Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

BALESARI CULTURE AND LANGUAGE (BCL) SEBAGAI KATALISATOR DESA WANA WISATA BALESARI Faradisa, Farikah; Katrini, Yulia Esti; Baihaqi, Imam
Dimas: Jurnal Pemikiran Agama untuk Pemberdayaan Vol 17, No 2 (2017)
Publisher : LP2M of Institute for Research and Community Services - UIN Walisongo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (485.668 KB) | DOI: 10.21580/dms.2017.172.2001

Abstract

Wana Wisata of Balesari village has huge potential to be developed into a national and even international tourist village. Balesari village is also categorized as a virgin, and it still has many local wisdoms that can be a special attraction for domestic visitors and also foreign tourists if the community of Balesari can manage it properly and maximally.. The focus of the contribution of Tidar University to the community is to serve the community to support the development of rural areas, one of them is Wana Wisata of Balesari Village. The development of villages is focused on Balesari Culture and Language activities that is cultural and linguistic conservation that manifests in awareness of activities, training, and cultural and linguistic assistance to become a tourist icon in Balesari village. In addition gradually over a period of 3 years, Balesari Culture and Language programs will also conserve the culture and language based on local wisdom in the village of Balesari gradually as a catalyst that will participate in improving the development of Balesari Wana Tourism Village. Desa Wana Wisata Balesari memiliki potensi yang sangat besar untuk dapat dikembangkan menjadi sebuah desa wisata bertaraf nasional bahkan internasional. Desa Balesari juga dikategorikan masih perawan, masih terdapat banyak kearifan lokal yang dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi para pengunjung domestik apalagi wisatawan asing apabila masyarakat dapat mengelolanya dengan baik, maksimal, dan profesional. Fokus kontribusi Universitas Tidar kepada masyarakat adalah melakukan pengabdian kepada masyarakat untuk mendukung pembangunan wilayah perdesaan salah satunya adalah Desa Wana Wisata Balesari. Pembangunan desa tersebut difokuskan dalam kegiatan Balesari Culture and Language yaitu konservasi budaya dan bahasa yang mewujud dalam kegiatan penyadaran, pelatihan, dan pendampingan budaya dan bahasa agar menjadi ikon wisata di desa Balesari. Selain itu secara bertahap dalam jangka waktu 3 tahun, program Balesari Culture and Language juga akan melakukan konservasi budaya dan bahasa berbasis kearifan lokal yang terdapat di desa Balesari secara bertahap sebagai katalisator yang akan ikut mempercapat laju perkembangan Desa Wana Wisata Balesari.
RESEPSI CERITA PERANG BUBAT DALAM NOVEL NISKALA KARYA HERMAWAN AKSAN Imam Baihaqi
TRANSFORMATIKA Vol 11, No 2 (2015): TRANSFORMATIKA
Publisher : Universitas Tidar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (648.92 KB) | DOI: 10.31002/transformatika.v11i2.100

Abstract

Karya sastra tidak dapat dipahami dan diteliti terlepas dari dunia pembaca karena karya sastra merupakan salah satu wujud realisasi diri seorang pembaca yang memberikan konkretisasi terhadap ruang-ruang kosong yang terdapat dalam karya sastra itu sendiri. Konkretisasi terhadap karya sastra tersebut dapat diejawantahkan melalui tanggapan, baik aktif maupun pasif oleh pembaca karya sastra. Tanggapan pembaca menjadi suatu hal pokok dalam kajian resepsi sastra sebagai paradigma pendekatan ekstrinsik dalam sastra yang menekankan pada hubungan antara karya sastra dengan pembaca. Resepsi Hermawan Aksan sebagai pembaca  ̶ yang dalam hal ini juga berperan sebagai seorang penulis− terhadap cerita perang bubat  ̶ yang dalam hal ini terdapat dalam novel Niskala ̶  dapat dikaji dengan menggunakan toeri resepsi sastra. Resepsi terhadap cerita perang bubat tersebut dapat ditafsirkan berbeda, tergantung dari posisi dan tendensi seorang pembaca yang sekaligus menjadi seorang penulis dalam memberikan penafsiran terhadap suatu permasalan.Kata kunci: Resepsi, Perang Bubat, Novel Niskala.
PENINGKATAN KETERAMPILAN BERMAIN DRAMA DENGAN METODE ROLE PLAYING PADA KELOMPOK TEATER KENES SMPN 4 YOGYAKARTA Imam Baihaqi
TRANSFORMATIKA Vol 12, No 2 (2016): TRANSFORMATIKA
Publisher : Universitas Tidar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (676.966 KB) | DOI: 10.31002/transformatika.v12i2.187

Abstract

This research aims to improve the skills of Teater Kenes SMPN 4 Yogyakarta in performing the drama with the “Role Playing” method. This method is one of the various methods used in the study of Drama Performance. One of the advantages of utilizing this method is to help students in solving their personal problems. Role Playing provides the opportunity for students to determine their personal problems, then do some experiment in various ways to resolve the problems when it occurs.This research is a Classroom Action Research (CAR). The subject of the research is Teater Kenes, SMPN 4 Yogyakarta involving 10 students. This study consists of two cycles. Each cycle consists of four stages, namely planning, action, observation, and reflection. Data collection techniques are questionnaires, interviews, observation and documentation of the learning activities. Analyses are performed with a qualitative descriptive technique that is supported by quantitative data. The validity of the data obtained through validity (processes, products, democratic, and dialogue) and reliability.The results shown that the method of Role Playing can improve playing skills in Teater Kenes SMPN 4 Yogyakarta. The ability of the students in role-play before their implementation of measures categorized is considered as Below Average Category. However, after the implementation of the action during the two cycles, the ability of the students in the drama belongs to Good Category. It is based on the observation of students from Pre-Action with the arithmetic mean value of 17.6 (29.33%), the first cycle of 21.1 (35.17%), and the second cycle the average value of count to 37, 6 (62.67%). The ability to play drama of the students from Pre-Action to the second cycle is increased by 20 (33.34%). Moreover, the process of learning to play the drama is also increased. Prior to the implementation of the action, the students were not stimulated to play a role, less active, and were hesitate to make a move so that the target is less than standard. After the implementation of the action, students become more daring, active in learning, and they are not hesitate to make a move, even they are able to improvise. It can be seen from the observation during the learning process of Pre-Action with the arithmetic mean value of 7.6 (38%), the first cycle of 9.6 (48%), and the second cycle the average value of count to 17, 2 (86%). Thus, the process of learning to play the drama of Pre-Action to the second cycle is increased by 9.6 (48%).Keywords: dramatic play, role playing, teater kenes SMPN 4 yogyakarta
BALESARI CULTURE AND LANGUAGE (BCL) SEBAGAI KATALISATOR DESA WANA WISATA BALESARI Farikah Faradisa; Yulia Esti Katrini; Imam Baihaqi
Dimas: Jurnal Pemikiran Agama untuk Pemberdayaan Vol 17, No 2 (2017)
Publisher : LP2M of Institute for Research and Community Services - UIN Walisongo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (485.668 KB) | DOI: 10.21580/dms.2017.172.2001

Abstract

Wana Wisata of Balesari village has huge potential to be developed into a national and even international tourist village. Balesari village is also categorized as a virgin, and it still has many local wisdoms that can be a special attraction for domestic visitors and also foreign tourists if the community of Balesari can manage it properly and maximally.. The focus of the contribution of Tidar University to the community is to serve the community to support the development of rural areas, one of them is Wana Wisata of Balesari Village. The development of villages is focused on Balesari Culture and Language activities that is cultural and linguistic conservation that manifests in awareness of activities, training, and cultural and linguistic assistance to become a tourist icon in Balesari village. In addition gradually over a period of 3 years, Balesari Culture and Language programs will also conserve the culture and language based on local wisdom in the village of Balesari gradually as a catalyst that will participate in improving the development of Balesari Wana Tourism Village. Desa Wana Wisata Balesari memiliki potensi yang sangat besar untuk dapat dikembangkan menjadi sebuah desa wisata bertaraf nasional bahkan internasional. Desa Balesari juga dikategorikan masih perawan, masih terdapat banyak kearifan lokal yang dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi para pengunjung domestik apalagi wisatawan asing apabila masyarakat dapat mengelolanya dengan baik, maksimal, dan profesional. Fokus kontribusi Universitas Tidar kepada masyarakat adalah melakukan pengabdian kepada masyarakat untuk mendukung pembangunan wilayah perdesaan salah satunya adalah Desa Wana Wisata Balesari. Pembangunan desa tersebut difokuskan dalam kegiatan Balesari Culture and Language yaitu konservasi budaya dan bahasa yang mewujud dalam kegiatan penyadaran, pelatihan, dan pendampingan budaya dan bahasa agar menjadi ikon wisata di desa Balesari. Selain itu secara bertahap dalam jangka waktu 3 tahun, program Balesari Culture and Language juga akan melakukan konservasi budaya dan bahasa berbasis kearifan lokal yang terdapat di desa Balesari secara bertahap sebagai katalisator yang akan ikut mempercapat laju perkembangan Desa Wana Wisata Balesari.
Pembelajaran Drama dengan Metode Role Playing Berbasis Project Learning bagi Mahasiswa PBSI Universitas Tidar Imam Baihaqi
CaLLs: Journal of Culture, Arts, Literature, and Linguistics Vol 5, No 2 (2019): CaLLs, Desember 2019
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1514.207 KB) | DOI: 10.30872/calls.v5i2.2710

Abstract

The primary competence owned by the student when they choosing Indonesian language and literature education study programme on Tidar University is present the stage of drama. Based on academic guidelines of Tidar University in the year of 2016 page 2 state that the students’ of Indonesian language and literature study programme competence should be able to have a skill in Indonesia literature. It contained on curriculum of the Indonesian education study programme obligated in faced the drama stage subject on 6th semester. The deep competence of the student are the learning project of role playing method. It gives the real stage experience then applied the related theories of the subject and helps the act of drama present stage. The acting ability as an actor is the important factor, the prominent figure of drama stage having better performance and able to fully comprehend on pre-casting. The use role playing method is the effort to improve the role playing ability on the students and expect to be the one of effective and pleasure learning method and they are able playing the role of drama stage encouragingly. Salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh setiap mahasiswa yang mengambil prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, terutama di Universitas Tidar adalah mahasiswa mampu menampilkan pementasan drama. Berdasarkan Pedoman Akademik Universitas Tidar tahun 2016 pada halaman 2 dicantumkan tentang kompetensi mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia harus memiliki keterampilan bersastra Indonesia. Dalam kurikulum program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia juga mewajibkan mahasiswa untuk menempuh mata kuliah drama pentas pada semester IV. Kompetensi ini akan dikuasai oleh mahasiswa secara lebih mendalam jika mereka mampu membuat sebuah pementasan drama berbasis project learning dengan metode role playing. Project learning dalam mata kuliah drama pentas ini akan memberikan pengalaman pentas yang benar-benar real, mereka akan mampu menerapkan berbagai macam teori yang berkaitan dengan drama yang sebelumnya sudah didapatkan saat menempuh mata kuliah teori drama. Metode role playing sendiri akan membantu mahasiswa menjadi lebih mendalami acting dalam suatu pementasan drama. Kemampuan acting menjadi faktor yang sangat penting, karena tokoh yang terdapat dalam sebuah pementasan drama akan memiliki performence yang lebih baik jika tokoh tersebut mampu menghayati setiap peran yang didapatkan pasca-casting. Penggunaan metode role playing dalam upaya meningkatkan keterampilan bermain drama pada mahasiswa prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Tidar diharapkan dapat menjadi salah satu metode pembelajaran yang efektif dan menyenangkan. Sehingga mahasiswa akan menjadi terpacu untuk bermain drama dengan baik.
PERAN TOKOH ALFIE DALAM UPAYA PENINGKATAN KUALITAS HIDUP MASYARAKAT PADA NOVEL ISRA’ MI’RAJ CINTA KARYA ROHMAT NURHADI ALKASTANI DAN IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN APRESIASI SASTRA DI SMA Rini Karyani Asmara; Yulia Esti Katrini; Imam Baihaqi
Repetisi: Riset Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 2, No 1 (2019): REPETISI Volume 2 Nomor 1
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Tidar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengungkapkan peran tokoh Alfie dalam upaya peningkatan kualitas hidup masyarakat pada novel Isra’ Mi’raj Cinta karya Rohmat Nurhadi Alkastani, serta mengimplementasikan pembelajaran peran tokoh Alfie dalam upaya peningkatan kualitas hidup masyarakat di SMA. Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sosiologi sastra. Metode dan teknik pengumpulan data menggunakan metode studi pustaka dilanjutkan dengan teknik kartu data. Data yang dikumpulkan dianalisis menggunakan metode deskriptif analitik dan teknik analisis data yang disesuaikan dengan metode analisis data yaitu menganalisis teks dari novel. Hasil penelitian ini menunjukkan ada dua hal yang dilakukan oleh Alfie dalam upaya peningkatan kualitas hidup masyarakat. Pertama, peran Alfie secara langsung yaitu sebagai pengamalan ilmu, tanggung jawab, penasihat, motivator, rela berkorban, penolong, dan pembimbing. Kedua, peran Alfie secara tidak langsung adalah sebagai orang bertanggung jawab, penasihat, penolong, motivator, inspirator, dan dermawan. Penelitian ini dapat diimplementasikan pada pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA tepatnya dalam silabus kelas XII Kurikulum 2013 revisi tahun 2016 KD 3.9 menganalisis isi dan kebahasaan novel dan KD 4.9 merancang novel atau novelet dengan memerhatikan isi dan kebahasaan yang difokuskan pada materi pembelajaran analisis unsur ekstrinsik dalam novel dengan tahap pembelajaran apresiasi sastra berupa mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan mengomunikasikan.Kata Kunci: Peran, Novel, Masyarakat, Implementasi Pembelajaran di SMA
Pola Pikir Koplak dalam Novel Koplak karya Oka Rusmini dan Formulasinya sebagai Materi Ajar Apresiasi Sastra di SMA Aprilia Dwi Sulistyaningsih; Fransiscus Xaverius Samingin; Imam Baihaqi
Repetisi: Riset Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 3, No 2 (2020): REPETISI VOLUME 3 NOMOR 2
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Tidar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Skripsi yang berjudul Pola Pikir Koplak dalam Novel Koplak karya Oka Rusmini dan Formulasinya sebagai Materi Ajar Apresiasi Sastra di SMA ini dilatarbelakangi oleh pola pikir yang dialami oleh tokoh utama. Pola pikir yang dialami oleh Koplak merupakan pola pikir yang digunakan oleh masyarakat pada umumnya yaitu secara logis, realistis, dan kritis. Selain itu dalam menyampaikan pemikiran-pemikiran tersebut disajikan secara karikatural. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) pola pikir Koplak tokoh utama dalam novel Koplak dan (2) memperoleh materi ajar tentang pola pikir tokoh utama dalam pembelajaran apresiasi sastra di SMA. Penelitian ini menggunakan pendekatan psikologi sastra dengan teori kategori wilayah pikir Sigmund Freud. Penyediaan data penelitian ini menggunakan metode studi pustaka dan dengan menggunakan teknik kartu data sekunder berupa teks baik dalam kata, kalimat, dan paragraf. Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan teknik analisis yang disesuaikan dengan metode analisis. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat 57 data dari 6 pola pikir yang dialami oleh Koplak. Dari ke-6 pola pikir yang ditemukan ini terdiri dari 8 data pola pikir tidak logis, 3 data pola pikir tidak realistis, 14 data pola pikir logis, 22 data pola pikir realistis, 4 pola pikir berdasarkan suara hati, dan 6 data pola pikir berdasarkan ego ideal. Dari hasil penelitian ini yang berupa deskripsi pola pikir tokoh utama dapat dijadikan sebagai materi ajar apresiasi sastra yang meliputi novel, unsur intrinsik dan unsuk ekstrinsik novel, dan kategori wilayah pikir serta bentuk-bentuk pola pikir tokoh utama dalam novel yang disesuaikan dengan KD 3.9 di kelas XII SMA.Kata Kunci: Pola pikir, materi ajar, psikologi sastra
Kritik Sosial dalam Lirik Lagu Album Best Of The Best Karya Iwan Fals sebagai Bahan Ajar Apresiasi Sastra di SMA Ade Safri Fitria; Astuty Astuty; Imam Baihaqi
Repetisi: Riset Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 4, No 1 (2021): REPETISI VOLUME 4 NOMOR 1
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Tidar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini yaitu menemukan kritik sosial dalam lirik lagu Album Best Of The Best karya Iwan Fals dan mengimplementasikan hasil penelitian sebagai bahan ajar apresiasi sastra di SMA. Jenis pendekatan penelitian ini yakni pendekatan kualitatif dengan menggunakan metode penelitian analisis deskriptif. Objek penelitian ini yakni kritik sosial dari video “Iwan Fals Lagu Terbaik Sepanjang Masa (Full Album Best Of The Best)” yang diunggah akun youtube Betta Ceria. Metode dan teknik penyediaan data yang digunakan ialah simak dan catat. Temuan kritik sosial dalam lirik lagu album Best Of The Best karya Iwan Fals ada 13 data meliputi 2 kritik sosial kemiskinan, 2 kritik sosial kejahatan, 1 kritik sosial disorganisasi keluarga, 1 kritik sosial generasi muda dalam masyarakat modern, 1 kritik sosial peperangan, 1 kritik sosial lingkungan hidup, dan 5 kritik sosial birokrasi. Hasil penelitian ini diformulasikan sebagai modul berdasarkan Kompetensi Dasar 3.17 dan 4.17 dalam kurikulum 2013 tentang menganalisis unsur pembangun puisi dan menulis puisi dengan memerhatikan unsur pembangunnya.Kata Kunci: Iwan Fals, kritik sosial, lirik lagu, unsur pembangun puisi
Kritik Sosial dalam Novel Kita, Kata, dan Cinta Karya Krisna Pabichara dan Implementasinya pada Pembelajaran Sastra di SMA Nor Anisa Kumaeroh; Imam Baihaqi; Fifit Firmadani
Repetisi: Riset Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 4, No 2 (2021): REPETISI VOLUME 4 NOMOR 2
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Tidar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh keunikan yang terdapat dalam novel Kita, Kata, dan Cinta karya Khrisna Pabichara. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan jenis-jenis kritik sosial dalam novel Kita, Kata, dan Cinta karya Khrisna Pabichara dan (2) mengimplementasikan hasil penelitian ke dalam pembelajaran sastra di SMA. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskripstif kualitatif. Penelitian ini berfokus pada kritik sosial sebagai objeknya. Sumber data dalam penelitian ini adalah novel Kita, Kata, dan Cinta karya Khrisna Pabichara. Teknik pengumpulan data yang digunakan ialah teknik baca dan teknik catat. Hasil penelitian ini menemukan 31 data, yaitu 11 kritik sosial masalah kebudayaan (bahasa), 3 kritik sosial masalah politik, 4 kritik sosial masalah ekonomi, 5 kritik sosial masalah kesenjangan sosial,  2 kritik sosial masalah keluarga, 3 kritik sosial masalah agama, 2 kritik sosial masalah moral, dan 1 kritik sosial masalah teknologi. Hasil penelitian ini diimplementasikan sebagai pembelajaran sastra berupa handout untuk kelas XII KD 3.8 dan 4.8.Kata Kunci: novel Kita, Kata, dan Cinta, kritik sosial, pembelajaran sastra
Tindak Tutur Direktif dalam Novel Wigati Karya Khilma Anis sebagai Materi Ajar Kebahasaan Teks Prosedur di SMA Septina Tri Huwaida; Fransiscus Xaverius Samingin; Imam Baihaqi
Repetisi: Riset Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 3, No 1 (2020): REPETISI VOLUME 3 NOMOR 1
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Tidar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk memperoleh deskripsi bentuk-bentuk tindak tutur direktif dalam novel Wigati karya Khilma Anis dan memperoleh materi ajar materi ajar kebahasaan teks prosedur dari novel Wigati karya Khilma Anis. Data kebahasaan yang digunakan adalah kata, frasa, kalimat yang mengandung tindak tutur direktif untuk mencapai tujuan tersebut. Data diperoleh dengan menggunakan metode simak dan teknik catat. Selanjutnya, dianalisis dengan metode padan dan teknik Pilah Unsur Penentu (PUP). Hasil penelitian ini menunjukkan bentuk-bentuk Tindak Tutur Direktif (TTD) yang didasarkan pada teori Prayitno. Bentuk-bentuk tindak tutur direktif yang ditemukan berupa bentuk direktif perintah meliputi sub-TTD menyuruh, sub-TTD memaksa, sub-TTD menyilakan; bentuk direktif permintaan meliputi sub-TTD meminta dan sub-TTD memohon; bentuk direktif ajakan meliputi sub-TTD mengajak dan sub-TTD membujuk; bentuk direktif nasihat meliputi sub-TTD menasihati dan sub- TTD menyarankan; bentuk direktif kritikan meliputi sub-TTD menegur; serta bentuk direktif larangan meliputi sub-TTD melarang dan sub-TTD mencegah. Adapun materi ajar yang diperoleh dari penelitian ini berupa penyusunan handout yang di dalamnya mencakup materi konseptual dan faktual, kelas XI pada Kompetensi Dasar (KD) 3.2 menganalisis kebahasaan dan struktur teksprosedur.Kata Kunci: tindak tutur direktif, novel Wigati, mateir ajar.