Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa

PENGARUH KANDUNGAN AIR TANAH TERHADAP PERTUMBUHAN DAN TRANSPIRASI SEMAI Shorea leprosula MIQ. Marjenah Marjenah
Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 4, No 1 (2010): Jurnal Penelitian Dipterokarpa
Publisher : Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jped.2010.4.1.11-24

Abstract

Untuk dapat memulihkan kembali hutan Dipterocarpaceae, perlu adanya peningkatan usaha pembudidayaan dari jenis-jenis tersebut. Selain itu, dalam rangka mencapai keberhasilan permudaan buatan secara buatan dan rehabilitasi lahan kritis, perlu adanya usaha pengadaan bahan tanaman. Usaha pengadaan bahan tanaman tidak hanya memperhatikan kuantitas, tapi juga yang tak kalah pentingnya adalah kualitas bahan tanaman agar kegiatan penanaman di lapangan terhindar dari kegagalan. Pada umumnya, penelitian tentang pertumbuhan tanaman hanya berfokus pada pertumbuhan tinggi. diameter, jumlah daun, jumlah cabang, atau biomassa. Di sisi lain, penjelasan tentang pertumbuhan tanaman ditinjau dengan pendekatan ekofisiologis juga diperlukan, khususnya pada tingkat semai. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh kandungan air tanah yang berbeda terhadap pertumbuban semai Shorea leprosula Miq. Pertumbuhan tinggi dan diameter,jumlah daun, luas daun, dan laju transpirasi dikumpulkan sebagai parameter utama. Perlakuan penyiraman berpengaruh sangat signifikan terhadap pertumbuhan tinggi, jumlah daun, dan laju transpirasi; berpengaruh signifikan terbadap pertumbuhan diameter dan luas daun. Perlakuan penyiraman 100% memberikan pengaruh terbaik terhadap semua parameter yang diamati.
PERTUMBUHAN SEMAI Shorea seminis (de VRIESE) SLOOTEN PADA KANDUNGAN AIR TANAH YANG BERBEDA Marjenah Marjenah
Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 4, No 1 (2010): Jurnal Penelitian Dipterokarpa
Publisher : Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jped.2010.4.1.61-72

Abstract

Studi tentang pertumbuhan semai dalam hubungannya dengan unsur lingkungan dipandang masih belum cukup memadai. Penyelidikan pertumbuhan tanaman umumnya masih terbatas pada pengukuran tinggi, diameter,jumlah daun, percabangan, atau biomassa. Sementara pendekatan secara mikro seperti secara ekofisiologis belum banyak dilakukan, padahal cara ini penting terutama pada tingkat tanaman muda. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kandungan air tanah yang berbeda terhadap pertumbuhan semai Shorea seminis V.SI. Perlakuan penyiraman (kandungan air tanah) ditetapkan 100%, 65%, 30%, dan kontrol. Data utama yang dikumpulkan adalah data pertumbuhan (tinggi dan diameter), jumlah daun, luas daun, dan laju transpirasi. Perlakuan penyiraman memberikan pengaruh yang sangat signifikan terhadap pertumbuhan tinggi dan laju tranpirasi. Perlakuan penyiraman 100% berpengamh paling baik pada semua parameter yang diamati.
PERTUMBUHAN TANAMAN KETAPANG (Terminalia catappa Linn.) PADA BEBERAPA SISTEM LAHAN DI KALIMANTAN TIMUR DAN PROSFEKNYA SEBAGAI HUTAN TANAMAN DENGAN MODEL AGROFORESTRI Marjenah Marjenah; Ariyanto Ariyanto
Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 4, No 2 (2018): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa
Publisher : Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jped.2018.4.2.57-70

Abstract

Konsep sistem lahan didasarkan pada prinsip ekologi dengan menganggap ada hubungan yang erat antara tipe batuan, hidroklimat, landform, tanah, dan organisme. Di Kalimantan Timur ada 42 sistem lahan yang ditemukan. Ketapang secara luas ditanam di seluruh daerah tropis, terutama di sepanjang tepi laut berpasir, untuk tanaman peneduh, dan tanaman hias. Kayunya  memiliki dekoratif yang  dapat dijadikan furnitur dan kayu bangunan interior.  Produksi buah dimulai ketika ketapang berumur 3 tahun. Perkebunan tanaman energi  dapat dilakukan secara terintegrasi dengan upaya rehabilitasi dan reboisasi hutan. Lahan hutan yang kritis dapat dikonversikan menjadi hutan tanaman energi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan Ketapang (Terminalia catappa L) di Kalimantan Timur dan sistem lahan yang dapat ditumbuhi ketapang dan untuk mengetahui kemungkinan ketapang sebagai tanaman pokok di kebun energi dan penanaman secara agroforestri. Penelitian dilaksanakan di Balikpapan, Samarinda, dan Kutai Kartanegara. Sebanyak 118 pohon ketapang  dipilih sebagai objek penelitian. Pengambilan titik koordinat objek dilakukan untuk mengetahui letak pohon, selanjutnya dimasukkan ke dalam program peta sistem lahan sehingga diketahui sistem lahan dari setiap objek penelitian. Hasil identifikasi sistem lahan diketahui ketapang tumbuh pada 9 sistem lahan di Kalimantan Timur, yaitu PTG, KJP, KHY, LWW, TWH, TWB, MPT, MTL, dan LHI. Sistem lahan yang memungkinkan untuk dilaksanakan agroforestri adalah LWW, TWH, TWB, dan MTL. Pada sistem lahan LWW dan TWH, penanaman ketapang dapat ditumpangsarikan dengan karet, kelapa, kopi, coklat, cengkeh, lada, tebu, jambu mente, nenas, dan pisang. Pada sistem lahan TWB, penanaman ketapang dapat ditumpangsarikan dengan karet, kelapa, kopi, coklat, cengkeh, dan lada. Sementara itu, pada sistem lahan MTL, penanaman ketapang hanya dapat ditumpangsarikan dengan karet dan coklat. Ketapang sebaiknya ditanam pada sistem lahan dengan kelerengan ≤ 40 % dalam hal ini pada sistem lahan LWW, TWH, dan TWB.
IDENTIFIKASI KERUSAKAN POHON SHOREA LEPROSULA MIQ DENGAN METODE FOREST HEALT MONITORING DI KHDTK SEBULU Hartati Apriani; Kiswanto Kiswanto; Marjenah Marjenah
Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 8, No 1 (2022): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa
Publisher : Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jped.2022.8.1.35-42

Abstract

Obyek penelitian tegakan Shore leprosula Miq dibangun oleh PT. KTI pada tahun 1992 di KHDTK Sebulu dengan tujuan untuk melakukan uji coba teknik Silvikultur. Mudahnya aksesisibilitas dan adanya beberapa aktivitas masyarakat di sekitar tegakan Shore leprosula Miq menyebabkan penurunan fungsi kawasan di sekitar tegakan yang dapat mempengaruhi kesehatan pohon sehingga perlu dilakukan penilaian kesehatan sebagai langkah pencegahan kerusakan yang lebih parah. Penelitian bertujuan untuk mengetahui kondisi kesehatan tegakan Shorea leprosula dengan mengidentifikasi kerusakan pohon. Penelitian dilakukan dengan metode Forest health Monitoring (FHM) dengan menggunakan skoring untuk setiap parameter kerusakan. Parameter penelitian yang dilakukan antara lain: lokasi kerusakan, tipe kerusakan, dan ambang batas kerusakan. Hasil Penelitian menunjukkan lokasi kerusakan paling banyak ditemukan kerusakan pada akar dan batang bagian bawah dengan persentase 90,32%. Tipe kerusakan berupa luka terbuka ditandai dengan terkelupasnya kulit batang yang disebabkan oleh bekas rumah rayap pada ambang kerusakan lebih dari 50%. Berdasarkan penilaian kerusakan pohon teridentifikasi 2 pohon pada kondisi rusak berat dan sebanyak 16 pohon berada pada kategori rusak sedang dengan nilai indek 3.92 < TDLI ≤ 4.52.
ANALISIS KEMAMPUAN HUTAN KOTA SEBAGAI PENYERAP GAS CO2 DAN PRODUKSI GAS O2 DI KOTA SAMARINDA Ardy Aprliliady Yusri; Marjenah Marjenah; Kiswanto Kiswanto
Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 8, No 2 (2022): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa
Publisher : Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jped.2022.8.2.83-98

Abstract

Pembangunan hutan kota untuk mengurangi emisi CO2 merupakan strategi pengelolaan lingkungan hidup. Namun demikian, hutan kota harus mempertimbangkan komposisi jenis pohon yang mampu menyerap CO2 bebas di udara. Untuk itu, penelitian ini bertujuan untuk menginformasikan kombinasi tegakan hutan kota yang mampu menyerap CO2 tertinggi. Penelitian ini dilakukan di empat hutan kota di Kota Samarinda yakni Arboretum Sempaja (B2P2EHD), Arboretum Politani, hutan kota Yayasan Melati dan hutan kota yang terdapat di lingkungan Balai Kota Samarinda.  Metode penelitian yang digunakan adalah metode inventarisasi dan menduga simpanan karbon di setiap lokasi penelitian, serta menganalisis serapan gas CO2 dan produksi gas oksigen di laboratorium. Hasil Penelitian menunjukan bahwa komposisi jenis pohon di empat lokasi penelitian sangat beragam. Hasil analisis biomassa, cadangan karbon terbesar dimiliki oleh hutan kota Arboretum Politani yaitu sebesar 172.931,4 kg dan 81.277,8 kg. Demikian juga nilai terbesar serapan CO2 dan produksi O2 yaitu hutan kota Arboretum Politani sebesar 21.273,9 ton/tahun dan 56.730,3 ton/tahun. Komposisi jenis pohon di arboretum Politani didominasi jenis Mahoni, Karet, Gaharu dan Terap dengan kerapatan terbesarnya adalah jenis Karet sebesar 275 pohon/ha.