Tanah merupakan salah satu aspek penting dalam konstruksi yang memerlukan perhatian saat perencanaan yang berhubungan dengan daya dukung pondasi, stabilitas lereng, tekanan tanah lateral serta bangunan sipil lainya. Sehingga banyak kejadian kegagalan struktur geoteknik terjadi saat kondisi tanah paling kritis. Oleh sebab itu, penelitian ini dirancang untuk mempelajari bagaimana pengaruh variasi kadar air terhadap kekuatan tanah pada kondisi normal dan jenuh sempurna. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimental di Laboratorium Mekanika Tanah Politeknik Negeri Semarang. Peningkatan variasi nilai infiltrasi dilakukan dengan cara merendam sampel tanah dalam cawan. Setelah dilakukan pemeraman, kemudian sampel tanah diuji triaksial UU. Penelitian menunjukkan bahwa pada awal penjenuhan penyerapan air maksimum akan tercapai (19,6%) dan akan berkurang sebanding dengan lama penjenuhan. Nilai kadar air bertambah mendekati nilai 100% saat penjenuhan berlangsung selama 10 hari. Parameter kuat geser tanah (kohesi) akibat penjenuhan sebesar 0,39 kg/cm2; 0,28 kg/cm2 dan 0,35 kg/cm2. Sedangkan semakin jenuh tanah maka nilai sudut gesek dalam tanah juga menurun mendekati nilai nol, yaitu 11,80o; 12,17o dan 2,76o. Bertambahnya nilai kadar air pada tanah mengakibatkan menurunnya nilai kohesi dan sudut gesek dalam pada tanah. Semakin jenuh tanah (semakin lama penjenuhan) maka sudut gesek dalam tanah mendekati nol dan kohesi tanah lebih kecil dibanding kondisi tanah asli. Sehingga semakin jenuh tanah maka nilai daya dukung tanah tersebut semakin kecil.