Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pelatihan Penggunaan Elicit untuk Penulisan Karya Tulis Ilmiah di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Syihaabul Hudaa; Mahsusi Mahsusi; Nuryani Nuryani; Ahmad Bahtiar; Irma Novida
Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 4, No 4 (2022)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/btjpm.v4i4.5898

Abstract

Salah satu kesulitan yang dihadapi mahasiswa tingkat akhir yaitu menemukan penelitian terdahulu (state of the art). Kesulitan inilah yang membuat mahasiswa menunda karya tulis akhirnya. Bahkan, dari beberapa kasus yang terjadi di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta banyak mahasiswa yang akhirnya lulus di atas sepuluh semester. Tujuan penulisan artikel ini untuk menyampaikan hasil pengabdian kepada masyarakat di Jurusan Pendidikan Biologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Metode pelatihan yang digunakan menggunakan pendekatan tindakan langsung dan hybrid. Langkah-langkah pelatihan yang dilakukan meliputi: pengenalan Elicit, praktik Elicit, evaluasi pasca penggunaan, dan penilaian terhadap Elicit. Peserta yang mengikuti kegiatan pelatihan ini berjumlah 93 orang mahasiswa semester dua. Hasil yang didapatkan di dalam pelatihan ini mahasiswa mampu menggunakan aplikasi Elicit dengan baik. Selain itu, 93 orang mahasiswa yang hadir dalam kegiatan pelatihan ini menyebutkan bahwa aplikasi Elicit mudah untuk digunakan dan dapat menemukan pelbagai kajian terdahulu.The difficulty faced by final-year students is finding previous research similar to previous research. This difficulty makes students delay their final writing. In fact, from several cases at UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, many students graduated in more than ten semesters. The purpose of writing this article is to convey the results of community service at the Department of Biology Education, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. The training method used is a direct approach. The training steps include: Elicit introduction, elicit practice, post-use evaluation, and assessment of Elicit. Participants in this training activity amounted to 93 second-semester students. The results obtained from this training showed that students could use the Elicit application well. In addition, 93 students who attended this training said that the Elicit application was easy to use and could find various previous studies.
REPRESENTASI PESANTREN DALAM NOVEL KARYA PEREMPUAN PENULIS INDONESIA Novi Diah Haryanti; Ahmad Bahtiar; Rosida Erowati; Syihaabul Hudaa
Widyaparwa Vol 50, No 2 (2022)
Publisher : Balai Bahasa Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (388.824 KB) | DOI: 10.26499/wdprw.v50i2.1052

Abstract

Pesantren's life is a topic that is often raised in Indonesian literature. The topic of pesantren is not only written by men but also seen in women's works. This study focuses on Indonesian novels written by women in Islamic boarding schools. This study aims to see the representation of pesantren in women's novels. The research corpuses selected included Perempuan Berkalung Sorban by Abidah El Khaeliqy, Hati Suhita by Khilma Anis, Cahaya Cinta Pesantren by Ira Madan, Akademi Harapan Vita Agustina, and novel by Farahdiba Maria and Maryam. This qualitative descriptive study looks at the characteristics of the pesantren represented by women writers in modern Indonesian novels. The findings of the five novels studied. Namely, two novels (Perempuan Berkalung Sorban and Hati Suhita) represent traditional pesantren. This appears through the symbols and traditions of the santri and the kiai in the novel, such as studying the yellow book, haul, pilgrimage, and sowan. Two novels (Cahaya Cinta Pesantren and Akademi Harapan) represent modern Islamic boarding schools that show modern learning patterns and place students at the story's centre. One novel (Maria and Maryam) represents a flash boarding school. Although each novel represents a different style of pesantren, these novels have the same problem: showing the lives of women in pesantren and the tradition of matchmaking.Kehidupan pesantren menjadi topik yang sering diangkat dalam karya sastra Indonesia. Tak hanya ditulis oleh laki-laki, topik pesantren juga tampak dalam karya perempuan. Penelitian ini berfokus pada novel Indonesia berlatar pesantren yang ditulis oleh perempuan. Penelitian ini bertujuan melihat representasi pesantren dalam novel-novel karya perempuan. Korpus penelitian   yang dipilih di antaranya: Perempuan Berkalung Sorban  karya Abidah El Khaeliqy, Hati Suhita karya Khilma Anis, Cahaya Cinta Pesantren Karya Ira Madan, Akademi Harapan karya Vita Agustina, dan karya Farahdiba berjudul Maria dan Maryam. Penelitian ini merupakan studi kepustakaan dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Metode analisis isi, dengan teknik simak catat dilakukan untuk mengumpulan data berupa kutipan dalam novel. Penelitian deskriptif kualitatif digunakan untuk melihat karakteristik pesantren yang direpresentasikan perempuan penulis dalam novel Indonesia modern. Temuan dari lima novel yang diteliti yaitu, dua novel (Perempuan Berkalung Sorban dan Hati Suhita) merepresentasikan pesantren tradisional. Hal tersebut muncul lewat simbol-simbol dan tradisi yang dilakukan oleh santri dan para kiai dalam novel, seperti mengkaji kitab kuning, haul, ziarah, dan sowan. Dua novel (Cahaya Cinta Pesantren dan Akademi Harapan) merepresentasikan pesantren modern yang memperlihatkan pola pembelajaran modern dan menempatkan santri menjadi pusat cerita, dan satu novel (Maria dan  Mariam) merepresentasikan pesantren kilat. Meskipun setiap novel mewakili corak pesantren yang berbeda, novel-novel tersebut memiliki persamaan masalah yaitu memperlihatkan kehidupan perempuan di pesantren dan tradisi perjodohan.