Gabariela Purnama Ningsi
Universitas Katolik Indonesia Santu Paulus

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Analisis Kesalahan Mahasiswa dalam Menyelesaikan Soal Kalkulus Integral Berdasarkan Newman's Error Analysis dan Upaya Pemberian Scaffolding Gabariela Purnama Ningsi; Fransiskus Nendi; Emilianus Jehadus; Lana Sugiarti; Valeria Suryani Kurnila
Jurnal Cendekia : Jurnal Pendidikan Matematika Vol 6 No 3 (2022): Jurnal Cendekia: Jurnal Pendidikan Matematika Volume 6 Nomor 3 Tahun 2022
Publisher : Mathematics Education Study Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cendekia.v6i3.1469

Abstract

Kalkulus integral merupakan salah satu mata kuliah matematika yang memerlukan tingkat penalaran, kemampuan komunikasi serta kemampuan berpikir tingkat tinggi yang memadai untuk dapat memahami dan menyelesaikan soal. Oleh karena itu, banyak mahasiswa mengalami kesulitan saat mempelajarinya sehingga melakukan banyak kesalahan saat memecahkan masalah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi kesalahan mahasiswa berdasarkan Newman’s Error Analysis (NEA) dalam menyelesaikan soal kalkulus integral disertai dengan pemberian scaffolding. Subjek penelitian adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika Unika Santu Paulus yang mengikuti perkuliahan kalkulus integral. Teknik pengumpulan data menggunakan tes dan wawancara tidak terstruktur. Analisis data dilakukan dengan cara mereduksi data, menyajikan data dan menarik kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada kesalahan yang dilakukan mahasiswa pada tipe indikator 1 (reading error), mahasiswa rata-rata melakukan kesalahan pada indikator 2 (comprehension error) sebesar 39%, rata-rata kesalahan pada indikator 3 (transformation error) sebesar 71%, rata-rata kesalahan pada indikator 4 (process skills error) sebesar 76% dan rata-rata kesalahan yang paling banyak dilakukan pada indikator 5 (encoding error) sebesar 87%. Scaffolding yang digunakan untuk mengatasi semua kesalahan mahasiswa hanya sampai pada scaffolding level 2 yaitu explaining, reviewing, dan restructuring. Pemberian scaffolding yang dilakukan dosen bersifat menjelaskan, meninjau dan merestrukturisasi sehingga mendorong mahasiswa untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan tersebut. Bertolak dari hasil penelitian ini, maka dosen diharapkan untuk melakukan kegiatan perkuliahan yang bermakna bagi mahasiswa sehingga tidak mudah untuk melupakan konsep-konsep materi yang telah dijelaskan.
Paradigma Pedagogi Reflektif yang Dikombinasikan Dengan Flipped Classroom dalam Kelas Aljabar Linear Gabariela Purnama Ningsi; Emilianus Jehadus; Silfanus Jelatu; Valeria Suryani Kurnila; Lana Sugiarti; Apolonia Hendrice Ramda
JNPM (Jurnal Nasional Pendidikan Matematika) Vol 6, No 3 (2022)
Publisher : Universitas Swadaya Gunung Djati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (725.826 KB) | DOI: 10.33603/jnpm.v6i3.6371

Abstract

Abstrak. Pendekaatan paradigma pedagogi reflektif adalah suatu prosedur pembelajaran yang di dalamnya terdapat interaksi antara mahasiswa dengan materi yang dipelajarinya yang damping oleh dosen sebagai fasilitator. Perancangan proses pembelajaran dilakukan sedemikian rupa sehingga mahasiswa menjadi pusat proses belajar dan dituntut untuk menemukan diri dalam kesadarannya untuk menggali pengetahuan serta nilai dengan penuh tanggungjawab. Penelitian ini, bertujuan untuk mendeskripsikan bahwa Paradigma Pedagodi Reflektif (PPR) yang dikombinasikan dengan Flipped Clasroom sebagai salah satu alternatif model pembelajaran yang dapat digunakan dalam kegiatan pembelajaran, khususnya di tengah masa pandemic. Subjek penelitian untuk masing-masing kelas kontrol dan eksperimen berjumlah 19 orang. Data dikumpulkan dengan menggunakan tes tertulis dengan soal uraian berjumlah 5 nomor. Soal terlebih dahulu diuji validitas dan reliabilitasnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan prestasi mahasiswa yang diajarkan dengan menerapkan PPR yang dikombinasikan dengan Flipped Clasroom dengan mahasiswa yang diajarkan dengan metode konvensional. Sehingga berdasarkan hasil ini dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh penerapan PPR yang dikombinasikan dengan Flipped Clasroom terhadap prestasi belajar mahasiswa. Oleh karena itu, peneliti merekomendasikan agar para pengajar dapat menerapkan paradigma pedagogi reflektif yang dikombinasikan dengan flippedclassroom dalam kegiatan pembelajaran.Kata Kunci: Flipped Clasroom, Model Pembelajaran, Pedagodi Reflektif.
Model Pembelajaran Generatif dalam Setting Team Accelerated Instruction (TAI) Ditinjau dari Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa Gabariela Purnama Ningsi; Kristianus Viktor Pantaleon; Fulgensius Efrem Men; Bedilius Gunur; Ricardus Jundu; Ifatun Izzah
Jurnal Cendekia : Jurnal Pendidikan Matematika Vol 7 No 3 (2023): Jurnal Cendekia: Jurnal Pendidikan Matematika Volume 7 Nomor 3 Tahun 2023
Publisher : Mathematics Education Study Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cendekia.v7i3.2594

Abstract

Peningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa, dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya adalah dengan menerapkan model pembelajaran yang dapat meningkatkan keaktifan dan partisipasi siswa dalam memecahkan masalah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang menerapkan model pembelajaran generatif dalam setting TAI dalam kegiatan pembelajaran dengan siswa yang menerapkan metode pembelajaran langsung. Desain penelitian yang digunakan adalah quasi eksperimen. Peneliti mengambil secara acak 2 kelas yang setara untuk dijadikan sebagai kelas kontrol dan kelas eksperimen. Subyek penelitian adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Langke Rembong yang berjumlah 70 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang menerapkan model pembelajaran generatif dalam setting TAI lebih baik jika dibandingkan dengan siswa yang mengikuti kegiatan pembelajaran dengan metode pembelajaran langsung. Hasil ini diperoleh berdasarkan hasil analisis data dalam uji hipotesis dengan menggunakan uji t-Test: Two-Sample Assuming Equal Variances dengan berbantuan Ms. Excel, dimana telah ditemukan bahwa nilai peluang (P(T<=t)) yang diperoleh baik untuk one-tail maupun two-tail kurang dari nilai α yaitu . Berdasarkan hasil penelitian ini, maka peneliti menyimpulkan bahwa kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang dalam pembelajarannya menerapkan pembelajaran generatif dalam setting TAI lebih tinggi/lebih baik jika dibandingkan dengan kelas yang menerapkan metode pembelajaran langsung. Selain itu, model pembelajaran ini juga dapat meningkatkan partisipasi aktif siswa sehingga kegiatan pembelajaran dapat berlangsung dengan menyenangkan.