Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : WALISONGO

MEMBACA GERAKAN ISLAM RADIKAL DAN DERADIKALISASI GERAKAN ISLAM Ahyar, Muzayyin Ahyar
WALISONGO Vol 23, No 1 (2015): "PENDIDIKAN DAN DERADIKALISASI AGAMA"
Publisher : LP2M UIN Walisongo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study focussed on many radical Islamic movements in Solo as the objects ofresearch, especially the islamic movements oftenly called as Tim Hisbah. Applyingthe approach of political sociology, this research will capture that phenomenons ofreligious radicalism are not merely problem of religious ideology, but also sociopoliticalproblem. Frammed by the social theories such as the theory of identityand social movements, included political opportunity structure, framing process,and the mobilizing structure this study showed that radicalism is an effort toestablish identity by utilizing mass network (Muslim), mobilization, framingprocess, and advantaging political opportunities (democratic nature). In additionto relate to religious de-radicalization in Indonesia, this research argued thatIslamic radicalism is not only a religious phenomenon that must be solved solelyby de-radicalization of Islamic thought and ideology, but also a phenomenon thatcan be discussed by other sciences such as social, political and economic sciences.***Penelitian ini mengangkat gerakan Islam di Solo sebagai objek kajian, khususnyapada gerakan yang sering disebut Tim Hisbah. Dengan menggunakan pendekatansosiologi politik, penelitian ini berusaha menangkap fenomena radikalisme agamabukan sepenuhnya gejala ideologi keagamaan, namun juga sebagai gejala sosialpolitik.Penelitian ini akan dipandu oleh teori-teori sosial seperti teori identitasdan gerakan sosial meliputi kesempatan politik (political opportunity structure),struktur pembingkaian (framing process), dan struktur mobilisasi (mobilizingstructure). Temuan dari penelitian ini menggambarkan bahwa radikalisme adalahsebuah upaya membentuk identitas dengan menggunakan jejaring massa (Islam),dan memanfaatkan peluang politik (alam demokratis), mobilisasi dan prosespembingkaian. Dalam kaitannya dengan deradikalisasi, penelitian ini juga membahasbahwa radikalisme bukan hanya fenomena keagamaan, yang mana permasalahannyaharus dipecahkan dengan deradikalisasi pemikiran dan ideologiIslam. Ia juga fenomena yang dapat dikaji melalui ilmu-ilmu lainnya seperti ilmusosial, politik dan bahkan ekonomi.