Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

LEVEL BERPIKIR KKREATIF MATEMATIS SISWA SMP PADA PEMBELAJARAN HYBRID Yusup Junaedi Yusup; Muh Khaedir Lutfi; Fitri Anisa Kusumastuti
Pedagogy: Jurnal Pendidikan Matematika Vol. 7 No. 2 (2022): Pedagogy : Jurnal Pendidikan Matematika
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/pedagogy.v7i2.2049

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan dan menganalisis level berpikir kreatif matematis siswa SMP pada pembelajaran hybrid. Penelitian ini termasuk deskriptif kualitatif dengan desain studi kasus. Subjek penelitian yaitu siswa kelas VIII SMPN 1 Banjarsari dengan materi bangun ruang sisi datar. Teknik pengumpulan data terdiri dari tes berpikir kreatif matematis, wawancara, dokumentasi dan triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan : 1) siswa dengan level berpikir kreatif matematis tinggi cenderung mampu menjawab permasalahan pada semua indikator dengan tepat walaupun pada indikator keaslian sebagian siswa mengalami kesulitan dalam mengeluarkan ide. 2) siswa dengan level berpikir kreatif matematis sedang cenderung menjawab tepat pada indikator keaslian dan kerincian namun pada indikator kelancaran dan keluwesan hanya memberikan sebagian jawaban. 3) siswa dengan level berpikir kreatif matematis rendah cenderung menjawab dengan tidak lengkap tetapi pada indikator kerincian dapat memberikan satu jawaban benar.
PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) UNTUK MENINGKATKAN SELF CONCEPT SISWA SMP Syahrul Anwar; Yusup Junaedi
GEOMATH Vol 2, No 1 (2021)
Publisher : STKIP La Tansa Mashiro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (305.879 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki, mengetahui, dan mendeskripsikan pencapaian akhir dan peningkatan self concept siswa yang memperoleh pembelajaran dengan pendekatan realistic mathematics education dan konvesional. Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII di SMP Negeri 1 Banjarsari tahun ajaran 2021/2022. Metode penelitian yang digunakan adalah mixed methods dengan desain penelitian concurrent embedded design. Instrumen penelitian terdiri dari skala self concept, observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data memuat dua jenis yakni data kuantitatif yang terdiri dari statistik deskriptif dan inferensial adapun data kualitatif memuat temuan informasi melalui observasi dan wawancara yang dianalisis menggunakan triangulasi. Hasil penelitian menyatakan bahwa pencapaian akhir dan peningkatan self concept siswa yang mendapatkan pembelajaran dengan pendekatan realistic mathematics education lebih baik daripada siswa yang mendapatkan pembelajaran konvensional. Rata-rata skala self concept siswa yang mendapat pembelajaran dengan pendekatan realistic mathematics education adalah 49,41 dengan rata-rata gain sebesar 0,20, sedangkan rata-rata skala self concept siswa yang mendapatkan pembelajaran konvensional adalah 46,47 dengan rata-rata gain 0,10. Kata kunci: realistic mathematics education; self concept
PENCAPAIAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA MTsN MELALUI PEMBELAJARAN INQUIRY CO-OPERATION MODEL Yusup Junaedi; Syahrul Anwar
GEOMATH Vol 2, No 1 (2021)
Publisher : STKIP La Tansa Mashiro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (385.659 KB)

Abstract

This study aims to determine the achievement of students' mathematical problem solving ability through Inquiry Co- operation Model (ICM) learning, because findings of previous research identified that students still lack the ability to achieve good achievements in mathematics learning. The research method used was a quasi-experimental design with a post-test only control group design. The population in this study were all students of class VIII MTsN in one MTsN in Lebak, Banten Province 2022/2023. The sample selection was conducted randomly against the population class, so that the experimental group is given the treatment of ICM learning and the control group was given the treatment of direct learning. The results showed that: a) as a whole, the achievement of students' mathematical problem solving abilities that obtained ICM learning was higher than students who obtained direct learning; b) based on the high, medium and low KAM categories, the achievement of mathematical problem solving ability of students who obtained ICM learning was higher than students who obtained direct learning with the same KAM category.
ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL BERPIKIR ABSTRAKSI MATEMATIS PADA MATERI GEOMETRI RUANG Syahrul Anwar; Yusup Junaedi; Moh. Rizal Umami
GEOMATH Vol 2, No 2 (2021)
Publisher : STKIP La Tansa Mashiro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki, mengetahui, dan mendeskripsikan kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal kemampuan berpikir abstraksi dalam materi geometri ruang. Subjek penelitian adalah siswa kelas X di salah satu SMK di Kabupaten Pandeglang, Banten tahun ajaran 2022/2023. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan desain penelitian studi kasus. Instrumen penelitian terdiri dari tes uraian kemampuan berpikir abstraksi matematis, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan data induktif meliputi : reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan dan verifikasi. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa kesalahan yang dilakukan siswa dalam mengerjakan tes kemampuan berpikir abstraksi matematis meliputi kesalahan dalam membuat pemodelan matematika, kesalahan konsep dan kesalahan sistematis. Sedangakan kesalahan yang dilakukan siswa dalam mengerjakan tes kemampuan abstraksi matematis pada kelas yang mendapat pembelajaran konvensional meliputi kesalahan dalam membuat pemodelan matematika, kesalahan konsep, kesalahan sistematis dan kesalahan hitung. Kata kunci: kemampuan berpikir abstraksi matematis; geomteri ruang
ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL BERPIKIR ABSTRAKSI MATEMATIS PADA MATERI GEOMETRI RUANG Syahrul Anwar; Yusup Junaedi; Moh Rizal Umami
GEOMATH Vol 3, No 2 (2022)
Publisher : STKIP La Tansa Mashiro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55171/geomath.v3i2.881

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki, mengetahui, dan mendeskripsikan kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal kemampuan berpikir abstraksi dalam materi geometri ruang. Subjek penelitian adalah siswa kelas X di salah satu SMK di Kabupaten Pandeglang, Banten tahun ajaran 2022/2023. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan desain penelitian studi kasus. Instrumen penelitian terdiri dari tes uraian kemampuan berpikir abstraksi matematis, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan data induktif meliputi : reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan dan verifikasi. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa kesalahan yang dilakukan siswa dalam mengerjakan tes kemampuan berpikir abstraksi matematis meliputi kesalahan dalam membuat pemodelan matematika, kesalahan konsep dan kesalahan sistematis. Sedangakan kesalahan yang dilakukan siswa dalam mengerjakan tes kemampuan abstraksi matematis pada kelas yang mendapat pembelajaran konvensional meliputi kesalahan dalam membuat pemodelan matematika, kesalahan konsep, kesalahan sistematis dan kesalahan hitung.
PEMBELAJARAN INQUIRY CO-OPERATION MODEL TERHADAP PENCAPAIAN HABIT OF THINKING FLEXIBLY MATEMATIS SISWA MTsN Mike Handayani; Yusup Junaedi
GEOMATH Vol 3, No 2 (2022)
Publisher : STKIP La Tansa Mashiro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pencapaian habit of thinking flexibly matematis siswa melalui pembelajaran Inquiry Co-operation Model (ICM). Metode penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimen dengan desain post-test only control group design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa MTsN kelas VIII di salah satu MTsN di Kabupaten Lima Puluh Kota, Provinsi Sumatera Barat tahun pelajaran 2019/2020. Pemilihan sampel dilakukan secara acak terhadap kelas populasi, sehingga diperoleh kelompok eksperimen yang diberikan perlakuan pembelajaran ICM dan kelompok kontrol yang diberikan perlakuan pembelajaran langsung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: pencapaian habit of thinking flexibly antara siswa yang memperoleh pembelajaran ICM lebih tinggi dibandingkan siswa yang memperoleh pembelajaran langsung. Kata kunci: Inquiry Co-operation Model (ICM); habit of thinking flexibly matematis
KORELASI PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS DAN HABIT OF THINKING FLEXIBLY MATEMATIS SISWA MTsN Mike Handayani; Yusup Junaedi
GEOMATH Vol 3, No 1 (2022)
Publisher : STKIP La Tansa Mashiro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara kemampuan pemecahan masalah dan habit of thinking flexibly matematis. Metode penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimen dengan desain post-test only control group design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa MTsN kelas VIII di salah salah satu MTsN di Kabupaten Lima Puluh Kota, Provinsi Sumatera Barat tahun pelajaran 2019/2020. Pemilihan sampel dilakukan secara acak terhadap kelas populasi, sehingga diperoleh kelompok eksperimen yang diberikan perlakuan pembelajaran ICM dan kelompok kontrol yang diberikan perlakuan pembelajaran langsung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: terdapat hubungan antara kemampuan pemecahan masalah matematis dengan habit of thinking flexibly matematis. Kata kunci: pemecahan masalah matematis; habit of thinking flexibly matematis
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR REFLEKTIF SISWA SMP PADA PEMBELAJARAN DARING DI ERA COVID-19 Yusup Junaedi; Siti Maryam; Syahrul Anwar
Wilangan: Jurnal Inovasi dan Riset Pendidikan Matematika Vol 3, No 1 (2022): Maret 2022
Publisher : FKIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56704/jirpm.v3i1.14400

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir reflektif siswa SMP pada pembelajaran daring di era Covid-19. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 4 Satap Cihara dengan jumlah subjek penelitian 32 siswa kelas VIII. Desain penelitian yang digunakan adalah studi kasus dengan teknik analisis data induktif meliputi : reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan dan verifikasi. Instrumen yang digunakan berupa tes kemampuan berpikir reflektif dan pedoman wawancara. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa siswa dengan tingkat kemampuan berpikir reflektif tinggi cenderung dapat menyelesaikan soal bangun ruang sisi datar pada setiap indikator, walaupun terdapat beberapa jawaban yang tidak dilengkapi dengan sistematika jawaban. Siswa dengan tingkat kemampuan berpikir reflektif sedang cenderung hanya dapat menyelesaikan jawaban pada tiga indikator yaitu indikator mengevaluasi kebenaran suatu argumen berdasarkan konsep, membedakan data yang relevan dan tidak relevan, serta dapat menginterpretasi kasus berdasarkan konsep matematika. Siswa dengan kategori rendah cenderung menyelesaikan permasalahan berpikir reflektif dengan tidak lengkap dan tidak sistematis.
Epistemological Obstacle on Triangle And Quadrilateral Topic Fitri Anisa Kusumastuti; Muh. Khaedir Lutfi; Yusup Junaedi; Aliep
JURNAL PENDIDIKAN DAN SAINS Vol 1 No 2 (2022): Pendidikan dan Bahan Ajar
Publisher : Universitas Tangerang Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

One of the basic material in geometry is triangle and quadrilateral topic. It should be mastered by students before learning the next topic in geometry. In consequence, it becomes an essential topic. In fact, there are still students who have difficulties. That difficulties can be caused by learning obstacle during learning process. This discussion only focused on the students’ epistemological obstacle in learning triangle and quadrilateral topic. This study aims to identify the students’ epistemological obstacle based on errors when they answered the written test given. Five questions in written test were given to 25 grade VII students in one of junior high schools in Sumedang. This study used qualitative approach where data were analyzed with triangulation method from result of the test and the students’ interview. This research showed that the limitation of context in introducing triangles and quadrilateral was able to caused learning obstacle for the students. Furthermore, it caused the students having difficulty in solving the similar problem with different context in triangle and quadrilateral topic.
Optimasi Kemampuan Penalaran Matematis Siswa dalam Menjawab Soal Setara PISA Konten Change And Relationship Melalui Pendekatan Scientifik Terintegrasi pada Model Problem Solving Dwi Yulianto; Yusup Junaedi; Egi Adha Juniawan
GEOMATH Vol 4 No 1 (2023): Maret 2023
Publisher : STKIP La Tansa Mashiro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55171/geomath.v4i1.968

Abstract

Kemampuan penalaran matematis penting bagi siswa untuk mengembangkan pemikiran logis dan strategi pemecahan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Berdasarkan hasil PISA tahun 2018 Indonesia mendapatkan skor matematika yang rendah. Salah satu konten PISA yaitu Change and Relationship. Tujuan dari penelitian ini adalah meningkatkan kemampuan penalaran matematis dalam menyelesaikan masalah pada konten Change and Relationship. Penelitian ini menggunakan Jenis penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR). Teknik pengumpulan data menggunakan tes kemampuan penalaran pada soal setara PISA konten Change and Relationship terhadap 33 orang, terdiri dari 18 siswa laki-laki dan 15 siswa perempuan kelas VIIID SMP Daar El Qolam 2 Tangerang.Teknik analisis data dalam penelitian ini terdiri dari triangulasi yang terdiri dari pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan. Temuan dari penelitian ini adalah; a) kemampuan mengajukan dugaan awal meningkat dari 30,30% menjadi 54,54% (siklus I) dan 90,09% (siklus II); b) kemampuan menemukan pola penyelesaian permasalahan meningkat dari 21,20% menjadi 42,42% (siklus I) dan 69,69% (siklus II); c) kemampuan manipulasi matematika meningkat dari 22,20% menjadi 45,45% (siklus I) dan 63,63% (siklus II); kemampuan menarik kesimpulan meningkat dari 18,18% menjadi 42,42% (siklus I) dan 66,66% (siklus II). Kata Kunci: Kemampuan Penalaran Matematis, Model Problem Solving, Pendekatan Scientifik, PISA konteks Change and Relationship.