Claim Missing Document
Check
Articles

Found 29 Documents
Search

Pengembangan Perangkat Pembelajaran Model Quantum untuk Mengatasi Kecemasan Matematika Siswa Jehadus, Emilianus
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio Vol 10 No 2 (2018): Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio
Publisher : STKIP Santu Paulus Ruteng

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.2016/jpkm.v10i2.215

Abstract

Kecemasan matematika adalah suatu perasaan takut, cemas, tertekan, tak berdaya, gangguan mental dan rasa takut yang tidak menyenangkan ketika diharuskan untuk menyelesaikan permasalahan matematika. Kecemasan matematika merupakan salah satu faktor yang paling signifikan menghambat pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran. Berdasarkan study di SMP Katolik Sta. Clara, penulis menemukan beberapa siswa cemas dengan matematika. Untuk mengetahui kecemasan matematika, siswa diberikan tes diagnostik yaitu tes kecemasan matematika. Model pembelajaran quantum sebagai salah satu solusi untuk mengatasi kecemasan matematika siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan proses dan hasil pengembangan perangkat pembelajaran model quantum yang baik pada materi sistem persamaan linear dua variabel dan mengetahui keefektifan pembelajaran dengan model pembelajaran quantum untuk mengatasi kecemasan matematika siswa pada materi sistem persamaan linear dua variabel. Jenis penelitian adalah penelitian pengembangan. Penelitian ini menerapkan model pengembangan perangkat pembelajaran model 4-D. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMPK Santa Clara yang mengalami kecemasan matematika dalam pembelajaran. Produk dari penelitian ini adalah RPP, Lembar Kerja Siswa (LKS), dan Tes Hasil Belajar (THB). Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Perangkat pembelajaran model quantum untuk siswa kelas VIII pada materi sistem persamaan linear (SPLDV) yang dikembangkan telah memenuhi kriteria perangkat pembelajaran yang baik karena telah dinyatakan valid oleh para validator, dan pada tahap uji coba diperoleh kemampuan guru mengelola pembelajaran berkategori minimal baik, aktivitas siswa selama pembelajaran efektif, respons siswa berkategori positif, Tes hasil belajar memenuhi kriteria valid, reliabel dan sensitif dan kecemasan matematika siswa dapat teratasi 100%; (2) pembelajaran model quantum efektif untuk mengatasi kecemasan matematika siswa. Efektivitasnya diakui oleh kemampuan guru untuk mengelola pembelajaran yang dikategorikan minimal baik; aktivitas siswa selama pembelajaran efektif; respon siswa positif dan ketuntasan klasikal tercapai di mana 100% siswa dinyatakan mencapai KKM yang ditetapkan sekolah. Selain itu, masalah kecemasan matematika siswa dalam pembelajaran dapat teratasi 100%
The Use of Folding Paper to Support Students’ Understanding of Summation and Subtraction Ndiung, Sabina; Jehadus, Emilianus; Sennen, Eliterius
Jurnal Ilmiah Sekolah Dasar Vol 5, No 1 (2021): February
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jisd.v5i1.33019

Abstract

Fractions are part of mathematical material that is difficult for elementary school teachers to teach which results in students not being able to solve problems related to the concept and arithmetic operation of fractions. The aim of this study is to improve the learning outcomes and the activeness of students in computing the addition and subtraction of fractions using folding paper. This research is a class action research using the design of Kemmis & McTaggart. The subjects of this study included students in Grade V of three elementary schools, with a total of 170 research subjects. The data were collected by using test and observation techniques. The test instrument used was eight items in the form of descriptions to measure mathematics learning outcomes, while observations were made by the observer using observation sheets to measure student activity in learning using folding paper. The data analysis technique used is quantitative descriptive technique with a minimum of 85% classical completeness criteria with a score of 75 for learning outcomes and the activeness of students at least in the active category. Based on the implementation of two-cycle learning, the results show that the learning outcomes of students have improved from cycle I to cycle II, with criteria for completeness exceeding the permitted requirements. Similar to the student activeness data increased from the fairly active category in the first cycle to the very active category in the second cycle. Thus it can be said that the use of folding paper can enhance the students' activeness and learning outcomes in the computation of the addition and subtraction of fractions. So it is suggested that teachers as innovators have the awareness to innovate in material knowledge content and use teaching aids in learning.
CTPS: HAND WASHING FACILITIES USING CREATIVE SOAP TO INCREASE COMMUNITY AWARENESS ABOUT THE IMPORTANCE OF HEALTH IN BANGKA VILLAGE THROUGH MANGGARAI BARAT Emilianus Jehadus; Eufrasia Jeramat; Maria Vilkanova Yolenta; Natalia Geofani; Regina Heni Jelita
Randang Tana - Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 5 No 1 (2022): Randang Tana - Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Unika Santu Paulus Ruteng

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36928/jrt.v5i1.945

Abstract

The CTPS (Washing Hands with Soap) program was a flagship program from Bangka Village which was created to succeed a West Manggarai government program, namely the STBM (Community-Based Total Sanitation) program. Based on the results of field observations, it appears that the health of the community in Bangka through Village was still very poor. In the sense that the community has not realized the importance of cleanliness and health. In this case, people did not care to wash their hands before eating or after doing housework that makes hands dirty. According to the health department, people in this village should know how to wash their hands properly with soap and water. For this reason, the solution is to present the PKM implementation team to carry out socialization after making the CTPS container by providing an understanding of people's habits of not washing their hands before preparing food, before eating, after defecating, after returning from the fields/gardens, after the children play with the soiland improper hand washing. In implementing this program, the TIM used a method that contains the following stages: (1) Planning of activities to be carried out, (2) Preparation of activities starting with coordinating the Village head and RT head, (3) Implementation of activities, (4) Monitoring and evaluation of activities is carried out. The results show that the people of Bangka Village have begun to realize the importance of health and hygiene and that the community has started to get used to and family members to wash their hands before eating and after urinating and defecating
EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIFTIPE TWO STAY-TWO STRAY DENGAN NUMBERED HEADS TOGETHER TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIKA SISWA Fransiska Denensi; Bedilius Gunur; Emilianus Jehadus
JIPMat Vol 5, No 1 (2020)
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/jipmat.v5i1.5725

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) efektifitas model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TSTS) terhadap kemampuan berpikir kritis matematika siswa, 2) efektifitas model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) terhadap kemampuan berpikir kritis matematika siswa, 3) membandingkan efektifitas penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TSTS) dengan Numbered Heads Together (NHT) terhadap kemampuan berpikir kritis matematika siswa. Penelitian ini melibatkan siswa kelas VIII SMP Swasta Widya Bhakti Ruteng yang berjumlah 116 orang.  Pengambilan sampel menggunakan teknik random sampling, dengan terlebih dahulu dilakukan uji kesetaraan kelas. Hasil penelitian ini menunjukan, 1) model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TSTS) efektif terhadap kemampuan berpikir kritis matematika siswa; 2)  model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) efektif terhadap kemampuan berpikir kritis matematika siswa; 3) model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TSTS) lebih efektif dibandingkan dengan Numbered Heads Together (NHT)  terhadap kemampuan berpikir kritis matematika siswa.
Optimalisasi Media Pembelajaran Interaktif dalam Meningkatkan Kemampuan Matematis Anak di Desa Popo Kabupaten Manggarai Ricardus Jundu; Emilianus Jehadus; Fransiskus Nendi; Yohanes Kurniawan; Fulgensius E. Men
E-Dimas: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 10, No 2 (2019): E-DIMAS
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/e-dimas.v10i2.3353

Abstract

Proses pembelajaran yang baik akan menunjang belajar efektif. Pelaksanaan pembelajaran cenderung mengalami kendala pada proses pelaksanaannya. Salah satu kendala belajar siswa yaitu jarangnya pemanfaat media dalam belajar. Proses belajar siswa cenderung terpaku pada buku bacaan. Proses belajar sebenarnya bisa juga menggunakan media pembelajaran yang menarik sehingga bisa meningkatkan minat belajar dan pemahaman konsep siswa. Siswa di desa Popo kecamatan Satarmese Utara kabupaten Manggarai lebih dominan belajar dengan memanfaatkan buku bacaan saja sehingga siswa cepat merasa bosan untuk belajar. Belajar yang menyenangkan bisa memanfaatkan media pembelajaran sederhana dengan memanfaatkan berbagai macam alat dan bahan yang ada di sekitar lingkungan. Media pembelajaran yang dihasilkan memberikan manfaat bagi anak SD di desa Popo terutama dalam kemampuan matematisnya. Siswa lebih mudah untuk memahami berbagai konsep matematika karena dibantu media pembelajaran interaktif. Guru termotivasi untuk mengembangkan media pembelajaran dalam meningkatkan minat belajar matematika siswa.
Mathematics anxiety maneuver in the process of creative thinking: A review of students in explaining the proving in front of the class Kristianus Viktor Pantaleon; Marselus Ruben Payong; Fransiskus Nendi; Emilianus Jehadus; Valeria Suryani Kurnila
Math Didactic: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 6 No 1 (2020)
Publisher : STKIP PGRI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33654/math.v6i1.918

Abstract

This qualitative research aims to reveal in depth the intervention of mathematical anxiety in creative thinking when the subject explains the questions of proof in front of the class. The research subjects were two prospective mathematics teacher students, one was a student with a high level of mathematics anxiety (CT) while the other was a student with a low level of mathematics anxiety (CR), but both subjects had equal mathematical abilities. Data were analyzed qualitatively through five stages: data analysis, data validity checking, data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The results of this study indicate that both subjects can produce unique (original) ways of solving problems, but CR is more smooth, detailed, and flexible in thinking. In addition, this study also found that CR is not careful in thinking so that she makes small mistakes that are not intentional.
PENGARUH PENGGUNAAN VIDEO PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERMUATAN KEARIFAN LOKAL DALAM APLIKASI ZOOM TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIS MAHASISWA Ferdinandus Ardian Ali; Emilianus Jehadus; Kristianus Viktor Pantaleon; Bedilius Gunur
JPMI (Jurnal Pembelajaran Matematika Inovatif) Vol 4, No 4 (2021): JPMI
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/jpmi.v4i4.p%p

Abstract

This research was conducted to measure the effectiveness of using mathematics learning videos containing local wisdom during lectures through the Zoom application, and was conducted in the odd semester of the 2020/2021 academic year at the campus of the Santu Paulus Ruteng Catholic University of Indonesia. The instrument used was a test, and data collection was done by giving a test description. Hypothesis I was tested using paried sample test, while hypothesis II was tested using independent sample test. The results showed that in the experimental group the pre-test average was 76,32 and the post-test average was 85,63, while in the control group the pre-test average was 76,95 and the post-test average was 79,00. Homogeneity and normality test results obtained data homogeneous and normally distributed. Hypothesis I test results obtained sig value. = 0,000 <0,05 so that H0 is rejected H1 is accepted, meaning that there is a difference in the mean pre-test and post-test mean in the experimental group, where there is an increase in the average student's mathematical learning achievement of 9,31. Hypothesis II test results obtained sig value = 0,000 <0,05 so that H0 is rejected H1 is accepted, meaning that there is a difference in the average mathematical learning achievement in the experimental group with the control group, where the experimental group is higher than the control group. Thus it is concluded that the use of mathematics learning videos that contain local wisdom during lectures through the Zoom application is effective.
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MODEL QUANTUM UNTUK MENGATASI KECEMASAN MATEMATIKA SISWA Emilianus Jehadus
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio Vol. 10 No. 2 (2018): Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio
Publisher : Unika Santu Paulus Ruteng

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (236.209 KB) | DOI: 10.36928/jpkm.v10i2.165

Abstract

Pengembangan Perangkat Pembelajaran Model Quantum untuk Mengatasi Kecemasan Matematika Siswa. Kecemasan matematika adalah suatu perasaan takut, cemas, tertekan, tak berdaya, gangguan mental dan rasa takut yang tidak menyenangkan ketika diharuskan untuk menyelesaikan permasalahan matematika. Kecemasan matematika merupakan salah satu faktor yang paling signifikan menghambat pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran. Berdasarkan study di SMP Katolik Sta. Clara, penulis menemukan beberapa siswa cemas dengan matematika. Untuk mengetahui kecemasan matematika, siswa diberikan tes diagnostik yaitu tes kecemasan matematika. Model pembelajaran quantum sebagai salah satu solusi untuk mengatasi kecemasan matematika siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan proses dan hasil pengembangan perangkat pembelajaran model quantum yang baik pada materi sistem persamaan linear dua variabel dan mengetahui keefektifan pembelajaran dengan model pembelajaran quantum untuk mengatasi kecemasan matematika siswa pada materi sistem persamaan linear dua variabel. Jenis penelitian adalah penelitian pengembangan. Penelitian ini menerapkan model pengembangan perangkat pembelajaran model 4-D. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMPK Santa Clara yang mengalami kecemasan matematika dalam pembelajaran. Produk dari penelitian ini adalah RPP, Lembar Kerja Siswa (LKS), dan Tes Hasil Belajar (THB). Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Perangkat pembelajaran model quantum untuk siswa kelas VIII pada materi sistem persamaan linear (SPLDV) yang dikembangkan telah memenuhi kriteria perangkat pembelajaran yang baik karena telah dinyatakan valid oleh para validator, dan pada tahap uji coba diperoleh kemampuan guru mengelola pembelajaran berkategori minimal baik, aktivitas siswa selama pembelajaran efektif, respons siswa berkategori positif, Tes hasil belajar memenuhi kriteria valid, reliabel dan sensitif dan kecemasan matematika siswa dapat teratasi 100%; (2) pembelajaran model quantum efektif untuk mengatasi kecemasan matematika siswa. Efektivitasnya diakui oleh kemampuan guru untuk mengelola pembelajaran yang dikategorikan minimal baik; aktivitas siswa selama pembelajaran efektif; respon siswa positif dan ketuntasan klasikal tercapai di mana 100% siswa dinyatakan mencapai KKM yang ditetapkan sekolah. Selain itu, masalah kecemasan matematika siswa dalam pembelajaran dapat teratasi 100%.
Penguatan Kompetensi Pedagogik Guru melalui Penggunaan Dynamic Geometry Software dalam Pembelajaran Matematika Silfanus Jelatu; Ricardus Jundu; Emilianus Jehadus; Fransiskus Nendi; Alberta Parinters Makur; Gabariela Purnama Ningsi; Lana Sugiarti
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 5 No 4 (2020)
Publisher : Universitas Mathla'ul Anwar Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30653/002.202054.400

Abstract

STRENGTHENING TEACHER PEDAGOGICAL COMPETENCIES THROUGH THE USE OF DYNAMIC GEOMETRY SOFTWARE IN MATHEMATICS LEARNING. The selection of strategies, methods, models, and media of appropriate mathematics learning is a form of implementation of a teacher's pedagogical competence. In the 2013 curriculum, the teacher not only sets a scientific approach as a reference in implementing the learning process but also demands innovation to accommodate the right media as well. The role of instructional media, especially dynamic media, is very important in learning mathematics in both elementary and junior high schools. The media was used to explain abstract mathematical problems to be concrete, motivate students, stimulate student learning activities, and help the effectiveness of the learning process. Technological devices such as computers are one of the tools that can be used as dynamic mathematics learning media. Mathematical learning collaboration with ICT devices has been widely carried out in urban and rural areas in Indonesia. Dynamic Geometry Software (DGS) in the form of GeoGebra is a learning medium specifically developed to facilitate the learning of geometry, algebra, and calculus. Therefore, this community service activity (PkM) is intended to strengthen the teacher's pedagogical competence through the use of dynamic learning media using Dynamic Geometry Software (DGS) in the form of GeoGebra in mathematics learning in junior high schools. This PkM aims to train teachers to be able to operate or create mathematics learning media assisted by DGS, especially in learning geometry to students. By making their own, teachers can add insight and increase creativity in making learning media. The supported subjects in these community service activities were junior high school mathematics teachers in Ruteng City. As for the results obtained after the PKM activities, the teachers can operate and create mathematics learning media using DGS in the form of GeoGebra.
THE INFLUENCE OF CONCEPTUAL UNDERSTANDING PROCEDURES (CUPs) LEARNING MODELS CONCEPT OF UNDERSTANDING OF CONCEPT STUDENT MATH Emilianus Jehadus; Maximus Tamur; Silfanus Jelatu; Kristianus Viktor Pantaleon; Fransiskus Nendi; Stanislaus Sepi Defrino
Journal Of Educational Experts (JEE) Vol 3, No 2 (2020): Journal of Educational Experts (JEE)
Publisher : Kopertis Region IV Jabar and Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30740/jee.v3i2p53-59

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kemampuan memahami konsep matematika yang diajarkan siswa menggunakan model pembelajaran Conceptual Understanding Procedures (CUPs) dengan kemampuan memahami konsep matematika yang diajarkan siswa dengan menggunakan model pembelajaran langsung pada siswa kelas VIII di SMPN 2 Langke Rembong. NTT, Indonesia. Quasi Experimental Research dengan desain Posttest-Only Control Group Design melibatkan siswa kelas 358 di SMP 2 Langke Rembong, yang berjumlah 355 orang. 65 anggota sampel dipilih menggunakan random sampling. Analisis data menggunakan statistik parametrik melalui uji-t yang didahului dengan melakukan uji prasyarat analisis. Perhitungan ukuran efek dilakukan untuk melihat seberapa besar pengaruh model pembelajaran CUP terhadap pemahaman siswa tentang konsep matematika menggunakan persamaan Hedges. Sebagai hasil analisis disimpulkan bahwa kemampuan untuk memahami konsep matematika siswa yang diajarkan menggunakan model pembelajaran CUP lebih baik daripada kemampuan untuk memahami konsep matematika siswa yang diajarkan menggunakan model pembelajaran langsung, pada tingkat signifikansi 0,05. Analisis lebih lanjut memperoleh ukuran efek 0, 53 yang menunjukkan bahwa efek CUPs pada kemampuan siswa untuk memahami konsep matematika berada dalam kategori sedang. Ini berarti bahwa penerapan model CUP tidak memiliki pengaruh besar pada kemampuan pemahaman konsep matematika siswa. Fakta ini memberikan pertimbangan bagi pendidik dan peneliti untuk mempertimbangkan variabilitas yang mungkin memediasi efek CUP pada kemampuan pemahaman konsep matematika siswa. 53 menunjukkan bahwa pengaruh CUPs pada kemampuan siswa untuk memahami konsep matematika berada dalam kategori sedang. Ini berarti bahwa penerapan model CUP tidak memiliki pengaruh besar pada kemampuan pemahaman konsep matematika siswa. Fakta ini memberikan pertimbangan bagi pendidik dan peneliti untuk mempertimbangkan variabilitas yang mungkin memediasi efek CUP pada kemampuan pemahaman konsep matematika siswa. 53 menunjukkan bahwa pengaruh CUPs pada kemampuan siswa untuk memahami konsep matematika berada dalam kategori sedang. Ini berarti bahwa penerapan model CUP tidak memiliki pengaruh besar pada kemampuan pemahaman konsep matematika siswa. Fakta ini memberikan pertimbangan bagi pendidik dan peneliti untuk mempertimbangkan variabilitas yang mungkin memediasi efek CUP pada kemampuan pemahaman konsep matematika siswa.