Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PEMETAAN WILAYAH KAWASAN RAWAN PETIR MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (STUDI KASUS: KOTA KENDARI, KONAWE SELATAN, KONAWE) Joshua Purba; La Ode Restele; Jamal Harimudin; Nurgiantoro Nurgiantoro; Irfan Ido
JAGAT (Jurnal Geografi Aplikasi dan Teknologi) Vol 6, No 2 (2022): JAGAT (Jurnal Geografi Aplikasi dan Teknologi)
Publisher : Halu Oleo University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jagat.v6i2.28312

Abstract

Abstrak: Petir merupakan suatu proses pelepasan muatan listrik dari awan bermuatan (cumulonimbus (Cb)) yang terdapat di atmosfer. Aktivitas pelepasan muatan yang menuju objek tertentu dinamakan sambaran petir yang mana memiliki kekuatan yang beragam. Petir yang terjadi di atmosfer umum terjadi, namun apabila sambaran petir sampai ke daratan dan memiliki kekuatan yang besar dapat mengancam keselamatan jiwa dan harta benda manusia. Kota Kendari, Kabupaten Konawe Selatan, dan Kabupaten Konawe berada di wilayah iklim tropis dengan curah hujan tinggi yang terbentuk dari awan cumulonimbus yang dapat membentuk petir. Dikarenakan wilayah ini memiliki kepadatan penduduk cukup tinggi disertai pembangunan infrastruktur yang semakin berkembang sehingga perlu dilakukan  suatu  penelitian untuk menganalisis tingkat kerawanan sambaran petir. Terdapat 2 Faktor yang diperlukan untuk mengidentifikasi tingkat kerawanan sambaran petir, yaitu faktor ancaman menggunakan data kejadian petir CG (Cloud to Ground) tahun 2014–2019 dan faktor  kerentanan menggunakan data kepadatan penduduk dan luas lahan untuk rumah dan bangunan. Metode yang digunakan dalam penelitian  ini adalah Metode Simple Additive Weighting (SAW) untuk mendapatkan tingkat  kerawanan  sambaran petir pada beberapa kecamatan yang diinterpretasikan ke dalam peta tematik menggunakan software ArcGIS. Hasil analisis menunjukkan bahwa Kecamatan Bondoala, Kadia, Konda, dan Moramo Utara  memiliki  nilai  tingkat  kerawanan sambaran  petir  tinggi.  Kecamatan Abeli, Kendari, Kendari Barat, Moramo, dan Soropia memiliki tingkat kerawanan sedang. Kecamatan Baruga, Kambu, Mandonga, Nambo, Poasia, Puwatu, dan Wua-Wua memiliki tingkat kerawanan rendah. Kata kunci: Petir CG, Tingkat Kerawanan, Simple  Additive Weighting Abstract: Lightning is an electrical discharge process from loaded cloud (cumulonimbus (Cb)) that occurs in the atmosphere. The electrical discharge activity towards a particular object is called a lightning strike which has various strength. Lightning usually occurs in the atmosphere but if the lightning strike reaches the land and has a great power it can threatens the safety of human life and property. Kendari City, Konawe Selatan, and Konawe is a lightning strike prone area located on tropical high rainfall level potentially forming thunder cloud (cumulonimbus). Due to high population density and infrastructure development in this region, so that a research is needed to analyze lightning vulnerability level. This research was conducted based on 2 factors to identify the lightning strikes vulnerability. The first one is the threat factor using lightning CG events in 2014-2019 and the second one is using population density and areas used as residence and building. The method used in this research is Simple Additive Weighting to calculate the lightning strike vulnerability level in several district and the result is interpreted into thematic map using ArcGis software. Based on the calculation result it shows that Bondoala, Kadia, Konda, and Moramo Utara district have the highest lightning strike vulnerability level. Abeli, Kendari, Kendari Barat, Moramo, and Soropia district have moderate level. Baruga, Kambu, Mandonga, Nambo, Poasia, Puwatu, and Wua-Wua have the lowest lightning strike vulnerability level. Keywords: CG Lightning, Vulnerability Level, Simple  Additive Weighting