Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Analisis Terhadap Densitas Larva Nyamuk Aedes aegypti (Vektor Penyakit Demam Berdarah Dengue/DBD) MAKKATENNI MAKKATENNI; NURLIANI ATJO; JUHARDI JUHARDI; JALIL JALIL
Prosiding Seminar Biologi Vol 2 No 1 (2016): Prosiding Seminar Nasional From Basic Science to Comprehensive Education
Publisher : Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/psb.v2i1.3325

Abstract

Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit menular yang menjadi masalah kesehatan yang serius masyarakat di Indonesia. Hal ini sering menimbulkan kekhawatiran karena perjalanan penyakit DBD tergolong cepat dan dapat menimbulkan wabah serta kematian dalam waktu yang singkat. Monitoring kepadatan populasi Aedes aegypti sangat penting untuk membantu evaluasi dan peningkatan pemberantasan nyamuk penyebab DBD. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui densitas larva nyamuk Aedes aegypti berdasarkan angka House Index (HI), Container Index (CI) dan Breateu Index (BI). Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan survei. Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Samalewa, Kecamatan Bungoro, Kabupaten Pangkep, pada bulan Juli hingga Oktober 2014. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh rumah di Kelurahan Samalewa (2.246 rumah) dan sampel berjumlah 50 rumah yang diambil melalui metode proportional random sampling. Pengamatan jentik dilakukan dengan mengamati kehadiran jentik pada setiap kontainer yang terletak di dalam dan di luar rumah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara keseluruhan persentase House Index bernilai sebesar 54%, Container Index sebesar 23.9% dan Breateu Index sebesar 110%. Berdasarkan nilai indeks tersebut, dapat disimpulkan bahwa Kelurahan Samalewa  beresiko terhadap transmisi penyakit Demam Berdarah Dengue. Kata kunci: Breteau Index, Container Index, DBD, House Index 
Analisis Terhadap Densitas Larva Nyamuk Aedes aegypti (Vektor Penyakit Demam Berdarah Dengue/DBD) MAKKATENNI MAKKATENNI; NURLIANI ATJO; JUHARDI JUHARDI; JALIL JALIL
Prosiding Seminar Biologi Vol 2 No 1 (2016): Prosiding Seminar Nasional From Basic Science to Comprehensive Education
Publisher : Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/psb.v2i1.3328

Abstract

Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit menular yang menjadi masalah kesehatan yang serius masyarakat di Indonesia. Hal ini sering menimbulkan kekhawatiran karena perjalanan penyakit DBD tergolong cepat dan dapat menimbulkan wabah serta kematian dalam waktu yang singkat. Monitoring kepadatan populasi Aedes aegypti sangat penting untuk membantu evaluasi dan peningkatan pemberantasan nyamuk penyebab DBD. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui densitas larva nyamuk Aedes aegypti berdasarkan angka House Index (HI), Container Index (CI) dan Breateu Index (BI). Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan survei. Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Samalewa, Kecamatan Bungoro, Kabupaten Pangkep, pada bulan Juli hingga Oktober 2014. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh rumah di Kelurahan Samalewa (2.246 rumah) dan sampel berjumlah 50 rumah yang diambil melalui metode proportional random sampling. Pengamatan jentik dilakukan dengan mengamati kehadiran jentik pada setiap kontainer yang terletak di dalam dan di luar rumah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara keseluruhan persentase House Index bernilai sebesar 54%, Container Index sebesar 23.9% dan Breateu Index sebesar 110%. Berdasarkan nilai indeks tersebut, dapat disimpulkan bahwa Kelurahan Samalewa  beresiko terhadap transmisi penyakit Demam Berdarah Dengue. Kata kunci: Breteau Index, Container Index, DBD, House Index 
EVALUASI TINGKAT PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP MANGROVE Rhizophora mucronata DI LOKASI PENGABDIAN PADA MASYARAKAT UNIVERSITAS TERBUKA KELURAHAN TEKOLABBUA KECAMATAN PANGKAJENE KABUPATEN PANGKEP Jalil Jalil; Makkatenni Makkatenni
OCTOPUS : JURNAL ILMU PERIKANAN Vol 6, No 2 (2017): OCTOPUS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/octopus.v6i2.1298

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan, kelangsungan hidup tanaman mangrove jenis  Rhizophora mucronata di lokasi Abdimas Universitas Terbuka pada Tahun 2012.  Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif.  Tanaman ujian dalam penelitian ini adalah tanaman hasil abdimas UT pada tahun 2012.  Hasil penelitian menunjukkan tingkat pertumbuhan mangrove di lokasi penelitian sangat tinggi yaitu 100 cm dengan kondisi lingkungan yang meliputi salinitas, suhu, kecepatan arus dan tekstur tanah optimal utuk pertumbuhan mangrove.  Namun demikian tingkat kelangsungkan hidup yang didapatkan sangat rendah yaitu 22,33% 60%. Diperlukan penelitian lanjutana untuk mengukur parameter lingkungan yang belum diukur pada pelitian ini.
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT NELAYAN PADA PEMBUDIDAYAAN RUMPUT LAUT DI DESA PITUE KECAMATAN MA’RANG KABUPATEN PANGKEP Makkatenni
Diseminasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2020)
Publisher : Pusat Pengabdian kepada Masyarakat- LPPM Universitas Terbuka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33830/diseminasiabdimas.v2i2.1035

Abstract

Pitue Village is one of the villages located in Ma’rang Subdistrict, Pangkajene and Kepulauan (Pangkep) Regency which about 100 km from north of UPBJJ-UT Makassar Office or about 8 km from Pangkajene, the capital of Pangkep Regency. Community empowerment on seaweed cultivation was carried out with three programs: (1) site selection and seaweed seeding techniques; (2) seaweed cultivation techniques; and (3) seaweed harvesting and post-harvest techniques. Community service activities were carried out for one year. This program used some methods including lecturing and discussion, video screenings about seaweed cultivation, and monitoring or evaluation. The implementation of community service was based on meeting the indicators of the community services process and the products produced. The evaluation result showed that the participants were very enthusiastic in participating in the training and had succeeded in conducting seaweed cultivation using long line method. It can be concluded that community service has been implemented in accordance with the plan starting from the selection of location and seeding, cultivation and implementation of harvest and post-harvest according to the instructions given during the training. Desa Pitue merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Ma’rang, Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep) yang berjarak sekitar 100 km dari Kantor UPBJJ-UT Makassar kea rah utara atau sekitar 8 km dari Pangkajene ibu kota Kabupaten Pangkep. Pemberdayaan masyarakat tentang budidaya rumput lain dilaksanakan dengan tiga program: (1) teknik pemilihan lokasi dan bibit rumput laut; (2) teknik budidaya rumput laut, dan (3) teknik panen dan pasca panen rumput laut. Kegiatan pengabdian masyarakat dilaksanakan selama satu tahun. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian ini adalah ceramah dan anya jawab, pemutaran video tentang budidaya rumput laut, dan monitoring atau evaluasi. Keterlaksanaan pengabdian kepada masyarakat didasarkan atas terpenuhinya indikator-indikator proses pengabdian masyarakat dan produk yang dihasilkan. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa peserta sangat antusias dalam mengikuti pelatihan dan telah berhasil melakukan budidaya rumput laut dengan metode long line. Dapat disimpulkan bahwa pengabdian masyarakat telah diimplementasikan sesuai dengan rencana dimulai dari pemilihan lokasi dan bibit, pelaksanaan budidaya dan pelaksanaan panendan pasca panen sesuai petunjuk yang diberikan pada saat pelatihan.
KEANEKARAGAMAN JENIS BURUNG AIR DI KAWASAN EKOWISATA HUTAN BAKAU DESA LAKAWALI KECAMATAN MALILI KABUPATEN LUWU TIMUR Makkatenni Makkatenni; Husnaeni Husnaeni; Amirullah Amirullah
Jurnal Biotek Vol 8 No 2 (2020): DESEMBER
Publisher : Department of Biology Education of Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/jb.v8i2.17670

Abstract

This research discusses the exploration of bird species diversity in the mangrove ecotourism area of Lakawali Village, Malili District, East Luwu Regency. The aim of this research is to explore the diversity of bird species and their distribution in several mangrove and pond ecosystems in Malili District, East Luwu Regency. The research was conducted at four observation stations in the mangrove ecosystem, namely the mangrove ecosystem in Lakawali Pantai Village, Usu Village, Pinrang Malili Village, and PasiPasi Village. The object of this research was the bird species (avifauna) which found at four observation stations in the mangrove ecosystem and aquaculture ponds in Malili District. Data were collected using the IPA method (Index Puncuald'Abondence), observation, and documentation. Data analysis was done by counting the number of bird species from each order found, while the conservation status was determined based on Permen LHK No. P.106/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2018 and the IUCN’s red list. The results of the research showed that the number of bird species found in mangrove ecosystems and aquaculture ponds around mangroves in the Malili district consisted of 48 species of 13 orders, dominated by Passeriformes and Ciconiiformes. The distribution of the highest number of bird species was found in the KampungPinrangMalili area, followed by Ussu Village, LakawaliPantai Village, and the lowest was in PasiPasi Village. There are two types of birds with NT conservation status (Near Threatened = almost threatened), namely the white belly albatross or Spizaetuscirrhatus (Gmelin, 1788) and the Sulawesi snake eagle or Spilornisrufipectus (Gould, 1858), most of which have the least concern (low risk) LC conservation status and are not protected.
Training of the Making of Jawawut Diamonds and Its Packaging in Kabupaten Kepulauan Selayar: Pelatihan Pembuatan Wajik Jawawut Beserta Pengemasannya Di Kabupaten Kepulauan Selayar Husnaeni Husnaeni; Rustam Rustam; Djalil Djalil; Makkatenni Makkatenni; Ranak Lince; Kusmaladewi Kusmaladewi
Mattawang: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 4 (2022)
Publisher : Yayasan Ahmar Cendekia Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (334.388 KB) | DOI: 10.35877/454RI.mattawang1282

Abstract

The training on making diamonds from raw materials of Jawawut is based on the abundant production of Jawawut in this area and is used as bird feed. A small portion is traditionally processed as a snack that cannot last long. This training aims to provide knowledge, understanding and skills to the people of the Selayar Islands to process Jawawut raw materials become diamond-jawawut that last a long time so that they become people's food and can support the community's economy. This training was carried out for 3 (three) consecutive months, starting from June – August 2020, the participants of this training were 22 people, consisting of the Village Head, and staff, PKK members, entrepreneurs in the Selayar Islands Regency. Participants are very enthusiastic about participating in the training, the results obtained by participants have understood, mastered and skilled in processing millet raw materials into diamonds that can last a long time as a source of additional income, can also be consumed by the local community and used as gifts for tourists both locally and abroad. Abstrak Pelatihan pembuatan wajik dari bahan baku jawawut dilandasi oleh produksi jawawut di daerah ini melimpah dan dimanfaatkan sebagai pakan burung, Sebagian kecil diolah secara tradisonal sebagai penganan yang tidak dapat bertahan lama. Olehnya itu pelatihan ini bertujuan untuk memberi pengetahuan, pemahaman dan keterampilan kepada masyarakat kepulauan selayar mengolah bahan baku jawawut menjadi wajik-jawawut yang bertahan lama sehingga menjadi bahan pangan masyarakat dan dapat menjadi penopang perekonomian masyarakat. Pelatihan ini dilaksanakan selama 3 (tiga) bulan berturut-turut, dimulai Juni – Agustus 2020, peserta pelatihan ini sebanyak 22 orang, yang terdiri dari Kepala Desa, dan staf, anggota PKK, pengusaha di Kabupaten Kepulauan Selayar. Peserta sangat antusias mengikuti pelatihan, hasil yang diperoleh peserta telah memahami, menguasai serta terampil mengolah bahan baku jawawut menjadi wajik yang dapat bertahan lama sebagai sumber penghasilan tambahan, juga dapat dikomsumsi oleh masyarakat setempat dan dijadikan oleh-oleh bagi wisatawan baik lokal maupun manca negara.
Biodiversitas Burung Air di Kawasan Mangrove di Sekitar Muara Sungai Lakawali dan Sungai Ussu Kecamatan Malili, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan: Biodiversity of Water Birds in the Mangrove Area Around the Estuaries of the Lakawali River and Ussu River, Malili District, East Luwu Regency, South Sulawesi Makkatenni; Jalil; Amirullah; Sitti Wirdhana Ahmad; Muhsin; Nasaruddin
Jurnal Sumberdaya Hayati Vol. 9 No. 1 (2023): 2023
Publisher : Departemen Biologi, Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jsdh.9.1.24-29

Abstract

Water bird diversity in mangrove ecosystem of the Malili District, East Luwu Regency, South Sulawesi, is rarely studied. This reseacrh aims to examine the diversity of bird species in the mangrove ecosystem, Malili District, East Luwu Regency, South Sulawesi. The study was conducted at two stations, namely mangrove forests at the Lakawali River estuary and at the Ussu River estuary. Data collection was carried out using field by field methods, observations were made with binoculars and a Nikon D5200 DSLR camera. Data analysis was performed using the Diversity Index (H’) formula according to Shannon-Winner and evenness index (E) according to Magurren. Species conservation status is determined based on Minister of Environment and Forestry Regulation No. P.106/MENLHK/SETJEN/ KUM.1/12/2018 and IUCN redlist. The results showed that 417 individual birds were found consisting of 5 orders, 7 families and 17 species, there was one protected species, namely great knot (Calidris tenuirostris). The diversity index (H’) in the estuary of Lakawali river is 2.48, and in the estuary of Ussu river is 2.59 which indicates the medium category. The evenness index (E) in the estuary of Lakawali river was 0.92 and in the Ussu River was 0.93 which showed that the distribution of species in both habitats was quite even.