p-Index From 2019 - 2024
0.444
P-Index
This Author published in this journals
All Journal BANGUN REKAPRIMA
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENERAPAN IPTEK PADA PERENCANAAN ARSITEKTUR - GAMBAR DETAIL MASJID AL MA’UN, BANYUMANIK KOTA SEMARANG Suwarto Suwarto; Fikri Praharseno; Lalu Yahya Surya Buana; Nor Puji Lestari; Mawardi Mawardi; Suparman Suparman; Wahjoedi Wahjoedi
Bangun Rekaprima Vol 8, No 2 (2022): Oktober 2022
Publisher : Politeknik Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (815.125 KB) | DOI: 10.32497/bangunrekaprima.v8i2.3971

Abstract

Kelurahan Pedalangan secara administratif berbatasan dengan Kelurahan Tembalang, Kelurahan Kramas, Kelurahan Padangsari, dan Kelurahan Srondol Wetan. Akibat adanya kawasan pendidikan di Kelurahan Tembalang, maka berdampak pula pada perkembangan wilayah di Kelurahan Pedalangan, baik dari segi perubahan lahan maupun pertumbuhan penduduk. Seiring dengan pertumbuhan penduduk yang pesat di Kelurahan Pedalangan maka harus diimbangi dengan peningkatan fasilitas umum di wilayah tersebut, Untuk memberikan fasilitas umum yang cukup bagi masyarakat di Kelurahan Pedalangan maka diperlukan peningkatan fasilitas ibadah, salah satu fasilitas ibadah yang perlu ditingkatkan khususnya pada wilayah RT/RW 03/03 Kelurahan Pedalangan adalah masjid. Alternatif yang di rencanakan oleh warga sekitar adalah pembangunan masjid baru akan tetapi, yang menjadi kendala adalah kurangnya pengetahuan warga masyarakat tentang peraturan pemerintah untuk mendirikan bangunan dimana lahan yang ada terdapat sumber air/Sendang. Untuk mengatasi hal tersebut, maka dilakukan inventarisasi kondisi lahan dan kebutuhan luas bangunan yang diperlukan.Target yang ingin dicapai dari kegiatan ini adalah memperiapkan Perencanaan Tampak bangunan dan anggaran yang diperlukan agar dapat dipersiapkan dan dicari sumber pendanaan dengan rembug warga masyarakat di Kelurahan Pedalangan khususnya masyarakat sekitar lokasi tentang Pembanguanan Masjid sebagai perkiraan dalam pelaksanaan pembangunan. Metode kegiatan yang direncanakan dimulai dengan diskusi dan musyawarah warga sosialisasi atau penyampaian hasil perhitungan desain struktur dan perencanaan rencana anggaran biaya. Sehingga diharapkan melalui kegiatan ini mampu memberikan manfaat bagi tim pengabdian masyarakat Polines (dosen) maupun bagi masyarakat sekitar.
PEMODELAN PENINGKATAN KADAR AIR AKIBAT INFILTRASI DITINJAU DARI PARAMETER KEKUATAN TANAH Nor Puji Lestari; Anung Suwarno; Tedjo Mulyono; Sudarmono Sudarmono; Fikri Praharseno; Teguh Mulyo Wicaksono
Bangun Rekaprima Vol 9, No 1 (2023): April 2023
Publisher : Politeknik Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (360.515 KB) | DOI: 10.32497/bangunrekaprima.v9i1.4654

Abstract

Tanah merupakan salah satu aspek penting dalam konstruksi yang memerlukan perhatian saat perencanaan yang berhubungan dengan daya dukung pondasi, stabilitas lereng, tekanan tanah lateral serta bangunan sipil lainya. Sehingga banyak kejadian kegagalan struktur geoteknik terjadi saat kondisi tanah paling kritis. Oleh sebab itu, penelitian ini dirancang untuk mempelajari bagaimana pengaruh variasi kadar air terhadap kekuatan tanah pada kondisi normal dan jenuh sempurna. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimental di Laboratorium Mekanika Tanah Politeknik Negeri Semarang. Peningkatan variasi nilai infiltrasi dilakukan dengan cara merendam sampel tanah dalam cawan. Setelah dilakukan pemeraman, kemudian sampel tanah diuji triaksial UU. Penelitian menunjukkan bahwa pada awal penjenuhan penyerapan air maksimum akan tercapai (19,6%) dan akan berkurang sebanding dengan lama penjenuhan. Nilai kadar air bertambah mendekati nilai 100% saat penjenuhan berlangsung selama 10 hari. Parameter kuat geser tanah (kohesi) akibat penjenuhan sebesar 0,39 kg/cm2; 0,28 kg/cm2 dan 0,35 kg/cm2. Sedangkan semakin jenuh tanah maka nilai sudut gesek dalam tanah juga menurun mendekati nilai nol, yaitu 11,80o; 12,17o dan 2,76o. Bertambahnya nilai kadar air pada tanah mengakibatkan menurunnya nilai kohesi dan sudut gesek dalam pada tanah. Semakin jenuh tanah (semakin lama penjenuhan) maka sudut gesek dalam tanah mendekati nol dan kohesi tanah lebih kecil dibanding kondisi tanah asli. Sehingga semakin jenuh tanah maka nilai daya dukung tanah tersebut semakin kecil.