Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Sain Peternakan Indonesia

Weight and Lenght of Digestive Organs of Super Native Chickens Fed of Amorphophallus companulatus Tuber Flour D. T. Tabun; T. N. I. Koni; T. A. Y. Foenay; M. D. S. Randu
Jurnal Sain Peternakan Indonesia Vol 16, No 3 (2021)
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/jspi.id.16.3.239-244

Abstract

The purpose of this study was to examine the use of Amorphophallus companulatus (AC) tuber flour in feed on the weight and length of the digestive organs of super-native chickens. This research was conducted for 8 weeks. The experimental design used was a completely randomized design (CRD) with 4 treatments and 5 replications (P0 = feed without AC tuber flour, P1 = feed containing 5% AC tuber flour, P2 = feed containing AC tuber flour 7.5%, and P3 = feed containing 10% AC tuber flour). The results showed that the use of AC tuber flour in the super free-range chicken feed had a very significant effect (P<0.01) on the weight and length of the small intestine and significantly (P<0.05) on pancreatic weight, but had no effect (P>0 .05) against gizzard. It was concluded that AC bulbs could be used up to 10% in super-free-range chicken feed. the use of AC tuber flour as much as 7.5% in super free-range chicken feed resulted in the highest intestinal weight, intestinal length, and pancreas weight.
Keberlanjutan Dimensi Ekonomi, Teknologi Infrastruktur, dan Hukum Kelembagaan untuk Evaluasi Pengembangan Kuda Sandelwood di Kabupaten Sumba Barat Daya M. D. S. Randu; B. Hartono
Jurnal Sain Peternakan Indonesia Vol 15, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/jspi.id.15.1.50-59

Abstract

Kuda Sandelwood merupakan sumberdaya genetik rumpun kuda lokal Indonesia yang dikembangkan dan memiliki peran strategis di Kabupaten Sumba Barat Daya. Kondisi faktual pengembangan kuda Sandelwood saat ini menunjukkan permasalahan berkaitan permintaan, pemanfaatan, dan manajemen di tingkat peternak. Kondisi tersebut apabila tidak ditangani dikhawatirkan mempengaruhi dari sisi keberlanjutan. Penelitian bertujuan menganalisis(1) indeks dan status keberlanjutan pengembangan kuda Sandelwood di Kabupaten Sumba Barat Daya berdasarkan tinjauan dimensi ekonomi, teknologi-infrastruktur, dan hukum-kelembagaan, serta(2) atribut sensitif yang mempengaruhi keberlanjutan pengembangan kuda Sandelwood di Kabupaten Sumba Barat Daya. Penelitian menggunakan metode analisis Multi Dimensional Scalling (MDS) yang disebut Rap-horse dan hasilnya dinyatakan dalam bentuk indeks maupun status keberlanjutan. Analisis Leverage dan Monte Carlo digunakan untuk mengetahui faktor sensitif yang mempengaruhi indeks dan status keberlanjutan maupun pengaruh galat dalam analisis Rap-horse. Hasil analisis menunjukkan bahwa indeks dimensi ekonomi (33,08%), teknologi-infrastruktur (39,40%), dan hukum-kelembagaan (36,28%) berada pada status kurang berkelanjutan. Dari 29 atribut yang dianalisis, 13 atribut sensitif berpengaruh terhadap peningkatan indeks maupun status keberlanjutan dengan tingkat kesalahan yang rendah pada taraf kepercayaan 95%. Untuk mengoptimalkan pengembangan kuda Sandelwood yang berkelanjutan, perlu dilakukan perbaikan menyeluruh terhadap 4 atribut dimensi ekonomi, 3 atribut dimensi teknologi-infrastruktur, dan 6 atribut dimensi hukum-kelembagaan.