Dewi Rosiana
Magister Profesi Psikologi Fakultas Psikologi Universitas Islam Bandung

Published : 13 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

The Effect of Sanctions on Cooperative Behavior: A Study on Medium Trust Individuals in the Context of Corruption Dewi Rosiana; Achmad Djunaidi; Indun Lestari Setyono; Wilis Srisayekti
ANIMA Indonesian Psychological Journal Vol. 34 No. 1 (2018): ANIMA Indonesian Psychological Journal (Vol. 34, No. 1, 2018)
Publisher : Laboratory of General Psychology, Faculty of Psychology, Universitas Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (311.166 KB) | DOI: 10.24123/aipj.v34i1.2023

Abstract

This study aims to describe the effect of sanctions (individual sanctions, collective sanctions, and absence of sanctions) on cooperative behavior of individuals with medium trust in the context of corruption. Both collective sanctions and individual sanctions, are systemic, which means sanctioning behavior is exercised not by each individual but by the system. Cooperative behavior in this context means choosing to obey rules, to reject acts of corruption and to prioritize public interests rather than the personal interests. Conversely, corruption is an uncooperative behavior to the rules, and ignores the public interest and prioritizes personal interests. Research subjects were 62 students. The Chi-Square Analysis was used to see the association between the variables and the logistic regression model was applied to describe the structure of this association. Individual sanction is recommended as punishment to medium trust individuals to promote cooperative behavior in the context of corruption. The results showed that individuals with medium trust had more cooperative behavior.
Mengatasi Konflik Peran Sebagai Karyawan dan Ibu Rumah Tangga Pada Tenaga Kerja Wanita di Indonesia Dewi Rosiana
MIMBAR (Jurnal Sosial dan Pembangunan) Volume 23, No. 2, Tahun 2007 (Terakreditasi)
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (290.648 KB) | DOI: 10.29313/mimbar.v23i2.245

Abstract

Kesulitan ekonomi merupakan salah satu faktor penarik yang membuat ibu rumah tangga dari tingkat ekonomi lemah untuk bekerja. Dengan bekerja wanita dapat membantu memenuhi kebutuhan keluarga, bahkan ada kondisi dimana wanita bekerja karena ia merupakan satu-satunya sumber penghasilan rumah tangga. Dalam menjalankan peran ganda sebagai karyawan dan ibu rumah tangga ini, wanita seringkali mengalami konflik peran yang berakibat mengganggu pekerjaan maupun rumah tangganya. Konflik peran yang dirasakan dipengaruhi oleh faktor dalam diri dan luar diri wanita. Di luar diri wanita terdapat perusahaan tempat wanita bekerja dan pemerintah yang memiliki kebijakan dan undang-undang yang berperan penting dalam memperingan maupun memperberat kadar konflik peran yang dirasakan. Friendly-family policy dan friendly-family organizational culture yang dibangun oleh perusahaan dan didukung oleh pemerintah selayaknya dapat berfungsi sebagai social support untuk memperingan kadar konflik peran yang dirasakan oleh tenaga kerja wanita.
Flow Mahasiswa dalam Pembelajaran Daring Menggunakan Metode Belajar Group Investigation Prasetyo Adi Nugroho; Dewi Rosiana; Stephani Raihana Hamdan
Sukma: Jurnal Pendidikan Vol 6, No 1 (2022)
Publisher : Yayasan Sukma Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32533/06104.2022

Abstract

Online learning during the Covid-19 pandemic is an alternative solution to keep the learning process running, including in universities. This study aims to find out what learning methods with group investigation (GI) methods are, which can improve the quality of the online learning experience and generate flow. This study uses a quantitative approach with an experimental design, namely between participant posttest only control group design. This study compares the effect of using two variants of the Group Investigation method on the flow experience felt by students when learning online. Participants in this study amounted to 27 people (96.3% women). The mean age of the participants was 21.4 years with a standard deviation of 1.12. The results showed that the use of two variants of the Group Investigation method gave the effect of flow with values that tended to be the same. The implication is that the two variants of the Group Investigation method can be used in online learning because they significantly produce student flow experiences in online learning.Pembelajaran daring selama Pandemi Covid-19 menjadi alternatif solusi yang dilakukan agar proses pembelajaran tetap berjalan, termasuk di perguruan tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui metode pembelajaran dengan metode group investigation (GI) seperti apa, yang dapat meningkatkan kualitas pengalaman belajar daring dan menghasilkan flow. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain eksperimental, yaitu between participant posttest only control group design. Penelitian ini membandingkan pengaruh penggunaan dua varian metode Group Investigation terhadap pengalaman flow yang dirasakan mahasiswa saat pembelajaran daring. Partisipan pada penelitian ini berjumlah 27 orang (96, 3 % perempuan). Rerata usia partisipan yaitu 21,4 tahun dengan standar deviasi sebesar 1,12. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan dua varian metode Group Investigation memberikan pengaruh flow dengan nilai yang cenderung sama besarnya. Implikasinya, kedua varian metode Group Investigation dapat digunakan dalam pembelajaran daring karena secara signifikan menghasilkan pengalaman flow mahasiswa dalam pembelajaran daring. 
Metode Belajar yang dapat Meningkatkan Flow Mahasiswa dalam Pembelajaran Daring Aditya Aryo Nur Kusumo; Dewi Rosiana; Stephani Raihana Hamdan
Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial dan Budaya Vol 8 No 1 (2022): Ideas: Pendidikan, Sosial, dan Budaya (Februari)
Publisher : Ideas Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32884/ideas.v8i1.573

Abstract

Banyak aspek yang terpengaruh dengan adanya penyebaran covid-19 ini, salah satunya adalah pendidikan. Kemendikbud memberikan instruksi kepada perguruan tinggi untuk menyelenggarakan pembelajaran jarak jauh. Metode belajar ini diharapkan diharapkan akan meningkatkan flow in e-learning dari mahasiswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan flow in e-learning antara metode belajar ceramah dan metode belajar ceramah plus diskusi dan tugas. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen, desain posttest-only control group design, dengan treatment metode belajar. Metode pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling dengan melibatkan 41 mahasiswa yang dibagi ke dalam dua kelompok. Berdasarkan hasil perhitungan uji statistik, nilai Asymp. Sig 0,014 < α 0,05, maka H1 diterima atau H0 ditolak. Dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan flow in e-learning pada kelompok yang mendapatkan perlakuan metode belajar ceramah plus diskusi dan tugas dibandingkan dengan kelompok yang mendapatkan perlakuan metode belajar ceramah. Many aspects are affected by the spread of COVID-19, one of which is education. The Ministry of Education and Culture provides instructions for universities to conduct distance learning or online learning. Students complained about the online learning method being used. By using the right learning method is expected to increase the flow in e-learning from students. Therefore, this study aims to determine whether there are differences in flow in e-learning between the lecture learning method and the lecture learning method plus discussions & assignments. This research uses experimental method, posttest-only control group design, with learning method treatment. The sampling method used purposive sampling technique involving 41 students who were divided into two groups. Based on the results of statistical test calculations, the Asymp value. Sig 0.014 < 0.05, then H1 is accepted or H0 is rejected. So, it can be concluded that there is a difference in flow in e-learning in the group receiving the lecture learning method plus discussion and assignment treatment compared to the group receiving the lecture learning method treatment.
Pengaruh Academic Self-Efficacy terhadap Academic Burnout pada Mahasiswa di Masa Pandemi Covid-19 Adinda Tiaranissa; Dewi Rosiana
Bandung Conference Series: Psychology Science Vol. 2 No. 2 (2022): Bandung Conference Series: Psychology Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (340.939 KB) | DOI: 10.29313/bcsps.v2i3.3034

Abstract

Abstract. The Covid-19 pandemic has had a wide impact, one of which is in the education field. The presence of the Covid-19 pandemic has made the learning process turn into an online learning method that requires students to study at their homes. This online learning method shows a different impact compare to the learning method carried out before the pandemic. During the pandemic, the online learning process has an impact on student difficulties where students show a decrease in motivation, feel cynical, physically and emotionally exhausted due to the demands of learning with higher intensity during the online learning period. This phenomenon is known as academic burnout. Academic self-efficacy is one of the predictor factors that can affect academic burnout in students. Academic self-efficacy is students' beliefs about their capabilities to complete academic tasks (Zajacova et al., 2005). This study was conducted to see whether there is an influence of academic self-efficacy on academic burnout in Bandung City students during the COVID-19 pandemic. This research is a quantitative study using a causal method followed by 400 respondents from Bandung City students. The measuring instrument in this study used the Academic Self Efficacy Scale from Zajacova et al. (2005), and the Maslach Burnout Inventory-Student survey (MBI – SS) compiled by Schaufeli (2002). The results of this study indicate that there is a significant effect on academic self-efficacy on academic burnout of Bandung City students during the COVID-19 pandemic 10,7% (R2 = 0.107; Sig. 0.00). Abstrak. Pandemi Covid-19 memiliki dampak yang luas secara sosial salah satunya pada ranah Pendidikan. Adanya pandemi Covid-19 membuat proses pembelajaran berubah menjadi pembelajaran daring yang mengharuskan mahasiswa belajar dirumah masing-masing. Selama pandemi, proses pembelajaran yang dilakukan secara daring berdampak terhadap kesulitan mahasiswa dimana mahasiswa menunjukan adanya penurunan motivasi, merasa sinis, kelelahan secara fisik dan emosional dikarenakan oleh tuntutan belajar dengan intensitas yang lebih tinggi di masa pembelajaran daring. Fenomena ini dikenal dengan academic burnout. Academic self-efficacy merupakan salah satu faktor prediktor yang dapat mempengaruhi academic burnout pada mahasiswa. Academic self-efficacy merupakan kepercayaan diri mahasiswa pada kemampuan mereka untuk melaksanakan tugas akademik (Zajacova et al., 2005). Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk melihat apakah terdapat pengaruh academic self-efficacy terhadap academic burnout pada mahasiswa Kota Bandung di masa pandemi covid-19. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif menggunakan metode kausal yang diikuti oleh 400 responden mahasiswa Kota Bandung. Alat ukur pada penelitian ini menggunakan Academic Self Efficacy Scale dari Zajacova et al. (2005), dan Maslach Burnout Inventory- Student survey (MBI – SS) yang disusun oleh Schaufeli (2002). Hasil penelitian ini menunjukan terdapat pengaruh signifikan pada academic self-efficacy terhadap academic burnout mahasiswa Kota Bandung di masa pandemi covid-19 sebesar 10,7% (R2 = 0,107; Sig. 0,00).
Pengaruh Academic Self-Efficacy terhadap Academic Burnout pada Mahasiswa Kedokteran Kania Nurul Aida; Dewi Rosiana
Bandung Conference Series: Psychology Science Vol. 2 No. 2 (2022): Bandung Conference Series: Psychology Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (171.589 KB) | DOI: 10.29313/bcsps.v2i3.3059

Abstract

Abstract. During the pandemic, an increase in burnout rates was found mostly in professional services such as health workers and hospital staff. However, it has now been found that burnout occurs in undergraduate medical students. This study aims to determine the level of academic self-efficacy and academic burnout, as well as to see how much influence academic self-efficacy has on academic burnout in medical students in Bandung City during the pandemic. The theory used is the concept of academic self-efficacy theory from Zajacova (2005) and Maslach's (2002) theory to explain the concept of academic burnout. This study uses a non-experimental quantitative approach with a causal research design to explain the influence of academic self-efficacy variables on academic burnout. The measuring instrument used is the Academic Self-Efficacy Scale compiled by Zajacova, et al (2005) and the Maslach Burnout Inventory-Student Survey (MBI-SS) compiled by Schaufeli, et al (2002) which has been adapted into Indonesian. Participants in this study were 294 medical students from 3 universities in the city of Bandung who filled out online questionnaires. The results of this study indicate that there is an influence of academic self-efficacy on academic burnout for medical students in Bandung City by 56.2%. Abstrak. Selama pandemi, adanya peningkatan tingkat burnout yang sebagaian besar ditemukan pada layanan profesi seperti tenaga kesehatan dan staf rumah sakit. Namun, kini telah ditemukan bahwa burnout terjadi sejak dini yaitu selama proses pendidikan kedokteran atau mahasiswa sarjana kedokteran. Penelitian ini bertujuan. untuk mengetahui tingkat academic self-efficacy dan academic burnout, serta melihat seberapa besar pengaruh academic self-efficacy terhadap academic burnout pada mahasiswa kedokteran di Kota Bandung selama masa pandemi. Teori yang digunakan adalah konsep teori academic self-efficacy dari Zajacova (2005) dan teori Maslach (2002) untuk menjelaskan konsep academic burnout. Penelitian ini menggunakan pendekatan. kuantitatif non eksperimental, dengan desain penelitian kausalitas untuk menjelaskan besar pengaruh variabel academic self-efficacy terhadap academic burnout. Alat ukur yang digunakan adalah Academic Self-Efficacy Scale yang disusun oleh Zajacova, et al (2005) dan Maslach Burnout Inventory-Student Survey (MBI-SS) disusun oleh Schaufeli, et al (2002) yang sudah diadaptasi ke dalam bahasa Indonesia. Partisipan dalam penelitian ini sebanyak 294 responden yang merupakan mahasiswa kedokteran dari 3 perguruan tinggi di Kota Bandung yang mengisi kuesioner secara online. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat pengaruh academic self-efficacy terhadap academic burnout pada mahasiswa kedokteran di Kota Bandung sebesar 56,2%.
Pengaruh Konsep Diri terhadap Kematangan Karir Siswa Kelas 12 SMK Negeri di Kabupaten Bandung Tazkia Diva Sastradireja; Dewi Rosiana
Bandung Conference Series: Psychology Science Vol. 2 No. 2 (2022): Bandung Conference Series: Psychology Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (179.426 KB) | DOI: 10.29313/bcsps.v2i3.3098

Abstract

Abstract. Vocational High School is an educational institution that prepares students to compete when entering the world of work after graduation. However, based on data on the open unemployment rate according to the Badan Pusat Statistik (2022), the unemployment rate in Indonesia is dominated by vocational high school graduates. The unemployment rate is related to an individual's career maturity, because at a certain individual age effectively completes and copes with tasks related to their career development (Super, 1980). Because it describes the individual through what is obtained from interaction with the environment, the self-concept is one of the predictive elements that can affect career maturity (Calhoun et al., 1995). Based on this background, the Researcher wanted to find out the influence of self-concept on the career maturity of 12th grade Vocational High School students. This study used a simple random sampling technique with 420 students as sample. The self-concept measurement tool is a development that has been adapted by Almaida et al. (2019) with a reliability value of 0.691, and a career maturity measurement tool has been adapted by Masmuhazir (2017) with a reliability value of 0.891. Data analysis using simple linear regression resulted in a positive and significant effect, with a regression coefficient value of 0.535 and a significance of 0.000 (p < 0.05). The value of the coefficient of determination (R2) in this study is 0.370. This means that self-concept contributes 37% to career maturity, while 67% is influenced by other factors not disclosed in this study. Abstrak. Sekolah Menengah Kejuruan merupakan lembaga pendidikan yang menyiapkan siswanya dapat bersaing saat memasuki dunia kerja setelah lulus. Namun, berdasarkan data tingkat pengangguran terbuka menurut Badan Pusat Statistik (2022), angka pengangguran di Indonesia didominasi oleh lulusan Sekolah Menengah Kejuruan. Tingkat pengangguran berkaitan dengan kematangan karir individu, karena pada usia tertentu secara efektif menyelesaikan dan mengatasi tugas-tugas yang berkaitan dengan perkembangan karirnya (Super, 1980). Karena menggambarkan individu melalui yang diperoleh dari interaksi dengan lingkungan, maka konsep diri ialah salah satu elemen prediktif yang dapat mempengaruhi kematangan karir (Calhoun et al., 1995). Berdasarkan latar belakang tersebut, Peneliti ingin mencari tahu bagaimana pengaruh konsep diri terhadap kematangan karir siswa kelas 12 Sekolah Menengah Kejuruan. Penelitian ini menggunakan teknik simple random sampling dengan sejumlah 420 siswa. Alat ukur konsep diri merupakan pengembangan yang sudah diadaptasi oleh Almaida et al. (2019) dengan nilai reliabilitasnya 0.691, serta alat ukur kematangan karir sudah diadaptasi oleh Masmuhazir (2017) dengan nilai reliabilitasnya 0.891. Analisis data menggunakan regresi linear sederhana menghasilkan pengaruh positif dan signifikan, dengan nilai koefisien regresi sebesar 0.535 dan signifikansi 0.000 (p < 0.05). Nilai koefisien determinasi (R2) dalam penelitian ini sebesar 0.370. Artinya, konsep diri memberikan kontribusi sebesar 37% terhadap kematangan karir, sedangkan 67% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diungkapkan di dalam penelitian ini.
Toleransi Beragama Mahasiswa Muslim Alifa Nedya Utari; Dewi Rosiana
Bandung Conference Series: Psychology Science Vol. 2 No. 2 (2022): Bandung Conference Series: Psychology Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (179.401 KB) | DOI: 10.29313/bcsps.v2i3.3106

Abstract

Abstract. Men and women have different views on how to deal with life's problems. Men use logic while women use feelings more. This certainly has an impact on religious tolerance. Based on what we know, there are 6 religions legally recognized by the state, namely: Islam, Christianity, Catholicism, Hinduism, Buddhism, and Confucianism. With the diversity of religions in Indonesia, religious tolerance is an important component to maintain social security. Religious differences should not be a driving factor for dropping and degrading one religion and another. The purpose of this study was to determine the effect of gender demographic factors on religious tolerance in students in the city of Bandung. The method used in this research is causality. Participants in this study amounted to 207 active students in the city of Bandung. The measuring instrument used in this study is the Religious Tolerance Measurement from Witenberg (2015). The results of this study indicate that there is an influence of 3.5% between gender and religious tolerance. Abstrak. Laki-laki dan perempuan memiliki pandangan yang berbeda tentang cara menghadapi masalah hidup. Laki-laki menggunakan logika sedangkan perempuan lebih menggunakan perasaan. Hal ini tentu berdampak pada toleransi beragama. Berdasarkan yang kita ketahui, ada 6 agama yang diakui oleh negara secara legal, yaitu: Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu. Dengan beragamnya agama yang ada di Indonesia maka, toleransi beragama menjadi salah satu komponen penting untuk menjaga keamanan sosial. Perbedaan agama seharusnya tidak menjadi faktor pendorong menjatuhkan dan merendahkan antara agama yang satu dan yang lainnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh faktor demografi gender terhadap toleransi beragama pada mahasiswa di Kota Bandung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kausalitas. Partisipan dalam penelitian ini berjumlah 207 mahasiswa aktif di Kota Bandung. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah Religious Tolerance Measurement dari Witenberg (2015). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh sebesar 3,5% antara gender dan toleransi beragama.
Hubungan antara Insomnia dengan Konsentrasi Belajar pada Mahasiswa Program Studi Ilmu Kedokteran Annisa Nurul Syafitri Salam; Dewi Rosiana
Bandung Conference Series: Psychology Science Vol. 2 No. 2 (2022): Bandung Conference Series: Psychology Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (363.47 KB) | DOI: 10.29313/bcsps.v2i3.3121

Abstract

Abstract. Insomnia is a sleep disorder characterized by difficulty initiating sleep, finding it difficult to maintain sleep, or feeling dissatisfied with sleep. Symptoms due to insomnia that will be experienced for example feeling sleepy during the day, which can cause decreased learning concentration and disrupted daily activities. Concentration of learning is to focus a mind on a subject to the exclusion of all matters that have nothing to do with the lesson. Based on this phenomenon, the problems in this study are formulated as follows: (1) What is the picture of insomnia in medical science students in Bandung? (2) What is the picture of the concentration of learning in medical science students in Bandung City? (3) Is there a relationship between insomnia and learning concentration in medical science students in Bandung City?. Researchers use the method of correlational analysis techniques using a quantitative approach. The population selected in this study were students of the Bandung City medical science study program, amounting to 1,896 students. With the sampling technique, namely Qouta Sampling, the number of research samples obtained was 330 students. The data collection technique used in this study was a questionnaire. The data analysis technique used in this research is descriptive analysis technique. The results of this study are: There is a negative relationship between insomnia and learning concentration in students of medical science study program in Bandung City, and is included in the weak category of -.132. Abstrak. Insomnia adalah salah satu gangguan tidur yang ditandai dengan kesulitan untuk memulai tidur, merasa sulit untuk mempertahankan tidur, atau tidur yang terasa tidak puas. Gejala akibat insomnia yang akan dialami misalnya merasa ngantuk di siang hari, yang dapat menyebabkan konsentrasi belajar menurun dan aktivitas sehari-hari yang terganggu. Konsentrasi belajar adalah memusatkan sebuah pikiran pada sebuah mata pelajaran dengan mengesampingkan seluruh perihal yang tidak memiliki kaitan dengan pelajaran. Berdasarkan fenomena tersebut, maka permasalahan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: (1) Bagaimana gambaran insomnia pada Mahasiswa program studi ilmu kedokteran Kota Bandung? (2) Bagaimana gambaran konsentrasi belajar pada Mahasiswa program studi ilmu kedokteran Kota Bandung? (3) Apakah ada hubungan antara insomnia dengan konsentrasi belajar pada Mahasiswa program studi ilmu kedokteran Kota Bandung?. Peneliti menggunakan metode teknik analisis korelasional dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Populasi yang dipilih dalam penelitian ini adalah Mahasiswa program studi ilmu kedokteran Kota Bandung yang berjumlah 1.896 Mahasiswa. Dengan teknik pengambilan sampel yaitu Qouta Sampling diperoleh jumlah sampel penelitian sebanyak 330 Mahasiswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Adapun teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis deskriptif. Hasil dari penelitian ini adalah: Terdapat hubungan negatif antara insomnia dengan konsentrasi belajar pada Mahasiswa program studi ilmu kedokteran Kota Bandung, serta termasuk kategori lemah sebesar -.132.
Hubungan antara Penalaran Moral dengan Kecurangan Akademik pada Mahasiswa di Kota Bandung Yoery Sukmana Dewi; Dewi Rosiana
Bandung Conference Series: Psychology Science Vol. 2 No. 2 (2022): Bandung Conference Series: Psychology Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (272.587 KB) | DOI: 10.29313/bcsps.v2i3.3132

Abstract

Abstract. Academic dishonesty committed while a student has the potential to have a negative impact on the student's behavior in the future while he is working. The purpose of this study was to determine the relationship between moral reasoning and academic cheating on students in the city of Bandung. The research design used is a quantitative correlational design approach. The number of participants was 102 students with an average age of 21 years, with an SD of .88, and consisted of 6% male and 94% female in Bandung, which was obtained by convenience sampling technique. The researcher used the Academic Dishonesty Scale (ADS) measuring instrument, and structured interviews on moral reasoning. The results showed that the .r value between moral reasoning and academic cheating was -.231. These results indicate that there is a negative relationship between moral reasoning and academic cheating, meaning that the lower the student's moral reasoning, the higher the academic cheating committed by students. Suggestions are given to the university parties to improve moral reasoning and reduce the level of academic cheating. Abstrak. Kecurangan akademik yang dilakukan saat menjadi mahasiswa berpotensi berdampak negatif pada perilaku mahasiswa tersebut di masa depan saat dia bekerja. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara penalaran moral dengan kecurangan akademik pada Mahasiswa di Kota Bandung. Desain penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif desain korelasional. Jumlah partisipan sebanyak 102 mahasiswa dengan rata-rata usia 21 tahun, dengan SD sebesar .88, dan terdiri dari 6% laki-laki, dan 94% perempuan di Kota Bandung, yang diperoleh dengan teknik convinience sampling. Peneliti menggunakan alat ukur Academic Dishonesty Scale (ADS), dan wawancara terstruktur mengenai penalaran moral. Hasil penelitian menunjukan nilai korelasi antara penalaran moral dengan kecurangan akademik sebesar r -.231. Hasil ini menunjukkan terdapat hubungan negatif antara penalaran moral dengan kecurangan akademik, artinya semakin rendah penalaran moral mahasiswa maka semakin tinggi kecurangan akademik yang dilakukan mahasiswa. Saran diberikan kepada pihak kemahasiswaan universitas guna meningkatkan penalaran moral dan menurunkan tingkat kecurangan akademik.