Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

STRENGTHENING TEACHERS' UNDERSTANDING OF THE INDEPENDENT LEARNING CURRICULUM Ida Bagus Nyoman Mantra; Lianda Dewi Sartika; Rulianto Rulianto; I Nengah Astawa; I Nyoman Suwandi
Jurnal Inovasi Penelitian Vol 3 No 7: Desember 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Pariwisata Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47492/jip.v3i7.2229

Abstract

The Covid-19 pandemic period was a special condition that caused different learning drawbacks and learning losses in the achievement of student competencies. In addition to learning losses, many national and international studies state that Indonesia has also experienced a learning crisis for a long time. Therefore, it is necessary to change the curriculum so that educational institutions are able to improve the quality of education. This research was conducted to improve the understanding of teachers as participants in the independent learning curriculum training. This study found that teachers’ understanding increased significantly after being given training on the independent learning curriculum. The results of this study imply that intensive training is needed on the concept of implementing the independent learning curriculum so that teachers can carry out more effective learning.
PERKEMBANGAN DAN EKSISTENSI ORGANISASI PUSURA DI KOTA SURABAYA Lianda Dewi Sartika
JEJAK : Jurnal Pendidikan Sejarah & Sejarah Vol. 1 No. 2 (2021): DESEMBER 2021
Publisher : Jambi University, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Prodi Pendidikan Sejarah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (300.95 KB)

Abstract

Tulisan ini bertujuan untuk mendeskripsikan perkembangan organisasi Pusura sebagai organisasi sosial kemasyarakatan tertua di kota Surabaya yang masih aktif berkiprah hingga saat ini. Dalam tulisan ini juga menjelaskan kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh organisasi Pusura dalam berbagai bidang. Adapun metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian historis yang terdiri dari heuritik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa organisasi Pusura masih terus mengemban mandat dari para pendirinya terdahulu untuk memberikan sumbangsih bagi masyarakat kota Surabaya, khususnya dalam bidang sosial. Berbagai organisasi baru yang berdiri di bawah naungan Pusura sebagai anak organisasi memiliki andil tersendiri yang dalam setiap kegiatannya memberikan kebermanfaatan bagi masyarakat kota Surabaya. Kata kunci: perkembangan, eksistensi, organisasi Pusura
TER-TERAN (PERANG API) DALAM UPACARA USABA MUMU DI DESA ADAT JASRI, KARANGASEM, BALI I Gede Artha Surya Kusuma; Ida Bagus Brata; Lianda Dewi Sartika; I Made Legawa
JEJAK : Jurnal Pendidikan Sejarah & Sejarah Vol. 2 No. 1 (2022): Kajian Pendidikan Sejarah dan Sejarah
Publisher : Jambi University, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Prodi Pendidikan Sejarah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (319.254 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menggali unsur-unsur yang berkaitan dengan asal usul sejarah munculnya ter-teran dalam rangkaian Usaba Mumu serta untuk mengetahui fungsi dan maknanya dalam rangkaian prosesi Usaba Mumu di Desa Adat Jasri. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Kemudian pengumpulan data dilakukan melalui  observasi, wawancara, dan beberapa dokumentasi kepustakaan yang ada relevansinya dengan masalah yang diteliti. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Ter-teran merupakan suatu keharusan dalam rangkaian Ngusaba Mumu atau Ngusaba Dalem Nganggih berfungsi sebagai pelengkap pemuput Wali (upacara) pada saat Usaba Mumu yang dilaksanakan di pempatan (catuspata) dengan menggunakan sundih (bobok) yang saling dilemparkan. Upacara ini mengandung makna untuk mempertebal keyakinan dan ketaatan dalam diri setiap individu masyarakat Desa Adat Jasri sehingga tetap melaksanakan ajarannya dan mencegah hal-hal negatif yang dianggap dapat mengganggu hubungan harmonis, sehingga kesejahteraan kehidupan masyarakat Desa Adat Jasri dapat terwujud. 
INTEGRASI NILAI GURU WISESA DALAM AJARAN CATUR GURU PADA MATA KULIAH KEWARGANEGARAAN SEBAGAI PENGUAT JATI DIRI BANGSA Lianda Dewi Sartika; I Ketut Laba Sumarjiana; Rulianto; Sri Datuti
Jurnal Santiaji Pendidikan (JSP) Vol. 13 No. 1 (2023): Jurnal Santiaji Pendidikan (JSP)
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Mahasaraswati Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36733/jsp.v13i1.6050

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memperkuat jati diri bangsa pada diri mahasiswa melalui integrasi nilai Guru Wisesa yang ada dalam ajaran Catur Guru pada mata kuliah Kewarganegaraan. Metodologi peneitian yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif deskriptif. Memperkuat jati diri bangsa sangatlah penting untuk ditanamkan dalam diri mahasiswa sebagai kaum intelektual muda yang akan menjadi tonggak estafet pembangunan bangsa Indonesia di masa depan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ternyata terdapat relevansi antara nilai Guru Wisesa dalam ajaran Catur Guru dengan mata kuliah Kewarganegaraan sebagai penguat jati diri bangsa. Selanjutnya, integrasi nilai kearifan lokal, khususnya nilai Guru Wisesa ke dalam pembelajaran Kewarganegaraan terbukti efektif dalam memperkuat karakter jati diri bangsa pada diri mahasiswa. Nilai Guru Wisesa yang dipegang teguh oleh masyarakat Bali apabila ditarik dalam konteks berbangsa dan bernegara terbukti dapat dimanfaatkan untuk menguatkan jati diri bangsa. Oleh sebab itu antara mata kuliah Kewarganegaraan dan nilai Guru Wisesa memiliki tujuan yang sama, yaitu dapat dipergunakan untuk memperkuat jati diri bangsa.
ANALISIS PERANAN SUNAN GIRI DALAM PROSES ISLAMISASI DI JAWA BERDASARKAN FUNGSI AGIL I Putu Adi Saputra; Lianda Dewi Sartika
Langgong: Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora Vol 1 No 1 (2021)
Publisher : Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial FKIP Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/langgong.v1i1.674

Abstract

Setelah keruntuhan Majapahit pada abad XV, agama Islam kemudian berkembang sangat pesat seiring dengan meluasnya pengaruh kerajaan Demak yang berbasis Islam di pulau Jawa. Proses Islamisasi di pulau Jawa dilakukan oleh para wali yang dikenal dengan sebutan Wali Songo. Salah satu dari Wali Songo itu adalah Sunan Giri yang memegang peranan penting dalam proses Islamisasi tersebut. Indonesia, khususnya pulau Jawa yang sebelumnya kental akan budaya dan agama Hindu-Buddha kemudian dapat beralih menjadi penganut Islam. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis proses Islamisasi yang dilakukan oleh Sunan Giri di pulau Jawa berdasarkan fungsi AGIL dalam teori fungsionalisme struktural Talcott Parson. Metode penelitian yang digunakan dalam tulisan ini adalah kualitatif deskriptif melalui studi kepustakaan.
Sosialisasi Sejarah Pariwisata Bali untuk Meningkatkan Literasi Budaya Lianda Dewi Sartika; Ida Bagus Brata; Sri Datuti; I Putu Adi Saputra
GERVASI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 7 No. 3 (2023): GERVASI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : LPPM IKIP PGRI Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31571/gervasi.v7i3.6650

Abstract

Desa Ubud merupakan salah satu destinasi wisata wajib bagi para wisatawan mancanegara sehingga Ubud mendapatkan julukan sebagai kampung internasional. Masyarakat Ubud yang berkaitan erat dengan pergaulan masyarakat global tidak boleh sampai melupakan adat istiadat dan nilai-nilai budaya yang telah diwariskan dari generasi ke generasi. Oleh sebab itu tujuan dari pengabdian ini adalah untuk meningkatkan literasi budaya bagi para siswa dan menambah kompetensi penyusunan modul ajar bagi para guru di SMA Negeri 1 Ubud. Melalui kegiatan literasi budaya para siswa diajak mengenali dan melestarikan budayanya sendiri yang sejatinya adalah identitas dan jati diri sebagai orang Bali. Kegiatan pengabdian ini diikuti oleh 70 peserta yang terdiri dari 40 siswa dan 30 guru. Adapun metode yang digunakan dalam program pengabdian ini adalah sosialisasi dan pendampingan yang terdiri dari analisis kebutuhan, perencanaan program pengabdian (menentukan jenis kegiatan pengabdian dan narasumber), pelaksanaan program pengabdian (sosialisasi dan pendampingan pembuatan modul ajar), serta evaluasi. Hasil pengabdian menunjukkan bahwa adanya peningkatan literasi budaya siswa sebesar 40% dan guru sudah terampil dalam membuat modul ajar dengan mengintegrasikan literasi budaya ke dalam pembelajaran.