Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Mattawang: Jurnal Pengabdian Masyarakat

Training of the Making of Jawawut Diamonds and Its Packaging in Kabupaten Kepulauan Selayar: Pelatihan Pembuatan Wajik Jawawut Beserta Pengemasannya Di Kabupaten Kepulauan Selayar Husnaeni Husnaeni; Rustam Rustam; Djalil Djalil; Makkatenni Makkatenni; Ranak Lince; Kusmaladewi Kusmaladewi
Mattawang: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 4 (2022)
Publisher : Yayasan Ahmar Cendekia Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (334.388 KB) | DOI: 10.35877/454RI.mattawang1282

Abstract

The training on making diamonds from raw materials of Jawawut is based on the abundant production of Jawawut in this area and is used as bird feed. A small portion is traditionally processed as a snack that cannot last long. This training aims to provide knowledge, understanding and skills to the people of the Selayar Islands to process Jawawut raw materials become diamond-jawawut that last a long time so that they become people's food and can support the community's economy. This training was carried out for 3 (three) consecutive months, starting from June – August 2020, the participants of this training were 22 people, consisting of the Village Head, and staff, PKK members, entrepreneurs in the Selayar Islands Regency. Participants are very enthusiastic about participating in the training, the results obtained by participants have understood, mastered and skilled in processing millet raw materials into diamonds that can last a long time as a source of additional income, can also be consumed by the local community and used as gifts for tourists both locally and abroad. Abstrak Pelatihan pembuatan wajik dari bahan baku jawawut dilandasi oleh produksi jawawut di daerah ini melimpah dan dimanfaatkan sebagai pakan burung, Sebagian kecil diolah secara tradisonal sebagai penganan yang tidak dapat bertahan lama. Olehnya itu pelatihan ini bertujuan untuk memberi pengetahuan, pemahaman dan keterampilan kepada masyarakat kepulauan selayar mengolah bahan baku jawawut menjadi wajik-jawawut yang bertahan lama sehingga menjadi bahan pangan masyarakat dan dapat menjadi penopang perekonomian masyarakat. Pelatihan ini dilaksanakan selama 3 (tiga) bulan berturut-turut, dimulai Juni – Agustus 2020, peserta pelatihan ini sebanyak 22 orang, yang terdiri dari Kepala Desa, dan staf, anggota PKK, pengusaha di Kabupaten Kepulauan Selayar. Peserta sangat antusias mengikuti pelatihan, hasil yang diperoleh peserta telah memahami, menguasai serta terampil mengolah bahan baku jawawut menjadi wajik yang dapat bertahan lama sebagai sumber penghasilan tambahan, juga dapat dikomsumsi oleh masyarakat setempat dan dijadikan oleh-oleh bagi wisatawan baik lokal maupun manca negara.
Guidance on Design and Development of Graphic Learning Media for Teachers in Elementary Schools in Marioriwawo District, Soppeng Regency: Pembimbingan Desain dan Pengembangan Media Grafis Pembelajaran Bagi Guru di Sekolah Dasar Kecamatan Marioriwawo Kabupaten Soppeng Ranak Lince; Rustam Rustam; Patmawati Halim; Kusmaladewi Kusmaladewi
Mattawang: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2023)
Publisher : Yayasan Ahmar Cendekia Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35877/454RI.mattawang1746

Abstract

Improving the quality of learning by utilizing graphic media in the teaching and learning process in Mariowawo District, Soppeng Regency. Guidance on the design and development of graphic learning media in elementary schools in Marioriwawo District, as a community service activity (PkM) lecturers in collaboration with partners UPTD Marioriwawo District, Soppeng Regency. The implementation method is carried out face-to-face (offline) and online and supported by WhatsApp group. Implementing face-to-face activities by doing group work and individual assignments. Mentoring and monitoring evaluation of activity implementation. Increasing the capacity of teachers by designing and designing graphic media, carried out in stages by starting participants to choose a field of study then designing graphic media to support learning materials according to the subject matter. The results of the activity, participants increased their knowledge, skills, and ability to design and create graphic media by utilizing materials around their environment showed good results. Abstrak Meningkatkan kualitas pembelajaran dengan memanfatkan media grafis dalam proses belajar mengajar di Kecamatan Mariowawo Kabupaten Soppeng. Pembimbingan desain dan pengembangan media pembelajaran grafis di SD di Kecamatan Marioriwawo, sebagai kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PkM) dosen bekerjasama dengan mitra UPTD Kecamatan Marioriwawo Kabupaten Soppeng. Metode pelaksanaan dilakukan secara tatap muka (luring) dan (daring) online dan ditunjang whatsApp group. Pelaksanakan kegiatan tatap muka dengan melakukan kerja kelompok dan tugas perorangan. Pendampingan dan monitoring evaluasi pelaksanaan kegiatan. Peningkatan kapasitas guru dengan merancang dan mendesain media grafis, dilakukan secara bertahap dengan memulai peserta memilih bidang studi kemudian merancang media grafis dengan untuk mendukung materi pembelajaran sesuai dengan pokok bahasan. Hasil kegiatan, peserta meningkat pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan mendesaian merancang dan membuat media grafis dengan memanfaatkan materi yang ada disekitar lingkungannya menunjukkan hasil yang baik.
Community Empowerment through the Production of Pia Cake Making and Packaging Business for PKK Group Members in Katangka Village, Somba Opu District, Gowa Regency: Pemberdayaan Masyarakat Melalui Produksi Usaha Pembuatan Kue Pia dan Kemasannya pada Anggota Kelompok PKK di Kelurahan Katangka, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa Risnashari Risnashari; Ranak Lince; Kartini Kartini; Rustam Rustam
Mattawang: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2023)
Publisher : Yayasan Ahmar Cendekia Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35877/454RI.mattawang1747

Abstract

South Sulawesi is one of the centers of Green Mung Beans production outside Java, with an annual production of 24,347 tons, they are able to meet their own Green Mung Beans needs. As an ingredient for making vegetables, cakes, bread, sprouts and other snacks, mung beans are one of the most sought-after agricultural products in South Sulawesi. Somba Opu Village is one of the villages located in Katangka District, Gowa Regency, South Sulawesi. The area, located 30 km from Makassar city to the south, is one of the tourist areas, where there is the Balla Lompoa museum, which is the name of the Gowa kingdom. The attraction of this kingdom is so interesting that many tourists visit and at the same time visit the royal tombs in Gowa district. Community problems related to the situation described are the lack of access to education, knowledge and skills for community groups, which has an impact on the lack of creativity of the community. To overcome this problem, we intend to carry out skills training activities in processing the results of the pia cake business and its packaging. So that the marketing will be better and more developed considering that the area is one of the tourism areas in South Sulawesi. The methods used in this activity include: providing counseling, training in making durable pia cakes and good packaging, and being able to socialize the making. Abstrak Sulawesi Selatan merupakan salah satu sentra produksi Kacang Hijau di luar Jawa, dengan produksi pertahun sebesar 24.347 ton, mereka mampu memenuhi kebutuhan Kacang Hijau sendiri. Sebagai bahan pembuatan sayuran, kue, roti, kecambah serta makanan ringan lainnya Kacang Hijau adalah salah satu hasil pertanian yang sangat dicari di Sulawesi selatan. Kelurahan Somba Opu adalah salah satu kelurahan yang terletak di Kecamatan Katangka, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Daerah yang terletak 30 km dari Kota Makassar ke arah selatan ini merupakan salah satu area wisata, di mana terdapat museum Balla Lompoa yang merupakan nama dari kerajaan Gowa. Daya tarik dari kerajaan ini sangat menarik sehingga banyak wisatawan yang berkunjung dan sekaligus mengunjungi makam-makam kerajaan yang ada di kabupaten Gowa. Permasalahan masyarakat terkait dengan situasi yang telah diuraikan adalah kurangnya akses pendidikan, pengetahuan, dan keterampilan bagi kelompok mayarakat sehingga berdampak pada minimnya kreativitas para masyarakat. Dan hal ini berdampak terhadap kurangnya peningkatan kesejahteraan hidup, khususnya dalam hal pemanfaatan peningkatan nilai jual hasil produktivitas yang dihasilkanUntuk mengatasi masalah tersebut maka kami bermaksud untuk melaksanakan kegiatan pelatihan keterampilan dalam mengolah hasil usaha kue pia beserta pengemasannya. Sehingga pemasarannya akan semakin lebih baik dan berkembang mengingat wilayah tersebut merupakan salah satu wilayah pariwisata di Sulawesi Selatan. Metode yang digunakan pada kegiatan ini yaitu meliputi: memberikan penyuluhan, pelatihan membuat kue pia yang tahan lama serta pengemasannya yang bagus, dan dapat mensosialisasikan pembuatannya.