Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

PENINGKATAN KEMAMPUAN USAHA KECIL MENENGAH DI WILAYAH BANDUNG RAYA DALAM PEMANFAAATAN INTERNET SEBAGAI SARANA PEMASARAN DAN PERLUASAN JANGKAUAN PASAR Djamaludin, Djamaludin; Aviasti, Aviasti; Rukmana, Otong
ETHOS (Jurnal Penelitian dan Pengabdian) Vol 4 No.1 (Januari 2016) Ethos: Jurnal Penelitian dan Pengabdian (Sains & Teknologi)
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Usaha Kecil dan Menengah khususnya di bidang Industri Kreatif pada saat ini dan yang akan datang dapat dijadikan andalan bagi peningkatan pendapatan masyarakat dan negara, dikarenakan lebih bertumpu pada kemampuan dan kreatifitas sumber daya manusia yang dimiliki oleh daerah masing-masing. Program PKM yang dilakukan ditujukan untuk peningkatan omset dan perluasan pasar usaha kecil industri kreatif di lingkungan Kota Cimahi dan Bandung, melalui alih pengetahuan dan teknologi dalam hal perancangan dan pembuatan bisnis secara online, pemanfaatan Jejaring E-Commerce yang sudah ada dan berskala besar baik yang bersifat nasional maupun internasional, pemanfaatan transaksi perbankan secara online, Penggunaan Social Media dan Search Engine Optimization (SEO) dalam penjualan dan pemasaran secara online. Diharapkan dengan terselenggaranya pelatihan ini dapat meningkatkan jangkauan pasar dan jaringan bisnis berbasis internet baik lokal, nasional maupun internasional bagi pelaku usaha di Kota Cimahi, Kota Bandung dan Propinsi Jawa Barat pada umumnya.
TEKNOLOGI PENYULINGAN MINYAK SEREH WANGI SKALA KECIL DAN MENENGAH DI JAWA BARAT Aviasti Anwar; Nugraha Nugraha; Aswardi Nasution; Reni Amaranti
Teknoin Vol. 22 No. 9 (2016)
Publisher : Faculty of Industrial Technology Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/teknoin.vol22.iss9.art4

Abstract

Citronella oil processing industry made a major contribution in improving the economy of the community, especially involve businesses, that is farmers and industrialists. Issues contained in the refining of citronella oil, one of which is requiring relatively large initial costs. The main objective of this research is to create  model of  industry system  for  citronella oil processing,  small and medium scale so as to optimize the potential and available resources. The first step taken was  identify the technologies used, determine the scale of production, how to manage and determine the variables considered to be a critical factor in the refining industry of citronella oil . As of this paper is made, a team of researchers have done several times a survey to  see manufactured machine for citronella refining  and compare the right technology so citronella oil produced is optimal In addition, researchers conducted a survey to a distillery that uses machine examined, to see firsthand how the refining machine. Stages of research conducted in a structured  from preliminary studies, the formulation of the problem and determining the purpose of research, literature studies, define the steps of research, collection of data required, and the design of industrial systems, implementation models, and the final analysis of the results of implementation and improvement models.
Program Pemberdayaan Potensi Masyarakat di Desa Bojong Kabupaten Nagrek Aviasti Aviasti; Nugraha Nugraha; Dewi Shofi Mulyati; Reni Amaranti
ETHOS (Jurnal Penelitian dan Pengabdian) Vol 9 No.1 (Januari, 2021) Ethos: Jurnal Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (Sains & Teknol
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/ethos.v9i1.6051

Abstract

Abstract. The main problem in partner community is the local potential and resources are not utilized in entrepreneurial skills, as well as funds to build productive activities that can improve the familys economic welfare. The main objective of PKM-P3M proposed is the use of less productive land and ex-Lio land. The outputs are: Unproductive land use and use of ex-Lio land through fragrant lemongrass entrepreneurs in Bojong Village, Nagreg Subdistrict,  Improving community entrepreneurial skills in land empowerment, and Establishment of business groups to manage commodity entrepreneurship agriculture. The PKM-P3M method applied: Analysis of the situation, Identification of the main problems, Literature study, Identification of solutions offered to partners, Preparation of plans and schedule for the implementation, Technical training and cultivation planting agricultural commodities and its marketing, and Establishment of joint business groups for management and planting. The results are: The community utilizes ex-Lio land by planting fragrant lemongrass and planting corn, The community is very enthusiastic when receiving training, and  Farmer groups want to be able to receive good quality fragrant lemongrass seeds.Keywords: Unused land, land use, Community Potential Empowerment Program.Abstrak. Masalah utama dalam komunitas mitra adalah potensi lokal dan sumber daya tidak dimanfaatkan dalam keterampilan kewirausahaan, serta dana untuk membangun kegiatan produktif yang dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi keluarga. Tujuan utama usulan PKM-P3M adalah penggunaan lahan yang kurang produktif dan lahan bekas Lio. Output : Penggunaan lahan yang tidak produktif dan penggunaan lahan eks-Lio melalui pengusaha serai wangi di Desa Bojong, Kecamatan Nagreg, Meningkatkan keterampilan kewirausahaan masyarakat dalam pemberdayaan lahan, dan Pembentukan kelompok bisnis untuk mengelola komoditas pertanian kewirausahaan pertanian. Metode PKM-P3M yang diterapkan: Analisis situasi, Identifikasi masalah utama, Studi literatur, Identifikasi solusi yang ditawarkan kepada mitra, Persiapan rencana dan jadwal untuk implementasi, Pelatihan teknis dan penanaman komoditas pertanian dan pemasarannya, dan Pendirian kelompok usaha bersama untuk pengelolaan dan penanaman. Hasil : Masyarakat memanfaatkan lahan bekas Lio dengan menanam serai wangi dan menanam jagung, masyarakat sangat antusias ketika menerima pelatihan, dan kelompok tani ingin dapat menerima benih serai wangi yang berkualitas baik.Kata Kunci: Lahan yang tidak digunakan, penggunaan lahan, Program Pemberdayaan Potensi Masyarakat.
MODEL PENENTUAN JUMLAH ARMADA ANGKUTAN KOTA YANG OPTIMAL DI KOTA BANDUNG Aviasti Anwar; Asep Nana Rukmana; Jamaludin Jamaludin
ETHOS (Jurnal Penelitian dan Pengabdian) Vol 4 No.2 (Juni, 2016) Ethos: Jurnal Penelitian dan Pengabdian (Sains & Teknologi)
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/ethos.v0i0.1786

Abstract

The research conducted is to make the model of determining the optimal transportation fleet in Bandung City, to overcome the imbalance between the number of available fleet and the number of passengers in need. This research type is quantitative with case study of two city transportation trajectory in the route of Sadang Serang Caringin and Riung Bandung Dago trajectory which at the time of preliminary research is categorized not optimal. To determine the optimal number of urban transport fleets, there are several variables associated with this include: number of passengers (P), fleet volume / frequency (F), vehicle capacity (C), cycle time (CTABA), load factor ( LF), and headway (H). The results showed that the number of public transport fleet for the route Dago - Riung Bandung and Sadang Serang - Caringin currently too much does not match the needs of the meaning is not optimal 
PEMBERDAYAAN POTENSI MASYARAKAT DESA CIMUNGKAL KECAMATAN WADO MELALUI WIRAUSAHA SEREH WANGI Aviasti Anwar; Nugraha Nugraha; Asep Nana Rukmana; Ahmad Arif Nurrahman
ETHOS (Jurnal Penelitian dan Pengabdian) Vol 5 No.2 (Juni, 2017) Ethos: Jurnal Penelitian dan Pengabdian (Sains & Teknologi)
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/ethos.v5i2.2334

Abstract

Permasalahan utama di masyarakat yang menjadi mitra kegiatan pengabdian adalah tidak termanfaatkanya potensi dan sumber daya lokal dari sisi keterampilan wirausaha, maupun dana untuk membangun kegiatan produktif yang meningkatkan kesejahteraan ekonomi keluarga. Tujuan utama kegiatan PKM yang diusulkan adalah pemanfaatan lahan kurang produktif melalui pengembangan wirausaha bagi masyarakat lokal sebagai mitra untuk meningkatkan nilai tambah perekonomian keluarga. Adapun luaran kegiatan sebagai berikut: 1) Pemanfaatan lahan tidak produktif melalui wirausahasereh wangi di desa Cimungkal, 2) Meningkatkan keterampilan wirausaha masyarakat dalam pemberdayaan lahan, 3) Terbentuknya kelompok usaha untuk mengelola wirausaha minyak sereh wangi. Metode PKM yang diterapkan untuk mencapai target luaran adalah 1) Analisis situasi; 2) identifikasi permasalahan utama; 3) Studi literatur; 4) Identifikasi solusi yang ditawarkan kepada mitra; 5) Penyusunan rencana dan jadwal pelaksanaan kegiatan; 6) Pelatihan teknik dan budidaya: penanaman sereh wangi, teknik penyulingan minyak sereh wangi, pengelolaan administrasi keuangan, dan pemasaran; 7) Pembentukan kelompok usaha bersama untuk pengelolaan dan penyulingan minyak sereh wangi, pendampingan usaha bersama, merintis pembentukan koperasi, monitoring kegiatan usaha bersama dan merumuskan tindakan pengembangan wirausaha sereh wangi. 
PENINGKATAN KEMAMPUAN USAHA KECIL MENENGAH DI WILAYAH BANDUNG RAYA DALAM PEMANFAAATAN INTERNET SEBAGAI SARANA PEMASARAN DAN PERLUASAN JANGKAUAN PASAR Djamaludin Djamaludin; Aviasti Anwar; Otong Rukmana
ETHOS (Jurnal Penelitian dan Pengabdian) Vol 4 No.1 (Januari, 2016) Ethos: Jurnal Penelitian dan Pengabdian (Sains & Teknologi)
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/ethos.v0i0.1682

Abstract

Usaha Kecil dan Menengah khususnya di bidang Industri Kreatif pada saat ini dan yang akan datang dapat dijadikan andalan bagi peningkatan pendapatan masyarakat dan negara, dikarenakan lebih bertumpu pada kemampuan dan kreatifitas sumber daya manusia yang dimiliki oleh daerah masing-masing. Program PKM yang dilakukan ditujukan untuk peningkatan omset dan perluasan pasar usaha kecil industri kreatif di lingkungan Kota Cimahi dan Bandung, melalui alih pengetahuan dan teknologi dalam hal perancangan dan pembuatan bisnis secara online, pemanfaatan Jejaring E-Commerce yang sudah ada dan berskala besar baik yang bersifat nasional maupun internasional, pemanfaatan transaksi perbankan secara online, Penggunaan Social Media dan Search Engine Optimization (SEO) dalam penjualan dan pemasaran secara online. Diharapkan dengan terselenggaranya pelatihan ini dapat meningkatkan jangkauan pasar dan jaringan bisnis berbasis internet baik lokal, nasional maupun internasional bagi pelaku usaha di Kota Cimahi, Kota Bandung dan Propinsi Jawa Barat pada umumnya.
PENETAPAN POTENSI UNGGULAN KECAMATAN DI KABUPATEN BANDUNG Asep Nana Rukmana; Aviasti; Reni Amaranti; Muhammad Akbar Shakira
Journal of Research and Technology Vol. 6 No. 1 (2020): JRT Volume 6 No 1 Jun 2020
Publisher : 2477 - 6165

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (301.163 KB)

Abstract

Economic development is a continuous effort to improve people’s welfare. The main problem in regional development lies in the development of policies that are based on the specific characteristics of the area concerned (endogenous development) by using the potential of human resource, institutional, and natural resource locally (regions). Potential leading sectors in Bandung Regency are agriculture, plantation, livestock, fishery, industry, and tourism. Each sub-district in Bandung Regency region has potential leading sectors that need to be set as leading sectors to be further developed. The purpose of this research was to identify the variables that influence the determination of superior potential of sub-districts in Bandung Regency. The method used to create a model in determining the superior potential of sub-districts in Bandung Regency was the Analytical Hierarchy Process (AHP) method. In this research, 4 sub-districts were taken as an example of the model that were Majalaya, Banjaran, Soreang, and Cimenyan District. Leading sectors assessment of the four districts had the following priority sequence: Majalaya District is for the Industrial sector with a priority weight of 0.326, Agriculture 0.254, Tourism 0.163, Plantation 0.149, and Livestock 0.107; Banjaran District, had the Plantation sector with priority weights 0.294, Industry 0.207, Tourism 0.205, Agriculture 0.165, and Livestock 0.128; Soreang District, had the Agriculture sector with priority weights 0.278, Industry 0.222, Plantation 0.208, Tourism 0.199, and Livestock 0.093; Cimenyan District, had the Tourism sector with priority weights 0.373, Agriculture 0.223, Industry 0.195, Plantation 0.129, and Livestock 0.081. The sub-criteria/factors that were priorities in determining the superio sectors of the district, the top 5 of the 12 sub-criterias/factors were capital, technology, business management, market availability, and prices.
ANALISIS KETERKAITAN ANTARA GREEN DESIGN, GREEN PROCESS, GREEN DYNAMIC CAPABILITIES, DAN ABSORPTIVE CAPACITY PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR Aviasti Aviasti; Asep Nana Rukmana; Agus Nana Supena; Reni Amaranti
J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri Vol 17, No 2 (2022): Mei 2022
Publisher : Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (388.985 KB) | DOI: 10.14710/jati.17.2.62-70

Abstract

Green manufacturing mulai diimplementasikan secara luas pada industri manufaktur untuk mengurangi dampak negatif kegiatan industri pada lingkungan. Berbagai faktor, baik eksternal maupun internal, mempengaruhi implementasi green manufacturing. Hal ini menyebabkan implementasi green manufacturing tidak mudah untuk dilakukan. Penelitian ini membahas keterkaitan faktor internal perusahaan pada praktik green manufacturing, yaitu keterkaitan antara kapabilitas dinamis hijau perusahaan, kemampuan untuk menyerap pengetahuan (absorptive capacity) dan green manufacturing (dalam hal ini terdiri dari green design dan green process). Penelitian dilakukan pada 34 perusahaan manufaktur di Jawa Barat, Indonesia. Model penelitian terdiri dari empat konstruk dengan lima hipotesis keterkaitan antar konstruk. Hasil pengujian model menunjukkan bahwa green dynamic capability berpengaruh positif dan signifikan terhadap green process akan tetapi tidak berpengaruh pada green design. Absorptive capacity berpengaruh signifikan terhadap green dynamic capabilities dan berpengaruh secara tidak langsung terhadap green process. Hal ini menunjukkan bahwa kapabilitas dinamis berperan memediasi hubungan absorptive capacity dengan green process.
Perbaikan Kinerja Rantai Pasok Halal Berdasarkan Pengukuran dengan Model Supply Chain Operation Reference (SCOR) Xena Vega Analia; Aviasti
Jurnal Riset Teknik Industri Volume 1, No. 2, Desember 2021, Jurnal Riset Teknik Industri (JRTI)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (318.519 KB) | DOI: 10.29313/jrti.v1i2.395

Abstract

Abstract. The industrial sector is experiencing increasingly fierce competition, requiring each company to continue to improve its competitiveness. The competitiveness of the company can be done through improving product quality as well as understanding and fulfilling the needs and desires of consumers. In order to make this happen, it is necessary to pay attention to supply chain activities from upstream to downstream, from selecting suppliers to distribution activities to consumers.X Bakery is one of the food industry sectors in the city of Bandung. In its activities, X Bakery involves several activities, namely procurement activities, manufacturing activities to distribution activities. However, the products produced by X Bakery do not have a halal certificate so it is necessary to check the flow of their supply chain. In their activities, small and medium enterprises are not yet aware of the importance of halal certification in the products they produce, in line with public awareness of halal assurance, the halal supply chain can be a solution to this problem. So that in this study, performance measurement in supply chain activities added several aspects related to the halal concept.The supply chain performance measurement is carried out using the SCOR model approach and the weighting is carried out using the Fuzzy AHP method. Based on the research, it is known that the overall value of the assessment is included in the average category with a value of 69.59. Of the 15 KPIs studied, there are 8 KPIs that are still low. Of the 8 low-value KPI’s, 3 of them are KPI’s with the halal concept, including KPI’s for product storage time, cleanliness of transportation equipment, and product time. Where improvements need to be made in order to improve the company's performance by providing several improvement proposals in order to help improve the performance of the X Bakery company. Abstrak. Sektor industri mengalami persaingan yang semakin ketat menuntut setiap perusahaan agar terus meningkatkan daya saingnya. Daya saing yang dilakukan pada perusahaan dapat melalui peningkatan kualitas produk serta dengan memahami dan memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Agar bisa mewujudkan hal tersebut, maka perlu diperhatikan pada kegiatan rantai pasok dari hulu hingga hilir, mulai dari pemilihan supplier hingga pada kegiatan pendistribusian ke konsumen. X Bakery merupakan salah satu sektor industri makanan di Kota Bandung. Dalam kegiatannya X Bakery melibatkan beberapa aktivitas, yaitu aktivitas pengadaan, manufaktur hingga aktivitas distribusi. Namun produk yang dihasilkan X Bakery belum memiliki sertifikat halal sehingga perlu dilakukan pemeriksaan pada aliran rantai pasokmya. Dalam kegiatannya usaha kecil menengah belum sadar akan pentingnya sertifikasi halal pada produk yang dihasilkannya, sejalan dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan jaminan halal, maka dengan mengadopsi halal supply chain dapat menjadi solusi untuk permasalahan tersebut. Sehingga dalam penelitian ini pengukuran kinerja pada aktivitas supply chain yang ditambahkan beberapa aspek terkait dengan konsep halal. Pengukuran kinerja supply chain dilakukan dengan pendekatan model SCOR dan pembobotan dilakukan dengan metode Fuzzy AHP. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa nilai keseluruhan penilaian kinerja termasuk pada kategori average dengan nilai 69,59. Dari 15 KPI yang diteliti, terdapat 8 KPI masih memiliki nilai rendah. Pada 8 KPI nilai rendah, 3 diantaranya merupakan KPI dengan konsep halal, yaitu KPI waktu penyimpanan produk, kebersihan alat transportasi, waktu pengembalian produk. Dimana perlu dilakukan perbaikan agar dapat meningkatkan kinerja perusahaan dengan diberikannya beberapa usulan perbaikan agar dapat membantu peningkatan kinerja perusahaan X Bakery.
Perancangan Produk Sepatu Pantofel dengan Pendekatan Quality Function Deployment dan Antropometri di Home Industri X Shoes M Azhar Mutazam; Aviasti Anwar
Bandung Conference Series: Industrial Engineering Science Vol. 1 No. 1 (2021): Bandung Conference Series: Industrial Engineering Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (649.699 KB) | DOI: 10.29313/bcsies.v1i1.5

Abstract

Abstract. In creating loafers, companies must be able to see the wants and needs that the market wants for their products. So that the product can be well received and can compete with other similar products, because loafers are one of the items whose function is very much needed in daily formal activities and cannot be replaced. This final project research was conducted in a home industry shoelocated in the Cibaduyut area. The problem that occurs is that the loafers circulating in the market are not innovative and the development is not in accordance with the trends and desires and needs of today's consumers. In addition, the company still uses size converter. So that consumers are less interested and prefer other loafers products that are considered more contemporary, modern and comfortable. To overcome this, research is carried out that aims to find out the desires and needs of customers. In addition, the purpose of this research is to make improvements by making designs using the methods Quality Function Deployment (QFD) and Anthropometry. The application of the QFD method aims to enable companies to find out consumer desires and with anthropometry the company can determine the appropriate size. The results of the study revealed that improvements that must be made are the use of quality raw materials, appropriate shoe sizes, low cost and trendy product designs. The conclusion of this study is that there is a need for development of special men's loafers in accordance with the wishes and needs that provide improvements in design, durability and size that can increase comfort when used for a long time. Abstrak. Dalam menciptakan produk sepatu pantofel, perusahaan harus bisa melihat keinginan serta kebutuhan yang pasar inginkan terhadap produknya. Sehingga produk dapat diterima dengan baik serta dapat bersaing dengan produk sejenis lainnya, karena sepatu pantofel merupakan salah satu barang yang fungsinya sangat dibutuhkan dalam kegiatan formal sehari-hari dan tidak dapat tergantikan. Penelitian tugas akhir ini dilakukan di salah satu home industry sepatu yang terletak di area kawasan Cibaduyut. Permasalahan yang terjadi yaitu sepatu pantofel yang beredar dipasaran tidak inovatif serta pemgembangan yang tidak sesuai dengan trend dan keinginan serta kebutuhan konsumen saat ini. Selain itu perusahaan masih menggunakan size converter lawas. Sehingga konsumen kurang tertarik dan lebih memilih produk pantofel lainnya yang dirasa lebih kekinian, modern dan nyaman. Untuk mengatasi hal tersebut maka dilakukan penelitian yang bertujuan bisa mengetahui keinginan serta kebutuhan pelanggan. Selain itu tujuan dari penelitian ini adalah melakukan perbaikan dengan membuat rancangan menggunakan metode Quality Function Deployment (QFD) dan Antropometri. Penerapan metode QFD bertujuan agar perusahaan bisa mengetahui keinginan konsumen dan dengan antropometri perusahaan dapat menentukan ukuran yang sesuai. Hasil dari penelitian diketahui bahwa perbaikan yang harus dilakukan adalah penggunaan bahan baku yang berkualitas, ukuran sepatu yang sesuai penetapan biaya yang murah serta desain produk yang trendy. Kesimpulan dari penelitian ini diperlukannya adanya pengembangan pada sepatu pantofel khusus pria sesuai dengan keinginan dan kebutuhan yang memberikan peningkatan pada desain, ketahanan serta ukuran yang bisa meningkatkan kenyamanan saat digunakan dalam waktu yang lama.