Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

PANDANGAN FILOSOFIS TENTANG PERILAKU BULLYING PADA SISWA DI SEKOLAH Adena Nurasiah Siregar
PENDALAS: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas dan Pengabdian Masyarakat Vol 2 No 3 (2022): PENDALAS
Publisher : Yayasan Pendidikan Islam dan Multikultural

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (144.529 KB) | DOI: 10.47006/pendalas.v2i3.165

Abstract

Abstract: Anyone who is in the educational environment who is the spearhead of the formation of the character of this nation. Likewise, it is a homework for the government as a Stake Holder in education how to improve the world of education which is the printer of superior human resources who are the next generation of development of this country in a better direction. In this article, we will discuss the philosophical views of bullying behavior in schools. This discussion is expected to find a concrete effort to stop bullying by means of a philosophical approach, as well as how to deal with the consequences caused by this bullying case on victims who have been affected by bullying. This research uses a narrative-philosophical qualitative approach. The data in this study analyzed bullying behavior in schools. what are some of its supporting and inhibiting factors and philosophical views. The source of data in this study comes from book documents and expert scientific studies. As for the findings are; Bullying in schools has actually existed for a long time in the form of physical, verbal and psychological violence, violence that hurts someone physically such as hitting, slapping, yelling, asking for forced goods etc., causing sufferers, disabilities and even to the point of pecking. Bullying in verbal forms such as ridicule, insults, or gossiping and others, bullying in psychological forms such as bullying, ostracizing, discriminating and others. The perpetrators of this bullying are not only students who feel stronger or more senior, but in fact many are done by teachers who they do not realize that their treatment causes suffering to students. To overcome this, counseling guidance is needed. Keywords: bullying behavior at school, philosophical views Abstrak: Siapa saja yang berada di lingkungan pendidikan yang merupakan ujung tombak pembentukan karakter bangsa ini. Begitu juga merupakan pekerjaan rumah bagi pemerintah sebagai Stake Holder dalam pendidikan bagaimanakah membenahi dunia pendidikan yang merupakan pencetak sumber daya manusia unggul yang merupakan generasi penerus pembangunan negeri ini ke arah yang lebih baik. Dalam artikel pembahasan ini akan dikupas tentang pandangan filosofis perilaku bullying di sekolah. pembahasan ini nanti diharapkan akan ditemukan sebuah upaya konkrit untuk menghentikan bullying dengan cara pendekatan filosofis, serta bagaimana menangani akibat yang ditimbulkan dari kasus bullying ini terhadap korban yang sudah terkena bullying. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif berjenis naratif-filosofis. Data dalam penelitian ini menganalisis perilaku bullying di sekolah. apa saja faktor pendukung dan penghambatnya serta pandangan filosofisnya. Sumber data pada penelitian ini berasal dari dokumen dokumen buku dan kajian-kajian ilmiah pakar. Adapun temuannya adalah; Bullying di sekolah sebenarnya sudah lama ada dalam bentuk kekerasan fisik, verbal dan psikologis, kekerasan yang menyakiti seseorang secara fisik seperti memukul, menampar, menjitak, meminta paksa barang dsb, sehingga menimbulkan penderitaa, kecacatan bahkan sampai kematin. Bullying dalam bentu verbal seperti ejekan, penghinaan, atau menggosipkan dan lain-lain, bullying dalam bentuk psikologis sepeti intimidasi, mengucilkan, mendiskriminasikan dan lain-lain. Pelaku bullying ini bukan hanya siswa yang merasa lebih kuat atau lebih senior, tapi kenyataannya banyak dilakukan oleh guru–guru yang mereka tidak menyadari bahwa perlakuannya menimbulkan penderitaan bagi siswa. Untuk mengatasi ini bimbingan konseling sangat dibutuhkan. Kata kunci: Perilaku Bullying, Pandangan Filosofis
PENGARUH LATAR BELAKANG PENDIDIKAN TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN PADA SISWA KELAS 1 SEKOLAH DASAR TUNAS HARAPAN ISLAM Tiasari Siregar; Adena Nurasiah Siregar; Khairunnisa Rizka; Sartika Eka Fitri Lubis
PENDALAS: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas dan Pengabdian Masyarakat Vol 2 No 3 (2022): PENDALAS
Publisher : Yayasan Pendidikan Islam dan Multikultural

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (191.447 KB) | DOI: 10.47006/pendalas.v2i3.166

Abstract

Abstract: Education is a series of very complex processes and involves many aspects related to education which aims to change human attitudes and behavior in a civilized direction. The purpose of this study was to determine the educational background on the initial reading ability of the first graders of SD Tunas Harapan Islam. This type of research used a qualitative approach. Primary data collection techniques were carried out by observation and interviews. While the secondary data collection is done by studying literature and documentation. Data analysis techniques through data collection, data reduction, data presentation and drawing conclusions. The results of this study indicate: 1) The teacher's efforts as facilitators in improving the initial reading ability of grade 1 students at SD Tunas Harapan Islam by: (a) providing facilities in the form of learning guide books to read volumes 1-7, (b) providing motivation in the form of praise to students, (c) providing assistance in the form of recognizing letters using the blackboard, providing reading learning guide books to students, and (d) providing direction to students and parents of students. 2) The efforts of the teacher as an innovator in improving the initial reading ability of grade 1 students by: (a) providing assistance in the form of reading learning guidance to students who have problems in reading by providing special time for reading lessons conducted after school, (b) implementing strategies groups in learning, providing classical and sorogan methods in learning, (c) utilizing appropriate learning media, and (d) providing new ways of learning. Keywords: Educational Background, Beginning Reading Ability, Students, Elementary School Abstrak: Pendidikan merupakan serangkaian proses yang sangat kompleks dan melibatkan banyak aspek yang berkaitan pendidikan yang bertujuan untuk mengubah sikap dan tingkah laku manusia ke arah yang beradab. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui latar belakang pendidikan terhadap kemampuan membaca permulaan pada siswa kelas 1 SD Tunas Harapan Islam. Jenis penelitian yang digunakan menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data primerdilakukan dengan observasi dan wawancara. Sedangkan pengumpulan data sekunder dilakukan dengan studi kepustakaan dan dokumentasi. Teknik analisi data melalui pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.Hasil penelitian ini menunjukkan: 1) Peran guru sebagai fasilitator dalam meningkatkan kemampuan membaca permulaansiswa kelas 1 di SD Tunas Harapan Islam dengan cara: (a) memberikan fasilitas berupa buku panduan belajar membaca jilid 1-7, (b) memberikan motivasi berupa pujian kepada peserta didik, (c) memberikan bantuan berupa pengenalan huruf-huruf dengan menggunakan papan tulis, memberikan buku panduan belajar membaca kepada peserta didik, dan (d)memberikan arahan kepada peserta didik dan orang tua peserta didik. 2) Upaya guru sebagai inovator dalammeningkatkan kemampuan membaca permulaan siswa kelas 1 dengan cara: (a) memberikan bantuan berupa bimbingan belajar membaca kepada siswa yang mengalami masalah dalam membaca dengan memberikan waktu khusus untuk lesmembaca yang dilakukan sepulang sekolah, (b) menerapkan setrategi kelompok dalam pembelajaran, memberikanmetode klasikal dan sorogan dalam pembelajaran, (c) memanfaatkan media pembelajaran yang sesuai, dan (d) memberikan cara- cara baru dalam pembelajaran.
KONSEP INTERNALISASI NILAI NASIONALISME DALAM KEHIDUPAN DI SEKOLAH Adena Nurasiah Siregar
At-Tazakki: Jurnal Kajian Ilmu Pendidikan Islam dan Humaniora Vol 7, No 1 (2023): AT-TAZAKKI: Jurnal Kajian Ilmu Pendidikan Islam dan Humaniora
Publisher : Program Studi Pendidikan Islam Pascasarjana UIN Sumatera Utara Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47006/attazakki.v7i1.15326

Abstract

Abtrak: Internalisasi nilai nasionalisme merupakan hal yang penting dalam membentuk karakter siswa di sekolah. Nilai nasionalisme adalah sikap dan karakter yang mencintai, menghargai, dan memperjuangkan bangsa dan negara Indonesia. Sekolah memainkan peran penting dalam menginternalisasi nilai-nilai kebangsaan pada siswa, dengan tujuan membentuk generasi penerus yang memiliki rasa cinta tanah air yang kuat, dan siap memperjuangkan kepentingan negara Indonesia. Pendidikan sejarah Indonesia, upacara bendera, dan kegiatan ekstrakurikuler adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menginternalisasi nilai nasionalisme pada siswa di sekolah. Melalui cara-cara tersebut, siswa dapat dilatih untuk memiliki karakter yang disiplin, bertanggung jawab, dan berkepribadian yang baik, serta merasa bangga menjadi warga negara Indonesia.
KONSEP INTERNALISASI NILAI NASIONALISME DALAM KEHIDUPAN DI SEKOLAH Adena Nurasiah Siregar
At-Tazakki: Jurnal Kajian Ilmu Pendidikan Islam dan Humaniora Vol 7, No 1 (2023): AT-TAZAKKI: Jurnal Kajian Ilmu Pendidikan Islam dan Humaniora
Publisher : Program Studi Pendidikan Islam Pascasarjana UIN Sumatera Utara Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47006/attazakki.v7i1.15326

Abstract

Abtrak: Internalisasi nilai nasionalisme merupakan hal yang penting dalam membentuk karakter siswa di sekolah. Nilai nasionalisme adalah sikap dan karakter yang mencintai, menghargai, dan memperjuangkan bangsa dan negara Indonesia. Sekolah memainkan peran penting dalam menginternalisasi nilai-nilai kebangsaan pada siswa, dengan tujuan membentuk generasi penerus yang memiliki rasa cinta tanah air yang kuat, dan siap memperjuangkan kepentingan negara Indonesia. Pendidikan sejarah Indonesia, upacara bendera, dan kegiatan ekstrakurikuler adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menginternalisasi nilai nasionalisme pada siswa di sekolah. Melalui cara-cara tersebut, siswa dapat dilatih untuk memiliki karakter yang disiplin, bertanggung jawab, dan berkepribadian yang baik, serta merasa bangga menjadi warga negara Indonesia.
MENGGALI POTENSI KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR SWASTA SABILINA Adena Nurasiah Siregar
PENDALAS: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas dan Pengabdian Masyarakat Vol 3 No 1 (2023): PENDALAS
Publisher : Yayasan Pendidikan Islam dan Multikultural

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47006/pendalas.v3i1.235

Abstract

Abstrak: Seorang pemimpin sebagai sosok yang menoleh karena itu acuan pada keberhasilan suatu organisasi, sosok pemimpin yang akan menoleh karena itukan organisasi itu mampu mencapai suatu tujuan, karena peran sebagaipemimpin sangat dibutuhkan pada mengatur, mengarahkan dan memberikan bimbingan strategi atau kebijakan padaorganisasi. Pada penelitian yang dilakukan ini menggunakan pendekatan kualitatif. Adapun metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research). Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Karakteristik pemimpin yang efektif mampu mempengaruhi bukan memberikan paksaan kepada anggotanya begitu jugakepala sekolah, kepala sekolah yang baik mampu merangkul peserta didiknya, memberikan dorongan, semangat, danmemfasilitasi aktivitas produktif peserta didik pada belajar dan mengambangkan diri sehingga peserta didik mampu meningkatkan kemandirian belajarnya. 2) Standar pengukuran mutu pada pendidikan merupakan berupa input, proses, output dan outcome, input disini merupakan dorongan pada diri organisasi tersebut, merupakan salah satunya merupakan kepala sekolah, 3) Potensi kepala sekolah yang efektif salah satunya merupakan kepribadian yang baik darikepala sekolah kepala sekolah harus mampu mempengaruhi, merangkul, memberi kemandirian, serta pengarahan yangbaik kepada seluruh peserta didik sehingga kemandirian belajar peserta didik mampu meningkat. Kemandirian belajarpeserta didik yang mampu menciptakan peserta didik yang berkualitas, berpengetahuan luas, serta berpendidikan. Kata Kunci: Kepemimpinan, Kepala Sekolah, Kemandirian Belajar, Peserta Didik Abstract: A leader is a figure who looks up because it is a reference to the success of an organization, a figure of a leader who will look up because that organization is able to achieve a goal, because the role of a leader is very much needed in managing, directing and providing strategic or policy guidance to the organization. This research used a qualitative approach. The research method used in this research is field research. The results of the study show that: 1) The characteristics of an effective leader are able to influence not coerce their members as well as school principals, good school principals are able to embrace their students, provide encouragement, enthusiasm, and facilitate students' productive activities in learning and developing themselves so that participants students are able to increase the independence of learning. 2) Quality measurement standards in education are in the form of input, process, output and outcome, the input here is encouragement to the organization itself, one of which is the school principal, 3) The potential for an effective school principal is one of the good personalities of the principal Schools must be able to influence, embrace, provide independence, and good direction to all students so that students' learning independence can increase. Learning independence of students who are able to create quality, knowledgeable, and educated students. Keywords: Leadership, Principal, Independent Learning, Students
Pengembangan Media Pembelajaran Berbentuk Komik pada Pembelajaran Matematika Materi Pecahan Kelas V Sekolah Dasar Adena Nurasiah Siregar
Al Yazidiy : Jurnal Sosial Humaniora dan Pendidikan Vol. 5 No. 1 (2023): Mei : Al Yazidiy : Jurnal Sosial Humaniora dan Pendidikan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Syariah Nurul Qarnain Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (536.256 KB) | DOI: 10.55606/ay.v5i1.295

Abstract

Many students consider math lessons trivial and not exciting, because, some teachers still use learning media that are not interactive and seem conventional such as blackboards. This makes students bored, passive and difficult to learn, especially learning fractions. Thus, this study intends to create a good fraction math learning media such as comics and in line with student development. This study uses the Research & Development (R&D) method with the ADDIE model. The target of this study was grade V students. The data collection technique uses observation and questionnaire. In line with the results of the validity of media experts can achieve 88%, in line with the responses of teachers and students can achieve 85%. Thus, the resulting product gets a decent achievement worthy of use for learning media mathematics grade V elementary school and effective use.
Permainan Marlumbung Sebagai Media Penanaman Karakter Anak Usia Sekolah Dasar Adena Nurasiah Siregar; Daulat Saragi; Yakobus Ndona
Jurnal Generasi Ceria Indonesia Vol. 1 No. 2 (2023): Artikel Riset Nopember 2023
Publisher : Information Technology and Science (ITScience)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47709/geci.v1i2.3134

Abstract

Latar belakang: Pada dasarnya, permainan merupakan bagian integral dari dunia anak-anak karena memungkinkan mereka menemukan kepuasan pribadi. Salah satu jenis aktivitas fisik yang dapat menunjang tumbuh kembang anak adalah bermain digital. Meski demikian, bermain bukan lagi aktivitas fisik yang mendorong tumbuh kembang anak seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Permainan yang dimainkan antara lain permainan. Permainan digital tidak sama dengan permainan tradisional di masa lalu. Permainan tradisional adalah permainan yang dimainkan oleh anak kecil dan berkembang serta tumbuh di masyarakat Metode penelitian: Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif yang dilakukan di SD Swasta Sabilina. Hasil penelitian: Melalui media permainan rakyat marlumbung menonjolkan kekhasan dan keberagaman masyarakat Indonesia.  Melalui media ini berbagai karakter juga ditanamkan dalam diri setiap orang, khususnya para pelajar. Marlumbung adalah alat media hebat yang dapat digunakan dalam lingkungan pendidikan.Permainan marlumbung membantu peserta didik mengembangkan keterampilan kognitif, kesabaran, dan rasa hormat satu sama lain. Permainan tradisional marlumbung ini dapat membantu anak-anak belajar mengenal angka dengan cepat dan mengembangkan keterampilan berhitungnya. Ketika anak-anak menggunakan permainan untuk pengembangan, keterampilan mereka akan meningkat lebih cepat. Kesimpulan: Melalui media permainan rakyat marlumbung dapat menonjolkan kekhasan dan keberagaman masyarakat Indonesia.  Melalui media ini berbagai karakter juga ditanamkan dalam diri setiap orang, khususnya para pelajar. Marlumbung adalah alat media hebat yang dapat digunakan dalam lingkungan pendidikan. Permainan marlumbung membantu peserta didik mengembangkan keterampilan kognitif, kesabaran, dan rasa hormat satu sama lain   Kata kunci: permainan tradisional, karakter anak usia sekolah dasar, marlumbung
Pendidikan Politik Sebagai Wujud Peningkatan Partisipasi dan Kesadaran Kaum Milenial dalam Pemilu Serentak 2024 Adena Nurasiah Siregar
Jurnal Generasi Ceria Indonesia Vol. 1 No. 2 (2023): Artikel Riset Nopember 2023
Publisher : Information Technology and Science (ITScience)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47709/geci.v1i2.3180

Abstract

Latar belakang: Salah satu kelompok pemilih dalam pemilu adalah kaum milenia, selaras data dari KPU memaparkan kebanyakan pemilih dalam pemilu serentak 2024 adalah kaum milenial dengan capaian 35,75% dari DPT nasional atau sekitar 86.822.389 juta dari 219.807.222 juta pemilih membuat sara mereka sangat dibutuhkan dan berpengaruh sangat signifikan akan hasil pemilu. Pengetahuan dan pemahaman politik merupakan bagan krusial bagi generasi milenial guna memahami hak dan kewajiban mereka dalam pemilu serentak 2024  bagi bangsa dan negara serta menambah wawasan dan kesadasaran mereka akan menyongsong  serta memakai hak pilih dalam pemilu serentak 2024. Metode penelitian: Kajian merupakan kajian kualitatif dengan memakai studi kepustakaan dan lapangan yang dilaksanakan di SMA Swasta Cahaya Medan dengan memakai metode studi lapangan atau pelaksanaan berupa penyuluhan/sosialisasi berwujud edukasi dalam diskusi. Hasil penelitian: masih banyak pemilih milenial yang belum begitu paham akan partisipasi dalam politik serta belum begitu mengetahui akan proses pemilu serentak 2024. Namun dengan dilakukannya pendidikan politik bisa membantu siswa dalam memahami akan krusialnya hak mereka dalam menyongsong dan menyukseskan pemilu serentak 2024. Tampak bahwa siswa begitu semangat dan berantusias dalam mendengarkan mengenai pemilu serentak 2024 ini sehinggga tingkat kesadaran dan partisipasi politiknya siswa juga meningkat. Kesimpulan: Hasil dari kajian ini sangat bermanfaat bagi kaum milenial dalam menyongsong dan menyukseskan pemilu serentak 2024 dan turut andil dalam melaksanakan hak dan kewajibannya  dalam melaksanakan  pemilu serentak 2024 yang akan datang agar tidak termasuk dalam golput.