Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENDIDIKAN PENCEGAHAN DAN MITIGASI BENCANA BAGI GURU DI SMPN 2 KABUPATEN MAJENE Muhammad Syukur; Andi Agustang; Firdaus W Suhaeb; Jumadi; Sofiana
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Indonesia (JPKMI) Vol. 2 No. 3 (2022): Desember : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Indonesia (JPKMI)
Publisher : Pusat Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/jpkmi.v2i3.655

Abstract

Secara tektonik, wilayah pesisir dan lepas pantai Sulawesi Barat terletak di zona jalur lipatan dan sesar atau fold and thrust belt. Secara khusus, wilayah Majene dan Mamuju pernah terdampak gempa secara berulang dengan periode waktu berbeda. Oleh karena itu, pendidikan pencegahan dan mitigasi bencana menjadi urgen diberikan kepada guru di SMPN 2 Majene sebagai pihak yang dapat mentransformasikan pendidikan didaerah rawan bencana. Solusi yang ditawarkan untuk melakukan pencegahan dan mitigasi secara khusus diarahkan pada ancaman yang ada dan kerentanan yang relevan dengan ancaman tersebut. Langkah-langkah ini dimaksudkan untuk menghilangkan ancaman, mengurangi dampak ancaman ataupun menghindari kerentanan (kondisi rentan) yang berhubungan ancaman tersebut. Hal mendasar yang perlu dilakukan untuk mencegah dan memitigasi adalah mengenali ancaman berdasarkan ancaman kebencanaan dan prediksi potensi bencana suatu wilayah. Istilah yang sering digunakan adalah analisis/kajian ancaman.Rencana kegiatan yang akan dilakukan bersama mitra yaitu: 1) Kajian ancaman dan resiko 2) Perencanaan pencegahan dan mitigasi; 3) Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang kesiapsiagaan bencana; dan 4) Melakukan refleksi atas kegiatan yang dilakukan sehingga dapat dirumuskan perubahan sosial yang terjadi setelah pelaksanaan progran. Motode Pelaksanaan kegiatan program kemitraan masyarakat dilakukan dengan menggunakan metode ceramah, diskusi, tanya-jawab dan focus group Discussion (FGD) Hasil kegiatan program kemitaraan masyarakat yang dilakukan menunjukkan bahwa para peserta sangat antusias. Pemahaman peserta terkait kajian resiko ancaman bencana sebelum dilakukan kegiatan berada skor 54,6% dan setelah diadakan kegiatan meningkat menjadi 97,8%. Pemahaman peserta terkait perencanaan pencegahan dan mitigasi sebelum diadakan berada skor 61,3% dan setalah diadakan kegiatan meningkat menjadi 98,7%. dan memiliki pemahaman. Pemahamanan peserta terkait peningkatan kesiapsiagaan bencana sebelum diadakan kegiatan berada skor 43,5% dan setelah diadakan kegiatan meningkat menjadi 97,6%. Sedangkan pre-test terkait pemahaman peserta terkait kelompok-kelompok yang rentang bencana sebesar 65,6% dan hasil post meningkat menjadi 98,8%..Hasil refleksi atas kegiatan yang dilakukan menunjukan adanya perubahan pemahaman pada setiap peserta yang sangat baik terkait pelaksanaan kegiatan yang dilaksnakan. Mitra memiliki pemahaman mengenai kelompok-kelompok yang rentang dalam terhadap bencana yaitu, anak-anak, orang tua (Manula), perempuan, dan penyandang disabilitas
SONGKOK RECCA TO BONE; IDENTITAS LOKAL YANG MENASIONAL Jumadi; Nurlela; Asmunandar; Khaeruddin; Andi Dewi Riang Tat; Bahri
SEMINAR NASIONAL DIES NATALIS 62 Vol. 1 (2023): Prosiding Seminar Nasional UNM ke-62 2023
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study of Songkok Recca to Bone is a study that tries to uncover the history of existence, the meaningful value of the songkok recca tersbut and the socioeconomic impact of recca songkok kerajiann for msayarakat in Paccing Village. This research as a study of local history that elevates local handicrafts as a cultural product that has economic value. The research method in this study is historical method with heuristic steps (data collection), criticism (verification), interpretation and historiography (writing). The use of the hat "Songkok Recca" is believed to have begun during the reign of the 31st Bone King named Andi Mappanyukki. The "Songkok Recca" hat used can show the wearer's social strata. This study aims to see the perception in the use of this hat is related to the social stratification of Bugis people in Bone Regency. The research was conducted in Awangpone Subdistrict, Bone Regency, South Sulawesi Province, using qualitative approach, with purposive sampling technique in determining informants. Data collection method using observation and interview, with the number of informants as many as ten people. Data analysis techniques in this research are qualitative data analysis techniques. The results showed that there is a shift in the use of the hat "Songkok Recca" today. Inistilah social stratification, the use of the hat "Songkok Recca" no longer shows the level of a person, but is now more described as a form of local wisdom bugis community in Bone Regency.
POLITIK IDENTITAS PADA MASYARAKAT BUTTA TURATEA JENEPONTO Syarifuddin; Jumadi; Muhammad Syukur; Syamsu A Kamaruddin
Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4 No 1 (2023): PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT - SNPPM2023
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract This service aims to increase public knowledge in more depth regarding the phenomenon of identity politics that occurs in the Butta Turate community in Jeneponto, especially during regional head elections. The method offered in implementing the service that will be carried out is the sustainable community approach, an approach that focuses on increasing capacity at the non-individual community level, a sustainable community that has independence and social achievement, where the team is actively involved in providing persuasive assistance (inservice) as a solution in increasing public knowledge regarding the phenomenon of identity politics. The results of the service show an increase in public knowledge about identity politics as a basis for the struggle for power, including three types of identity, namely ethnic identity, religious identity and nobility identity. Apart from that, the public is also able to understand the factors that influence. Abstrak Pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan Masyarakat lebih mendalam terkait dengan fenomena politik identitas yang terjadi pada masyarakat Butta Turate di Jeneponto utamanya saat terjadi pemilihan kepala daerah. Metode yang ditawarkan dalam pelaksanaan pengabdian yang akan dilakukan adalah pendekatan sustainable community, pendekatan yang berfokus pada peningkatan kapasitas di tingkat komunitas non-individual, komunitas berkelanjutan yang memiliki kemandirian dan prestasi sosial, dimana tim terlibat aktif memberikan pendampingan (inservice) secara persuasif sebagai solusi dalam peningkatan pengetahuan Masyarakat terkait fenomena politik identitas. Hasil pengabdian menunjukkan peningkatan pengetahuan Masyarakat tentang politik identitas sebagai basis perebutan kekuasaan meliputi tiga jenis identitas yaitu identitas etnis, identitas agama, dan identitas kebangsawanan. Disamping itu Masyarakat juga mampu memahami faktor-faktor yang memengaruhi politik identitas pada masyarakat Butta Turatea Jeneponto ialah masyarakat yang hierarkis, polarisasi politik, dan regulasi dari pemerintah. identity politics in the Butta Turatea Jeneponto community, namely a hierarchical society, political polarization, and government regulations.