Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

PERSEPSI MASYARAKAT DAN PERANAN PERTANIAN PERKOTAAN DALAM PENURUNAN BIAYA KONSUMSI HARIAN RUMAH TANGGA Veralianta Br Sebayang; Doni Sahat Tua Manalu; Wien Kuntari; Agief Julio Pratama; Helianthi Dewi; Daisy DSJ Tambajong
Journal of Integrated Agribusiness Vol 4 No 2 (2022): Journal of Integrated Agribusiness
Publisher : Jurusan Agribisnis, Fakultas Pertanian, Perikanan dan Biologi Universitas Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (383.77 KB) | DOI: 10.33019/jia.v4i2.3380

Abstract

Urban farming is an activity of using unproductive land into productive land in the yard of the house. Urban farming can contribute to food security, hope food patterns, increase people's income and as a means of channeling hobbies. Urban farming is an alternative in increasing the productivity of home gardens to increase hopeful food patterns and reduce the cost of daily consumption expenditures for households. This study aims to determine the public perception of urban farming and to determine the contribution of urban farming to the decrease in daily consumption costs. This research was conducted in Margajaya Village, West Bogor District, Bogor City. Descriptive statistics are used to determine people's perceptions of urban farming while inferential statistics are used to test the hypothesis that urban farming can reduce household daily consumption costs by 5 percent. The results showed that people who understand about urban farming as much as 87.23%. The results of testing the hypothesis that the portion of daily consumption cost reduction of more than 5 percent can be accepted at the 95% confidence level. This indicates that urban farming has an important role from an economic perspective. Socialization of urban farming programs is a necessity, to increase food security, it has the potential to increase people's income and reduce poverty in urban areas
OPTIMASI PERBANDINGAN AIR DAN ENZIM DALAM PROSES PEMBUATAN GULA CAIR SAGU ASAL SORONG SELATAN: Water-Enzymes Ratio Optimization in The Process of Making Liquid Sago Sugar from South Sorong Agief Julio Pratama; Mochamad Hasjim Bintoro Djoefrie; Agus Budiyanto; Muhammad Iqbal Nurulhaq
Jurnal Sains Terapan : Wahana Informasi dan Alih Teknologi Pertanian Vol. 12 No. 1 (2022): Jurnal Sains Terapan : Wahana Informasi dan Alih Teknologi Pertanian, Volume 1
Publisher : IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jstsv.12.1.43-53

Abstract

Sago is one of the plantation crops that has the potential to be developed as food and non food for the people of Indonesia. Sago as a high source of starch can be used for liquid sugar production. This study aims to get an optimal ratio between water and enzymes in the production of sago liquid sugar from South Sorong. The study was conducted at the Center for Research and Development of Post -Harvest Agriculture, Bogor. Experiments were arranged in the split split plot design with a complete random design (RAL). Comparison of water with sago starch as the main plot, the α-amylase enzyme as a plot child and the glucoamilase enzyme as a plot child. Research is divided into two experiments, (1) ratio of water and sago starch (2) comparison of enzymes and sago starch. The results showed the ratio of starch and water, the dose of the α-amylase enzyme and glucoamylase had an effect on the value of brix, color and total sugar levels in both types of sago. The ratio of starch and water 1 : 4 with the dose of α-amylase enzyme 1 ml/kg starch and the enzyme glucoamilase 1 ml/kg starch is an optimal condition for making liquid sugar from the Fasampe sago starch. The ratio of starch and water 1 : 4 with the dose of α-amylase enzyme 1.2 ml/kg of starch and the glucoamilase enzyme 1.2 ml/kg of starch is an optimal condition for making liquid sugar from Fafion sago starch. Fasampe sago starch have a better appearance of liquid sugar colors than Fafion sago starch. ABSTRAKSagu merupakan salah satu tanaman perkebunan yang memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai bahan pangan dan non pangan bagi masyarakat Indonesia. Sagu sebagai sumber pati yang tinggi dapat dimanfaatkan untuk produksi gula cair. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan perbandingan optimal antara air dan enzim pada produksi gula cair sagu asal Sorong Selatan. Penelitian dilakukan di Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pasca Panen Pertanian, Bogor. Percobaan disusun dalam rancangan split split plot dengan rancangan acak lengkap (RAL). Perbandingan air dengan pati sagu sebagai petak utama, enzim α-amilase sebagai anak petak dan enzim glukoamilase sebagai anak petak. Penelitian terbagi atas dua percobaan yaitu : (1) perbandingan air dan pati sagu serta (2) perbandingan enzim dan pati sagu. Hasil penelitian menunjukkan perbandingan pati dan air, dosis enzim α-amilase dan glukoamilase memberikan pengaruh terhadap nilai brix, warna dan kadar gula total pada kedua jenis sagu. Perbandingan pati dan air 1 : 4 dengan dosis enzim α-amilase 1 ml/kg pati dan enzim glukoamilase 1 ml/kg pati merupakan kondisi optimal untuk membuat gula cair dari sagu Fasampe. Perbandingan pati dan air 1 : 4 dengan dosis enzim α-amilase 1,2 ml/kg pati dan enzim glukoamilase 1,2 ml/kg pati merupakan kondisi optimal untuk membuat gula cair dari sagu Fafion. Jenis sagu Fasampe memiliki tampilan warna gula cair yang lebih baik dari sagu Fafion.
RESPON JENIS GULLY HIDROPONIK TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN SELADA (Lactuca sativa L.) DI PERBATASAN RI-RDTL Faizal Shofwan Kusnendi; Resti Fadillah; Danar Hadisugelar; Agief Julio Pratama; Dhika Prita Hapsari
Jurnal Pertanian Presisi (Journal of Precision Agriculture) Vol 6, No 2 (2022): Jurnal Pertanian Presisi
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35760/jpp.2022.v6i2.6549

Abstract

Kabupaten Belu Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) merupakan wilayah Republik Indonesia yang berbatasan langsung dengan Republik Demokrat Timor Leste (RI-RDTL). Curah hujan yang sedikit sehingga air menjadi barang berharga. Hidroponik merupakan solusi untuk menggunakan air lebih efisien. Secara umum ada dua jenis gully, yaitu bulat dan kotak, tetapi belum mengetahui jenis mana yang menghasilkan selada terbaik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui respon jenis gully dari gully berbentuk bulat dan kotak terhadap hasil dan pertumbuhan selada pada sistem hidroponik. Penelitian dilaksanakan di Greenhouse kemuning, Kabupaten Belu, NTT, pada ketinggian 300 mdpl. Penelitian dimulai pada bulan Oktober - November 2021. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) non Faktorial adalah 2 jenis gully: P1: Gully pipa Polyvinyl chlorida (PVC) , P2 : Gully PVC talang (hollow). Pertumbuhan selada pada jenis gully bulat maupun kotak tidak berpengaruh nyata kecuali pada tinggi tanaman. Tinggi tanaman selada pada jenis gully bulat lebih tinggi dibandingkan dengan jenis kotak. Jenis Gully kotak memiliki bobot total pertanaman lebih tinggi dari pada jenis bulat tetapi tidak berpengaruh nyata. Dengan demikian Jika melihat pada pertumbuhan tanaman, selada pada jenis gully bulat lebih unggul, Jika melihat dari bobot, jenis gully kotak lebih unggul
APLIKASI BEBERAPA JENIS PESTISIDA NABATI UNTUK PENGENDALIAN HAMA TANAMAN KEDELAI (Glycine Max L.): Application of Several Types of Organic Pesticides for Soybean (Glycine Max L.) Pest Control Restu Puji Mumpuni; Abdul Qadir; Agief Julio Pratama; Muhammad Iqbal Nurulhaq
Jurnal Sains Terapan : Wahana Informasi dan Alih Teknologi Pertanian Vol. 13 No. 1 (2023): Jurnal Sains Terapan : Wahana Informasi dan Alih Teknologi Pertanian
Publisher : IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jstsv.13.1.77-86

Abstract

In crop cultivation, plant pests and diseases are a frequent issue that producers still manage with chemical pesticides. Similar to this, inorganic pesticides are used in the production of edamame soybeans, which will ultimately have a negative effect on health, the environment, and product quality. This study aims to obtain the best botanical pesticide formula that can reduce pest attacks on soybean cultivation so as to provide an environmentally friendly alternative to plant pest control. Because they leave no chemical residues and are safe for ingestion, organic pesticides can help soybean producers manage pests and diseases, cut production costs, and improve product quality. The study used a randomized block design (RBD) 6 treatments and 3 replications. The organic pesticide treatments were P0 (control), P1 (garlic), P2 (shallots), P3 (papaya leaves) and P4 (tobacco leaves), P5 (lemongrass). To evaluate the effectiveness of organic pesticides, an efficacy test was carried out. The results showed that all types of materials used as organic pesticides had an effect on reducing the level of pest attacks on soybean plants starting from the sixth week. An organic pesticide made from papaya leaves gave the highest real yield on the number of filled pods and pod weight of soybean plant. ABSTRAK Hama dan Penyakit tanaman merupakan masalah umum di dalam budidaya tanaman, dalam pengendaliannya petani masih bergantung pada pestisida kimia. Begitu juga pada budidaya tanaman kedelai edamame mereka menggunakan pestisida anorganik yang pada akhirnya akan memberikan dampak negatif ke kesehatan dan lingkungan termasuk pada kualitas produk. Penelitian ini bertujuan mendapatkan formula pestisida nabati terbaik yang dapat menurunkan serangan hama pada budidaya tanaman kedelai sehingga memberikan alternatif insektisida pengendali hama tanaman yang ramah lingkungan. Penggunaan pestisida nabati dapat membantu petani kedelai mengendalikan Hama dan penyakit, menekan biaya produksi dan meningkatkan kualitas produk karena bebas residu bahan kimia sehingga aman dikonsumsi. Penelitian menerapkan rancangan acak kelompok (RAK) 6 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan pestisida nabati terdiri atas P0 (kontrol), P1 (bawang putih), P2 (bawang merah), P3 (daun pepaya) dan P4 (daun tembakau), P5 (serai). Untuk mengevaluasi keefektifan pestisida nabati dilakukan uji efikasi. Hasil penelitian menunjukkan semua jenis bahan yang digunakan sebagai pestisida nabati berpengaruh untuk menekan tingkat serangan hama pada tanaman kedelai mulai minggu ke enam. Pestisida nabati yang berbahan dasar daun pepaya memberikan hasil nyata tertinggi pada jumlah polong isi dan bobot polong tanaman kedelai.
Penyuluhan Kelimpahan Hama pada Tumpangsari Sawi Hijau dengan Daun Bawang di Pertanian Organik pada Petani Yayasan Bina Bakti: Counseling on Pest Abundance in Collection of Green Saws With Leaves on Organic Agriculture at Bina Bakti Foundation Farmers Agief Julio Pratama; Balqis Khasyafi; Widyani Lailinur; Leonard Dharmawan; Muhammad Iqbal Nurulhaq
Jurnal Resolusi Konflik, CSR dan Pemberdayaan (CARE) Vol. 8 No. 1 (2023): Pemberdayaan Masyarakat berbasis Inovasi Pertanian Berkelanjutan
Publisher : Center for Alternative Dispute Resolution and Empowerment (Care), Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyuluhan tentang pertanian organik pada petani merupakan nilai tambah dalam pertanian. Salah satu komoditas yang cukup sering dibudidayakan dalam pertanian organik yaitu sawi hijau. Kendala yang dihadapi dalam budidaya sawi hijau secara organik yaitu ganguan dari organisme pengganggu tanaman (OPT) yang dapat menurunkan produksi. Gangguan yang bersifat merusak merupakan implikasi dari kelimpahan hama yang datang pada suatu kawasan. Tujuan dilakukannya penelitian yaitu memberikan gambaran kelimpahan hama yang tersedia pada dua pola tanam. Penelitian dilakukan di Agatho Organis Farm pada bulan Februari hingga April 2021. Parameter yang diamati meliputi indeks keragaman, indeks kemerataan OPT, indeks kekayaan jenis, tinggi tanaman dan jumlah daun sawi hijau. Hasil penelitian menunjukkan indeks keragaman, indeks kemerataan dan indeks kekayaan (indeks Margalef) rendah pada dua pola tanam yang dilakukan dengan jumlah spesies hama yang merusak terendah pada pola tanam tumpangsari. Kata kunci: penyuluhan, pertanian organik, spesies hama
Pemberdayaan Kelompok Wanita Tani Polbangtan Bogor dengan Inovasi Hidroponik NFT Pada Budidaya Caisim: Empowerment of Women Farmer Group With NFT Hydroponic Innovation in Caisim Cultivation Leonard Dharmawan; Agief Julio Pratama; Muhammad Iqbal Nurulhaq
Jurnal Resolusi Konflik, CSR dan Pemberdayaan (CARE) Vol. 8 No. 1 (2023): Pemberdayaan Masyarakat berbasis Inovasi Pertanian Berkelanjutan
Publisher : Center for Alternative Dispute Resolution and Empowerment (Care), Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Caisim merupakan jenis sayuran yang banyak digemari masyarakat Indonesia. Saat ini kebutuhan caisim terus meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk Indonesia. Meningkatkan produksi caisim memerlukan lahan yang cukup luas. Akibat dari keterbatasan lahan pertanian, para petani beralih fungsi ke lahan non pertanian alternatif yang dapat digunakan dalam meningkatkan produktivitas tanaman caisim yaitu bertani dengan sistem hidroponik. Hidroponik adalah suatu budi daya menanam dengan mamakai atau memanfaatkan air tanpa memakai tanah dan menekankan penumbuhan kebutuhan nutrisi untuk tanaman. Salah satu Teknik hidroponik yang dapat dilakukan yaitu teknologi hidroponik sistem Nutrient Film Technique (NFT). Budi daya caisim di Polbangtan Bogor dilakukan selama 23 HST dihitung dari caisim pindah tanam ke instalasi sampai panen. Kegiatan pengembangan masyarakat yang dilakukan dimulai dari tahap pemaparan masalah, analisis masalah, pelaksanaan kegiatan dan evaluasi. Kajian terhadap inovasi budidaya Caisim dengan system NFT bertujuan (1) Menganalisis budi daya caisim dengan hidroponik sistem Nutrient Film Technique (NFT). dan (2) Mengetahui permasalahan yang terjadi di Kelompok Wanita Tani (KWT) Sekar Mulya dan memberikan solusi terkait permasalahan tersebut. Budi daya caisim di Polbangtan Bogor dilakukan selama 23 HST dihitung dari caisim pindah tanam ke instalasi sampai panen. Tahapan budi daya caisim yaitu sterilisasi alat, persiapan media tanam, persemaian, pindah tanam, pemeliharaan tanaman, pemanenan dan pemasaran. Pertumbuhan tanaman hidroponik dipengaruhi beberapa faktor yaitu kepekatan larutan nutrisi, kelembapan udara di greenhouse, suhu udara di greenhouse dan suhu larutan nutrisi. Daya berkecambah benih caisim adalah 96,08 %. Kata kunci: Caisim, Green House, Inovasi
Mini Review of Breeding Program on Rubber Trees Edi Wiraguna; Ade Astri Muliasari; Widya Hasian Situmeang; Agief Julio Pratama; Muhammad Iqbal Nurulhaq; Restu Puji Mumpuni; Hidayati Fatchur Rochmah; Merry Gloria Meliala; Aidil Azhar
AGRITROP Vol 21, No 1 (2023): Agritrop: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/agritrop.v21i1.9203

Abstract

Rubber trees are one of the main tree crops in Southeast Asia that provides latex as the primary source of tire production. However, commercial clones of rubber trees are attacked by pests such as root and foliage diseases and are exposed to abiotic stresses such as drought, which make the development of resistant rubber clones to biotic and abiotic stresses crucial. This mini review highlights the breeding program to develop resistant rubber tree crops through crossing and biotechnology, including in vitro culture and genetic transformation.
PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DALAM KETAHANAN PANGAN PADA MASA RESILIENSI DI KELURAHAN KATULAMPA BOGOR Tri Budiarto; Syahayyunur Fitriani; Galih Surya Aditama; Aliana Bekti Fajarwati; Anna Sabrina; Revalina Sulaeman; Agief Julio Pratama; M. Iqbal Nurulhaq; Leonard Dharmawan; Widya Hasian Situmeang; Edi Wiraguna; Restu Puji Mumpuni; M. Agung Zaim Adzkiya; Ratih Kemala Dewi
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 7, No 1 (2024): MARTABE : JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v7i1.271-277

Abstract

Pembangunan pangan dan gizi di Indonesia erat kaitannya dengan perwujudan ketahanan pangan. Ketahanan pangan merupakan kondisi terpenuhinya kebutuhan pangan bagi rumah tangga yang tercermin dari tersedianya pangan secara cukup, baik dari jumlah maupun mutunya, aman, merata dan terjangkau. Sistem ketahanan pangan dan gizi juga berkaitan erat dengan akses pangan di tingkat rumah tangga dan individu serta status gizi anggota rumah tangga. KWT merupakan salah satu komunitas yang berperan dalam pemberdayaan perempuan dalam mewujudkan ketahanan pangan. KWT Pendopo Enam yang didominasi oleh ibu rumah tangga di salah satu perumahan di Kota Bogor giat dalam pengembangan pertanian perkotaan. Program Pemberdayaan Perempuan ini bertujuan untuk memberikan wawasan dalam pemanfaatan limbah rumah tangga khususnya menjadi pupuk serta meningkatkan pengetahuan mengenai teknik budidaya sayuran. Pelaksanaan program dilakukan secara bertahap yang meliputi kegiatan diskusi kelompok, pelatihan, dan demonstrasi. Melalui kegiatan ini, diperoleh wawasan dan keterampilan mengenai pemanfaatan limbah rumah tangga menjadi pupuk kompos dan teknik budidaya sayuran.