan uji chi square menunjukkan ada hubungan antara indeks massa tubuh dengan kejadian dismenorea (p=0,001).Kesimpulan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa dismenorea lebih banyak didapatkan pada indeks massa tubuh tidak normal yang berada diklasifikasi underweight,overweight dan obesitas dengan jumlah 15 mahasiswa (88.2%) sedangkan indeks massa tubuh normal normal yang mengalami dismenorea terdapat 11 mahasiswa (35.5%). Setelah dilakukan uji chi square didapatkan nilai p=0,001 yang berarti ada hubungan antara indeks massa tubuh dengan dismenorea.
Edukasi Tentang Pentingnya Remaja Melek Tentang Kesehatan Reproduksi Di Pondok Pesantren As’adiyah Dapoko Kabupaten Bantaeng Arfiani Arfiani; Jusni Jusni; Bau Kanang Kanang
JCS Vol. 4 No. 1 (2022): Edisi Februari 2022
Publisher : Akademi Kebidanan Tahirah Al Baeti Bulukumba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57170/jcs.v4i1.29

Abstract

Masa remaja merupakan masa peralihan dari anak-anak ke masa dewasa. Kehidupan remaja merupakan kehidupan yang sangat menentukan bagi kehidupan masa depan mereka selanjutnya.Masaremaja seperti ini disebut sebagai masa transisi kehidupan, pada tahap ini remaja berada pada periodemencari identitas diri, yang menyebabkan remaja masih heran akan perubahan-perubahan yang terjadidalam dirinya atau disebut juga dengan pubertas, perubahan yang terjadi baik itu dalam dirinya ataudisebut juga dengan pubertas, perubahan yang terjadi baik itu perubahan biologis, kognitif, sosial danemosional, kondisi ini menyebabkan remaja lebih rentan terhadap masalah perilaku beresiko yangdapat berpengaruh terhadap kesehatan reproduksi (BKKBN, 2017). Tujuan untuk membangun danmengembangkan karakter pada remaja Remaja diajarkan bagaimana agar menjadi remaja yangproduktif, memiliki jiwa yang mandiri dan berakhlatul kharimah. di pondok pesantren As’AdiyahDapoko Kabupaten Bantaeng. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian masyarakat iniantara lain mengidentifikasi masalah, potensi mitra serta melibatkan langsung divisi Pondok pesantrenAs’Adiyah Dapoko Kabupaten Bantaeng peningkatan pengetahuan remaja dengan menggunakanpemaparan materi dengan power point tentang persiapan menghadapi kesehatan reproduksi remaja.Hasil dari kegiatan pengabdian masyarakat antara lain adanya peningkatan pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi untuk perencanakan masa depan yang sehat di Pondok pesantrenAs’Adiyah Dapoko kabupaten Bantaeng Diharapkan remaja dapat mengaplikasikan ilmu yangditerima dalam kehidupan sehari-hari dan dapat memberikan penyuluhan dan konseling kepada temansebayanya sebagai sumber informasi edukasi tentang kesehatan reproduksi remaja dalam prenecanaanmasa depan yang sehat.
Pendekatan Edukatif Dan Pelatihan Breast Care Pada Ibu Nifas Dimasa Pandemi Covid-19 Di Akademi Kebidanan Tahirah Al Baeti Bulukumba Jusni Jusni; Arfiani Arfiani; Nurhana Ramadan hana
JCS Vol. 3 No. 2 (2021): Edisi Juni 2021
Publisher : Akademi Kebidanan Tahirah Al Baeti Bulukumba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57170/jcs.v3i2.61

Abstract

Postpartum atau masa nifas dimulai sejak 1 jam setelah lahirnya plasenta sampai dengan 6 minggu (42 hari) setelah itu. Orang tua terutama ibu perlu memiliki pengetahuan dan kesiapan untuk hamil, melahirkan dan menyusui anak. Breast care merupakan salah satu bagian penting yang harus diperhatikan sebagai persiapan untuk menyusui nantinya. Laporan dari Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI, 2007) diusia lebih dari 25 tahun sepertiga wanita di Dunia (38%) didapati tidak menyusui bayinya karena terjadi pembengkakan payudara. Bahan yang digunakan dalam pengabdian masyarakat ini yaitu materi penyuluhan, leaflet, dan alat demostrasi untuk melakukan Breast Care Pada Ibu Nifas. Dari 20 ibu yang telah diberikan penyuluhan dan demontrasi sudah mengerti tentang cara melakukan Breast Care Pada Ibu Nifas dan mampu menjawab pertanyaan dengan baik dan benar dan seluruh ibu nifas yang dari awal belum mengerti dan memahami tentang bagaimana cara melakukan Breast Care Pada Ibu nifas serta kegunaannya. Penyuluhan oleh tenaga kesehatan serta membentuk kelas ibu nifas sangat dibutuhkan oleh masyarakat, sehingga diharapkan pengetahuan tentang cara melakukan Breast Crare Pada Ibu Nifas dapat meningkat sehingga dapat melakukannya dirumah bersama suami untuk mengurangi keluhan pada payudara ibu nifas dan mengurangi komplikasi
Prevalensi dan Faktor Motivasi Pengambilan Keputusan Pemakaian Kontrasepsi Pada PUS di Kelurahan Bintarore Jusni Tajuddin; Sumarni Sumarni; Erniawati Erniawati; Arfiani Arfiani
Jurnal Promotif Preventif Vol 5 No 1 (2022): Agustus 2022: JURNAL PROMOTIF PREVENTIF
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Pancasakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47650/jpp.v5i1.459

Abstract

Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang dengan jumlah penduduk yang besar. Sehingga jumlah penduduk yang cukup besar menunjukkan bahwa Indonesia bukannya tanpa masalah kependudukan. Salah satu masalah kependudukan yang cukup besar di Indonesia adalah kepadatan penduduk yang sangat besar. Program keluarga berencana merupakan salah satu program pemerintah untuk mengurangi pertumbuhan penduduk. Pelaksanaan keluarga berencana di Indonesia menghadapi berbagai kendala. Termasuk ketidak adekuatan konseling, keterbatasan informasi yang diterima (calon) akseptor KB, masalah kesehatan, dana, akses kepelayanan kb, dan hambatan suami/keluarga dan masyarakat. Tujuan penelitian yakni untuk mengetahui prevalensi dan faktor motivasi pengambilan keputusan pemakaian kontrasepsi pada PUS Di Kelurahan Bintarore. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain cross sectional dan pengumpulan data menggunakan koesioner dengan total sampling. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan akseptor KB di Kelurahan Bintarore yaitu dari 695 PUS terdapat 398 yang menjadi akseptor KB (57,27%) PUS dan terdapat 297 (42,3%) PUS yang tidak menjadi akseptor KB di Kelurahan Bintarore. Sedangkan dari faktor motivasi pengambilan keputusan menggunakan KB, menunjukkan bahwa dukungan suami atau keluarga masih kurang terlihat total motivasi dari suami atau keluarga adalah 68,35 dibandingkan dengan kemauan sendiri yaitu 318,66 dan peran tenaga kesehatan terlihat minim dimana hanya 13,99 dari total empat Lingkungan di Kelurahan Bintarore.
Penyuluhan Dan Pendampingan Terapi Massage Pada Ibu Hamil Untuk Mengatasi Kecemasan Dalam Kehamilan Trimester Iii Di Kabupaten Buukumba: Penyuluhan Dan Pendampingan Terapi Massage Pada Ibu Hamil Untuk Mengatasi Kecemasan Dalam Kehamilan Trimester Iii Di Kabupaten Buukumba Erniawati Erniawati; Jusni Jusni; Fitriana Ibrahim; Arfiani Arfiani; Ariani Ariani
JCS Vol. 5 No. 3 (2023): Edisi Oktober 2023
Publisher : Akademi Kebidanan Tahirah Al Baeti Bulukumba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57170/jcs.v5i3.85

Abstract

Pregnancy is an important period in a mother's life. When pregnant women experience high levels of anxiety, especially in the first and third trimesters, the body will produce the stress hormone cortisol. If excessive levels of this stress hormone can affect the baby's health because it can enter the amniotic fluid through the placenta. Post partum depression occurs within 3-6 months, 13%-22% is caused by depression that occurs in the third trimester of pregnancy. Overcoming anxiety problems can include pharmacological and non-pharmacological therapy. One non-pharmacological therapy that can overcome anxiety in pregnant women is massage. Massage is a type of therapy that involves touching or light massage which is very important for pregnant women. Massage therapy is a non-pharmacological therapy option that can be applied to pregnant women to increase comfort for pregnant women. This community service activity is applied to pregnant women who live in Bontobulaeng Hamlet, Padang Village, Kab. Bulukumba. This activity uses the practical method of giving massage to pregnant women using the homecare service method. Implementation time is September 2023. The target is 5 pregnant women with a gestational age of 20 – 35 weeks. This activity has an impact on the community, especially pregnant women who feel more comfortable after being given massage therapy for approximately 60 minutes. This is proven by the reduction in physical complaints currently felt and the increase in sleep quality of pregnant women Key words: Pregnancy, Anxiety, Massage Therapy
Edukasi Tentang Pemenuhan Gizi Pada Ibu Hamil Di Desa Pacellekang Kecamatan Pattallassa Kabupaten Gowa Armiyati Nur; Arfiani Arfiani; Yulianti Yulianti
SAFARI :Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia Vol. 2 No. 1 (2022): Januari : Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia
Publisher : BADAN PENERBIT STIEPARI PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56910/safari.v2i1.975

Abstract

Pregnant women need adequate nutrition for the health of the mother and fetus. If the mother's nutritional needs are inadequate, this can potentially cause nutritional problems. However, pregnant women often do not realize that there is an increase in nutritional needs during pregnancy. The nutritional needs of pregnant women must be met because the needs of pregnant women must be able to nourish the fetus in their womb. Don't let pregnant women lack nutrition because if they do, the fetus they are carrying will not be healthy and will also suffer from complications. In accordance with the results of interviews with midwives in Paccellekang Village, Pattallassang District, Gowa Regency. The facts found were revealed to be the low level of public knowledge about the importance of nutrition for pregnant women. The problem solving method used was providing counseling about the importance of nutrition to pregnant women. When carrying out community service activities, there were 15 pregnant women, 2 coordinating midwives and 3 KIA officers and 3 cadres attending. The results of the activity showed that participants were enthusiastic about the extension material, no participants left the counseling area during the extension process and more than 75% of the participants who attended were able to answer questions from the instructors about the material presented. This proves that the participants paid attention to the material presented. The conclusion is that providing knowledge about the importance of nutrition to pregnant women has a positive impact on society, so that people understand the importance of nutrition to pregnant women