Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Pengaruh Pemberian Edamame (Glycin max (L) merrill) Terhadap Produksi Asi Pada Ibu Nifas Primipara Di Bpm Dillah Sobirin Kecamatan Pakis Kabupaten Malang safitri, rani
Journal of Issues in Midwifery Vol 2, No 3 (2018)
Publisher : Journal of Issues in Midwifery

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (457.293 KB) | DOI: 10.21776/ub.JOIM.2018.002.03.4

Abstract

Pemberian ASI eksklusif merupakan investasi terbaik bagi kesehatan dan kecerdasan anak. Salah satu penyebab rendahnya pemberian ASI Eksklusif adalah asupan gizi yang rendah dan jumlah ASI yang diproduksi tidak cukup untuk memenuhi permintaan bayi. Kedelai sayur (Glycine max L.Merill), dikenal dengan sebutan Edamame memiliki potensi untuk nutrisi ibu menyusui, karena mengandung senyawa fitosterol yang berfungsi meningkatkan dan memperlancar produksi ASI (efek lactagogum). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian edamame (Glycine max L.Merill) terhadap produksi ASI pada ibu nifas primipara di BPM Dillah Sobirin Kecamatan Pakis Kabupaten Malang. Metode penelitian menggunakan pra eksperimen dengan pendekatan one group pretest posttest Sampel penelitian adalah ibu nifas primipara hari ke 3-7 sebanyak 20 responden. Pengambilan sampling menggunakan purposive sampling. Pemberian edamame sebanyak 65 gram /hari selama 5 hari. Analisis secara bivariat menggunakan uji statistik wilcoxon. Hasil penelitian didapatkan p value = 0,009 dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti ada pengaruh pemberian Edamame terhadap produksi ASI pada ibu nifas primipara hari ke 3-7 di BPM Dillah Sobirin Pakis Kabupaten Malang. Saran kepada petugas kesehatan diharapkan dapat memberikan asupan nutrisi yang tepat pada ibu nifas saat menyusui sehingga mampu menunjang keberhasilan program pemerintah dalam upaya peningkatan cakupan pemberian ASI Eksklusif.
PENGARUH POSISI ELEVASI TERHADAP EDEMA TUNGKAI BAWAH PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI BPS “A” KECAMATAN BANTUR KABUPATEN MALANG Rani Safitri
Jurnal Kesehatan Hesti Wira Sakti Vol. 6 No. 1 (2018)
Publisher : Institut Teknologi, Sains, dan Kesehatan RS dr. Soepraoen Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kehamilan merupakan sesuatu yang menggembirakan, namun perlu diwaspadai adanya sesuatu kelainan/komplikasi yang menyertai. Saat pemeriksaan antenatal ada beberapa keluhan-keluhan fisiologis yang sering dialami oleh ibu hamil, dan salah satunya adalah edema pada tungkai bawah. Edema pada tungkai bawah ini di sebabkan karena peredaran aliran darah dari kaki ke jantung terhambat, maka dilakukan posisi elevasi yaitu posisi kaki di tinggikan 300 lebih tinggi dari kepala. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya Pengaruh Posisi Elevasi Terhadap Edema Tungkai Bawah Ibu Hamil trimester III di BPS “A” Kec. Bantur Kab. Malang. Penelitian ini menggunakan desain pre eksperimen, dengan menggunakan rancangan Pretest-posttest, dengan sampel ibu hamil trimester III yang mengalami edema tungkai bawah fisiologis sebanyak 7 orang. Tehnik sampling yang digunakan adalah accidental sampling. Berdasarkan hasil penelitian ini diketahui tingkat derajat edema sebelum melakukan posisi elevasi 2 orang (28,6%), mengalami tingkat derajat edema ringan, 3 orang (42,9%) mengalami tingkat derajat edema sedang, dan 2 orang (28,6 %) mengalami tingkat derajat edema berat. Kemudian setelah melakukan posisi elevasi 5 orang (71,4%) menjadi tingkat derajat edema ringan dan 2 responden (28,6%) mengalami tingkat derajat edema sedang. Dan hasil uji Wilcoxon signed ranks test diperoleh data yang dapat disimpulkan (Z hitung > Z tabel , H1 diterima) yaitu 2,237 > Z tabel (1,96) sehingga taraf signifikasinya < 0,05 maka H1 diterima. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada pengaruh posisi elevasi terhadap edema tungkai bawah pada ibu hamil trimester III di BPS “A” Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang. Diharapkan bagi keluarga dapat memberikan dukungan dan motivasi karena hal tersebut salah satu faktor yang mempengaruhi kehamilan.
Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Daun Belimbing Wuluh (Averrhoa Bilimbi Linn) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus Aureus Penyebab Infeksi Nifas Tut Rayani Aksohini Wijayanti; Rani Safitri
Care : Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan Vol 6, No 3 (2018)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33366/cr.v6i3.999

Abstract

Infeksi nifas merupakan salah satu penyebab kematian maternal di Indonesia.Staphylococcus aureus menjadi penyebab utama.Banyaknya penyakit yang disebabkan oleh Staphylococcus aureus menyebabkan peningkatan yang signifikan dalam pemakaian antibiotik. Pemakaian antibiotik yang terus menerus ini menimbulkan resistensi dan efek samping terapi. Belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) sering digunakan sebagai obat tradisional oleh masyarakat. Flavonoid, saponin, tanin, asam format, sulfur, kalsium oksalat, kalsium oksalat dan kalium sitrat merupakan kandungan senyawa aktif yang terdapat di dalam daun belimbing wuluh. Flavonoid dapat berfungsi sebagai antioksidan, antidiabetes serta antibakteri terhadap Escerichia coli dan Staphylococcus aureus. Tujuan penelitian ini untuk menguji aktivitas ekstrak daun belimbing wuluh terhadap Staphylococcus aureus yang dikenal sebagai bakteri penyebab infeksi nifas dengan melihat terbentuk atau tidaknya diameter zona hambat.Daun belimbing wuluh diekstraksi dengan metode maserasi dengan menggunakan pelarut etanol 70%. Ekstrak dibuat dalam konsentrasi 2,5%, 5% dan 10%. Sebagai kontrol positif digunakan clindamycin dan kontrol negatif digunakan Na.CMC. Hasil penelitian menunjukkkan bahwa kontrol negatif tidak memiliki diameter zona hambat. Diameter rata – rata zona hambat daun belimbing wuluh pada Staphylococcus aureus dengan konsentrasi 2,5%, 5%, dan 10% yaitu 7 mm, 9,67 mm dan 14,67 mm dan kontrol positif 17 mm.Kesimpulan yaitu daun belimbing wuluh memiliki aktivitas antibakteri pada konsentrasi 2,5%, 5%, dan 10% terhadap pertumbuhan Staphylococcus aureus. Sehingga ekstrak daun belimbing dapat dikembangkan sebagai pengobatan dalam infeksi nifas.
Pengaruh Pemberian Aroma Terapi Sereh (Lemongras) Terhadap Kualitas Tidur Pada Ibu Menopause Usia ≥ 50 Tahun di PMB Yulia Trijayanti Kec. Turen Kab. Malang Intan Silfiyatul Millati; Rani Safitri; Anik Purwati
Ovary Midwifery Journal Vol 4 No 1 (2022): August 2022
Publisher : Akademi Kebidanan Aifa Husada Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Menopause yaitu masa jika tidak lagi menstruasi atau saat haid terakhir, dan apabila sesudah menopause disebut pasca menopause bila telah terjadi menopause 12 bulan sampai menuju ke senium. Menopause terjadi pada usia 49-51 tahun. Diagnosa menopause dapat ditegakkan jika berhentinya menstruasi sekurang-kurangnya satu tahun. Kualitas tidur adalah kepuasan seseorang terhadap tidur. Minyak aromaterapi sereh merupakan salah satu terapi komplementer yang juga dapat digunakan dalam mengatasi gangguan tidur Penelitian ini menggunakan Analitik dengan pendekatan cross sectional. variabel independen yaitu Pemberian Aroma Terapi Sereh dan variabel dependennya kualitas tidur pada ibu menopause. Populasi penelitian adalah seluruh ibu menopause 40 orang dengan sampel 20 orang. Teknik ini menggunakan purposive sampling. Intrumen yang digunakan kuesioner PSQ1 dan Lembar Wawancara, dengan menggunakan uji statistik Wilxocon. Hasil penelitian menunjukkan pemberian aromaterapi diperoleh 16 orang atau 80 % yaitu baik. Sebagian kwalitas tidur diperoleh 17 orang atau 85 % yaitu baik. Berdasarkan hasil uji statistik Wilcoxon didapatkan hasil p value (0,000) <α (0,05). Hal tersebut menunjukkan bahwa ada hubungan pemberian aromaterapi dengan kwalitas tidur pada ibu menopause, dengan nilai koefisien korelasinya sebesar 0,651 yang mengartikan terdapat hubungan. Diharapkan bagi para medis untuk dapat meningkatkan pelayanan baik dalam promosi kesehatan seperti sosialisasi, penyuluhan pada ibu menopause untuk memberikan pendidikan kesehatan tentang pentingnya istirahat/tidur bagi ibu menopause.
Pengaruh Media Flashcard Terhadap Pengambilan Keputusan Pada Calon Akseptor KB Di Puskesmas Karangploso Kabupaten Malang Rani Safitri; Tut Rayani Aksohini Wijayanti
Journal of Islamic Medicine Vol 7, No 1 (2023): JOURNAL OF ISLAMIC MEDICINE EDISI MARET 2023
Publisher : Faculty of Medicine and Health Science, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18860/jim.v7i1.20388

Abstract

Background:  Flashcard media is a visual media that has several advantages. This media is used to find out and review and make decisions in choosing contraception  This study aims to analyze whether there is an influence of Flashcard media on the decision making of prospective family planning acceptors. Research Methods This research uses a type of pre-experimental design research with a One Group Pretest – Posttest design approach. Using a purposive sampling technique with a total of 35 respondents. Results: Based on the results of the study, it was shown that more acceptors whose attitudes supported family planning after counseling with flashcard media (60%) took part in family planning compared to those who did not support it (17.1%). Data analysis used the Wilcoxon Signed Ranks Test statistic with a significant value of 0.002 (p 0.05), which means that there is an influence of Flashcard media as a method of decision making in family planning. Conclusion: The results of this study are expected to product innovation as a new method of family planning decision making.Flashcard or flashback card is a very powerful back and forth card used to remember and review and make decisions in the selection of contraceptives. The purpose of this study is to analyze whether there is an influence of Flashcard Media on decision making on prospective family planning acceptors. The type of research used is Pre-experimental design with the form of One Group Pretest - Posttest Sampling in this study total sampling. The total samples were 70 people, divided into 2 groups, namely the intervention group 35 samples and the control group 35 sample. Based on the results of the study, it was shown in the intervention group that after being given Flashcard media 27 samples had good knowledge level (77.14%), a small part of 2 sample had moderate knowledge level (17.5%) and a small percentage of 1 sample had less knowledge (5 ,36%). While in the control group, almost all of them with sufficient knowledge level were 34 samples (97%) and a small percentage of 1 samples with less knowledge (3%). Data analysis using the Wilcoxon test obtained a significance value of 0.006 (p 0.05), which means that there is an effect of giving the Flashcard method as a decision-making method in family planning. The results of this study are expected to be used as an innovation as a new method in making family planning decisions.
PENGARUH MODEL SHARE DESICION-MAKING PADA AKSEPTOR LAMA AKDR TERHADAP ANGKA DROP OUT KONTRASEPSI Rani Safitri Safitri; Zainal Alim
Prosiding Seminar Informasi Kesehatan Nasional 2022 : SIKesNas 2022
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Duta Bangsa Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (168.565 KB) | DOI: 10.47701/sikenas.vi.1633

Abstract

Model pengambilan keputusan dalam kesehatan dapat mempengaruhi keputusan yang diberikan oleh pasien dalam pemilihan metode kontrasepsi, salah satunya adalah dengan menggunakan Model shared decision-making (SDM). Model shared decision-making (SDM) adalah salah satu model yang dapat digunakan oleh penyedia pelayanan kesehatan dalam membantu pasien membuat keputusan Kesehatan. Desain penelitian Pre-eksperimental design menggunakan bentuk One Group Pretest – Posttest. Sampling dalam penelitian ini Purposive  sampling. Total responden 60 orang, terbagi dalam 2 kelompok, yaitu kelompok perlakuan 30 responden dan kelompok kontrol 30 responden. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan pada kelompok perlakuan  bahwa setelah diberikan metode SDM   27 responden tingkat pengetahuan baik (77,14%), sebagian kecil dari 2 responden tingkat pengetahuan cukup moderat (17,5%) dan persentase kecil dari 1 responden tingkat pengetahuan kurang (5,36%). Sedangkan pada kelompok kontrol diperoleh hampir seluruhnya dengan tingkat pengetahuan cukup 34 responden (97%) dan persentase kecil 1 responden dengan tingkat pengetahuan kurang (3%). Analisis data dengan uji Wilcoxon diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,006 (p < 0,05) yang artinya ada pengaruh pemberian metode SDM  terhadap angka Drop out kontrasepsi AKDR. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan suatu inovasi sebagai metode yang baru dalam pengambilan keputusan ber KB. Kata Kunci: Share Decision-Making, Akseptor Lama AKDR, Angka Drop Out
PENGARUH METODE ZILGREI TERHADAP LAMA KALA 1 FASE AKTIF PADA IBU BERSALIN Tut Rayani Aksohini Wijayanti; Rani Safitri
Prosiding Seminar Informasi Kesehatan Nasional 2022 : SIKesNas 2022
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Duta Bangsa Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (165.636 KB) | DOI: 10.47701/sikenas.vi.1673

Abstract

Kala 1 persalinan dimulai sejak terjadinya kontraksi uterus hingga pembukaan lengkap. Terdapat beberapa hambatan yang sering ditemukan pada Kala 1 misalnya kontraksi yang tidak adekuat. Hal ini dapat diatasi dengan terapi non farmakologis yaitu metode Zilgrei. Metode Zilgrei merupakan metode yang dapat mendorong janin pada posisi yang ideal dan membuat tahap-tahap pembukaan persalinan menjadi lancar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian metode Zilgrei terhadap lama kala 1 fase aktif pada ibu bersalin. Penelitian ini menggunakan desain pre-eksperiment dengan pendekatan one-shot case study. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sejumlah 32 sampel dengan teknik pengambilan Purposive Sampling. Instrument penelitian ini menggunakan lembar observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hampir seluruhnya sampel mengalami kala 1 fase aktif cepat (≤ 6 jam) sejumlah 26 sampel (81%) dan sebagian kecil mengalami kala 1 fase aktif normal (6 jam) sejumlah 6 sampel (19%). Berdasarkan hasil analisis uji One Sample T-Test diperoleh nilai signifikan p-value (0,000<0,05). Kesimpulan yang dapat diperoleh yaitu ada pengaruh metode Zilgrei terhadap lama kala 1 fase akif pada ibu bersalin. Metode Zilgrei ini dapat diaplikasikan pada persalinan sehingga dapat mempercepat lama Kala 1.
Pengaruh Hidroterapi terhadap Penurunan Tekanan Darah pada Ibu Hamil dengan Hipertensi di PMB Sumariyah S.Tr.Keb Kota Malang Ilvi Nurdiana; Tut Rayani Akksohini Wijayanti; Rani Safitri
Health Information : Jurnal Penelitian Vol 15 No 1 (2023): Supplemen
Publisher : Poltekkes Kemenkes Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

In pregnancy, hypertension is one of the three components that cause maternal death in the obstetric field. In 2020, there were 1,110 cases of maternal deaths due to hypertension in pregnancy. Based on data from the East Java Health Office for 2020, maternal deaths with hypertension in pregnancy were 26.90% or 152 people. In addition to pharmacological treatment, there are non-pharmacological treatments for treating hypertension in pregnancy, one of which is hydrotherapy by soaking your feet in warm water. The aim of this research is to find out the effectiveness of foot soak therapy with warm water in reducing the blood pressure of pregnant women in the 2nd and 3rd trimesters at PMB Sumariyah Malang City. This research is a quantitative study with a pre-experimental research design with a one group pretest posttest design, namely blood pressure is measured after and before warm water therapy is given to hypertensive pregnant women with 5 sessions in 2 weeks. The research sample was selected using a purposive sampling method and amounted to 16 people. Data analysis used the Wilcoxon Test. The results of the study obtained a significant value (p = 0.000 <0.05), so it can be concluded that the effectiveness of giving warm water foot soak therapy in lowering the blood pressure of pregnant women with high blood pressure from an average decrease in blood pressure of 9 mmHg after 2 weeks of therapy. From this study it was concluded that there are alternative efforts to reduce blood pressure during pregnancy by routinely soaking your feet in warm water. It is hoped that further research can add other non-pharmacological therapy methods to make the blood pressure of hypertensive pregnant women decrease more effectively.
EFEKTIVITAS PEMBERIAN EKSTRAK DAUN BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi Linn) TERHADAP PENURUNAN LEUKOSIT PADA MENCIT INFEKSI NIFAS Tut Rayani Aksohini Wijayanti; Rani Safitri
Siklus : Journal Research Midwifery Politeknik Tegal Vol 8, No 1 (2019): SIKLUS: Journal Research Midwifery Politeknik Tegal
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Harapan Bersama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/siklus.v8i1.1040

Abstract

Angka kematian ibu di Indonesia pada tahun 2016 sebesar 309 per 100.000 kelahiran hidup. Data AKI pada tahun 2016 ini masih sangat jauh dari target SDGs tahun 2030. Infeksi nifas merupakan salah satu penyebab kematian maternal di Indonesia dengan angka kejadian  7,3 %. Strain bakteri yang paling umum diisolasi salah satunya yaitu bakteri Stapylococcus aureus yang merupakan bakteri gram positif yang bersifat invasive dan mampu menyebabkan berbagai. Meluasnya resistensi bakteri terhadap antibiotik yang ada, mendorong dalam pencarian langkah alternatif dengan pemberian antibakteri berbahan alami. Flavonoid, saponin, tanin, asam format, kalsium oksalat, kalium sitrat, sulfur dan peroksidase merupakan bahan aktif yang terkandung dalam daun belimbing wuluh.Jenis metode penelitian yang akan digunakan adalah true experiment posttest only control group design. Replikasi penelitian mencit sebanyak 24 ekor dan dikelompokkan menjadi 4 yaitu kontrol (Staphylococcus aureus), kelompok P1(Staphylococcus aureus dan ekstrak daun belimbing wuluh dosis 100 mg/kg/BB), kelompok P2 (Staphylococcus aureus dan ekstrak daun belimbing wuluh dosis 200 mg/kg/BB) dan kelompok P3 (Staphylococcus aureus dan ekstrak daun belimbing wuluh dosis 400 mg/kg/BB). Pengukuran jumlah leukosit dilakukan dengan menggunakan Hematology Analyzer Sysmax KX-21.Hasil penelitian menunjukkkan bahwa terdapat penurunan jumlah leukosit yang signifikan pada kelompok perlakuan pemberian ekstrak daun belimbing wuluh 100 mg/kgBB, 200 mg/kgBB dan 400 mg/kgBB.Pemberian ekstrak daun belimbing wuluh pada mencit nifas terbukti dapat menurunkan leukosit pada mencit infeksi nifas. Oleh karena itu ekstrak daun belimbing wuluh dapat bermanfaat untuk meningkatkan imunitas tubuh agar tidak terjadi infeksi pada masa nifas berlangsung.  Kata Kunci:  Ekstrak daun belimbing wuluh ( Averrhoa bilimbi L), Staphylococcus aureus, leukosit
HUBUNGAN ANTARA AKTIVITAS FISIK DENGAN DYSMENORRHEA PRIMER PADA ATLET DAN NON ATLET RENANG REMAJA PUTRI USIA 12 - 16 TAHUN DI CLUB ORCA GAJAHYANA KOTA MALANG Anik Sri Purwanti; Rani Safitri
Siklus : Journal Research Midwifery Politeknik Tegal Vol 8, No 2 (2019)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Harapan Bersama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/siklus.v8i2.1344

Abstract

Pematangan seksual remaja putri berupa menstruasi yang terkadang dapat menimbulkan keluhan yang menyertai, salah satunya dysmenorrhea primer merupakan keluhan yang sering terjadi saat menstruasi dan  masih tergolong keluhan fisiologis timbul setidaknya 45%-90% wanita produktif mengalami dysmenorrhea. Salah satu cara untuk mengatasi dysmenorrhea dengan exercise/ latihan fisik akan menghasilkan hormon endorphin yang berfungsi sebagai obat penenang alami. Penelitian ini menggunakan rancangan case control pendekatan retrospektif. Sampel penelitian remaja putri usia 12-16 tahun di Club ORCA kolam renang Gajahyana Malang dan remaja putri di SMP Islam Ash-Syafi’iyyah Kebonagung sebagai kelompok control yang memenuhi kriteria inklusi (purposive sampling). Instrumen menggunakan lembar kuisioner. Hasil penelitian didapatkan dari 24 responden, sebanyak 46% dengan aktifitas fisik berat. Dari jumlah tersebut sebagian besar responden (33%) tidak mengalami dysmenorrhea primer, dan sebagian kecil responden (17%) dengan aktifitas fisik berat dan sedang mengalami dysmenorrhea primer. Sedangkan responden non atlet yang seluruhnya memiliki aktifitas fisik ringan sebanyak 12 orang (50%), 9 orang diantaranya mengalami dysmenorrhea primer (38%). Hasil uji statistik spearman rank didapatkan p0,05(0,020,05) maka disimpulkan H1 diterima artinya ada hubungan antara aktifitas fisik dengan dysmenorrhea primer pada atlet dan non atlet. Disarankan kepada remaja putri agar memantau aktivitas harian juga menambahkan olahraga secara teratur agar terhindar dari dysmenorrhea primer.Kata Kunci: Aktifitas Fisik, Dysmenorrhea Primer, Atlet Renang, Non Atlet